FERMENTASI
PENDAHULUAN
Pengolahan
pangan
Perubahan Perubahan
Fisik Kimiawi Perubahan
-Tekstur -Kadar Air Biokimiawi
- warna -Karbohidrat -Fermentasi (mikro-
- struktur -Protein Organisme)
- bentuk -lemak
PENDAHULUAN
Fermentasi (Yunani) Fere (mendidihkan)
terbentuknya gas dalam suatu cairan yang
dibandingkan dengan keadaan seperti air
mendidih
Fermentasi alkohol/bir 6000 tahun SM
Fermentasi roti 4000 tahun SM
Fermentasi saat ini bidang cakupan lebih
luas industri pangan
Definisi Fermentasi proses oksidasi anaerobik dari
substrat karbohidrat untuk menghasilkan alkohol dan
beberapa asam
Fermentasi substrat protein atau lemak
Fermentasi proses yang memanfaatkan
mikroorganisme atau enzim dalam menghasilkan
produk yang diinginkan PERUBAHAN BIOKIMIA
Industri Fermentasi skala besar dan komersial
masih menggunakan mikroorganisme sebagai
pengubah bahan karena lebih mudah dan murah
Enzim mahal , tekhnologi canggih, sukar dalam
pemeliharaan dan penyimpanan
Mikroorganisme yang banyak digunakan
adalah kapang, khamir dan bakteri
Mikroorganisme yang akan digunakan :
- memilih galur/strain yang unggul alami
- mutasi/induksi
- rekayasa genetik
BAKTERI
Bakteri adalah mikroorganisme bersel tunggal yang
tidak terlihat oleh mata
Ukuran : panjang 10µ dan lebar 0,5-2,4µ (1µ =
0,001 mm)
Karakteristik bakteri :
1. Bentuk bulat atau coccus
2. Bentuk batang atau bacillus
3. Bentuk spiral atau spirillum
4. Bentuk koma atau vibrios
coccus Cocci
berpasangan
2. Rekayasa Organisme
- Teknik ini menggunakan gen-gen asing yang
disisipkan pada gen mikroba (rekayasa genetika)
mendapatkan galur/strain yang unggul dan
ditumbuhkan secara besar-besaran
PEMILIHAN MIKROORGANISME
1. Harus memproduksi zat cukup tinggi agar biaya
operasionalnya rendah
2. Harus tahan disimpansebagai galur murni
(penurunan akan sifat unggul akan merugikan
3. Harus tahan terhadap perubahan kecil oleh
perlakuan-perlakuan tertentu selama proses
produksi
4. Aman bagi kesehatan manusia / hewan / tumbuhan
5. Sifat toksiknya mudah dilumpuhkan
HASIL FERMENTASI
Asam
AsamPiruvat
Piruvat
Aerobik Anaerobik
Anaerobik
(fermentasi)
(fermentasi)
Aerobik
Energi Energi,CO2
Tinggi H2O
CO2 As.Laktat
H2O Etanol
As.Asetat
Asam
Alkohol
Ester
keton
PERUBAHAN SELAMA FERMENTASI
Kerja bakteri asam laktat memfermentasikan susu ternyata
meningkatkan kandungan gizi yoghurt. Khususnya vitamin B-
kompleks, di antaranya vitamin B1 (tiamin), vitamin B2
(riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 (piridoksin), asam
folat, asam pantotenat, dan biotin.
Vitamin tersebut membantu meningkatkan kesehatan sistem
reproduksi, kekebalan tubuh, dan ketajaman fungsi berpikir.
Dengan rajin minum yoghurt, terutama yang murni/polos,
dapat merangsang tubuh mempercepat proses peremajaan
sel.
Bagi orang yang selalu diare setiap kali minum susu karena
menderita intoleransi laktosa (lactose intolerance) akan aman
jika minum yoghurt. Proses fermentasi telah menguraikan
sebagian besar gula susu (laktosa) menjadi komponen-
komponen sederhana.
Ellie Metchnikoff, ahli mikrobiologi asal Rusia yang memenangi
Hadiah Nobel bidang fisiologi kedokteran pada tahun 1908,
meneliti kebiasaan minum yoghurt penduduk kawasan Balkan.
Hasilnya, Metchnikoff mendapati secara umum penduduk
Balkan panjang usia (capaian usia rata-rata 87 tahun) dan
tampak lebih muda dari usianya.
Menurut Metchnikoff, minum yoghurt meningkatkan jumlah
bakteri baik di dalam sistem pencernaan, khususnya usus
halus. Karenanya, peminum yoghurt umumnya jarang menderita
penyakit akibat cemaran mikroba, seperti influenza, diare. Fakta
penduduk Balkan yang ditemukan Metchnikoff tersebut
kemudian melahirkan teori panjang usia dan tetap awet muda
(Metchnikoffs longevity-without-aging theory).
Lactobacillus delbrueckii Subsp. bulgaricus
Gambar Streptococcus salivarius Subsp. thermophilus
Campuran atau kombinasi dari Lactobasillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophilus sering digunakan pada beberapa
macam produksi yoghurt. Walaupun kedua mikroorganisme
tersebut dapat digunakan secara terpisah, namun penggunaan
keduanya dalam kultur starter yoghurt secara bersama-sama
terbukti telah bersimbiosis dan meningkatkan efisiensi kerja
kedua bakteri tersebut. Selain menyebabkan tingkat produksi
asam yang lebih tinggi, Streptococcus thermophilus tumbuh
lebih cepat dan menghasilkan asam dan karbondioksida.
Menurut Winarno dan Fardiaz (1994), pada
mikroba yang menjalankan fermentasi, energi
yang dihasilkan sedikit sekali karena elektron
yang terbentuk tidak diubah menjadi energi
tetapi ditangkap oleh asam piruvat sehingga
terbentuk asam laktat. Pemecahan asam
piruvat menjadi asam laktat sering disebut
fermentasi asam laktat, seperti terlihat pada
reaksi di bawah ini:
Secara singkat pemecahan glukosa oleh
bakteri asam laktat dapat dituliskan sebagai
berikut:
Respirasi anaerob :
C6H12O6 → 2 C2H5OH + 2 CO2 + 21 kal + 2 ATP
Respirasi aerob :
C6H12O6 + O2 → 6 CO2 + 6 H2O + 675 kal + 38 ATP
TABEL.1 BEBERAPA MAKANAN HASIL FERMENTASI DAN
MIKROBA YANG DIGUNAKAN
Macam Makanan Bahan Utama Jenis Mikroba
Kecap Kedelai hitam Aspergilus oryzae
Keju Susu Streptococcus lactis
Tape ubi Ubi kayu Sacharomyces
cerevisae
Tape nasi Beras Zygosacharomyces
Tauco Kedelai Aspergilus oryzae
Tempe Kedelai Rhizopus oryzae
Yogurt Susu L.bulgaricus dan S.
lactis
Cuka Alkohol gula Acetobacter aceti
PRINSIP PENGAWETAN PANGAN
DENGAN FERMENTASI
Mengaktifkan pertumbuhan mikroba
fermentatif yang akan membentuk alkohol dan
asam
Menekan pertumbuhan mikroba pengurai
protein (proteolitik) NH3 (bau busuk)
Contoh : Proteus vulgaris
Menekan pertumbuhan mikroba pengurai
lemak (lipolitik) bau tengik
Contoh : Alcaligenes lipolyticus
KEUNTUNGAN FERMENTASI
1. Hasil fermentasi dapat mencegah pertumbuhan
mikroba Clostridium botulinum. pH<4,5 tidak
dapat tumbuh dan membentuk toksin
2. Memiliki kandungan gizi tinggi mikroba katabolik
(memecah komponen kompleks menjadi lebih
sederhana dan mudah dicerna, menghasilan vit
B6,B12, provit A)
3. Membantu pemecahan bahan yang sukar dicerna
spt sellulosa, hemisellulosa, dan polimernya gula
sederhana
4. Produk fermentasi dapat disimpan lebih lama
KERUGIAN FERMENTASI
Streptococcus
B
0,2 A Gas dan bau
busuk
pH↑
Waktu (hari )
2. ALKOHOL
Kandungan alkohol dalam fermentasi anggur
sangat tergantung pada
kandungan gula pada buah anggur,
macam ragi (S. ellipsoideus, S. cerevisae)
suhu fermentasi dan
jumlah oksigen
Ragi tidak tahan alkohol dengan kepekatan
tertentu (12 – 15%)
3. MIKROBA