Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Stroke adalah gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat

pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak

(Arifianto dkk., 2014). Stroke merupakan masalah kesehatan utama di

masyarakat karena penyebab, kecacatan serta penyebab menurunnya kualitas

hidup yang memiliki karakteristik tanda dan gejala neurologis yang

berkembang dengan cepat, dengan gejala yang berlangsung lebih dari 24 jam

atau menimbulkan kematian (Tanto,Liwang & Hanifati 2014).

Faktor genetika seseorang berpengaruh karena individu yang

memiliki riwayat keluarga dengan stroke akan memiliki resiko tinggi

mengalami stroke (AHA , 2015). Faktor risiko yang dapat di ubah adalah

obesitas (kegemukan), hipertensi, hyperlipidemia, kebiasan merokok,

penyalugunaan alkohol dan obat, dan pola hidup tidak sehat (AHA, 2015).,

Terdapat sekitar 15 juta orang menderita stroke setiap tahun,

diantaranya ditemukan jumlah kematian sebanyak 5 juta orang dan yang

mengalami kecacatan permanen diperkirakan terdapat 795.000 penderita

stroke dengan 600.000 penderita serangan pertama dan 185.000 adalah

serangan berulang dengan angka kematian 150.000 (AHA, 2014). Stroke

adalah peringkat ketiga penyebab kematian dini secara global setiap

tahunnya, dimana pada tahun 2015 diperkirakan dengan angka 6,2 juta

kematian disebabkan oleh penyakit stroke (WHO, 2014).


Menurut riset kesehatan dasar(rikesdas) tahun 2018,menyataka

frevalesi stroke di indonesian 12,1 per 1.000 pendududuk , angka itu naik

dibandingkan rikesda tahun 2013 yang sebesar 8,3%.toreke menjadi

penyebab kematian utama di hampir semua rumah sakit di Indonesia.stroke

terdiagnosis oleh tenaga kesehatan tertinggi berada di Sulawesi Utara (10,8

per mil), dan untuk Sumatera Utara (6,0 per mil). Prevalensi stroke

meningkat sesuai dengan bertambahnya umur, tertinggi pada umur >75

tahun. Prevalensi yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan antara laki-laki

dan perempuan adalah sama rata (Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

2016).

Akibat kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap tanda

dan gejalah stroke maka Permasalahan yang muncul pada pelayanan penyakit

stroke di Indonesia yaitu rendahnya kesadaran dan belum optimalnya

pelayanan dalam mengenali gejala stroke padahal mengetahui dan Mengenal

gejala stroke dan perawatan darurat sangat penting bagi masyarakat luas dan

petugas kesehatan profesional tenaga medis atau dokter terlibat di unit gawat

darurat, dan pada fasilitas prahospital (Pelayanan sebelum masuk rumah

sakit) harus mengerti tentang gejala stroke akut dan penanganan pertama yang

cepat dan benar.karena gejalah stroke dapat memburuk dalam hitungan menit,

jam dan hari. (Yueniwati ,2014).

Metode FAST adalah suatu gagasan yang di gunakan untuk menilai

adanya gejala atau gangguan pada otot wajah , kelemahan anggota gerak dan

adanya gangguan bicara , metode ini mampu memberikan cara pengenalan


gejalah awal stroke yang mudah untuk dimengerti dan diaplikasikan oleh

masyarakat ,dengan ini di harapkan masyarakat cepat dan tanggap akan

adanya gejalah stroke dan cepat membawa penderita ke pusat rujukan

terdekat atau segerah menghubungi ambulans (AHA, 2015).

Kementrian kesehatan inggris mengevaluasi keberhasilan penegasan

FAST ini dalam waktu satu tahun pertama, dan hasilnya yakni mengalami

peningkatan sebanyak , 55% panggilan darurat ambulance pada pasien stroke

dalam empat bulan pertama, dan peningkatan jumlah pasien stroke yang

datang ke rumah sakit sebanyak 2.500 pasien, mulai berkurangnya angka

kematian dan kesakitan sebanyak 640 pasien ; serta peningkatan kualitas

hidup paen sebanyak 2.200 pasien ( Flynn D , 2014).

Akronim FAST di Indonesia dikenal dengan metode SEGERAH untuk


pengetahuan mengenai keluhan stroke , terutama pada kelompok resiko tinnggi
(hipertensi, atrial fibrilasi , kejadian vascular lain dan diabetes) perlu digunakan
metode F-A-S-T (facial movement, arm movement,speech dan time to) (Yueniwati ,
2014).jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia,berarti wajah Yng terkulai ,
lengan tangan yang lemah , kesulitan dalam berbicara ,serta waktu .metode ini
merupakan bagian terintergrasi dalam pelatihan untuk penangan stroke .

Studi multi media campaign akronim F.A.S.T yang dilakukan oleh

DOH selama tiga tahun berturut-turut menunjukkan keberhasilan dengan

meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat Inggris mengenai tanda dan

gejala stroke (Lecouturier dkk., 2010).

Penelitian lain yang dilakukan oleh Alfira (2019) menyatakan bahwa

terdapat pengaruh penyuluhan metode FAST terhadap pengetahuan perawat


dalam deteksi dini penyakit stroke di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja

Kabupaten Bulukumba

Adapun study lainnya yang dilakukan oleh Lisiswanti (2016)

menyimpulkan bahwa Multi Media Campaign Akronim F.A.S.T dapat

mengurangi mortalitas dan morbiditas kegawatdaruratan penyakit stroke.

Berdasarkan hasil- hasil riset dan study diatas maka dapat disimpulkan

bahwa pentingnya mengetahui dan memahami tanda dan gejala stroke yang

menjadi penyebab utama meningkatnya angka kematian dan kesakitan akibat

terlambatnya pasien diberikan tindakan medis serta kurangnya pengetahuan

masyarakat menjadi penyebab terlambatnya masyarakat mencari layanan

kesehatan sehingga memperparah kondisi stroke. dasarkan latar belakang

tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “pengaruh

multimedia akronim FAST (SeGeRa) campaign terhadap respon

kegawatdaruratan penyakit stroke pada masyarakat di desa rohmoni

kec.pulau haruku .

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Apakah ada pengaruh metodeakronim FAST terhadap stroke?

2. Bagaim pengetahuan masyarakat terkaita metode FAST untuk

mengetahui tanda dan gejalah stroke ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini, yaitu:


1.4.1. Tujuan umum

Untuk mengetahui pengaruh multimedia akronim FAST

(SeGeRa) terhadap penanganan kegawatdaruratan stroke pada

masyarakat Desa Rohmoni Kec. Pulau Haruku tahun 2020.

1.4.2. Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik responden

2. Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang

kegawatdaruratan stroke sebelum dilakukan multi media

campaign akronim FAST (SeGeRa)

3. Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang

kegawatdaruratan stroke setelah dilakukan multi media

campaign akronim FAST (SeGeRa)

4. Mengetahui sikap masyarakat tentang kegawatdaruratan stroke

sebelum dilakukan multi media campaign akronim FAST

(SeGeRa)

5. Mengetahui sikap masyarakat tentang kegawatdaruratan stroke

setelah dilakukan multi media campaign akronim FAST

(SeGeRa)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Mahasiswa
sebagai referensi bahan kajian mahasiswa terkait implementasi metode

FAST terhadap kegawatdaruratan penyakit stroke.

b. Stikes Maluku Husada

Sebagai bahan pertimbangan untuk substansi materi ajar pada mata kuliah

di program studi Ilmu Keperawatan.

2. Manfaat praktis

a. Masyarakat

masyarakat dapat menggunakan serta mengimplementasikan akronim

FAST dalam mengenali tanda dan gejala awal dari penyakit stroke.

b. Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan khususnya perawat dapat menjadikan akronim FAST

sebagai instrument pengkajian awal pasien stroke dan pedoman dalam

menyusun rencana intervensi penanganan pasien dengan penyakit

stroke.

DAFTAR PUSTAKA
Arifianto,S.A., Moechammad, S. & Onny, S. 2014. Klasifikasi stroke berdasarkan kelainan

patologos dengan learning vector quantization. Julnal EECCIS.8(2):117-22

Tanto, Chris. et. Al, (2014). Kapita selekta Kedokteran, Edisi ke-4. Jakarta : Media

Aesculapius.

World Health Organization. Follow-up to the Political Declaration of the High-Level

Meeting of the General Assembly on the Prevention and Control of Non-

Communicable Diseases. Geneva: 66 World Health Organization Assembly; 2013.

American heart association (2015). Heart disease and stroke statistics 2015 updet, American.

World Heath Organization. Global Status Report On Noncommunicable Disease 2014. 20

Avenue Appia, 1211 Ganeva 27, Switzerland. 2014:p.95. Available from: www.who.int

World Health Orgazination. Top 10 causes of death in Indonesia.2012. [dikutip 14

Agustus 2016].

Riskesdas RI (2018).Jakarta : Depkes RI.

Yueniwati, Yuyun. (2014). Deteksi dini stroke iskemia dengan pemeriksaan ultrasonografi

vascular dan variasi genetika. Malang: UB-Press

Flynn D, Ford GA, Rodgers H, Christopher Price C, Nick Steen, Thomson RG. A time series

evaluation of the fast national stroke awareness campaign in england. PLoS ONE.

2014; 7: e104289

Lecouturier J, Murtagh MJ, Thomson RG, Ford, White M, Eccles M. Response to symptoms

of stroke in the UK: a systemic review. BMC Health Serv Res. 2010; 10:157.
Lisiswanti (2016).Multi Media Campaign Akronim F.A.S.T dalam Mengurangi Mortalitas

dan morbiditas kegawat daruratan penyakit stroke

Alfira (2019). Pengaruh penyuluhan metode FAST terhadap pengetahuan medekteksi dini

penyakit stroke .

Anda mungkin juga menyukai