Anda di halaman 1dari 52

PROPOSAL

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS


DI RT 16 RW 04 DESA. BEDALI, KECAMATAN. NGANCAR
KABUPATEN KEDIRI

Periode 27 April s.d 28 April 2020

Disusun Oleh :
YULIANTI ANDARDINI
NIM: 01.3.19.00431

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS. BAPTIS KEDIRI


PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI
TAHUN AKADEMIK 2019 /2020
DAFTAR ISI

Lembar Judul ..........................................................................................................i


Lembar Pengesahan ...............................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................1
1.2.1 Tujuan Umum ...................................................................................1
1.2.2 Tujuan Khusus ..................................................................................1
1.3 Manfaat ................................................................................................2
1.4 Sistematika Penulisan...........................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4
2.1 Konsep Dasar Keperawatan Komunitas...............................................4
2.1.1 Definisi Keperawatan Komunitas .....................................................4
2.1.2 Tujuan Keperawatan Komunitas........................................................4
2.1.3 Sasaran Keperawatan Komunitas ......................................................5
2.1.4 Strategi Keperawatan Komunitas ......................................................6
2.1.5 Falsafah Keperawatan Komunitas ....................................................8
2.2 Proses Asuhan Keperawatan Komunitas .............................................8
2.2.1 Definisi Proses Keperawatan Komunitas ..........................................8
2.2.2 Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas ....................................9
2.2.3 Langkah – langkah Keperawatan Komunitas ...................................9
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS .........................................16
3.1 Pengkajian............................................................................................16
3.2 Diagnosis Keperawatan .......................................................................36
3.3Perencanaan..........................................................................................38
Daftar Pustaka........................................................................................................43
Lampiran
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan dan
aktif dalam seluruh proses perubahan, sejak pengenalan masalah kesehatan
sampai penanggulangan masalah, yang melibatkan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat sebagai target pelayanan keperawatan komunitas dengan fokus
masyarakat berupa peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit hendaknya
perlu dilibatkan secara lebih aktif dalam seluruh aktifitas kegiatan komunitas.
Berdasarkan fenomena diatas maka mahasiswa S1 Keperawatan Profesi
Ners STIKES RS. Baptis Kediri yang melaksanakan Praktik Klinik Keperawatan
Komunitas akan mencoba menerapkan asuhan keperawatan kelompok pada
komunitas yang berada di RT 16 RW 04 di Desa Bedali Kecamatan Ngancar
Kabupaten Kediri. Mahasiswa akan mencoba menerapkan asuhan keperawatan
terhadap komunitas pada area ini dengan pendekatan proses keperawatan
komunitas.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mahasiswa Prodi Keperawatan S1 Program Profesi melaksanakan
praktik Klinik Keperawatan Komunitas, diharapkan mampu melaksanakan
Asuhan Keperawatan terhadap komunitas pada setiap area pelayanan
keperawatan di komunitas dengan pendekatan proses keperawatan
komunitas dan pengorganisasian komunitas sehinggga tercapai derajat
kesehatan yang optimal dimasyarakat di RT 16 RW 04 di Desa Bedali
Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Praktik Klinik Keperawatan Komunitas ini
mahasiswa di harapkan mampu :
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang muncul baik pada keluarga
maupun masyarakat melalui observasi dan wawancara dengan tokoh
masyarakat dan tenaga kesehatan yang bertanggung jawab di wilayah ini.
2. Melakukan pengumpulan data di masyarakat dan data kesehatan warga
RT 16 RW 04 di Desa Bedali Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri.
3. Menganalisa data dan memprioritaskan masalah kesehatan masyarakat
4. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama masyarakat
5. Melaksanakan tindakan keperawatan bersama masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan masyarakat dengan mengikut sertakan
lintas program dan lintas sektoral
6. Melakukan evaluasi Asuhan Keperawatan Komunitas
7. Membuat laporan Asuhan Keperawatan Komunitas dan menyusun
rencana tindak lanjut

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Masyarakat di RT 16 RW 04 di Desa Bedali
Mendapatkan pelayanan Asuhan Keperawatan Komunitas yang
komperhensif dan membantu meningkatkan derajat kesehatan dan
meminimalkan masalah kesehatan yang dialami oleh masyarakat di RT 16
RW 04 di Desa Bedali Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri.
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan
Merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan Pendidikan Program Studi
Ilmu Keperawatan khususnya di bidang Keperawatan Komunitas serta
sebagai suatu bahan pertimbangan atau acuan dalam pengembangan Model
Praktik Klinik Keperawatan Komunitas selanjutnya dan sebagai salah satu
bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi Institusi.
1.3.3 Bagi Mahasiswa
1. Mendapatkan tambahan pengalaman dengan mengenal berbagai
karakteristik masyarakat yang ada di RT 16 RW 04 di Desa Bedali
Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri.
2. Merupakan sarana untuk menerapkan ilmu tentang Asuhan Keperawatan
pada Komunitas yang sudah di dapatkan dari bangku perkuliahan.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan praktik askep
komunitas di RT 16 RW 04 di Desa Bedali Kecamatan Ngancar Kabupaten
Kediri, yaitu terdiri dari:
1. BAB 1 didalamnya terbagi menjadi 4 yaitu latar belakang, tujuan
penulisan, manfaat dan sistematika penulisan
2. BAB 2 didalamnya terdapat beberapa konsep yaitu konsep dasar
keperawatan komunitas definisi keperawatan komunitas, tujuan
keperawatan komunitas, sasaran keperawatan komunitas, langkah –
langkah keperawatan komunitas, falsafah keperawatan komunitas, proses
asuhan keperawatan komunitas, definisi proses keperawatan komunitas,
tujuan dan fungsi keperawatan komunitas, strategi keperawatan komunitas
3. BAB 3 didalamnya meliputi beberapa pembahasan yaitu pengkajian,
diagnosa keperawatan dan perencanaan

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Keperawatan Komunitas


2.1.1 Definisi Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas mencakup perawatan kesehatan keluarga (nurse
health family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu
masyarakat mengindentifikasi masalah kesehatan tersebut sesuai dengan
kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada
orang lain. Harnilawati (2013).
Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu
menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam
suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok
masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat pedagang, masyarakat pekerja,
masyarakat terasing dan sebagainya. Keperawatan komunitas sebagai suatu
bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat (public health) dengan dukungan peran serta masyarakat
secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok
serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing
process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga
mampu mandiri dalam upaya kesehatan.
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan
yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).

2.1.2 Tujuan Keperawatan Komunitas


Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalahuntuk pencegahan dan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut.
1) Pelayanan keperawatan secara langsung (directcare) terhadap individu,
keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community)dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.
2.1.3 Sasaran Keperawatan Komunitas
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai
masalah kesehatan/perawatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan
merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat
mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun
sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi,
satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau
beberapa anggotat keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan,
maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-
keluarga yang ada disekitarnya.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan
dan petumbuhannya, seperti:
1. Ibu hamil
2. Bayi baru lahir
3. Balita
4. Anak usia sekolah
5. Lanjut Usia
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1. Penderita penyakit menular, seperti: TBC, Lepra, AIDS, penyekit
kelamin lainnya.
2. Penderita dengan penyakit tak menular, seperti: penyakit diabetes
mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain
sebagainya.

3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:


1. Wanita tuna susila
2. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3. Kelompok-kelompok pekerja tertentu
Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1. Panti werdha
2. Panti asuhan
3. Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)

2.1.4 Strategi Keperawatan Komunitas


Menurut Ayu Komang (2011), strategi keperawatan komunitas yang dapat
dilakukan antara lain proses kelompok, pendidikan kesehatan, kemitraan, dan
pemberdayaan:
1) Proses Kelompok
Proses kelompok menggambarkan proses yang selalu berubah,
berkembang, dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu
berubah. Diperlukan komunikasi, motivasi tim, keragaman tim dalam
mengatasi konflik yang terjadi selama proses kelompok, dan kelompok
biasanya menunjukkan minat dan kebutuhan serta tujuan yang sama.
Setiap proses yang terjadi pada komunitas bertujuan untuk
membangkitkan kepekaan diri, menimbulkan solidaritas dan rasa saling
menghargai melalui dukungan yang diberikan kepada remaja atau
kelompok tertentu yang menjadi bagian dari sistem dukungan sosial yang
ada. Sistem dukungan sosial meliputi keluarga, dukungan religius yang
diorganisir masyarakat, seperti masjid dan kelompok serta per support
grup.
2) Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis,
dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer
materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat
prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari
dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan
dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23
Tahun 1992 maupun WHO yaitu” meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental
dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial.
Pendidikan kesehatan merupakan salah satu kegiatan promosi kesehatan
yang dapat dilakukan kepada masyarakat. Promosi kesehatan merupakan
pendidikan kesehatan plus. Promosi kesehatan menurut ottawa dalam
(Ayu Komang, 2011) menyatakan bahwa proses dukungan kepada
masarakat untuk meningkatkan kontrol masyarakat dalam mempenaruhi
kesehatan masyarakat guna memperkuat tindakan masyarakat dan
pengembangan masyarakat. Menetapkan strategi promosi kesehatan yang
dikelompokkan menjadi:
1. Membangun kebijakan berwawasan kesehatan
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung
3. Memperkuat tindakan masyarakat
4. Mengembangkan keterampilan individu
5. Reorientasi terhadap pelayanan kesehatan
3) Kemitraan
Kemitraan merupakan suatu bentuk partisipasi aktif dan adanya
keterlibatan semua pihak untuk perubahan kearah sehat komunitas.
Kegiataan kemitraan dapat diselengarakan melalui kemitraan antar
program, kemitraan proram dengan sektor, kemitraan sektor dengan
sektor, kemitraan sektor dengan organisasi profesi, organisasi sosial
masyarakat, lembaga swadya masyarakat, media massa, dan swasta. Pada
setiap kegiatan kemitraan, diperlukan lobby dan negosisasi. Indikator
keberhasilan dari kegiataan kemitraan dapat diketahui dari banyaknya
mitra terlibat, teknis dan jumlah kegiatan yang dilakukan, kontribusi mitra,
keberlangsunan kemitraan, umlah keiatan atau produk yan dihasilkan
melalui kemitraan serta efektivitas dan efisiensi upaya yang sudah
dilakukan melalui kemitraan yang dapat dilakukan perwat komunitas dapat
diketahui berdasarkan input, indikator proses, dan indikator output.
4) Pemberdayaan
Pemberdayaan merupakan proses yang dilakukan oleh individu, kelompok
dan komunitas untuk mencapai kemanfaatan dalam kehidupan.
Pemberdayaan merupakan upaya memobilisasi komunitas agar mampu
berperan dalam pengambilan keputusan dan tindakan strategis, juga
merupakan upaya fasilitasi agar masyarakat menegnal masalah yang
dihadapi, serta merencanakan dan melakukan pemecahan masalah denan
memanfaatkan potensi setempat sesuai kebutuhannya. Perawat komunitas
perlu mengetahui karakteristik komunitas setempat yan akan
diberdayakan, termaksud perbedaan karakteristik dengan cara
mengumpulkan pengetahuan, yang menyangkut informasi komunitas
seperti nilai, sikap, demografi, kepemimpinan, dan sebagainya. Strategi
yang dapat dilakukan dalam memperdayakan komunitas mencakup
menumbuhkembangkan potensi yang ada di masyarakat seoptimal
mungkin untuk mengatasi masalah komunitas dan meningkatkan status
kesehatan komunitas, berperinsip meningkatkan kontribusi masyarakat
baik secara fisik maupun non fisik, mengembangkan kegiatan masyarakat
melalui penyediaan fasilitas, dan memotivasi dengan memperkuat kegiatan
gotong royong di kalangan masyarakat, bekerja untuk dan bersama
masyarakat.
2.1.5 Falsafah Keperawatan Komunitas
Falsafah keperawatan komunitas meliputi manusia, lingkungan,
keperawatan, dan kesehatan:
1) Manusia
Manusia merupakan klien (individu, keluarga, kelompok, komunitas) pada
wilayah tertentu yang memiliki nilai, keyakinan, dan minat ang relatifsama
dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Manusia merupakan klien denan
perhatian khusus pada kasus resiko tini dan daerah terpencil, konflik,
rawan, serta kumuh.
2) Lingkungan
Linkungan merupakan faktor internal dan eksternal yan memengaruhi
klien, termaksuk bio psiko sosio kultur-spritual
3) Keperawatan
Paradigma keperawatan adalah tindakan keperawatan yang bertujuan
menekan stresor atau meningkatkan kemampaun komunitas untuk
menatasi stresor melalui pencegahan primer, penceahan sekunder, dan
pencegahan tersier.
4) Kesehatan
Sehat merupakan kondisi terbebas dari masalah pemenuhan kebutuhan
dasar komunitas atau merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai
dampak keberhasilan mengatasi stresor.

2.2 Proses Asuhan Keperawatan Komunitas


2.2.1 Definisi Proses Keperawatan Komunitas
Asuhan keperawatan komunitas mengunakan pendekatan-pendekatan proses
keperawatan komunitas, yang terdiri atas pengkajian, perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi denan entr point pada individu, keluarga dan kelompok, atau
komunitas (Ayu Komang, 2011).
Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktek melakukan promosi
kesehatan dan melindungi kesehatan masyarakat dengan menggunakan
pendekatan ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat yang
berfokus pada tindakan promotif dan pencegahan penyakit yang sehat (Anderson
& McFarlane, 2011).
Keperawatan komunitas mencakup perawatan kesehatan keluarga (nurse
health family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu
masyarakat mengindentifikasi masalah kesehatan tersebut sesuai dengan
kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada
orang lain. (Harnilawati, 2013).
Praktik Keperawatan komunitas (communiy health nursing practice)
merupakan sintesi teori keperawatan dan teori kesehatan masyarakat untuk
promosi, pemeliharaan dan perawatan kesehatan populasi melalui pemberian
pelayanan keperawatan pada individu, keluarga dan kelompok yag mempunyai
pengaruh terhadapat kesehatan komunitas (Stanhope dan Lancaster, 2010).
Proses Keperawatan Komunitas merupakan metode Asuhan Keperawatan
yang bersifat alamiah, sistemati, dinamis, kontinui dan berkesinambungan dalam
rangkamemecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melaluilangkah-langkah seperti, Pengkajian, Perencanaan,
Implementasi dan EvaluasiKeperawatan. (Wahyudi, 2010).

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas


Tujuan keperawatan komunitas diharapkan individu keluarga, kelompok,
dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
2) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut
3) Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
4) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi, yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan
secara mandiri(self care)
Fungsi keperawatan komunitas :
1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien
melalui asuhan keperawatan.
2) Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
3) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta
masyarakat.
4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan
pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhan

2.2.3 Langkah – langkah Keperawatan Komunitas


1. Pengkajian
Pengkajian asuhan keperawatan komunitas terdiri atas dua bagian utama,
yaitu inti komunitas (core), dan delapan subsistem yang melengkapinya. Inti
komunitas menjelaskan kondisi penduduk yang dijabarkan dalam demografi, vital
statistik, sejarah komunitas, nilai dan keyakinan, serta riwayat komunitas,
sedangkan delapan subsistem lainnya meliputi lingkungan fisik, pendidikan,
keamanan dan transportasi, politik dan pemerintah, layanan kesehatan dan sosial,
komunikasi, ekonomi, dan rekreasi.
Komponen lingkungan fisik yang dikaji meliputi lingkungansekolah dan
tempat tinggal yang dapat memepengaruhi kesehatan, batasan wilayah, luas
daerah, denah atau peta wilayah, iklim, jumlah dan kepadatan penduduk,
kesehatan lingkungan, kegiatan penduduk sehari-hari. Lingkungan fisik juga dapat
dikaji melalui wienshield survey.
Data yang dikaji dari subsistem layanan kesehatan dan sosial meliputi
fasilitas didalam komunitas dan diluar komunitas. Layanan kesehatan meliputi
ketersediaan layanan kesehatan, bentuk layanann, jenis layanan, sumber daya,
karakteristik konsumen, statistik, pembayaran waktu pelayanan, kemanfaaatan,
keterjangkauan, keberlangsungan, dan keberterimaan layanann di komunitas.
Layanan sosial dapat meliputi layanan kesling, panti werda bagi lansia, pusat
perbelanjaaan, dan lain-lain yang merupakan sistem pendukung bagi komunitas
dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Pengkajian layanan kesehatan dan sosial
juga meliputi kebijakan dari pemerintahan setempat terhadap kedua layanan
tersebut.
Pada subsistem ekonomi dikaji pendapatan penduduk, rata-rata penghasilan,
status pekerjaan, jenis pekerjaan, sumber penghasilan jumlah penduduk miskin,
keberadaan industri, toko/pusat perbelanjaan, dan tempat komunitas bekerja, dan
bantuan dana untuk pemeliharaan kesehatan. Komponen ini mempermudah
komunitas memperoleh bahan makanan, dan sebagainya.
Sementara itu, pada komponen politik dan pemerintahan dikaji situasi
politik dan pemerintahan di komunitas, peraturan dan kebijakan pemerintah
daerah terkait kesehatan komunitas, dan adanya program kesehatan yang
ditunjukan pada peningkatan kesehatan komunitas.
Pengkajian subsistem komunikasi meliputi media informasi yang
dimanfaatkan, bagaimana komunikasi yang sering dimanfaatkan masyarakat,
orang-orang yang berpengaruh, keikutsertaan dalam pendidikan kesehatan,
bagaimana biasanya komunikasi memperoleh informasi tentang kesehatan, adakah
perkumpulan atau wadah bagi komunitas sebagai sarana untuk mendapatkan
informasi, dari siapa komunitas memperoleh banyak informasi tentang kesehatan,
dan adakah sarana komunikasi formal dan informal di komunitas.
Komponen pendidikan meliputi status pendidikan masyarakat, ketersediaan
dan keterjangkauan sarana pendidikan, fasilitas pendidikan yang ada dikomunitas,
jenis pendidikan, tingkat pendidikan, dan komunitas yang buta huruf.
Pengkajian subsistem rekreasi diarahkan pada kebiasaan komunitas
berekreasi, aktivitas di luar rumah termasuk dalam mengisi waktu luang dan jenis
rekreasi yang dapat dimanfaatkan oleh komunitas, dan sarana penyakit penyaluran
bakat komunitas. Metode pengumpulan data kaji asuhan keperawatan komunita,
antara lain Windshield survey, informant interview, Observasi partisipasi, dan
focus group discussion (FGD).
a. Windshield survey
Windshield survey dilakukan dengan berjalan-jalan dilakukan dengan
berjalan-jalan di lingkungan komunitas untuk menemukan gambaran
tentang kondisi dan situasi yang terjadi di komunitas, lingkungan sekitar
komunitas, dan karakteristik yang ditemui di jalan saat survey dilakukan.
b. Informant interview
Instrumen yang perlu dikembangkan untuk melakukan pengkajian
terhadap masyarakat antara kuisoner, pedoman wawancara, dan pedoman
observasi. Untuk mendapatkan hasil yang akurat dan agar masyarakat
membina rasa percaya dengan perawat diperlukan kontak yang lama
dengan komunitas. Perawat juga harus menyertakan lembar persetujuan
(informed consent) komunitas yang dibubuhi tanda tangan atau cap
jempol setiap akan melakukan tindakan yang membutuhkan persetujuan
komunitas. Informed consent juga mencantumkan jaminan kerahasiaan
terhadap isi persetujuan dan pendapat yang telah disampaikan wawancara
dilakukan kepada key informant atau tokoh yang menguasai program.
c. Observasi partisipasi
Setiap kegiatan kehidupan dikomunitas perlu diobservasi. Kegiatan
observasi dapat dilakukan menggunakan format observasi yang sudah
disiapkan terlebih dahulu, kemudian catat semua yang terjadi, dengan
tambahan penggunaan kamera atau video. Informasi yang penting
diperoleh menyangkut aktivitas dan arti sikap atau tampilan yang
ditemukan dikomunitas. Observasi dilakukan terhadap kepercayaan
komunitas, normal, nilai, kekuatan, dan proses pemecahan masalah di
komunitas.
d. Focus group discussion (FGD)
FGD merupakan diskusi kelompok terarah yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang mendalam tentang perasaan dan pikiran
mengenai satu topik melalui proses diskusi kelompok, berdasarkan
pengalaman subyektif kelompok sasaran terhadap satu situasi/ produk
tertentu. FGD bertujuan mengumpulkan data mengenai persepsi terhadap
sesuatu dengan menggunakan diskusi yang berfokus sehingga
membutuhkan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan terbuka,
fasilitator, moderator, notulen, dan observer.
Instrumen pengkajian keperawatan komunitas seperti kuisoner, pedoman
wawancara, pedoman observasi (Ayu Komang, 2011).
Contoh kisi-kisi instrumen pengkajian.
No. Variabel Sub variable Item Sumber Strategi
pertanyaan data
1. Core Demografi Nama, usia, Data kuisoner
jenis kelamin primer
2. Lingkungan fisik

3. Pendidikan
4. Komunikasi
5. Layanan
kesehatan dan
social
6. Keamanan dan
transportasi
7. Ekonomi
8. Politik dan
pemerintah
9. Rekreasi
Selain data primer, data sekunder yang diperoleh melalui laporan/
dokumen yang sudah dibuat di desa/ kelurahan, puskesmas atau dinas kesehatan.
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan komunitas disusun berdasarkan jenis
diagnosis,sebagai berikut :
1. Diagnosis sejahtera
Diagnosis sejahtera/Wellness digunakan bila komunitas mempunyai
potensi untuk ditingkatkan, belum ada data maladatif.
2. Diagnosa ancaman (risiko)
Diagnosa risiko digunakan bila belum terdapat paparan masalah
kesehatan tapi sudah ditemukan beberapa data maladatif yang
memungkinkan timbulnya gangguan.
3. Diagnosis Aktual (gangguan)
Ditegakan bila timbul gangguan atau masalah kesehatan dikomunitas
yang didukung oleh beberapa data maladaptif
Setelah data dianalisis dan masalah keperawatan komunitas ditetapkan
prioritas masalah kesehatan komunitas yang ada perlu ditetapkan bersama
masyarakat melalui musyawarah atau lokakarya mini masyarakat.
3. Perencanaan
Perencanaan diawali dengan merumuskan tujuan yang ingin dicapai serta
rencana tindakan untuk mengatasi masalah yanga ada. Tujuan dirumuskan untuk
mengatasi atau meminimalkan stressor dan intervensi dirancang berdasarkan tiga
tingkat pencegahan (pencegahan primer, sekunder, tersier).
4. Implementasi
Implementasi merupakan langkah yang dilakukan setelah perencanaan
program. Program dibuat untuk menciptakan keinginan berubah masyarakat.
Sering kali, perencanaan program yang sudah baik tidak diikuti dengan waktu
yang cukup untuk merencanakan implementasi. Implementasi melibatkan
aktivitas tertentu sehingga progam yang ada dapat dilaksanakan, diterima, dan
direvisi jika tidak berjalan. Implementasi keperawatan dilakukan untuk mengatasi
masalah kesehatan komunitas menggunakan strategi proses kelompok, pendidikan
kesehatan, kemitraan (Partnership), dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment). Perawat komunitas menggali dan meningkatkan potensi
komunitas untuk dapat mandiri dalam memelihara kesehatannya.
Tujuan akhir setiap program dimasyarakat adalah melakukan perubahan
masyarakat. Program dibuat untuk menciptakan keinginan berubah dari anggota
masyarakat. Perubahan nilai dan norma dimasyarakat dapat disebabkan oleh
faktor eksternal, seperti adanya undang-undang, stuasi politik, dan kejadian kritis
eksternal masyarakat. Dukungan eksternal ini juga dapat dijadikan daya
pendorong bagi tindakan kelompok untuk melakukan perubahan perilaku
masyarakat. Organisasi eksternal dapatmenggunakan model social planning dan
locality development untuk melakukan perubahan, menggalakan kemitraan
dengan memanfaatkan sumber daya internal dan sumber daya eksternal.
Perawat komunitas harus mempunyai pengetahuan yang memadai agar
dapat memfasilitasi perubahan dengan baik, termasuk pengetahuan tentang teori
dan model perubahan. Perubahan yang terjadi di masyarakat sebaiknya dimulai
dari tempat individu, keluarga, masyarakat. Ada beberapa model perubahan
(Ervin, 2010), yaitu:
1. Model Perubahan Kurt Lewin
Proses berubah terjadi saat individu,keluarga, dan komunitas tidak lagi
nyaman dengan kondisi yang ada. Model ini terdiri dari:
a. Unfreezing, bila ada perasaan butuh untuk berubah baru implementasi
dilakukan, dengan tujuan membantu komunitas menjadi siap untuk
melakukan perubahan
b. Change, yaitu intervensi mulai diperkenalkan kepada kelompok
c. Refreezing, meliputi bagaimana membuat suatu program menjadi
stabil, melalui pemantauan dan evaluasi
2. Strategi Berubah Chin dan Benne
Strategi Berubah ini sangat cocok digunakan oleh perawat komunitas dalam
mengkaji status individu kelompok, dan masyarakat dalam pembuat
keputusan untuk berubah. Strategi ini merupakan strategi untuk melakukan
perubahan di komunitas bukan tahap proses berubah. Menurut model ini,
untuk melakukan perubahan diperlakukan strategi perubahan yaitu:
a. Rational Empiris, dikatakan bahwa untuk melakukan perubahan di
komunitas perlu terdapat fakta dan pertimbangan tentang seberapa besar
keuntungan yang diperoleh dengan adanya perubahan tersebut.
Contoh :Adanya kebiasaan merokok yang banyak terjadi di masyarakat,
terutama remaja, diperlukan peran perawat komunitas, untuk
memfasilitasi perubahan dengan memberikan promosi kesehatan
bahaya merokok atau melalui media, seperti poster, leaflet, modul data
kejadian kesakitan dan kematian akibat merokok atau mengajak melihat
langsung kondisi korban akibat merokok. Dengan adanya fakta,
diharapkan terjadi perubahan pada individu
b. Normative Reedukatif, yaitu pertimbangan dengan keselarasan
perubahan dengan norma yang ada dimasyarakat.
c. Power Coercive, Yaitu strategi perubahan yang menggunakan sanksi
baik politik maupun sanksi ekonomi, misalnya sanksi terhadap perokok
yang merokok ditempat umum berupa denda atau kurungan.
3. First Order And Second Order Change
Menurut model ini first order bertujuan mengubah substansi atau isi
didalam sistem sedangkan second order perubahan ditujukan pada
sistemnya. Mengukur adanya perubahan masyarakat pada tingkat individu,
dapat diketahui dari tingkat kesadaran individu terhadap perubahan
bagaimana mengerti tentang masalah yang dihadapi, tingkat partisipasi
individu, dan adanya perubahan dalam bentuk tingkah laku yang
ditampilkan. Adanya role model yang ada dimasyarakat dapat menjadi
pendorong untuk mengubah norma dan praktik individu dalam perubahan
masyarakat.
Pada tingkat masyarakat perubahan difokuskan pada kelompok dan
organisasi, termasuk adanya perubahan kebijakan yang berhubungan dengan
masalah yang terjadi di masyarakat adanya dukungan dan partisipasi dalam
kegiatan masyarakat serta aktivitas lain yang berhubungan dengan
penyelesaian masalah. Perubahan dimasyarkat dapat dievaluasi melalui
pengembangan koalisasi, partisipasi masyarakat dalam dukungan untuk
mencapai tujuan, dan perubahan nilai dan norma yang berlaku
dimasyarakat.
Setiap akan melakukan kegiatan dimasyarakat atau implementasi
program sebaiknya dibuat dahulu laporan pendahuluan (LP) kegiatan
asuhan keperawatan komunitas, yang meliputi:
1. Latar Belakang, yang berisi kriteria komunitas, data yang perlu dikaji
lebih lanjut terkait implementasi yang akan dilakukan dan masalah
keperawatan komunitas terkait dengan implementasi saat ini.
2. Proses keperawatan komunitas, yang berisi diagnosis keperawatan
komunitas, tujuan umun, dan tujuan khusus.
3. Implementasi tindakan keperawatan, tindakan keperawatan yang berisi
topik kegiatan, target kegiatan, metode, strategi kegiatan, media dan alat
bantu yang digunakan, waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
pengorganisasian petugas kesehatan beserta tugas susunan acara, setting
tempat acara.
4. Kriteria evaluasi, yang berisi evaluasi struktur, evaluasi proses, dan
evaluasi hasil dengan menyebutkan targetpresentasi pencapaian hasil
yang diinginkan.
5. Evaluasi
Merupakan tahap akhir proses keperawatan. Evaluasi merupakan
sekumpulan informasi sistematik berkenaan dengan program kerja dan
efektifitas dari serangkaian program yang digunakan masyarakat terkait
program kegiatan, karakteristik dan hasil yang telah dicapai. Program
evaluasi dilakukan untuk memberikan informasi kepada perencana program
dan pengambil kebijakan tentang efektifitas dan efisiensi program. Evaluasi
program merupakan sekumpulan metode dan keterampilan untuk melakukan
apakah program sudah sesuai dengan rencana dan tuntutan masyarakat.
Evaluasi digunakan untuk mengetahui seberapa tujuan yang ditetapkan telah
tercapai dan apakah intervensi yang dilakukan efektif untuk masyarakat
setempat sesuai dengan kondisi dan situasi masyarakat. Pengukuran
efektivitas program di komunitas dapat dilihat berdasarkan:
1. Pengkuran komunitas sebagai klien. Pengukuran ini dilakukan dengan
cara mengukur kesehatan ibu dan anak, mengukur kesehatan komunitas.
2. Pengukuran komunitas sebagai pengalaman membina hubungan
3. Pengukuran komunitas sebagai sumber.
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

3.1 Pengkajian
Praktik komunitas ini dilakukan RT 16 RW 04 di Desa Bedali Kecamatan
Ngancar Kabupaten Kediri, dengan karakteristik desa sebagai berikut :
Luas dan Batas wilayah
Luas Wilayah : 15 hektar
Batas Wilayah
a. Sebelah Utara : Bedali RT 20
b. Sebelah Selatan : Perbatasan kabupaten Blitar
c. Sebelah Barat : Bedali RT 15
d. Sebelah Timur : Bedali RT 036
3.1.1 Data Demografi
Data Jumlah Kepala Keluarga (KK) di RT 16 RW 04 di Desa Bedali
Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri
No Jumlah KK RT I6 %
1 Terkaji 15 37,5
2 Tidak Terkaji 25 62,5
Jumlah 40 100

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah didapat di RT 16 RW 04 di Desa


Bedali Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri didapatkan jumlah KK yang
dapat terkaji sebanyak 15 KK (37,5%) dan yang tidak terkaji sebanyak 25 KK
(62,5%).

3.1.2 Data Keluarga, Lingkungan Fisik dan Kondisi Kesehatan Umum


1. Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin RT 16 RW 04 di Desa Bedali
pada bulan April 2020 (pada 15 KK) sebagai berikut :
No Jenis Kelamin Jumlah %
1 Laki-laki 23 49
2 Perempuan 24 51
Jumlah 47 100

Berdasarkan data yang telah didapat di RT 16 RW 04 di Desa Bedali


penduduk keseluruhan sebanyak 47 orang yang terdiri dari jumlah laki-laki 23
orang sebanyak 49 % dan jumlah perempuan 24 orang sebanyak 51 %
2. Jumlah Penduduk berdasarkan tingkat usia di RT 16 RW 04 di Desa Bedali
bulan April 2020 (pada 15 KK) adalah sebagai berikut :
No Usia Jumlah %
1 < 1 tahun 1 2
2 1-< 3 tahun 2 4
3 3-5 tahun 1 2
4 6-11 tahun 7 15
5 12-16 tahun 3 6
6 17-25 tahun 7 15
7 26-35 tahun 6 13
8 36-45 tahun 5 17
9 46-55 tahun 9 19
10 56-65 tahun 5 11
11 ≥ 66 tahun 2 4
Jumlah 47 100

Berdasarkan data di atas penduduk di RT 16 RW 04 di Desa Bedali


penduduk yang terbanyak adalah dengan usia 46-55 tahun yaitu 9 orang
sebanyak 19 %

3. Karakteristik Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di RT 16 RW 04 di


Desa Bedali pada bulan April 2020 (pada 15 KK) :
Tingkat
No Jumlah %
Pendidikan
1 Belum sekolah (anak) 4 9
2 Tdk sekolah (dewasa) 1 2
3 TK 0 0
4 SD 15 32
5 SMP 11 23
6 SMA 10 21
7 PT 6 13
Jumlah 47 100

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan penduduk di RT 16 RW 04


di Desa Bedali paling banyak adalah dengan tingkat pendidikan lulusan SD
yaitu sebanyak 19 orang 32%

4. Karakteristik Penduduk berdasarkan pekerjaan kepala keluarga di RT 16 RW


04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Pekerjaan Jumlah %
1 PNS 1 2
2 TNI/POLRI 0 0
3 Pensiunan 0 0
4 Petani 18 38
5 Pekerja Pabrik 0 0
No Pekerjaan Jumlah %
6 Pedagang 0 0
7 Wiraswasta 10 22
8 Swasta 3 6
9 Tidak bekerja (dewasa) 3 6
Belum saatnya bekerja
12 26
10 (anak)
Jumlah 47 100

Berdasarkan data di atas karakteristik penduduk di RT 16 RW 04 di Desa


Bedali, bila di lihat dari pekerjaanya yang paling banyak adalah belum saatnya
bekerja (anak) sebanyak 12 orang 26%.

5. Karakteristik Penduduk Berdasarkan agama di RT 16 RW 04 di Desa Bedali


pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Agama Jumlah %
1 Islam 10 21
2 Kristen 37 79
3 Katolik 0 0
4 Hindu 0 0
5 Budha 0 0
6 Konghucu 0 0
Jumlah 47 100

Berdasarkan data diatas karakteristik penduduk RT 16 RW 04 di Desa


Bedali berdasarkan agama dengan mayoritas penduduk beragama kristen yaitu
37 orang sebanyak 79%.

6. Karakteristik Kondisi Kesehatan Keluarga Berdasarkan sarana Kesehatan


yang paling dekat di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada bulan April 2020
(pada 15 KK) :
No Sarana kesehatan Jumlah %
1 RS 0 0
2 Puskesmas 0 0
3 Balai Pengobatan 15 100
4 Dokter 0 0
5 Bidan 0 0
6 Perawat 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan tabel diatas didapatkan kondisi kesehatan Keluarga di RT 16


RW 04 di Desa Bedali, dilihat dari sarana sehatan yang paling dekat dengan
rumah yaitu 15 orang sebanyak 100 %, yaitu balai pengobatan (klinik)
7. Karakteristik Kondisi Kesehatan Keluarga Berdasarkan Tempat Berobat
Keluarga di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada bulan April 2020 (pada 15
KK) :

No Tempat Berobat Keluarga Jumlah %


1 RS 1 6
2 Puskesmas 2 12
3 Balai Pengobatan 10 58
4 Dokter 2 12
5 Perawat 0 0
6 Bidan 2 12
7 Pengobatan alternatif 0 0
8 Posyandu 0 0
Jumlah 17 100
*Pilihan Lebih dari 1

Berdasarkan tabel diatas didapatkan kondisi kesehatan Keluarga di RT 16


RW 04 di Desa Bedali, paling banyak memiliki tempat berobat keluarga di
Balai pengobatan (klinik) yaitu 10 KK sebanyak 58%,

8. Karakteristik Kondisi Kesehatan Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Sebelum


Berobat di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada bulan April 2020 (pada 15
KK) :

No Kebiasaan Sebelum Berobat Jumlah %


1 Beli Obat Bebas 10 62
2 Jamu 5 31
3 Dibiarkan 1 7
4 Dipijat 0 0
Jumlah 16 100
*Pilihan Lebih dari 1

Berdasarkan tabel diatas didapatkan kondisi kesehatan Keluarga di RT 16


RW 04 di Desa Bedali paling banyak memiliki kebiasaan sebelum berobat
adalah beli obat bebas yaitu 10 KK sebanyak 62%.

9. Karakteristik Kondisi Kesehatan Keluarga Berdasarkan Sumber Pendanaan


Kesehatan di RT 16 RW 04 Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK)
:
No Sumber Pendanaan Kesehatan Jumlah %
1 ASKES 0 0
2 Jamkesmas/Da/BPJS 11 73
3 Uang sendiri 4 27
4 Dana sehat 0 0
5 Lainnya 0 0
No Sumber Pendanaan Kesehatan Jumlah %
Jumlah 15 100
*Pilihan Lebih dari 1

Berdasarkan Tabel diatas kondisi kesehatan keluarga di RT 16 RW 04 di


Desa Bedali, dari sumber pendanaan paling banyak sumber pendanaan
masyarakat dari BPJS yaitu 11 KK sebanyak 73%

10. Karakteristik Kondisi Kesehatan Keluarga berdasarkan Keluhan Sakit atau


keluhan utama dalam 3 bulan terakhir di dalam keluarga di RT 16 RW 04 di
Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Sumber Pendanaan Kesehatan Jumlah %
1 Batuk dan flu 9 45
2 Nyeri sendi 5 25
3 Nyeri dada 2 10
4 Panas (demam) 0 0
5 Pusing 1 5
6 Tidak bisa tidur 3 15
7 Gatal kulit 0 0
8 Lainnya 0 0
Jumlah 20 100
*Pilihan Lebih dari 1

Berdasarkan Tabel diatas kondisi kesehatan keluarga di RT 16 RW 04 di


Desa Bedali, dari keluhan sakit atau keluhan utama dalam 3 bulan terakhir
yaitu sebanyak 9 orang (45%) dengan keluhan batuk dan flu.

11. Karakteristik Kondisi Kesehatan Keluarga Berdasarkan Penyakit pada kelurga


Dalam 6 Bulan Terakhir di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April
2020 (pada 15 KK) :
Penyakit yang Diderita Dalam 6
No Jumlah %
Bulan Terakhir
1 Hipertensi 2 16
2 TBC 0 0
3 Jantung 0 0
4 DM 0 0
5 Asma 0 0
6 Asam Urat 5 42
7 Kolesterol 5 42
8 PJK 0 0
9 Migren 0 0
10 Gangguan jiwa 0 0
11 Tidak ada 0 0
12 Lainnya 0 0
Jumlah 12 100
*Pilihan Lebih dari 1

Berdasarkan data karakteristik penyakit yang diderita keluarga dalam 6


bulan terakhir di RT 16 RW 04 di Desa Bedali paling banyak menderita asam
urat yaitu sebanyak 5 orang (42%) dan kolesterol sebanyak 5 orang (42%).

12. Karakteristik Kondisi Kesehatan Keluarga Berdasarkan anggota keluarga yang


menderita penyakit kronis (> 6 bulan) di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada
Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
Penyakit Konis yang Diderita > 6
No Jumlah %
Bulan Terakhir
1 Stroke 0 0
2 Kangker 0 0
3 TBC 0 0
4 Gangguan jiwa 0 0
5 Tidak ada 15 100
6 Lainnya 0 0
Jumlah 15 100
*Pilihan Lebih dari 1

Berdasarkan data karakteristik penyakit Keluarga Berdasarkan anggota


keluarga yang menderita penyakit kronis (> 6 bulan) di RT 16 RW 04 di Desa
Bedali, yaitu sebanyak 15 KK (100%) tidak ada yang memiliki penyakit
kronis.

13. Karakteristik Kondisi Kesehatan Keluarga Berdasarkan anggota keluarga yang


menderita penyakit menular 6 bulan terakhir di RT 16 RW 04 di Desa Bedali
pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
Penyakit Menular yang Diderita 6
No Jumlah %
Bulan Terakhir
1 TBC 0 0
2 Hepatitis 0 0
3 Campak 0 0
4 HIV 0 0
5 Tidak ada 15 100
Jumlah 15 100%
*Pilihan Lebih dari 1

Berdasarkan data karakteristik penyakit Keluarga Berdasarkan anggota


keluarga yang menderita penyakit menular 6 bulan terakhir di RT 16 RW 04
di Desa Bedali, yaitu sebanyak 15 KK (100%) yang tidak memiliki penyakit
menular.
14. Karakteristik Kondisi Kesehatan Keluarga Berdasarkan anggota keluarga yang
menjalani program pengobatan TBC 6 bulan terakhir di RT 16 RW 04 di Desa
Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
Program pengobatan TBC 6 bulan
No Jumlah %
terakhir
1 Ya 0 0
2 Tidak 15 100
Jumlah 15 100

Berdasarkan tabel diatas anggota keluarga yang menjalani program


pengobatan TBC 6 bulan terakhir di RT 16 RW 04 di Desa Bedali, yaitu
sebanyak 15 KK (100%) yaitu tidak ada yang menjalani program pengobatan
TBC.
15. Karakteristik Kondisi Kesehatan Keluarga Berdasarkan anggota keluarga yang
menjalani program pengobatan Jiwa di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada
Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Program pengobatan jiwa Jumlah %
1 Ya 0 0
2 Tidak 15 100

Berdasarkan tabel diatas anggota keluarga yang menjalani program


pengobatan Jiwa di RT 16 RW 04 di Desa Bedali, yaitu sebanyak 15 KK
(100%) yaitu tidak memjalani program pengobatan jiwa.

16. Karakteristik Kondisi Kesehatan Keluarga Berdasarkan keluarga pernah


mendengar penyakit covid 19 di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan
April 2020 (pada 15 KK) :
No Pernah mendengar penyakit covid 19 Jumlah %
1 Pernah 14 93
2 Belum pernah 1 7
Jumlah 15 100

Berdasarkan tabel diatas anggota keluarga yang pernah mendengar


penyakit covid 19 di RT 16 RW 04 di Desa Bedali, yaitu sebanyak 14 KK
(93%) dan keluarga yang belum pernah mendengar mendengar tentang
penyakit Covid yaitu sebanyak 1 KK (7%).

17. Karakteristik Kondisi Kesehatan Keluarga Berdasarkan keluarga mengetahui


pencegahan penularan covid 19 di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan
April 2020 (pada 15 KK) :
Mengetahui pencegahan penularan
No Jumlah %
covid 19
1 Tahu 14 93
2 Belum tahu 1 7
Jumlah 15 100

Berdasarkan tabel diatas keluarga mengetahui pencegahan penularan covid


19 di RT 16 RW 04 di Desa Bedali, yaitu sebanyak 14 KK (93%) keluarga
mengetahui pencegahan penularan covid 19 dan 1 KK (7%) keluarga belum
pencegahan penularan covid 19.

18. Karakteristik Kondisi Kesehatan Keluarga Berdasarkan keluarga mendapatkan


edukasi/penyuluhan kesehatan Covid 19 sebelumnya di RT 16 RW 04 di Desa
Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
Mendapatkan Edukasi / Penyuluhan
No Jumlah %
Kesehatan Covid 19 Sebelumnya
1 Sudah pernah 3 20
2 Belum pernah 12 80
Jumlah 15 100%

Berdasarkan tabel diatas keluarga mengetahui pencegahan penularan covid


19 di RT 16 RW 04 di Desa Bedali, yaitu sebanyak 12 KK (80%) belum
mendapatkan edukasi/penyuluhan kesehatan covid 19.

19. Karakteristik Kondisi Kesehatan Keluarga Berdasarkan jika sudah


mendapatkan penyuluhan, bagaimana pemahaman keluarga, keluarga
mendapatkan edukasi/penyuluhan kesehatan covid 19 sebelumnya di RT 16
RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
Jika sudah mendapat penyuluhan,
No Jumlah %
bagaimana pemahaman keluarga
1 Sangat paham 3 20
2 Paham 11 73
3 Belum paham 1 7
Jumlah 15 100

Berdasarkan tabel diatas pemahaman keluarga tentang covid 19 di RT 16


RW 04 di Desa Bedali, yaitu sebanyak 11 KK (73%) warga paham tentang
covid meskipun belum mendapatkan penyuluhan/edukasi tentang Covid 19.

20. Karakteristik Jumlah Pasangan Usia Subur di RT 16 RW 04 di Desa Bedali


pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Jumlah PUS Jumlah %
1 21-30 th 0 0
2 31-40 th 4 80
3 41-50 th 1 20
Jumlah 5 100

Berdasarkan data yang didapatkan jumlah pasangan usia subur di RT 16


RW 04 di Desa Bedali yaitu 4 KK (80%) memiliki pasangan usia subur antara
usia 31-40 tahun.
21. Karakteristik Jumlah Pasangan Usia Subur, penggunaan alat kontrasepsi di RT
16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Penggunaan alat kontrasepsi Jumlah %
1 Pil 0 0
2 Kondom 0 0
3 IUD / Spiral 4 80
4 Suntik 0 0
5 Susuk 0 0
6 MOW / MOP 1 20
7 Penanggalan 0 0
8 Tidak ikut KB 0 0
Jumlah 5 100

Berdasarkan data yang didapatkan jumlah pasangan usia subur


penggunaan alat kontrasepsi di RT 16 RW 04 di Desa Bedali yaitu sebanyak
4 orang (80%) PUS memakai IUD/spiral.

22. Karakteristik Jumlah Pasangan Usia Subur, jika tidak ikut KB, di RT 16 RW
04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Tidak ikut KB Jumlah %
1 Dilarang suami 0 0
2 Perencanaan kehamilan berikutnya 0 0
3 Agama 0 0
4 Adat 0 0
5 Lain 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan data yang didapatkan jumlah pasangan usia subur di RT 16


RW 04 di Desa Bedali tidak ada yang tidak ikut KB..

23. Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Jumlah anggota keluarga yang hamil di
RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020
No Anggota keluarga yang hamil Jumlah %
1 Ada 0 0
2 Tidak ada 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan data yang didapat karakteristik Jumlah anggota keluarga


yang hamil di RT 16 RW 04 di Desa Bedali sebanyak 0 orang (0%) jumlah
anggota keluarga yang hamil.

24. Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Usia Ibu Hamil dalam keluarga
Kehamilan di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020
No Usia Ibu Hamil Jumlah %
1 < 15 tahun 0 0
2 16 - 20 tahun 0 0
3 20 - 25 tahun 0 0
4 26 - 30 tahun 0 0
5 30 - 35 tahun 0 0
6 > 35 tahun 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan data yang didapat karakteristik Usia Ibu Hamil dalam


keluarga Kehamilan di RT 16 RW 04 di Desa Bedali paling banyak pada
trimester 1 yaitu sebanyak 0 orang (0%) dengan usia kehamilan dalam
keluarga.

25. Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Usia kehamilan trimester dan keluhan
kehamilan di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020
Usia kehamilan trimester dan
No Jumlah %
keluhan kehamilan
1 TM 1 0 0
2 TM 2 0 0
3 TM 3 0 0
4 Nyeri punngung 0 0
5 Pusing 0 0
6 Mua 0 0
7 Mutah 0 0
8 Nyeri perut 0 0
9 Ngompo 0 0
10 Sulit BAB 0 0
Usia kehamilan trimester dan
No Jumlah %
keluhan kehamilan
Tidak
11 0 0
ada
Jumlah 0 0%

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada dimana tempat periksa


kehamilan di RT 16 RW 04 di Desa Bedali paling banyak frekuensi
kehamilan pertama yaitu 0 orang sebanyak (0 %) dengan Usia kehamilan
trimester dan keluhan kehamilan.

26. Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan dimana Tempat Periksa Kehamilan di


RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020
No Tempat Periksa Ibu Hamil Jumlah %
1 Rumah sakit 0 0
2 Puskesmas 0 0
3 Dokter praktek 0 0
4 Bidan 0 0
5 Dukun 0 0
6 Belum diperiksakan 0 0
7 Lain-lain 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan data dari tabel diatas berdasarkan karakteristik pada dimana


Tempat Periksa Kehamilan di RT 16 RW 04 di Desa Bedali sebanyak 0 orang
(0%) karena tidak ada ibu hamil.

27. Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Tempat Periksa Kehamilan di RT 16


RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020
No Tempat Periksa Ibu Hamil Jumlah %
1 Puskesmas 0 0
2 Bidan 0 0
Lainnya (Dokter praktek
3 0 0
spesialis kandungan)
Jumlah 0 0

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada Tempat Periksa


Kehamilan di RT 16 RW 04 di Desa Bedali yaitu sebanyak 0 orang (0%) .

28. Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Frekuensi Periksa Ibu Hamil di RT RT


16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020
No Frekuensi Periksa Jumlah %
Ibu Hamil
1 4x/lebih 0 0
2 < 4x 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada Berdasarkan Frekuensi


Periksa Ibu Hamil di RT 16 RW 04 di Desa Bedali sebanyak 0 orang (0%).

29. Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Imunisasi TT di RT 16 RW 04 di Desa


Bedali pada Bulan April 2020
No Imunisasi TT Jumlah %
1 Lengkap 0 0
2 Tidak lengkap 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada Imunisasi TT di RT 16


RW 04 di Desa Bedali didapatkan sebanyak 0 orang (0 %).

30. Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Penyakit yang Diderita Ibu Hamil di RT
16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020
Penyakit yang Diderita
No Jumlah %
Ibu Hamil
1 Hipotensi 0 0
2 Anemia 0 0
3 Bengkak 0 0
4 Mual/ muntah 0 0
5 Varises 0 0
6 Tidak ada keluhan 0 0
7 Lain-lain 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada Penyakit yang Diderita


Ibu Hamil di RT 16 RW 04 di Desa Bedali yaitu sebanyak 0 orang (0%).

31. Karakteristik Ibu Menyusui Berdasarkan Lama ibu Menyusui di RT 16 RW 04


di Desa Bedali pada Bulan April 2020
No Lama Ibu Menyusui Jumlah %
1 < 1 bulan 0 0
2 1-6 bulan 0 0
No Lama Ibu Menyusui Jumlah %
3 7-12 bulan 0 0
4 > 12 bulan 0 0
Jumlah 0
Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada Berdasarkan Lama ibu
Menyusui di RT 16 RW 04 di Desa Bedali sebanyak 0 orang (0 %).

32. Karakteristik Kesehatan Balita Berdasarkan adanya balita dalam keluarga di


RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Balita dalam keluarga Jumlah %
1 Ada 4 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 4 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada adanya balita dalam


keluarga di RT 16 RW 04 di Desa Bedali yaitu sebanyak 4 orang (100%)
adanya balita dalam keluarga.

33. Karakteristik Kesehatan Balita Berdasarkan Jumlah dan Usia balita di RT 16


RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Jumlah dan Usia balita Jumlah %
1 0-6 bulan 0 0
2 7-12 bulan 1 25
3 13 bulan - 2 tahun 0 0
4 2-3 tahun 2 50
5 3-4 tahun 1 25
6 4-5 tahun 0 0
Jumlah 4 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada Jumlah dan Usia balita
di RT 16 RW 04 di Desa Bedali yaitu sebanyak 2 (50%) jumlah usia balita
dalam usia 2-3 tahun.

34. Karakteristik Kesehatan Balita Berdasarkan keluarga memeriksa balita ke


pelayanan kesehatan di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020
(pada 15 KK) :
Memeriksa balita ke
No Jumlah %
pelayanan kesehatan
1 Ke Posyandu 4 100
2 Tidak ke Posyandu 0 0
Jumlah 4 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada jumlah balitayang ke


Posyandu di RT 16 RW 04 di Desa Bedali yaitu sebanyak 4 (100%) keluarga
memeriksakan balita ke posyandu.
35. Karakteristik Kesehatan Balita Berdasarkan Karakteristik keluarga ke
Posyandu Balita apakah anda pernah mendapatkan Peyuluhan Kesehatan
Balita oleh Kader balita di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April
2020 (pada 15 KK) :
Peyuluhan Kesehatan Balita
No Jumlah %
oleh Kader balita
1 Pernah 4 100
2 Tidak pernah 0 0
Jumlah 4 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada keluarga ke Posyandu


Balita apakah anda pernah mendapatkan Peyuluhan Kesehatan Balita oleh
Kader balita di RT 16 RW 04 di Desa Bedali yaitu sebanyak 4 (100%)
keluarga pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan balita.

36. Karakteristik Balita Berdasarkan Kepemilikan KMS di RT 16 RW 04 di Desa


Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Kepemilikan KMS Jumlah %
1 Memiliki KMS 3 75
2 Tidak Memiliki 1 25
Jumlah 4 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada Hasil Penimbangan


Balita di RT 16 RW 04 di Desa Bedali didapatkan hasil balita memiliki KMS
sebanyak 3 balita (75%) dan tidak memiliki KMS sebanyak 1 balita (25%).

37. Karakteristik Balita Berdasarkan Hasil Penimbangan Balita di RT 16 RW 04


di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Hasil Penimbangan Balita Jumlah %
1 Hijau 1 25
2 Diatas Kuning Hijau 3 75
3 Dibawah Titik-Titik 0 0
4 Dibawah Merah 0 0
Jumlah 4 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada hasil Hasil


Penimbangan Balita di RT 16 RW 04 di Desa Bedali didapatkan hasil
mayoritas hasil penimbangan balita diatas kuning hijau yaitu 3 balita (75%).

38. Karakteristik Kesehatan Balita Berdasarkan Imunisasi Balita di RT 16 RW 04


di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Imunisasi Balita Jumlah %
1 Lengkap imunisasi dasar 4 100
2 Tidak Lengkap 0 0
3 Tidak di imunisasi 0 0
Jumlah 4 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada balita yang imunisasi di


RT 16 RW 04 di Desa Bedali paling banyak balita sudah mendapat imunisasi
lengkap yaitu sejumlah 4 balita (100 %)
39. Karakteristik Kesehatan Balita Berdasarkan lama ibu meneteki bayi / balita di
RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Lama ibu meneteki bayi/balita Jumlah %
1 < 6 bulan 0 0
2 6 bulan 0 0
3 7-12 bulan 3 75
4 >1 tahun 1 25
Jumlah 4 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada lama ibu meneteki


bayi/balita RT 16 RW 04 di Desa Bedali yaitu sejumlah 3 balita (75%)
meneteki selama 7-12 bulan dan >1 tahun sebanyak 1 balita (25%).

40. Karakteristik Kesehatan Balita Berdasarkan Mulai usia berapa Keluarga


memberikan makanan pendamping ASI / tambahan bagi Balita (ASI disertai
makanan tambahan dan atau berhenti ASI dan diberi makanan tambahan) di
RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
Usia pemberikan makanan pendamping
No Jumlah %
ASI
1 Umur 0 – 6 bulan 0 0
2 Umur 7 – 12 bulan 1 25
3 Umur > 12 bulan 3 75
Jumlah 4 100
Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada mulai usia berapa Keluarga
memberikan makanan pendamping ASI / tambahan bagi Balita (ASI disertai
makanan tambahan dan atau berhenti ASI dan diberi makanan tambahan) di RT
16 RW 04 di Desa Bedali balita mendapatkan makanan penamping asi paling
banyak 75% pada usia > 12 bulan sebanyak 3 balita.

41. Karakteristik Kesehatan Balita Berdasarkan Ibu Balita tahu tentang Makanan
Pendamping ASI yang harus diberikan ke Bayi RT 16 RW 04 di Desa Bedali
pada Bulan April 2020
Tahu tentang Makanan Pendamping
No Jumlah %
ASI
1 Tahu 2 100
2 Tidak tahu 0 0
Jumlah 2 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada makanan pendamping


ASI yang harus diberikan ke balita RT 16 RW 04 di Desa Bedali paling
banyak balita sudah tahu tentang makanan pendamping ASI sebanyak 2 orang
(100%).

42. Karakteristik Kesehatan Balita Berdasarkan Berapa kali keluarga / ibu


melakukan penimbangan balita di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan
April 2020 (pada 15 KK) :
No Penimbangan balita Jumlah %
1 Teratur setiap bulan 4 100
2 Kadang-kadang 0 0
3 Tidak pernah 0 0
Jumlah 4 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada Berapa kali keluarga/ibu


melakukan penimbangan balita di RT 16 RW 04 di Desa Bedali keluarga
paling banyak balita teratur setiap bulan yaitu sejumlah 4 orang (100%).

43. Karakteristik Kesehatan Balita Berdasarkan Apakah Keluarga/Ibu memiliki


KMS Balita di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15
KK) :
No Keluarga/Ibu memiliki KMS Jumlah %
1 Memiliki 3 75
2 Tidak memiliki 1 25
Jumlah 4 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada Keluarga/Ibu memiliki


KMS balita yang imunisasi di RT 16 RW 04 di Desa Bedali paling banyak
sejumlah 3 orang (75%) dan tidak memiliki KMS sebanyak 1 orang (25%).
44. Karakteristik Kesehatan Remaja Berdasarkan Kegiatan Remaja di Luar
Sekolah di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 ( pada 15
KK) :
Kegiatan Remaja di Luar
No Jumlah %
Sekolah
1 Keagamaan 0 0
2 Karang taruna 1 10
Kegiatan Remaja di Luar
No Jumlah %
Sekolah
3 Olahraga 9 90
4 Lain-lain 0 0
Jumlah 10 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada kegiatan remaja diluar


sekolah di RT 16 RW 04 di Desa Bedali didapatkan hasil paling banyak
remaja melakukan kegiatan olahraga yaitu sebanyak 9 orang (90 %).

45. Karakteristik Kesehatan Remaja Berdasarkan Penggunaan Waktu Luang di


RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
Kegiatan Remaja pada waktu
No Jumlah %
luang
1 Musik/ TV 7 70
2 Olahraga 3 30
3 Rekreasi 0 0
4 Keagamaan 0 0
5 Lain-lain 0 0
Jumlah 10 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada penggunaan waktu


luang remaja di RT 16 RW 04 di Desa Bedali didapatkan hasil paling banyak
remaja memilih mendengarkan musik atau menonton TV yaitu sebanyak 7
orang (70%).

46. Karakteristik Remaja Berdasarkan Kebiasaan Remaja di RT 16 RW 04 di


Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Kebiasaan Remaja Jumlah %
1 Merokok 4 40
2 Alkohol 0 0
3 Tidak Ada 0 0
4 Lain-lain 6 60
Jumlah 10 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada kebiasaan remaja di RT


16 RW 04 di Desa Bedali didapatkan hasil sebagian besar remaja memiliki
kebiasaan lain-lain yaitu sebanyak 6 orang (60%) tetapi ada yang memiliki
kebiasaan yang negatif yaitu merokok sebanyak 4 orang (40%).

47. Karakteristik Kesehatan Lansia Berdasarkan Adakah anggota keluarga yang


lanjut usia di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15
KK) :
No Anggota Lansia Jumlah %
1 Ada 10 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 10 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada lansia di RT 16 RW 04


di Desa Bedali dari 15 KK, 10 KK (100%) memiliki anggota lansia.

48. Karakteristik Kesehatan Lansia Berdasarkan Keluhan Lansia di RT 16 RW 04


di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Keluhan Lansia Jumlah %
1 Ada 10 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 10 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada keluhan lansia di RT 16


RW 04 di Desa Bedali adalah lansia dengan memiliki keluhan sebanyak 10
orang (100%).

49. Karakteristik Lansia Berdasarkan Jenis Penyakit yang pernah diderita di RT


16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
Jenis Penyakit yang pernah
No Jumlah %
diderita
1 Asma 0 0
2 TBC 0 0
3 Hipertensi 1 9
4 DM 0 0
5 Reumatik 9 82
6 Katarak 1 9
7 Lain-lain 0 0
Jumlah 11 100
*Pilihan Lebih dari 1

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada jenis penyakit yang


dialami lansia di RT 16 RW 04 di Desa Bedali lansia mengalami reumatik
sebanyak 9 orang (82%).

50. Karakteristik Lansia Berdasarkan Penanganan Penyakit di RT 16 RW 04 di


Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Penanganan Penyakit Lansia Jumlah %
1 Sarana Kesehatan 5 50
2 Alternatif 3 30
3 Diobati Sendiri 2 20
Jumlah 10 100
Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada penanganan penyakit
lansia di RT 16 RW 04 di Desa Bedali sebagian besar lansia menangani
penyakit melalui sarana kesehatan yang ada yaitu sebanyak 5 orang (50%).

51. Karakteristik Lansia Berdasarkan Penggunaan Waktu Senggang Lansia di RT


16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Penggunaan Waktu Senggang Jumlah %
1 Berkebun / pekerjaan rumah 7 70
2 Senam 0 0
3 Jalan-jalan 3 30
4 Duduk-duduk 0 0
5 Lain-lain 0 0
Jumlah 10 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada penggunaan waktu


senggang lansia di RT 16 RW 04 di Desa Bedali sebagian besar lansia
menggunakan waktu senggang untuk berkebun/ pekerjaan rumah sebanyak 7
orang (70%) dan jalan-jalan yaitu sebanyak 3 orang (30%).

52. Karakteristik Lansia Berdasarkan Kebiasaan Ke Posyandu Lansia di RT 16


RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Kebiasaan Ke Posyandu Lansia Jumlah %
1 Ke posyandu 0 0
2 Tidak ke posyandu 10 100
Jumlah 10 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada kebiasaan ke posyandu


lansia di RT 16 RW 04 di Desa Bedali sebagian besar lansia tidak pergi ke
posyandu sebanyak 10 orang (100%).

53. Karakteristik Kesehatan Lansia Berdasarkan Alasan Tidak Ke Posyandu


Lansia di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK) :
No Alasan Tidak Ke Posyandu Lansia Jumlah %
1 Jarak 1 10
2 Sibuk 9 90
3 Dudah periksa ke tempat lain 0 0
4 Tidak ada yang mengantar 0 0
5 Lain-lain 0 0
Jumlah 10 100
Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada alasan lansia tidak datang
ke posyandu lansia di RT 16 RW 04 di Desa Bedali paling banyak memiliki
alasan sibuk untuk tidak datang ke posyandu yaitu sebanyak 9 orang (90%).

54. Karakteristik Data Kesehatan Lingkungan Rumah Berdasarkan status


kepemilikan rumah di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020
(pada 15 KK) :
No Kepemilikan Rumah Jumlah %
1 Milik sendiri 14 93
2 Menumpang 1 7
3 Sewa 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan data diatas karakteristik kesehatan lingkungan rumah di RT


16 RW 04 di Desa Bedali berdasarkan kepemilikan rumah sebagian besar
adalah milik sendiri yaitu sebanyak 14 KK (93%.)

55. Karakteristik Data Kesehatan Lingkungan Rumah Berdasarkan Jenis Lantai di


RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK)
No Jenis Lantai Jumlah %
1 Tanah 1 7
2 Papan 0 0
3 Tegel 9 60
4 Semen 5 33
Jumlah 15 100

Berdasarkan data diatas karakteristik kesehatan lingkungan rumah RT 16


RW 04 di Desa Bedali dari jenis lantai mayoritas perumahan memiliki jenis
lantai tegel yaitu sebanyak 9 rumah (60%).

56. Karakteristik Data Kesehatan Lingkungan Rumah Berdasarkan Ventilasi


rumah di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK)
No Ventilasi Jumlah %
1 Ada dan digunakan 15 100
2 Ada dan tidak digunakan 0 0
3 Tidak ada 0 0
Jumlah 15 100
Berdasarkan data diatas karakteristik kesehatan lingkungan rumah di RT
16 RW 04 di Desa Bedali dari ventilasi rumah mayoritas perumahan memiliki
ventilasi dan digunakan yaitu sebanyak 15 rumah (100%).

57. Karakteristik Data Kesehatan Lingkungan Rumah Berdasarkan Pencahayaan


rumah di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (dari 15 KK)
No Pencahayaan Jumlah %
1 Terang 8 53
2 Remang-remang 7 47
3 Gelap 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan kesehatan lingkungan rumah


di RT 16 RW 04 di Desa Bedali paling banyak memiliki pencahayaan rumah
yang terang yaitu sebanyak 8 rumah (53%).

58. Karakteristik Data Kesehatan Lingkungan Rumah Berdasarkan Jarak Rumah


dengan tetangga di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada
15 KK)
No Jarak rumah Jumlah %
1 Bersatu 1 7
2 Dekat 14 93
3 Terpisah 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan kesehatan lingkungan rumah


di RT 16 RW 04 di Desa Bedali mayoritas memiliki jarak rumah dekat yaitu
sebanyak 14 rumah (93%).

59. Karakteristik Data Kesehatan Lingkungan Rumah Berdasarkan Halaman di


sekitar di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK)
No Halaman Jumlah %
1 Ada dan dimanfaatkan 15 100
2 Ada dan tidak dimanfaatkan 0 0
No Halaman Jumlah %
3 Tidak ada 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan tabel diatas didapatkan kesehatan lingkungan rumah di RT 16


RW 04 di Desa Bedali, paling banyak rumah yang memiliki halaman dan
dimanfaatkan yaitu sebanyak 15 rumah (100 %).
60. Karakteristik Data Kesehatan Lingkungan Rumah Berdasarkan Pemanfaatan
Halaman rumah di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada
15 KK)

No Pemanfaatan Halaman Jumlah %


1 Kebun 7 47
2 Kolam 0 0
3 Kandang 1 6
4 Tidak dimanfaatkan 7 47
Jumlah 15 100

Berdasarkan data diatas didapatkan kesehatan lingkungan rumah di RT 16


RW 04 di Desa Bedali sebagian besar tidak memanfaatkan halaman rumah
yaitu sebanyak 7 rumah (47%).

61. Karakteristik Sumber Air Bersih Berdasarkan Sumber Air untuk masak dan
minum di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK)
No Sumber Air Minum Jumlah %
1 PAM 0 0
2 Sumur 15 100
3 Air mineral 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan sumber air bersih di RT 16


RW 04 di Desa Bedali memiliki sumber air minum dari sumur yaitu sebanyak
15 rumah (100%).

62. Karakteristik Sumber Air Bersih Berdasarkan Pengolahan Makan di RT 16


RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK)
No Pengolahan Makan Jumlah %
1 Dimasak 15 100
2 Tidak dimasak 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan Sumber air bersih di RT 16


RW 04 di Desa Bedali, semua keluarga mengolahan makan dengan dimasak
yaitu sebanyak 15 KK (100 %).

63. Karakteristik Sumber Air Bersih Berdasarkan Sumber Air Untuk Mandi dan
Cuci di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK)

No Sumber Air Untuk Mandi dan Cuci Jumlah %


1 PAM 0 0
2 Sumur 15 100
3 Air sungai 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan data pada karakteristik sumber air bersih didapatkan bahwa


di RT 16 RW 04 di Desa Bedali sebagian besar memiliki sumber air untuk
mandi dan cuci dari sumur yaitu sebanyak 15 rumah (100%).

64. Karakteristik Sumber Air Bersih Berdasarkan Jarak Sumber Air dengan
resapan/septik tank di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020
(pada 15 KK)
Jarak Sumber Air dengan resapan/septik
No Jumlah %
tank
1 < 10 m 1 7
2 >10 m 14 93
Jumlah 15 100

Berdasarkan data diatas karakteristik sumber air bersih di RT 16 RW 04 di


Desa Bedali, warga memiliki jarak sumber air dengan resapan/septik tank
lebih dari >10 meter yaitu sebanyak 14 rumah (93%).

65. Karakteristik Sumber Air Bersih Berdasarkan tempat penampungan air


sementara di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15
KK)

No Penampungan Air Sementara Jumlah %


1 Bak 1 7
2 Ember 1 7
3 Gentong 4 26
4 Lain-lain 9 60
Jumlah 15 100

Berdasarkan data diatas karakteristik sumber air bersih di RT 16 RW 04 di


Desa Bedali memiliki penampungan air sementara mengunakan lain-lain yaitu
sebanyak 9 rumah (60%).

66. Karakteristik Sumber Air Bersih Berdasarkan tempat Penampungan Air


sementara di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15
KK)

No Penampungan Air Jumlah %


1 Tertutup 15 100
2 Terbuka 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan data diatas karakteristik sumber air bersih di RT 16 RW 04 di


Desa Bedali didapatkan memiliki penampungan air tertutup yaitu sebanyak 15
rumah (100%).

67. Karakteristik Sumber Air Bersih Berdasarkan Kondisi Air di tempat


penampungan di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada
15 KK)
No Kondisi Air Jumlah %
1 Berwarna 0 0
2 Berbau 0 0
3 Berasa 0 0
4 Tidak berasa/tidak bewarna/tidak berbau 15 100
Jumlah 15 100

Berdasarkan tabel diatas karakteristik sumber air bersih di RT 16 RW 04


di Desa Bedali didapatkan sebanyak 15 rumah (100%) memiliki kondisi air
tidak berwarna dan tidak berbau.

68. Karakteristik Sistem Pembuangan Sampah Berdasarkan Pembuangan Sampah


di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK)

No Pembuangan Sampah Jumlah %


1 TPU 0 0
2 Sungai 0 0
3 Timbun 10 67
4 Bakar 5 33
5 Sembarangan 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan data diatas karakteristik sistem pembuangan sampah di RT 16


RW 04 di Desa Bedali didapatkan lebih dari 67% membuang sampah dengan
cara ditimbun sebanyak 10 rumah.

69. Karakteristik Sistem Pembuangan Sampah Berdasarkan Tempat Penampungan


sampah sementara di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020
(pada 15 KK)
No Tempat Penampungan Jml %
1 Ada 15 100
2 Tidak ada/sembarangan 0 0
Jumlah 15 100
Berdasarkan tabel diatas karakteristik sistem pembuangan sampah di RT
16 RW 04 di Desa Bedali didapatkan semua rumah memiliki tempat
penampungan sampah yaitu sebanyak 15 rumah (100 %).

70. Karakteristik Sistem Pembuangan Sampah Berdasarkan Kondisi Tempat


penampungan Sampah di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020
(pada 15 KK)
No Kondisi Tempat Sampah Jumlah %
1 Terbuka 15 100
2 Tertutup 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan tabel diatas karakteristik sistem pembuangan sampah di RT


16 RW 04 di Desa Bedali didapatkan mayoritas memiliki kondisi tempat
sampah tertutup yaitu sebanyak 15 rumah (100%).

71. Karakteristik Sistem Pembuangan Sampah Berdasarkan Jarak penampungan


sampah dengan rumah di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020
No Jarak Jumlah %
1 < 5 meter 2 13
2 > 5 meter 13 87
Jumlah 15 100

Berdasarkan data diatas karakteristik sistem pembuangan sampah di RT 16


RW 04 di Desa Bedali didapatkan mayoritas memiliki jarak > 5 meter yaitu
sebanyak 13 rumah (87%).

72. Karakteristik Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga Berdasarkan


Kebiasaan BAB di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada
15 KK)
No Kebiasaan BAB Jumlah %
1 WC 15 100
2 Sungai 0 0
3 Sembarang Tempat 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan data tabel diatas karakteristik sistem pembuangan kotoran


rumah tangga di RT 16 RW 04 di Desa Bedali didapatkan semua memiliki
kebiasaan BAB di WC yaitu sebanyak 15 rumah (100 %).
73. Karakteristik Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga Berdasarkan Jenis
Jamban di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020
No Jenis Jamban Jumlah %
1 Cemplung 0 0
2 Leher Angsa 15 100
Jumlah 15 100

Berdasarkan data tabel diatas karakteristik sistem pembuangan kotoran


rumah tangga di RT 16 RW 04 di Desa Bedali didapatkan semua memiliki
jenis jamban leher angsa yaitu sebanyak 15 rumah (100 %).

74. Karakteristik Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga Berdasarkan


Sistem Pembuangan Kotoran di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan
April 2020 (pada 15 KK)

No Sistem Pembuangan Kotoran Jumlah %


1 Resapan 0 0
2 Septic Tank 15 100
3 Campuran 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan data diatas karakteristik sistem pembuangan kotoran rumah


tangga di RT 16 RW 04 di Desa Bedali didapatkan semua memiliki sistem
pembuangan kotoran di septic tank yaitu sebanyak 15 rumah (100 %).

75. Karakteristik Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga Berdasarkan


Pembuangan Air Limbah di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April
2020 (pada 15 KK)
No Pembuangan Air Limbah Jumlah %
1 Resapan 13 87
2 Got 2 13
3 Sembarangan 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan data diatas karakteristik sistem pembuangan kotoran rumah


tangga di RT 16 RW 04 di Desa Bedali didapatkan mayoritas memiliki
pembuangan air limbah resapan yaitu sebanyak 13 rumah (87%).
76. Karakteristik Hewan Peliharaan Berdasarkan Kepemilikan hewan ternak di
RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK)
No Kepemilikan Jumlah %
1 Ada 14 93
2 Tidak ada 1 7
Jumlah 15 100

Berdasarkan data diatas karakteristik hewan peliharaan di RT 16 RW 04 di


Desa Bedali didapatkan mayoritas memiliki hewan peliharaan yaitu sebanyak
14 rumah (93%).

77. Karakteristik Hewan Peliharaan Berdasarkan Letak Kandang di RT 16 RW 04


di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK)
No Letak Kandang Jumlah %
1 Di dalam 0 0
2 Di luar 14 100
Jumlah 14 100

Berdasarkan tabel diatas karakteristik hewan peliharaan di RT 16 RW 04


di Desa Bedali didapatkan mayoritas memiliki letak kandang hewan
peliharaan di luar rumah yaitu sebanyak 14 rumah (100%).

78. Karakteristik Hewan Peliharaan Berdasarkan Kondisi Kandang di RT 16 RW


04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada 15 KK)
No Kondisi Kandang Jumlah %
1 Terawat 14 100
2 Tidak Terawat 0 0
Jumlah 14 100
Berdasarkan tabel diatas karakteristik hewan peliharaan di di RT 16 RW
04 di Desa Bedali didapatkan mayoritas memiliki kondisi kandang hewan
peliharaan yang terawat yaitu sebanyak 14 rumah (100%).

79. Karakteristik Kondisi Kesehatan Umum Berdasarkan sarana kesehatan yang


paling dekat di di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020 (pada
15 KK)

No Tempat Berobat Keluarga Jumlah %


1 Puskesmas/Posyandu 0 0
2 Praktek Swasta 0 0
3 Balai Pengobatan 15 100
Jumlah 15 100
Berdasarkan tabel diatas karakteristik kondisi kesehatan umum di di RT 16
RW 04 di Desa Bedali didapatkan mayoritas memiliki saranan kesehatan
keluarga di balai pengobatan (klinik) yaitu sebanyak 15 orang (100%).

80. Karakteristik Kondisi Kesehatan Umum Berdasarkan Tempat Berobat


Keluarga di RT 16 RW 04 di Desa Bedali pada Bulan April 2020

No Tempat Berobat Keluarga Jumlah %

1 Puskesmas/Posyandu 2 7
2 RS 11 41
3 Dokter Praktek Swasta 2 7
4 Bidan/Perawat 2 7
5 Balai Pengobatan/Poliklinik 10 38
Jumlah 27 100

Berdasarkan tabel diatas karakteristik kondisi kesehatan umum di RT 16


RW 04 di Desa Bedali didapatkan lebih dari 50% tempat berobat keluarga di
poliklinik yaitu sebanyak 10 orang (38%).
3.2 3.2 Diagnosa Keperawatan
Setelah dilakukan berbagai pendataan dan pengkajian baik secara
wawancara maupun observasi langsung kondisi RT 16 RW 04 di Desa Bedali
maka didapatkan analisa data dan masalah yang muncul adalah sebagai berikut :
DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Terdapat pencahayaan remang- Hambatan pengambilan Ketidakefektifan
remang sebanyak 7 rumah (47%). keputusan pemeliharaan
2. Kurang dari 50% jarak sumber air kesehatan
dengan septictank <10 meter
sebanyak 1 rumah (7%).
3. Terdapat pembuangan sampah
dengan dibakar 5 rumah (33%).
4. Terdapat tempat sampah terbuka
sebanyak 15 rumah (100%).
5. Terdapat sistem pembuangan
sampah terbuka dengan jarak <5
meter sebanyak 2 rumah (13%).

1. Terdapat balita yang tidak Sikap negatif terhadap Perilaku kesehatan


memiliki KMS sebanyak 1 balita pelayanan kesehatan cenderung beresiko
(7%).

1. Terdapat lansia yang mengeluh Ketidakcukupan Defesiensi kesehatan


sakit sebayak 10 orang (67%). sumber daya komunitas
2. Terdapat penyakit yang diderita (pengetahuan lansia)
lansia yaitu hipertensi sebanyak 1
orang (7%), reumatik orang
(60%) dan katarak 1 orang (7%)
3. Terdapat penanganan penyakit
pada lansia yang diobati sendiri
sebanyak 2 orang (13%).
4. Terdapat lansia yang tidak
memiliki kebiasaan ke posyandu
sebanyak 9 orang (60%).

MASALAH YANG MUNCUL


1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan hambatan
pengambilan keputusan
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan sikap negatif
terhadap pelayanan kesehatan
3. Defesiensi kesehatan komunitas berhubungan dengan ketidakcukupan
sumber daya (pengetahuan lansia)
3.3 Perencanaan
Berdasarkan analisa situasi lokasi pelaksanaan Praktik Keperawatan Komunitas, maka kelompok kami membuat rencana strategi berdasarkan analisa
data dan pengkajian yang telah didapta sebagai berikut :

No Diagnosa TUJUAN Rencana Kegiatan Tanggal Sasaran Tempat Keterangan


Keperawatan
Komunitas
1. Ketidakefektifan Tujuan Umum: Masyarakat Rumah Penanggung
pemeliharaan Mengurangi tingginya angka 1. Mengajak masyarakat di RT 16 RT 16 RW warga Jawab :
kesehatan kecelakaan untuk ikut berpartisipasi dalam 04 di Desa Yulianti
berhubungan dengan gerakan pemberian penerangan Bedali Andardini
hambatan Tujuan Khusus: yang baik bagi rumah
pengambilan Setelah dilakukan tindakan
keputusan keperawatan selama 2 2. Membuat dan memasang baliho
minggu, diharapkan: di RT 16 tentang syarat rumah
1. Meningkatkan kesadaran sehat.
masyarakat tentang
penerangan lingkungan
rumah untuk menghindari
angka kecelakaan
2. Meningkatkat pemahaman
masyarakat tentang perilaku
hidup bersih dan sehat.
No Diagnosa TUJUAN Rencana Kegiatan Tanggal Sasaran Tempat Keterangan
Keperawatan
Komunitas
2. Defesiensi kesehatan Tujuan Umum: 1. Mengadakan posyandu Lansia RT 16 Penanggung
komunitas Meningkatkan pemanfaatan lansia jawab :
berhubungan dengan sarana kesehatan posyandu Yulianti
ketidakcukupan lansia Andardini
2. Koordinasi untuk perintisan
sumber daya
(pengetahuan lansia) posyandu lansia

Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2
minggu, diharapkan
1. Masyarakat dapat
memanfaatkan sarana
kesehatan posyandu
lansia
Intervensi Keperawatan dan Kegiatan yang akan dilakukan
1) Gerakan Penerangan lingkungan rumah
Penanggung jawab : Yulianti Andardini
Dalam kegiatan ini, mahasiswa berperan serta mengikuti kegiatan yang dilakukan di
wilayah RT 16 RW 04 di Desa Bedali.
1. Memberikan penyuluhan di masyarakat RT 16 RW 04 tentang
penitngnya pemberian penerangan yang baik bagi lingkungan rumah.
2. Mengajak masyarakat di RT 16 RW 04 untuk ikut berpartisipasi dalam
gerakan perbaikan penerangan jalan yang rusak.
3. Membuat dan memasang baliho di RT 16 RW 04 tentang syarat rumah
sehat.
Materi yang akan disampaikan :Gerakan penerangan lingkungan rumah :
Hari :
Tanggal :
Jenis Kegiatan : gerakan penerangan lingkungan rumah
Waktu :
2) Posyandu Lansia
Penanggung Jawab : Yulianti Andardini
Dalam kegiatan ini, mahasiswa berperan serta mengikuti kegiatan yang dilakukan
dalam Posyandu.Lansia terutama Posyandu lansia yang berada di wilayah
RT 16 RW 04 di Desa Bedali.
1. Mengadakan posyandu lansia
2. Koordinasi untuk perintisan posyandu lansia
Materi yang akan disampaikan : pendidikan kesehatan tentang hipertensi
Waktu Pelaksanaan:
Hari :
Tanggal :
Jenis Kegiatan : Posyandu Lansia
Waktu :
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, wahid iqbal. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Konsep dan Aplikasi
dalam Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

Mubarak, wahid iqbal dkk. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori dan
Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika

Mubarak, wahid iqbal dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas II Konsep dan
Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika

Mubarak, wahid iqbal dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas I. Jakarta :


Salemba Medika

Susan, Carr. 2014. Kesehatan Masyarakat dan Epidemiologi. Jakarta : EGC

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai