Anda di halaman 1dari 7

SKENARIO-1 BLOK SISTEM TUBUH MANUSIA

(STRUKTUR BIOMOLEKUL PENYUSUN MEMBRAN SEL)


LAPORAN TUTORIAL
Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Tutorial
Dosen Pengampu: drg. Puji Astuti, M. Kes

Oleh:
Kelompok Tutorial G
Saikha Adila Azzah 181610101070
Safrida Nur Islamiah I. P. 181610101077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini, tentang Struktur Biomolekul Penyusun
Membran Sel. Laporan ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial kelompok G pada
skenario pertama.
Penulisan laporan ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena
itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. drg. Puji Astuti, M. Kes. selaku tutor yang telah membimbing jalannya diskusi tutorial
kelompok G Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan yang telah memberi
masukan yang membantu, bagi pengembangan ilmu yang telah didapatkan.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan–
perbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat berguna bagi kita semua.

Jember, September 2018

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka..........................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN
A. Skenario ......................................................................................................8
B. Step 1 (Identifikasi Kata Sulit).....................................................................8
C. Step 2 (Rumusan Masalah)..........................................................................9
D. Step 3 (Jawaban Masalah).........................................................................10
E. Step 4 (Skema)...........................................................................................11
F. Step 5 (Learning Objective).......................................................................11
G. Step 6 (Belajar Mandiri)............................................................................12
H. Step 7 (Pembahasan Learning Objective)..................................................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makhluk hidup tersusun atas banyak sel. Di dalam sel berlangsung semua
kegiatan kehidupan seperti respirasi, ekskresi, transportasi, dan sintesis. Singkatnya,
sel merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup dan merupakan
tempat terselenggaranya fungsi kehidupan.
Robert Hooke pada tahun 1665 pertama kali menemukan sel. Selain itu, sel
juga merupakan unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup. Sel
merupakan penyusun yang mendasar bagi tubuh makhluk hidup. Setiap sel tersusun
atas berbagai bagian, yaitu membran plasma, inti sel (nukleus), sitoplasma dan
organel sel. Sel-sel yang mempunyai fungsi yang sama akan melakukan fungsi yang
sama pula membentuk jaringan.
Salah satu penyusun sel adalah membran sel. Membran sel atau membran
plasma adalah struktur selaput tipis yang menyelubungi sebuah sel yang membatasi
keberadaan sebuah sel, sekaligus juga memelihara perbedaan-perbedaan pokok antara
isi sel dengan lingkungannya, terutama untuk melindungi inti sel dan sistem
kelangsungan hidup yang bekerja di dalam sitoplasma (bagian sel yang terbungkus
membran sel). Membran plasma atau membran sel memisahkan sel yang “hidup”
dengan lingkungan sekitarnya yang “tidak hidup”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang termasuk senyawa biomolekul penyusun membran sel?
2. Apa fungsi biomolekul dalam penyusunan membran sel?
3. Jelaskan bagaimana struktur membran sel dan dimana letak setiap bagian?
4. Bagaimanakah mekanisme penyusunan membran sel dan organel sel oleh lipid
dan protein sebagai biomolekul utamanya?
5. Mengapa fungsi spesifik dari membran banyak ditentukan dari protein?
6. Bagaimana mekanisme perubahan struktur molekuler dapat menyebabkan
perubahan fungsi sel?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami interaksi biomolekul dalam
penyusunan membran
BAB II
PEMBAHASAN

Lipid dan protein adalah bahan penyusun utama membran, walaupun karbohidrat juga
penting. Lipid yang paling melimpah di sebagian besar membran adalah fosfolipid. Fosfolipid adalah
molekul amfipatik yang berarti memiliki wilayah hidrofilik dan hidrofobik sekaligus.
Keanekaragaman fosfolipid didasari oleh perbedaan kedua asam lemak dan gugus gugus yang
melekat pada gugus fosfat di kepala fosfolipid. Sementara rantai samping karbohidrat hanya
ditemukan melekat di protein atau lipid pada luar membran plasma.

Fosfolipid membentuk bahan utama membran namun protein menentukan sebagian besar
fungsi membran. Ada dua populasi utama protein membran yaitu protein integral dan protein periferal
protein. Integral menembus inti hidrofobik lapisan ganda lipid. Protein periferal atau protein tepi tidak
tertanam dalam lapisan ganda lipid sama sekali, melainkan yang terikat longgar ke permukaan
membran.

Karbohidrat pada membran biasanya merupakan rantai pendek bercabang yang tersusun
kurang dari 15 unit gula, sebagian diantaranya berikatan kovalen dengan lipid membentuk molekul
yang disebut glikolipid, akan tetapi sebagian besar karbohidrat berikatan kovalen dengan protein
membentuk glikoprotein.

Membran bukanlah lembaran statis yang tersusun dari molekul-molekul yang terkunci secara
kaku di tempatnya. Keutuhan membran dijaga terutama oleh interaksi hidrofobik. Sebagian besar lipid
dan beberapa protein dapat bergeser ke sana kemari secara lateral, artinya, dalam bidang membran
seperti pengunjung pesta yang bersikutan kesana-kemari dalam ruangan yang penuh sesak.
Pergerakan lateral fosfolipid dalam membran berlangsung cepat . Protein jauh lebih besar daripada
lipid sehingga bergerak jauh lebih lambat, namun beberapa protein membran bergerak sangat cepat.
Membran tetap bersifat fluid ketika suhu menurun hingga akhirnya fosfolipid-fosfolipid tersusun
sangat rapat dan membran menjadi padatan atau memadat. Membran tetap fluid pada suhu rendah jika
banyak mengandung fosfolipid dengan ekor hidrokarbon tak jenuh. Karena lekukan terdapat di ekor
tempat ikatan ganda berada, ekor hidrokarbon tak jenuh tidak dapat tersusun serapat ekor hidrokarbon
jenuh, dan ini menjadikan membran lebih fluid.

Kolesterol steroid yang diapit diantara molekul-molekul fosfolipid dalam membran plasma
sel hewan memiliki efek yang berbeda terhadap fluiditas membran pada suhu yang relatif lebih tinggi ,
misalnya pada 37 derajat celcius. Kolesterol menjadikan membran kurang fluid dengan cara
menghambat pergerakan fosfolipid. Akan tetapi, karena kolesterol juga menghalangi pengemasan
rapat fosfolipid, kolesterol menurunkan suhu yang dibutuhkan oleh membran untuk memadat.
Dengan demikian, kolesterol bisa dianggap sebagai ‘bufer suhu’ bagi membrane, menahan perubahan
fluiditas membran yang dapat disebabkan oleh perubahan suhu. Mengapa membran harus fluid?
Karena agar membran bisa bekerja dengan benar. Ketika membran memadat, permeabilitasnya
berubah, dan protein-protein enzimatik dalam membran menjadi tidak aktif.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Interaksi antar biomolekul penyusun membran sel terjadi antara karbohidrat
yang berikatan kovalen dengan lipid dan protein menjadi glikolipid dan glikoprotein.
Selain itu, kolesterol juga berkaitan dengan fluiditas membran, yaitu menghambat
interaksi lipid sehingga membran tidak membeku, yangmana fluiditas membran
sangatlah penting agar fungsi dari membran sel dapat berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G., 2002. Biologi. Alih Bahasa Bestari, R. et
al. Safitri, A., Simartama, L., Hardani, H.W. (eds). Erlangga, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai