Anda di halaman 1dari 8

PEREKEMBANGAN ARSITEKTUR

“ARSITEKTUR GOTCHIC”

WILAYAH DAN CARA


PENYEBARANNYA

Kekuasaan Romawi berpusat di Roma mencapai puncak hingga abad II, wilayahnya
mencakup seluruh kawasan Laut Mediterania, termasuk Mesir di timur-selatan, Mesopotamia di
barat, di utara-barat hingga Britania. Setelah Theodosius I salah seorang penguasa Imperium
Bisantin meninggal pada 395, wilayah kekuasaan dibagi menjadi dua, wilayah timur berpusat di
Konstantinopel (sekarang Istanbul) dan wilayah barat berpusat di Ravenna (sekarang di Italia
bagian utara). Bagian utara-barat Afrika, daratan Eropa bagian barat yang dahulu masuk ke
dalam wilayah Romawi, tidak lagi berada di bawah kekuasaan Bisantin. Perpecahan antara kaum
ortodoks dari Konstantinopel dengan Paus terjadi pada 1054, berpengaruh besar pada
perkembangan politik dan ekonomi Eropa. Dari segi luas wilayah, Imperium Bisantin mencapai
puncak pada 1014, ketika berhasil mengalahkan kekaisaran Bulgaria. Hampir selama abad XIII,
gereja sangat kuat mempengaruhi pemerintahan di seluruh Negara di mana Kristen menjadi
agama penguasa dan sebagian besar rakyatnya. Keadaan ini membuat semakin banyaknya
peninggalan arsitektural atau monumen berbentuk gereja. Di jaman itu dibangun gereja juga
katedral besar dan megah di mana-mana. Pada masa inilah arsitektur Gotik berkembang. Abad
XIV dan XV, kota-kota di Italia seperti antara lain Florence, Roma, Venesia, mendorong
berkembangnya jaman baru disebut jaman Reinassance, merupakan akhir dari Gotik, meskipun
nantinya kembali muncul dan disukai kembali pada masa Neo-Gotik sekitar abad XVIII.
Arsitektur Gothic adalah gaya arsitektur yang berkembang selama periode abad
pertengahan. Berasal dari abad ke-12 sampai abad ke-16 di Perancis. Arsitektur gothic dikenal
sebagai “gaya Perancis”. O Sebutan Gothic digunakan oleh orang Renaissance untuk
meremehkan kegagalan ahli bangunan gothik dalam mengikuti mutu klasik zaman Yunani dan
Romawi. O Arsitektur Gothic diterapkan pada bangunan katedral, biara dan paroki gereja-gereja
di Eropa. Dalam perkembangannya gaya gothik juga digunakan pada arsitektur bangunan kastil,
istana, balai kota, balai serikat, universitas dan rumah pribadi.
ARSITEKTUR GOTIK, PERANCIS
Arsitektur Gotik perancis sudah dibangun sejak tahun 1140 sampai tahun 1500. Selain
gaya gotik awal, di Perancis juga dikenal gotik Rayyonant dan gotik Flamboyan. gotik
Rayyonant yaitu gotik dengan karakteristik jendela lingkaran dan jari-jari seperti roda dengan
hiasan traceried, sementara gotik flamboyan adalah gotik dengan ciri jendela traceried seperti
lidah api. Salah satu bangunan Gotik tertua dan sangat terkenal di Prancis adalah Katedral Notre-
Dame de Paris (1136-1250), mulai dibangun oleh Bishop Maurice de Sully. Sejarah dan
arsitektur Notre-Dame de Paris sangat representative arsitektur Gotik dengan bentuk langsing,
tinggi, pada ujungujungnya dihias dengan bentuk runcing-runcing sehingga salah satu
sebutannya “pointed architecture”.Hampir semua bagian dihias termasuk hiasan jendela mawar
(rose window), jendela pelengkung runcing dengan hiasan traceried merupakan ciri kuat
arsitektur Gotik. Ciri Gotik lainnya yang menonjol dalam Katedral Notre-Dame de Paris, dari
segi konstruksi terlihat pada atap berderet dari pelengkung silang-runcing atau “pelengkung iga”
(rib vault / pointed arch) dan flying buttress.

ARSITEKTUR GOTIK INGGRIS


Sejarah Gotik Inggris, tidak lepas dari perkembangan arsitektur disana pada jaman
sebelumnya, yaitu arsitektur orang-orang normandia. Merupakan  jaman peraihan dari arsitektur
Romanesk ke Gotik,.Pengaruh Normandia pada gotik inggris adalah pada konstruksi kayu cukup
dominan dipadu dengan konstruksi batu yang membentuk kolom beralur tegak, menjulang tinggi
diatas melebar menjadi kerangka rib vaults, juga menjadi elemen dekorasi indah mempesona
dengan pola interlacenya. Setelah itu karena sangat menekankan pada dekorasi maka disebut
jaman gotik Decorated (1307-77). Pada jaman ini, hiasan geometris kombinasi dengan pola
lengkung-lengkung (curvilinair) terutama pada pintu dan jendela disebut tracery, sangat
dominan. Bentuk runcing-runcing masih terlihat menonjol dalam jaman ini sehingga sering
disebut Second Pointed.

FUNGSI-FUNGSI BANGUNAN YANG


MENGAPLIKASIKANNYA

TIPOLOGI BANGUNAN :
1. Gereja
2. Katedral
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK
BENTUK PERUANGAN
(POLA DAN FUNGSI
RUANG)

KATEDRAL WELLS

Katedral Wells terletak di negara Inggris. Katedral Wells dibangun antara 1180-1425.
Katedral wells mempunyai trasepst ganda, yang utama terbesar ditengah melintang dan satunya
lagi jauh lebih kecil ditimur dekat dengan altar. Terrdapat nave choir dan transepts barat yang
menjadi ciri arsitektur gotik perancis.
Pada puncak menara terdapat lantern, berjendela disekeliling dindingnya, sehingga dpt
memasukan sinar alami dari luar. Ciri gotik inggris dalam katedral ini yaitu denahnya segiempat
panjang ,sisi utara dari cloister menyatu dengan aisle. Chapter house berada sebelah utara-timur,
denahnya segi delapan.
POLA RUANG
Model suatu desain ruangan dengan gaya gotik cenderung sederhana tanpa banyak
dekorasi yang menonjol. Dinding cenderung netral dan bernuansa gelap yang disertai dengan
lantai yang terbuat dari kayu yang berwarna gelap pula. Penggunaan garis-garis vertikal selalu
berusaha dihadirkan dalam desain ruang gotik. Dinding-dindingnya berfungsi sebagai pelindung
yang melingkupi ruang dalam gereja seperti selubung tipis. Beban atapnya yang melengkung dan
tinggi ditopang oleh pilar-pilar. Sedangkan gaya tekan ke samping diterima oleh balok penopang
miring, kemudian dialirkan ke tanah melalui tiang penopang yang terpancang di luar bangunan
gereja. Salah satu karakteristik yang paling khas arsitektur Desain gotik umumnya menggunakan
kaca patri sebagai tambahan interior gereja. Peningkatan dalam ukuran jendela pada periode
Romawi dan Gotik terkait dengan penggunaan kubah berusuk dan kubah bergaris berat
menunjuk yang disalurkan ke poros didukung dengan daya dorong ke luar dari kubah setengah
lingkaran. Dinding tidak perlu begitu berat.

ESTETIKA DAN ORNAMEN

Pada bagian portal utama penuh dengan dekorasi patung,relief dan alur-alur vertical dari
pilaster. Ruang-ruang yang lain tidak berbeda dengan katedral gotik inggris pada umumnya yaitu
kolom tidak menerus, berbentuk alur silindris, setiap satu pasang menumpu pelengkung runcing.
Ciri gotic decoratred cukup menonjol, dilihat dari hiasan yang bervariasi terutama pada jendela-
jendela dan pada ukiran batu. Kolomnya sama dengan kebanyakan kolom gotic pada umumnya.
Seperti kumpulan yang membentuk alur.dahulu katedral Exeter mempunyai cloister, namun
sudah tidak ada lagi. Yang masih ada hanyalah chapter house yang berdenah segiempat.
UKIRAN
Sebagian besar dari ukiran batu Katedral Wells terdiri dari bentuk-bentuk dedaunan yang kaku . Ukiran
ini banyak ditemukan menghiasi dermaga nave, paduan suara dan transepts. Pada Katedral Wells, ukiran
daun bervariasi dan kuat, dalam transepts dan lorong menuju persimpangan di nave ditemukan banyak
ukiran yang berbentuk daun dalam ukuran yang kecil . Ukiran dengan gaya Gothic Decorated dapat
ditemukan di ujung timur bangunan, di mana terdapat banyak kolom.

Seni kaca patri (clear storey) di dinding bangunan gothic. Hal ini merupakan perkembangan
teknologi kaca pada masa itu yang diterapkan pada bangunan.

Menara
Menara yang khas pada bangunan gereja gothic yaitu dengan bentuk meruncing keatas.
Biasanya terletak pada bagian depan ataupun belakang bangunan menara difungsikan sebagai
isyarat keagamaan.

Ujung lancip pada eksterior. Bangungan yang tinggi, megah, dan menara dengan ujung yang
lancip pada gereja identik dengan arsitektur Gotik. Dekorasi pada tampilan façade dibuat dengan
sangat detail. Karakteristik ini sangat bertolak belakang dengan gaya arsitektur Romanesque
yang datar dan bangunan yang tidak terlalu tinggi.

Gargoyle
Gargoyle merupakan sebuah monster kecil yang biasanya diletakkan di sepanjang atap atau
benteng bangunan dan istana. Gargoyle digunakan sebagai sistem drainase air hujan yang jatuh
dari atap bangunan dan kemudian keluar dari mulut mereka. Tujuan lain dari penggunaan
Gargoyle adalah menakut-nakuti petani jahat pada abad pertengahan Gargoyle biasanya
berbentuk menyeramkan, seperti iblis atau monster dan diletakkan menghadap ke bawah. Pada
masa itu manusia dipenuhi dengan ketakutan dan takhyul. Bentuk dari makhluk yang
mengerikan ini membuat banyak orang mencari perlindungan dan pertolongan kepada gereja
atau katedral dari iblis dan hantu yang berkeliaran. Gargoyle merupakan salah satu karakteristik
dari arsitektur Gotik yang sangat membekas dalam ingatan orang sampai sekarang.

STRUKTUR KONTRUKSI
DAN MATERIAL

MATERIAL BANGUNAN GOTHIC


Dalam arsitektur gothic, kapur putih digunakan sebagai dekorasi patung, marmer digunakan
sebagai fitur bangunan, dan batu bata digunakan sebagai dinding bangunan yang disebut dengan
"Backsteingotik" seperti di Jerman dan di Skandinavia.
STRUKTUR DAN KONTRUKSI
Sistem kontruksi kolom dan langit langit tidak terpisah diameter kolom menjadi besar
karena sebenarnya kolom besar tersebut merupakan gabungan dari beberapa kolom kecil-kecil
yang langsung menopang rusuk. sistem kerangka dan penopang. dindingdindingnya berfungsi
sebagai pelindung yang melingkupi ruang dalam gereja seperti selubung tipis beban atapnya
yang melengkung dan tiang tinggi, ditopang oleh pilar-pilar, ditempatkan mengerombol dan
saling berkaitan. Kerangka pada atap melengkung dan konstruksi penopangnya yang dibuat
berdasarkan tuntutan pengaturan ruang, sangat menguntungkan dinding penutupnya. bidang
dinding yang terletak antara kerangka penopang, hampir tidak memikul beban, selain beban
beratnya sendiri jendela dibuat semakin besar karena kekhawatiran akan masalah statika tidak
ada. selain itu, lengkungan menyudut, lengkungan bersudut dapat membagikan beban statikanya
dari pada lengkungan setengah lingkaran, sehingga tiang penopang juga menerima beban yang
lebih merata dan ringan.

 Rib Vaulting. Yaitu atap bangunan yang menyerupai membran dan memiliki unsur
arsitektural sebagai salah satu peninggalan bentuk arsitektur gothic.  Vault merupakan
istilah arsitektur untuk bagian atap melengkung yang digunakan dalam arsitektur Gotik.
Sistem vault pada atap bangunan menjadi salah satu ciri khas dari gaya
Gotik. Vault memiliki fungsi yang sama dengan lengkungan runcing untuk menahan
beban dari lantai diatasnya. Desain melengkung memberikan kesan tinggi dan
kemegahan, sedangkan vault memberikan kesan keagungan dan keanggunan. Jajaran
pilar yang tergabung dengan vault menjadi unsur utama dari konstruksi bangunan.
 Arsitektur Gotik menerapkan solusi untuk menyangga bangunan-bangunannya yang
memiliki struktur tinggi dengan sistem flying buttress. Flying buttress tidak hanya
berfungsi sebagai penyangga struktur bangunan tapi juga terlihat sangat dekoratif dengan
desainnya yang memberikan efek kemegahan.

 Penebalan kolom/tiang sebagai perkuatan struktur bangunan yang juga merupakan ciri
khas dari bangunan gothic.

Anda mungkin juga menyukai