INTERNASIONAL
DISUSUN OLEH:
RONALD SEPTIAN MANDIRI
205170144
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2019
ABSTRAK
Ketika Eropa berada pada masa-masa kelam yang diisi dengan berbagai
perang, Perjanjian Westphalia muncul sebagai awal lahirnya pendamai di antara
kaum yang terlibat dalam perang tersebut berlangsung selama kurang lebih tiga
puluh tahun dimulai tahun 1618 hingga 1648 . Perjanjian Westphalia juga
menandai berakhirnya perang antara Katolik dan Protestan di Eropa yang
berlangsung selama 30 tahun. Perang tersebut menghancurkan sebagian besar
wilayah Eropa, terutama Jerman. Di wilayah tersebut, para kelompok bersenjata
yang tidak diberikan upah mengobrak-abrik dan menjarah banyak kota, desa,
serta pertanian. Dengan terjadinya kehancuran, korban tewas berjatuhan dengan
jumlah besar, timbulnya wabah kelaparan dan penyakit, maka muncullah
Perjanjian Westphalia sebagai akhir dari perang tiga puluh tahun yang menjadi
pembawa masa kelam di Eropa. Perjanjian ini sedikit banyak membawa pengaruh
pada dinamika politik internasional hingga saat ini.
DAFTAR ISI
ABSTRAK....................................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................................3
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................10
BAB 1. PENDAHULUAN
Munculnya Perjanjian Westphalia
Eropa memiliki sejarah panjang terutama dalam sejarah perpolitikannya.
Dalam rentang waktu yang cukup lama, Eropa dapat melakukan perubahan-
perubahan yang menjadikannya lebih mapan dan bahkan dijadikan model di
belahan bumi lainnya. Dahulu Eropa memiliki sejarah yang kelam dengan diwarnai
perpecahan dan peperangan terus menerus yang mengakibatkan kekacauan dan
kehancuran, terutama pada abad pertengahan.
Perjanjian Westphalia pada 1648 menandai era baru, dimana berakhirnya
perang Katolik dan Protestan di Eropa serta berakhirnya perang 30 tahun di Eropa
dan pengaruhnya pada dinamika politik internasional hingga masa kini.
Perpolitikan di abad pertengahan di Eropa didasarkan pada tatanan hierarki yang
tidak jelas. Westphalia telah membentuk konsep legal tentang kedaulatan, yang
intinya bahwa para penguasa atau kedaulatan yang sah tidak akan mengakui
pihak lain yang memiliki kedudukan yang sama dalam wilayah yang sama.
Perjanjian ini merupakan titik awal dari dikembangkannya sistem negara modern.
Sekitar abad pertengahan, Eropa dilanda peperangan yang cukup dahsyat
yang melibatkan kaum Katolik dan Protestan. Perang tersebut berlangsung
selama kurang lebih tiga puluh tahun dimulai tahun 1618 hingga 1648. Perang
tersebut juga merupakan hasil dari pertentangan kedua belah pihak yang dimulai
oleh Reformasi Protestan sampai pada kontra Reformasi Katolik. Di samping
aspek agama ternyata juga terdapat persaingan dinasti Hapsbruk dan Boubron
hingga pada akhirnya tercapai Perjanjian Westphalia.
BAB 2 PEMBAHASAN
Perjanjian Westphalia dan Sistem Internasional
Sebelum itu, organisasi-organisasi yang memiliki otoritas politik di abad
pertengahan di Eropa didasarkan pada tatanan hierarki yang tidak jelas.
Westphalia membentuk konsep legal tentang kedaulatan, yang pada dasarnya
berarti bahwa para penguasa, atau kedaulatan-kedaulatan yang sah tidak akan
mengakui pihak-pihak lain yang memiliki kedudukan yang sama secara internal
dalam batas-batas kedaulatan wilayah yang sama. Perjanjian ini merupakan titik
awal dari dikembangkannya sistem negara modern.
Ada beberapa hal yang berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dari sistem
negara yang ada, yang kemudian membuat negara-bangsa menjadi aktor
dominan serta bergerak sendiri tanpa ada pengaruh dari luar, yaitu:
a. Nasionalisme, yang bisa didefinisikan sebagai persepsi identitas
seseorang terhadap suatu kolektivitas politik yang terorganisasi secara teritorial,
nilai psikologi atau spiritual yang mempersatukan penduduk dari suatu negara
dan menimbulkan kehendak pada mereka untuk memperjuangkan kepentingan-
kepentingan negaranya.
b. Kedaulatan Nasional, yaitu teori hukum yang memberikan negara
kekuasaan yang tidak terbatas atas semua kepentingan, baik itu di dalam negeri
maupun dalam hubungannya dengan negara-negara lain.
c. Kekuatan Nasional, yaitu kekuasaan suatu negara (the might of a state)
yang memberikan alat perlengkapan untuk melaksanakan segala hal yang
dikehendaki oleh negara supaya dilakukan, yang kemudian kita sebut dengan
kepentingan nasional.
BAB 3 PENUTUP
Perjanjian Westphalia mendukung bangkitnya negara-bangsa (nation-
state). Sistem yang berasal dari Eropa ini dibawa ke Amerika, Asia dan Eropa
melalui kolonialisme. Selanjutnya dibentuk melalui dekolonialisasi pada masa
Perang Dingin. Konsep negara-bangsa dianggap modern, namun banyak negara
tidak masuk kedalam sistem tersebut dan disebut sebagai pra-modern.
Selanjutnya beberapa negara telah melampaui sistem negara-bangsa dan dapat
dianggap sebagai pasca-modern.
Munculnya negara-bangsa sebagai aktor yang dominan dalam setiap
perilaku politik hubungan internasional maka pandangan mengenai tatanan
sistem negara ini menjadi pola kehidupan internasional pada abad selanjutnya. Di
masa sekarang bahkan masih merupakan pola yang dominan yang tetap berlaku.