Biaya Jangka Pendek
Biaya Jangka Pendek
PENDAHULUAN
Sebelum membahas lebih lanjut menggenai apa yang dimaksud dengan pembiayaan
jangka pendek, sekiranya perlu dipahami terlebih dahulu pengertian dari Manajemen Keuangan
Jangka Pendek (Short-Term financial management) itu sendiri.
Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) merupakan hutang dengan jangka waktu 1
tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar.
Contoh : utang dagang (account payable) dan utang akrual (account accruals). Account payable dan
Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka pendek
yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan.
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas perusahan berubah maka sumber
pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain :
utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah/gaji atau pembayaran
pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit,
sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya.
“Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
Contoh:
Perusahaan ABC membeli barang senilai Rp 300.000.000,- secara kredit dengan jangka waktu 3
bulan maka perputaran hutang setahun 4x. Dengan demikian rerata utang dagang Perusahaan
ABC sebesar Rp 75.000.000,- Jika perusahaan menaikkan pembelian kredit sebesar 10% ( Rp
300.000.000 ), maka rerata utang dagangpun akan naik sebesar 10% ( Rp 82.500.000 ). Begitu
jika perusahaan akan menurunkan pembelian kreditnya sebesar 5% maka rerata utang dagangpun
akan turun 5%. Maka tak salah kalau staf manajer keuangan Perusahaan ABC ketika membuat
budget utang dengan menggunakan angka persentase pembelian kredit.
2. Pendanaan Tidak Spontan (non spontaneous financing) adalah jenis Pendanaan yang
tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang
yang diperoleh dari bank. Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh,
menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negoisasi atau
perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain:
a. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90
hari), tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor.
Biasanya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper.
b. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank.
Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk tujuan
spesifik tertentu. (b) Kredit Lini (Line of Credit), dengan pinjaman ini, peminjam bisa
meminjam meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas
pinjaman).
c. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan
yang mempunyai piutang, factoring mempunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu
menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh
manfaat karena factoring merupakan alternative investasi.
d. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan
piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman (pledging receivables). Dengan alternatif
ini, kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar, piutang
yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk melunasi pinjaman (penjaminan bisa dilakukan
atas semua piutang).
e. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan
barang dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakai akan sama dengan
penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan
memberikan pinjaman dalam presentase tertentu dari nilai p[ersediaan yang dijaminkan.
f. Akseptasi Bank. Merupakan pernyataan kesanggupan bank pengaksep untuk
melakukan pembayaran atas suatu wesel berjangka yang diterbitkan eksportir, pada saat jatuh
tempo wesel dimaksud atau merupakan janji untuk membayar oleh pihak tertarik dengan cara
membubuhkan tanda tangan dalam surat wesel; akseptasi harus dinyatakan dengan kata akseptasi
atau dengan cara lain yang sama maksudnya; tanda tangan saja dan pihak tertarik dibubuhkan
pada halaman muka, surat wesel sudah berlaku sebagai akseptasi; apabila telah diakseptasi,
wesel ni menjadi sama dengan promes, yang berarti dapat diperdagangkan atau dapat dijual
kepada pihak lain sebelum tanggal jatuh tempo (acceptance) akseptor
g. Repo (repurchase agreement). suatu perjanjian antara penjual & pembeli atas efek-
efek dimana penjual berjanji untuk membeli kembali efek-efek yang dimaksud pada harga yang
disepakati bersama dan pada jangka waktu yang telah ditentukan.
Lalu, Bagaimana Pembiayaan jangka Pendek melalui bank dan pembiayaan secara non-
Tunai (kredit?
BAB II
PEMBAHASAN
Ada dua faktor utama yang harus diperhatikan dalam memilih bank, yakni faktor keamanan dan
keuntungan. Kedua faktor ini umumnya bertolak belakang. Artinya, kalau uang aman biasanya
tidak untung, malah ada yang sampai rugi. Contohnya yaitu menabung di bank-bank yang ada
biaya administrasinya. Uang akan tetap aman tetapi bunganya sangat kecil dan tidak sebanding
dengan biaya administrasi bulanan yang apabila dihitung-hitung kembali jumlahnya tidak
sedikit. Misalkan saldo tabungan yang dimiliki sebesar Rp. 1 juta dan selama 6 bulan tidak
pernah ada transaksi bisa jadi jumlahnya tidak pernah bertambah malah mungkin berkurang
karena terus terpotong biaya administrasi.
Jika mau untung besar, menurut pendapat kami lebih baik berpikir untuk menempatkan dana di
investasi. Misalnya membeli saham, beli reksadana, masuk unit link dan sebagainya. tetapi
resikonya juga besar, karena sewaktu-waktu harga saham bisa turun drastis dan uang menjadi
tidak aman.
Selain kedua faktor tersebut, berikut adalah pertimbangan yang dapat digunakan oleh perusahaan
maupun individu untuk dapat memilih bank yang tepat;
1. Kesediaan menanggung resiko
Penyebaran kantor cabang dan peran serta bank pada berbagai jenis industri akan
mengakibatkan resiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya menangani satu
industri.
2. Nasihat dan penyuluhan
Bank bersedia membantu perusahaan yang diberi kredit agar terus tumbuh sehingga dapat
menjadi nasabah penting bagi bank tersebut.
3. Loyalitas kepada nasabah
Merupakan ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya jika
nasabahnya dalam masa sulit, nasabah akan diberikan jalan keluar untuk memperbaiki
keadaannya.
4.
5
Spesialisasi
Dengan lebih terspesialiasinya pelayanan bank, diharapkan pengalaman dan hubungan yang
erat dengan bidang usaha nasabah akan mendorong bank untuk lebih kreatif dalam bekerja
sama dan aktif memberi dorongan bagi perusahaan dibidang tersebut.
5. Jumlah kredit maksimum
Jumlah kredit yang dapat diberikan kepada nasabah tergantung pada besar kecilnya modal
bank yang bersangkutan. Apabila bank tersebut bermodal kecil, kemampuannya dalam
menyediakan kredit terbatas.
6. Merchant banking
Bank tidak hanya memberikan kredit tetapi juga mempunyai penyertaan modal serta
memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang bersangkutan.
7. Jasa-jasa lainnya
Contoh, bank memberikan layanan transfer dana dan negosiasi letter of credit.
Dalam memilih kredit perbankan, perlu diperhatikan sifat/ciri kredit bank, sehingga
nasabah dapat memperhitungkan/mempertimbangkan sisi baik dan buruk dari kredit perbankan
yang akan diambilnya.
Apabila tanpa jaminan, sumber dana jangka pendek dapat berupa kredit dagang, sedangkan
apabila dengan jaminan, sumber dana jangka pendeknya adalah kredit bank. Bentuk-bentuk
jaminan untuk kredit bank misalnya: surat berharga (marketable securities), piutang atau
persediaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Berbagai metode sudah kami tawarkan baik secara Konvensional maupun secara Syar’I, adapun
metode yang baik adalah metode yang sesuai dengan selera anda, so pilihlah sesuai hati nurani
anda.
Laporkan
Tanggapi