Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN PERBANKAN

MANAJEMEN KREDIT
1. PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT
2. PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT
3. KUALITAS KREDIT
4. TEKNIK PENYELESAIAN KREDIT MACET

DIMAS BAGUS SUSANTO., SE., MM


1. PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT
Dalam pemberian kredit, bank harus memperhatikan
prinsip-prinsip pemberian kredit yang benar. Ada beberapa
prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan yaitu dengan:
A. Analisa 5 C
B. Analisa 7 P Dan
C. Studi Kelayakan
A. Analisa 5 C
Prinsip pemberian kredit dengan analisa 5 C meliputi ;
– Character
maksudnya adalah mengetahui sifat atau watak
dari seorang calon debitur. Tujuannya adalah
memberikan keyakinan yang tercermin dari latar
belakang, keadaan keluarga dll.
– Capasity
maksudnya adalah melihat kemampuan calon nasabah
dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan
kemampuan mengelola bisnis serta kemampuan
mencari laba
– Capital
maksudnya adalah untuk mengetahui sumber-sumber
pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang
akan dibiayai oleh bank karena biasanya bank tidak
bersedia membiayai suatu usaha 100%
– Colleteral
maksudnya adalah adanya jaminan yang diberikan oleh
calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik
dan keabsahannya harus diteliti
– Condition
maksudnya dalam menilai kredit hendaknya juga di
nilai kondisi ekonomi sekarang dan masa yang akan
datang sesuai sektor masing-masing
B. Sementara Penilaian dengan 7P Meliputi :
– Personality
maksudnya menilai nasabah dari kepribadiaannya atau
tingkah lakunya sehari-hari atau masa lalunya.
– Party
maksudnya mengklafisikasikan nasabah kedalam
klafisikasi tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta
karakternya
– Perpose
maksudnya untuk mengetahui tujuan nasabah dalam
mengambil kredit termasuk jenis kredit yang
diInginkan nasabah
– Prospect
maksudnya yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa
yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak
– Payment
maksudnya bagai mana cara nasabah mengembalikan
kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja
dana untuk pengembalian kredit yang diperoleh
– Profitability
maksudnya adalah menganalisa kemampuan nasabah
dalam mencari laba, apakah dengan tambahan kredit
yang diperoleh dari bank laba akan meningkat atau tetap
sama.
– Protection
maksudnya adalah bagaimana menjaga kredit yang
dikucurkan oleh bank dapat terlindungi. Perlindungan
dapat berupa barang, orang atau jaminan asuransi
C.Prinsip Penilaian Dengan Studi Kelayakan
Prinsip ini digunakan terutama untuk kredit yang relatif
besar.Prinsip penilaian dengan studi kelayakan meliputi :
– Aspek Hukum
merupakan aspek untuk menilai keabsahan dan keaslian
dokumen atau surat-surat yang dimiliki oleh calon debitur
seperti izin usaha, sertifikat tanah dll
– Aspek Pasar dan Pemasaran
merupakan aspek untuk menilai prospek usaha nasabah
sekarang dan masa yang akan datang.
– Aspek Keuangan
merupakan aspek untuk menilai kemampuan calon
nasabah dalam membiayai dan mengolah usahanya atau
berapa besar biaya dibandingkan pendapatan
– Aspek Operasi/ Teknis
Merupakan aspek untuk menilai tata letak ruang, lokasi
usaha dan kapsitas produksi suatu usaha yang tercermin
dari sarana da prasarana yang dimiliki.
– Aspek Manajemen
merupakan aspek untuk menilai sumber daya manausia
yang dimiliki oleh perusahaan baik dari segi kualitas
maupun kuantitas
– Aspek Ekonomi/ Sosial
merupakan aspek untuk menilai dampak ekonomi dan
sosial yang timbul dengan adanya suatu usaha terutama
terhadap masyarakat
– Aspek Amdal
merupakan aspek yang menilai dampak lingkungan yang
akan timbul dengan adanya suatu usaha, kemudian cara-
cara pencegahan terhadap dampak tersebut
2. PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT
Sebelum debitur memperoleh kredit terlebih dahulu
harus melalui tahapan-tahapan. Tahapan-tahapan dalam
pemberian kredit ini kita kenal sebagai prusedur pemberian
kredit
Secara umum prosedur pemberian kredit pada suatu
badan hukum adalah :
1) Pengajuan Proposal
– Pengajuan proposal suatu kredit berisi keterangan
tentang :
 Riwayat perusahaan, seperti : jenis bidang usaha,
nama pengurus berikut latar belakang
pendidikannya, wilayah pemasaran.
 Tujuan Pengambilan Kredit, apakah untuk
menigkatkan kapasitas produksi, mendirikan
pabrik baru atau tujuan lainnya
 Besarnya kredit dan jangka waktu, menentukan besarnya
jumlah kredit yang diinginkan dan lamanya waktu
peminjaman
 Cara mengembalikan kredit, apakah dari hasil penjualan
atau dengan cara lain
 Jaminan kredit, penilaian jaminan harus teliti jangan
sampai terjadi sengketa, palsu dan sebagainya
•Pengajuan proposal dilampiri berkas :
 Akta pendirian perusahaan
 Bukti diri (KTP) para pengurus dan pemohon kredit
 Tanda Daftar Perusahaan (TDP), selembar sertifikat yang
dikeluarkan deperindak dan biasanya berlaku selama 5
tahun
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
 Neraca dan laporan laba rugi
 Foto kopi sertifikat yang dijadikan jaminan
 Daftar penghasilan bagi perorangan
 Kartu Keluarga (KK) bagi perorangan

2) Penyelidikan Berkas Pinjaman


Tahap selanjutnya adalah penyelidikan dokumen
dokumen yang diajukan pemohon kredit.
Tujuannya adalah megetahui apakah berkas yang diajukan
sudah lengkap sesuai persyaratan yang telah ditetapkan.
Dalam penyelidika berkas hal yang harus diperhatikan
adalah :
“membuktikan kebenaran atau keaslian dari berkas-berkas
yang ada, seperti sertifikat tanah, KTP dll”
3) Penilaian Kredit
dalam penilaian layak atau tidaknya suatu kredit disalurkan
maka diperlukan suatu penilaian kredit. Penilaian dapat
menggunakan 5C. 7P atau studi kelayakan untuk usaha yang
lebih besar.
4) Wawancara Pertama
Tahap ini merupakan penyidikan kepada calon peminjam
dengan cara berhadapan langsung dengan calon peminjam.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan keyakinan apakah
berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti yang bank
inginkan
5) Peninjauan ke Lokasi (On The Spot)
setelah memperoleh keyakinan atas keabsahan dokumen
maka langkah selanjutnya adalah melakukan peninjauan
kelokasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa objek
yang akan di biayai benar-benar ada dan sesuai dengan apa
yang tertulis dengan proposal
6) Wawancara ke Dua
wawancara kedua merupakan kegiatan perbaikan berkas,
mungkin ada kekurangan kekurangan pada saat setelah
dilakukan on the spot.
7) Keputusan Kredit
keputusan kredit adalah menetukan apakah kredit layak
untuk diberikan atau ditolak, jika layak maka disiapkan
administrasinya yaitu:
– Akad kredit yang akan ditandatangani
– Jumlah uang yang diterima
– Jangka waktu kredit
– Biaya-biaya yang harus dibayar
8) Penandatanganan Akad Kredit
kegiatan ini merupakan kelanjutan dari di berikannya
kredit, sebelum kredit diberikan calon nasabah
menandatangani akad kredit kemudia mengikat jaminan
kredit dengan surat perjanjian
9) Realisasi Kredit
Realisasi Kredit Diberikan Setelah penandatanganan akad
kredit dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank
yang bersangkutan.

3. KUALITAS KREDIT
Kualitas kredit artinya semakin berkualitas kredit yang di
berikan atau memang layak untuk disalurkan akan
memperkecil resiko kredit tersebut bermasalah.
Agar kredit yang disalurkan berkualitas bank harus
memperhatikan :
• Tingkat perolehan laba artinya jumlah laba yang akan
diperoleh atas penyaluran kredit
• Tingkat resiko artinya resiko yang akan dihadapi terhadap
kemunkinan melesetnya perolehan labadari kredit yang
disalurkan, seperti resiko infalsi, kompetisi, dll
Untuk menentukan berkualitas tidaknya suatu kredit perlu
diberikan ukuran-ukuran tertentu, yaitu :
1. Lancar (pas), kredit dikatakan lancar apabila :
– Pembayaran angsuran pokok dan atau bunga lancar
– Memiliki mutasi rekening yang aktif
– Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai
2.Dalam perhatian khusus (special mention), apa bila :
– Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok
dan atau bunga yang belum melampaui 90 hari
– Kadangkadang terjadi cerukan
– Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang
diperjanjikan
– Didukung dengan pinjaman baru
3. Kurang Lancar (substandard), apa bila :
– Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau
bunga yang melampaui 90 hari
– Sering terjadi cerukan
– Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan
– Frekunsi mutasi rekening relatif rendah
– Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur
– Dokumen pinjaman yang lemah
4. Diragukan (doubtful), apa bila :
– Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau
bunga yang melampaui 180 hari
– Terjadi cerukan yang permanen
– Dokumen hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit
maupun pengikat jaminan
5. Macet (loss), terjadi apabila :
– Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan
atau bunga yang melampaui 270 hari
– Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru
– Dari segi hukum dan kondisi pasar jaminan tidak dapat
dicairkan pada nilai yang wajar
4. TEKNIK PENYELESAIAN KREDIT MACET
Penyelamatan kredit macet dapat dilakukan dengan
beberapa metode yaitu :
1) Rescheduling
yaitu dengan cara :
a) Memperpanjang Jangka Waktu Kredit
dalam hal ini debitur diberikan keringanan dengan
perpanjangan waktu kredit misal dari 6 bulan menjadi 1
tahun.
b) Memperpanjang Jangka Waktu Angsuran
dalam hal ini debitur diberikan keringanan dengan
perpanjangan waktu pembayaran kredit misal dari
36 kali bayar menjadi 48 kali bayar.

2)Reconditioning
Dengan mengubah berbagai persyaratan yang ada
seperti :
a) Kapitalisasi yaitu bunga dijadikan hutang pokok
b) Penundaan pembayaran bunga sampai waktu
tertentu
c) Penurunan suku bunga, dimaksudkan agar lebih
meringankan nasabah
d) Pembebasan bunga , diberikan kepada nasabah
dengan pertimbangan bahwa nasabah sudah tidak
akan mampu lagi membayar kredit tersebut
3) Restructuring
yaitu dengan cara :
a) Menambah jumlah kredit
b) Menambah equity yaitu dengan menyetor uang tunai
dan tambahan dari pemilik
4) Kombinasi
merupakan kombinasi dari ketiga metode diatas. Misal
kombinasi misal kombinasi restructuring dengan
reconditioning atau rescheduling dengan restructuring
5) Penyitaan Jaminan
Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila
nasabah sudah benar-benar tidak punya itikat baik atau
sudah tidak mampu lagi untuk membayar semua
utang-utangnya.

Anda mungkin juga menyukai