Anda di halaman 1dari 2

Sumberdaya Modal

Sebagian besar perusahaan di Indonesia melihat tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi
daripada rata-rata marjin keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan. Namun, sebagian besar sektor
menghadapi masalah dengan perputaran modal.

Dengan melakukan perencanaan modal yang kuat, para pengusaha bisa terus memutarkan modalnya
untuk mengembangkan usaha. Yang terpenting bagi orang yang berjiwa enterpreneur adalah
menargetkan bisnis yang sedang dilakukan harus sukses, berfoya-foya itu nomor sekian.

Teknologi

Kondisi perekonomian Indonesia yang masih berkembang diperparah dengan tingkat pertambahan
penduduk yang masih tinggi memunculkan suatu dilema tentang perencanaan pengembangan teknologi
penopang perekonomian.

Meskipun orang Indonesia aktif di media sosial dan lebih dari 50 juta orang menggunakan ponsel cerdas,
industri di Indonesia masih menggunakan teknologi yang lebih sedikit daripada negara lain.

Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin tinggi teknologi yang digunakan maka semakin besar
kemampuan negara untuk memperbesar tingkat produksi dan mempercepat pembangunan ekonomi.
Tetapi sangat disayangkan teknologi tinggi pada umumnya bersifat padat modal, berarti kemampuannya
untuk menciptakan kesempatan kerja lebih terbatas ketimbang kegiatan ekonomi yang menggunakan
teknologi yang lebih rendah. Satu sisi Indonesia menginginkan pengembangan produksi berteknologi
tinggi, tapi disisi lain diperlukan teknologi yang rendah agar dapat memaksimalkan penciptaan lapangan
kerja.

Atas dasar tersebut kita sebagai warga negara yang baik diharapkan ikut memberikan andil terhadap
program pemerintah dalam pengendalian jumlah penduduk dengan mensukseskan program Keluarga
Berencana. Anak muda sebagai penerus bangsa jangan sampai terlena dengan perkembangan zaman,
seharusnya kita memiliki jiwa kompetitif karena itulah yang diperlukan Indonesia agar dapat bersaing
dengan negara negara lain di dunia.

Kelembagaan

Persoalan yang dihadapi oleh kelembagaan Indonesia yaitu lemahnya kerangka kelembagaan, yang
berwujud dalam ketidakpastian hukum, maraknya praktik korupsi, birokrasi yang panjang, aturan yang
berbelit dan koordinasi kelembagaan yang buruk, menjadi salah satu faktor penghambat perekonomian
di Indonesia. Belum memadainya kualitas kelembagaan yang ada membuat Indonesia berpotensi
kehilangan momentum untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Implikasinya,
kesempatan untuk menciptakan lapangan kerja lebih besar, mengurangi jumlah orang miskin dan
mempercepat proses transformasi struktural, pun menjadi lebih terbatas.

Untuk mengatasinya setidaknya ada tiga karakteristik yang mesti dipenuhi oleh kerangka kelembagaan
yang baik. Pertama, adanya kepastian dan perlindungan hukum. Kedua, adanya pembatasan khusus bagi
kelompok elite, hartawan, politisi dan anggota kelompok berpengaruh agar mereka tidak dapat
mengeruk pendapatan dengan merugikan kepentingan pihak lain, yang mengakibatkan persaingan
menjadi tidak seimbang. Bisa dicontoh apa yang telah dilakukan di sejumlah negara maju, seperti
Swedia, Swiss, atau Jepang, yang secara tegas melarang keluarga pejabat publik untuk mengikuti tender
proyek pemerintah. Ketiga, tersedianya kesempatan yang sama bagi semua kalangan dan golongan di
masyarakat untuk meraih kemajuan, termasuk untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi produktif. Dalam
konteks di atas, setidaknya ada tiga langkah yang dapat dilakukan. Pertama, memperbaiki kelembagaan
makro, meliputi reformasi kelembagaan birokrasi, system hukum dan politik. Kedua, memperbaiki
kelembagaan mikro, dengan melakukan reformasi kelembagaan yang langsung berkaitan dengan
pengurangan kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan pengangguran melalui penguatan koperasi/
UMKM, pengendalian harga pangan, maupun penyederhanaan izin dan biaya usaha. Ketiga,
mereformasi kelembagaan sosial lewat peningkatan akses pendidikan dan jaminan kesehatan yang lebih
baik. Pada operasionalnya, perubahan kualitas kelembagaan menuju arah yang lebih baik sangat
mungkin diwujudkan. Secara empirik, banyak negara yang mampu melakukannya.

Anda mungkin juga menyukai