Isu terorisme bukanlah isu yang baru dihadapi oleh AS. Isu ini telah berkembang dan
dianggap penting sejak terjadi pengeboman pada WTC (World Trade System) di New York.
Presiden sebelum Barrack Obama, yakni Bush, tentunya telah mengambil kebijakan untuk
mengantisipasinya. Namun perlu diketahui bahwa sejak terpilihnya Barrack Obama sebagai
presiden AS, ada beberapa perubahan yang cukup signifikan dalam strategi menngantisipasi
terorisme. Kebijakan luar negeri terkait counter-terrorism era Obama dapat dianalisis dengan
mengetahui faktor atau sumber apa saja yang mempengaruhi pembuatannya.
Perumusan kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh sumber internal dan eksternal suatu
negara. Sumber internal yakni faktor yang berasal dari dalam negara tersebut, sedangkan
sumber eksternal yang berasal dari luar lingkungan negara. Lebih dalamnya, Rosenau
menjelaskan bahwa ada empat sumber utama yang menjadi kiblat pertimbangan dalam
pembuatan kebijakan luar negeri, diantaranya; sumber sistemik (systemis sources), sumber
masyarakat (societal sources), sumber pemerintahan (governmental sources), dan sumber
idiosinkretik (idiosyncratic sources).1 Berikut adalah analisis kebijakan luar negeri counter-
terrorism AS berdasarkan sumber-sumber diatas:
3
Ibid, Hal. 8
4
Ibid, Hal. 8-12
5
James P. Pfiffner, Decision Making in the Obama White House, diakses dari
http://www.marioguerrero.info/326/Pffiner2011.pdf, pada 29 April 2020
6
Wesley Widmaier, Presidential Rhetoric from Wilson to Obama: Constructing Crises, Fast and Slow, Routlegd
Studies in US Foreign Policy (Oxon: Routledge, 2015), Hal 2-3