Anda di halaman 1dari 1

Ramai-ramai Kecam Tindakan Oknum Advokat Aniaya Hakim

MERAH
Apapun alasannya, tidak ada pembenaran terhadap perbuatan pidana dan pelecehan
terhadap kewibawaan, martabat dan kehormatan badan peradilan.
Suasana sidang usai penganiayaan hakim di PN Jakarta Pusat. Foto: Istimewa
Tindakan Desrizal yang melanggar dua hakim menggunakan ikat ikat pinggangnya menuai
kecaman. Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia DPN Peradi) di
bawah komando Fauzie Yusuf Hasibuan, penganiayaan ini telah menodai kehormatan dan
keluhuran profesi advokat sebagai profesi mulia ( officium nobile ).

"Oknum Advokat Drz harusnya memberi contoh tentang profesional yang baik yang akan
merusak citra profesi advokat sebagai profesi yang mulia dan menggunakan ketentuan kode
etik advokat yang antara mana harus menghormati para penegak hukum termasuk (majelis)
hakim yang mengadili perkara," kata Fauzie untuk membuka persnya yang diminta
Hukumonline , Sabtu (20/7).

Tindakan tersebut, lanjut Fauzie, telah menodai persidangan yang disetujui oleh setiap
orang. Ia berharap, aparat kepolisian dapat menuntaskan kasus ini. "Kami menghimbau
aparat kepolisian yang mengeluarkan kasus pemukulan ini agar mengusut tuntas sebab
musabab mengatasi pemukulan ini," ujar Fauzie

Datang juga dari DPN Peradi pimpinan Juniver Girsang. Dalam siaran persnya yang
diterima Hukumonline , Juniver penghargaan, tindakan oknum advokat ini telah mengotori
dan mencemarkan profesi mulia advokat, di kasu, penganiayaan hakim, selaku negara,
negara, dan penegak hukum.

“Apa pun alasannya, tidak ada pembenaran terhadap tindak pidana dan pelecehan terhadap
kewibawaan, martabat dan kehormatan badan peradilan,” kata Juniver.

Anda mungkin juga menyukai