Anda di halaman 1dari 50

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG)

DALAM RANGKA 
PENINGKATAN KINERJA PDAM

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Jl. WIJAYA I NO. 68, KEB. BARU JAK SEL , TLP. (021) 72789126 – FAX. (021) 7260520
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
1 SPAM JP (Jaringan Perpipaan)

2 SPAM BJP (Bukan Jaringan Perpipaan)

• SUMUR DANGKAL BAK PENAMPUNG TERMINAL AIR BANGUNAN PERLINDUNGAN


• SUMUR POMPA TANGAN AIR HUJAN MATA AIR

2
Permasalahan Penyelenggaraan SPAM
Peningkatan akses 5 tahun
Akses air minum terakhir 4,5% (2015) per
aman secara tahun. Sementara untuk Idle capacity 38.000 lt/det
nasional (2016) baru mencapai 100% akses aman (potensi pemanfaatan ±
pada tahun 2019, diperlukan 3.800.000 SR)
mencapai 71,14% peningkatan rata-rata 7,5%
per tahun

Kebutuhan dukungan air Komitmen Pemda untuk


baku untuk memenuhi pendanaan air minum <10% 
NRW nasional: 33% kebutuhan air minum dari total APBD, atau Rp 10 T 
sebesar 128 m3/det selama 5 tahun, sementara
(target nasional :
(sampai dengan 2019 untuk mencapai 100% akses
20%) aman air minum dibutuhkan
proyeksi baru akan
terpenuhi 50%) APBD sebesar ± Rp 120 T

Sesuai audit BPKP 2017  Kelembagaan yang menangani Air 


Putusan Mahkamah
terhadap 378 PDAM, PDAM  Minum tidak satu. PDAM di 
Konstitusi atas uji materi UU 
Sehat 209 (55%), PDAM  Pemda, Kualitas air minum oleh 
No 7 Tahun 2004 tentang SDA  
Kurang Sehat 103 (28%) dan Menteri Kesehatan, Infrastruktur 
mengatur kembali peran
PDAM Sakit 66 (17%).  Target  oluh PUPR, tarif oleh Kemendagri, 
serta badan usaha swasta
100% PDAM Sehat pada 2019 dana oleh Kemenkeu
3
MENUJU RPJMN 2019
Kondisi Eksisting Program Kondisi Yang Diiginkan
2017 2017 ‐ 2019 2019

55,3% PDAM
Peningkatan Cakupan Pelayanan 100% Sehat
PDAM (New Investment Plan) 100% Akses
SEHAT Air Minum

44,7% Penyehatan PDAM


PDAM (Action Plan)
KURANG
SEHAT
DAN SAKIT

4
BPPSPAM (PP 122/2015; Perpres 90/2016; Permen PUPR 36/2016)

Membantu pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam rangka


Tugas meningkatkan penyelenggaraan sistem penyediaan air minum yang
dilaksanakan oleh badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik
daerah penyelenggaran sistem penyediaan air minum.

FUNGSI BPPSPAM

1. Penilaian Kinerja penyelenggaraan SPAM oleh BUMN dan/atau BUMD dalam rangka pemenuhan persyaratan K3 pelayanan SPAM
2. Fasilitasi peningkatan Kinerja penyelenggaraan SPAM oleh BUMN dan/atau BUMD dalam rangka pemenuhan persyaratan K3
pelayanan SPAM
3. Pemberian rekomendasi kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam rangka Kinerja penyelenggaraan SPAM oleh
BUMN dan/atau BUMD dalam rangka pemenuhan persyaratan K3 pelayanan SPAM
4. Pemberian rekomendasi kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam rangka menjaga kepentingan yang
seimbang antara penyelenggara dengan pelanggan

5
PERAN BPPSPAM DALAM MENDORONG KINERJA PDAM

RT3 PDAM Kurang Dana PDAM


Sehat & Sakit
Pendanaan
Pemerintah Pusat /
Pemerintah Daerah
Investasi
PDAM SEHAT Pendanaan Melalui
SPAM Alt. Pembiayaan
Lainnya

Bilateral /
Restrukturisasi Multilateral
Utang PDAM Utang PDAM

KPBU

Fasilitasi Fasilitasi

BPPSPAM BPPSPAM
6
7
JUMLAH PENYELENGGARA SPAM

BADAN HUKUM
391 BUMD Penyelenggara SPAM (PDAM)

Badan Layanan Umum (BLU), Badan Pengelola Air Minum


(BPAM),Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD), Badan
27 Layanan Umum Daerah (BLUD), Badan Daerah Air Minum
(BDAM), Badan Pengelola Air Bersih (BPAB), Perusahaan
Daerah Air Bersih (PDAB), Kantor Pelayanan Air Minum
(KPAM)

30 PT

8
4 ASPEK & 18 INDIKATOR PENILAIAN KINERJA PDAM

1 2 3 4
Aspek Aspek Aspek Aspek
Keuangan Pelayanan Operasional SDM
Umum Cakupan Informasi
Return on  Efisiensi Rasio
Pelayanan Tambahan
Equity (ROE)  Teknis Produksi Pegawai
terhadap
Pertumbuhan Pelanggan
Rasio Operasi NRW
Pelanggan
Tarif rata‐
Tingkat  rata
Konsep Jam Operasi Rasio Diklat
Rasio Kas Penyelesaian
Layanan Pegawai HPP
Balance  Pengaduan
Score  Efektivitas Kualitas Air  Biaya Kimia
Tekanan Air
Card Penagihan Pelanggan Beban Diklat Biaya Listrik
Terhadap dll
Penggantian
Konsumsi Air  Beban
Solvabilitas Meter Air 
Domestik Pelanggan Pegawai
9
Hasil Evaluasi kinerja pdam tahun 2013-2017

209
196 198
182
176

104 108 103


103 100

70 74 72
65 66

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Sehat Kurang Sehat Sakit

359 368 371 378


350

2013 2014 2015 2016 2017


Kondisi 18 Indikator Kinerja PDAM 2016
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Biaya Diklat terhadap Biaya Pegawai 0.0% 100.0%


Penggantian Meter Air 2.7% 97.3%
Konsumsi Air Domestik 4.9% 95.1%
Ratio Operasi 5.9% 94.1%
Ratio diklat pegawai/peningkatan kompetensi 6.5% 93.5%
Effisiensi Produksi 6.7% 93.3%
Cakupan Pelayanan 9.2% 90.8%
R O E 11.9% 88.1%
Tekanan Sambungan Pelanggan 22.6% 77.4%
Tingkat Kehilangan air 25.9% 74.1%
Pertumbuhan Pelanggan 32.1% 67.9%
Jam Operasi Layanan / hari 42.0% 58.0%
Kualitas Air Pelanggan 42.6% 57.4%
Ratio Kas 45.3% 54.7%
Efektivitas Penagihan 51.5% 48.5%
Rasio juml peg /1000 plg 57.4% 42.6%
Solvabilitas 73.3% 26.7%
Tingkat Penyelesaian Pengaduan 87.1% 12.9%

Baik Kurang Baik
Kondisi 18 Indikator Kinerja PDAM 2017

≥ 10%
≥ 30 m3/bln
≤ 0.5
≥ 20%
≥ 80%
≥ 90%
≥ 80%
≥ 10%
≥ 80%
≤ 25%
≥ 10%/thn
≥ 80%
21 – 24 Jam
≥ 90%
≤ 8
≥ 100%
≥ 80%
≥ 200%

Sumber BPPSPAM 2017
 Praktis :
Pengalaman Amerika Serikat yang terkena market
crash tahun 1929 sehingga harus melakukan Corporate
Governance.
Indonesia pada tahun 1978 terjadi krisis ekonomi yang
disinyalir salah satunya sebagai akibat dari corporate
governance yang buruk pada saat itu.

 Akademis:
Kebutuhan GCG timbul dalam rangka menghindari
konflik antara principal dan agentnya

15
Apa itu GCG?
Diterjemahkan sebagai:
Prinsip2 yang mendasari suatu proses
Dan mekanisme pengelolaan perusahaan
Berlandaskan aturan dan etika berusaha

Bertujuan untuk (salah satunya):


Pengelolaan profesional, efisien, efektif dan
Pemberdayaan organ perusahaan serta
Harmonisasi dengan lingkungan dan stakeholder

16
Good Corporate Governance in Simple Terms

For the balanced interests


Doing the right thing
of shareholders
Doing the thing right
and other stakeholders

Based on the principles:


Transparency In the right way
Accountability At the right time
Fairness In the right place
Responsibility By the right people
Indepedency

MELAKUKAN APA YANG DITULIS DAN


GCG MENULISKAN APA YANG DILAKUKAN
Definisi Good Corporate Governance
SISTEM :
Mengatur bagaimana korporasi diarahkan dan dikendalikan untuk
meningkatkan kemakmuran bisnis secara accountable untuk
mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan
tidak mengabaikan kepentingan stakeholder lainnya.

STRUKTUR :
Memberikan kejelasan fungsi, hak, kewajiban dan tanggungjawab
antara pihak-pihak yang berkepentingan atas korporasi, mencakup
proses kontrol internal dan eksternal yang efektif serta menciptakan
keseimbangan internal (antar organ perusahaan) dan keseimbangan
eksternal (antar stakeholders)
(disarikan dari OECD)
Corporate Governance
adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ
Perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan
akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham
dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan
stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-
nilai etika (Kepmen BUMN no KEP-117/M-MBU/2002)

18
TUJUAN GCG
(Kepmen BUMN no KEP-117/M-MBU/2002)

 Memaksimalkan nilai Perusahaan dengan cara meningkatkan


prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung
jawab, dan adil agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat
baik secara nasional meupun internasional
 Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional,
transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan
meningkatkan kemandirian Organ;
 Mendorong agar Organ dalam membuat keputusan dan
menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku,
serta kesadaran akan adanya tanggungjawab sosial Perusahaan
terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar
Perusahaan;
 Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian
nasional;
 Meningkatkan iklim investasi nasional;
 Mensukseskan program privatisasi.
Aturan dasar GCG - BUMD

UU No 23 tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah

PP 54 tahun 2017 tentang BUMD

Permendagri no 2 tahun 2007 tentang


organ (Pemilik Modal, Direksi, dan Dewas)
dan kepegawaian PDAM
20
Good People do not need laws to tell
them to act responsibility while bad
people will find away around the laws.

PLATO
GCG SEBAGAI CORPORATE CULTURE
Hukum & Visi Corporate/
Internal
Pedoman Peraturan Misi Industry
Best
Umum GCG yang Sasaran Best
Practices
berlaku Korporasi Practices

Good Corporate Governance


Code

Peraturan Teknis / Pelaksanaan

Internalisasi / Sosialisasi R
e
v
Implementasi
i
e
Corporate Culture w
Ruang Lingkup GCG

Pemerintah CG dalam
Kreditur
(Regulator) ORGAN UTAMA arti luas

PEMILIK MODAL B. Pengawas CG dalam


arti sempit
Direksi Pelanggan
Pemasok

Corporate
Manajer Manajer Manajer Manajer
Management
Karyawan

Masyarakat Kelompok
Lainnya
PROSES GOVERNANCE

Amanat untuk Mengawasi & POAC &


mengawasi Direksi memberi nasehat Menetapkan
termasuk menilai Kinerja
kinerja Strategi
Pemilik
/owner Laporan B. PENGAWAS

DIREKSI
Amanat untuk mengelola perusahaan
(AD, CP, RKAP)

Laporan Pertanggungjawaban
& Kinerja
PROSES MANAJEMEN

Pendelegasian POAC &


Tugas, wewenang & Kinerja
Tanggung jawab

Direksi
Manajer Laporan
Laporan Pekerja
PRINSIP-PRINSIP GCG “ TARIF”

Transparansi (Transparency)
Akuntabilitas (Accountability)
Pertanggung jawaban (Responsibility)
Kemandirian (Independence)
Kewajaran (Fairness)
Pedoman TRANSPARANSI ( TRANPARANCY )

1. Menyediakan informasi tepat waktu, memadai, jelas, akurat,


dapat dibandingkan serta mudah di akses sesuai hak nya...
( SIMPADU, GIS pipa dan pelanggan, Monitoring online, Pembaca
meter online, dll )

2. Isi informasi yang diungkapkan ( visi, misi, sasaran, strategi,


keuangan, manajemen resiko, anggaran, pengawasan dan
pengendalian internal, tingkat kepatuhan, kejadian penting dll )

3. Prinsip keterbukaan tidak mengurangi ketentuan kerahasiaan


perusahaan...( Kepegawaian, Pelelangan, dll )

4. Kebijakan tertulis dan secara proposional dikomunikasikan...


( aturan kepegawaian, SK direksi, edaran direksi, prosedur
pengadaan barang, dll )
Pedoman AKUNTABILITAS ( ACCOUNTABILITY )

1. Menetapkan Rinci tugas dan tanggung jawab organ


perusahaan dan pegawai ... ( Perda, Perwa/Perbup, SOTK, SOP )

2. Kompetensi semua organ perusahaan dan karyawan... ( fit and


proper test direksi dan dewan pengawas, penilaian pegawai,
rekruitment pegawai, pemilihan instalatir )

3. Pengendalian internal yang efektif ... ( SIMPADU, Billing, Baca


meter, pengelolaan keuangan, pemakain barang, SPI )

4. Memiliki ukuran kinerja setiap jajaran perusahaan ( Kinerja


dewan pengawas, kinerja Direksi, Kinerja Pegawai, Kinerja Rekanan
dll)

5. Berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku ( code of


conduct ).. ( aturan kepegawaian )
Pedoman Pertanggung jawaban ( RESPONSIBILITY )

1. Kepatuhan terhadap perundangan, anggaran dan peraturan


perusahaan ( SPI, SK Disiplin Pegawai, Audit BPK, Evaluasi, Kinerja
BPKP, kartu kendali anggaran)

2. Kepedulian terhadap sekitar ( Corporate sosial responsibility)...


( Anggaran sosial, bantuan masyarakat, sponsorship dll )
Pedoman Kemandirian ( INDEPENDENCY )

1. Menghindari dominasi, bebas dari benturan kepentingan


/conflict of interest ( Job description, Rapat direksi, Rapat dewan
pengawas, Rapat bagian, absensi dan notulen rapat, Mekanisme
internal direksi, internal Dewan pengawas )

2. Setiap Organ perusahaan dan pegawai melaksanakan fungsi


dan tugasnya... ( Job description, SOP, aturan kepegawaian )
Pedoman Kesetaraan ( FAIRNESS )

1. Memberikan kesempatan kepada steakholder untuk


memberikan masukan dan pendapat ( kemudahan dalam
berkomunikasi, sms pengaduan, telpon pengaduan, sosialisasi,
pertemuan rutin )

2. Perlakuan yang setara dan wajar kepada steakholder sesuai


dengan manfaat dan kontribusi.. ( kesetaraan rekanan, pelanggan,
antar direksi, antar dewan pengawas )

3. Memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan


pegawai, berkarier dan melaksanakan tugas secara profesional
( proses rekruitment, penilaian pegawai, pengisian jabatan)
Tahapan GCG versi Komite Nasional Kebijakan Governance
(KNKG)

Membangun pemahaman, kepedualian dan


komitmen seluruh organ perusahaan dan
pegawai

Kajian terhadap kondisi perusahaan yang


berkaitan dengan GCG dan tindakan korektif
yang diperlukan

Menyusun program dan pedoman


pelaksanaan GCG

Melakukan internalisasi pelaksanaan GCG

Melakukan penilaian penerapan GCG

33
PERANGKAT GCG

Pedoman umum (Code of Corporate gov)


Board Manual
Manual manajemen resiko
Sistem pengendalian internal
Sistem pengawasan internal
Mekanisme sistem pelaporan
Tata kelola teknologi informasi
Pedoman perilaku etika

34
KEGIATAN GCG DI BPPSPAM

 SOSIALISASI PENERAPAN GCG


 PENYUSUNAN PEDOMAN UMUM GCG
 PENDAMPINGAN PENYUSUNAN PEDOMAN
UMUM GCG DI PDAM KOTA BANDUNG
 PENYUSUNAN DRAFT PEDOMAN PENILAIAN
PELAKSANAAN GCG DI PDAM
36
Peraturan lokal dalam penerapan GCG (PDAM Pontianak)

1. Perda Pendirian PDAM no 3 tahun 1975


2. Perda Organ PDAM no 1 tahun 2014
3. Perda Pelayanan no 4 tahun 2009
4. Perwa mekanisme kerja Dewan Pengawas no 15 tahun 2014
5. Perwa organ PDAM no 17 tahun 2014
6. Perwa SOTK no 44 tahun 2009
7. Perwa tarif air no 30 tahun 2007
8. SK direksi peraturan kepegawaian
9. SK direksi Penghasilan pegawai
10. SK direksi disiplin pegawai
11. SK direksi Pedoman pengadaan barang dan jasa
12. SK direksi Ketentuan hononarorium
13. SK direksi SOP
14. SK direksi tarif sambung baru, denda, biaya penggantian meter,
dll
15. SK direksi Pengaturan pelimpahan kewenangan

37
Sistem yang di bangun (PDAM Pontianak)

1. Sistem informasi data terpadu ( SIMPADU)


2. Sistem data pelanggan ( SIDAP ) dgn GIS
3. Sistem Billing
4. Sistem Monitoring Online ( Debit dan tekanan air baku, air
bersih dan pelayanan )
5. Sistem otomatisasi kran lumpur IPA
6. Sistem otomatisasi IPA by scada
7. Sistem baca meter online
8. Sistem penilaian pegawai
9. Sistem pengaduan ( by sms or phone )
10. Sistem paperless

38
PENERAPAN GCG di 265 PDAM (22 UNSUR)

 MEMENUHI SAMPAI DENGAN 7 UNSUR: 90 PDAM


 MEMENUHI SAMPAI DENGAN 14 UNSUR: 105 PDAM
 MEMENUHI LEBIH DARI 14 UNSUR: 70 PDAM
 MEMENUHI SEMUA UNSUR: TIDAK ADA

(Hasil diagnostic assessment thn 2010 oleh BPKP)

39
Tujuan Pengembangan

 Mengingat belum satu pun PDAM


yang telah menerapkan GCG secara
menyeluruh, maka diperlukan suatu
pedoman penerapan GCG yang
akan menjadi acuan bagi PDAM
dalam implementasi GCG sehingga
diharapkan dapat meningkatkan
kinerjanya

40
CONTOH PENERAPAN GCG
DI
BERBAGAI PERUSAHAAN

41
43
44
45
STANDAR TATA PERILAKU (PERTAMINA)
A. ETIKA KERJA SESAMA INSAN PERTAMINA

1. bekerja profesional dan sadar biaya untuk menghasilkan kinerja yang optimal
2. jujur, sopan dan tertib.
3. saling menghargai, terbuka menerima kritik dan saran serta menyelesaikan masalah dengan
musyawarah mufakat.
4. saling membantu, memotivasi dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas.
5. mengkomunikasikan setiap ide baru dan saling mentransfer pengetahuan dan kemampuan.
6. mengambil inisiatif dan mengembangkan kompetensi dalam melaksanakan tugas.
7. berani mendiskusikan kebijakan yang kurang tepat untuk melakukan koreksi yang konstruktif
secara santun.
8. menghargai perbedaan gender, suku, agama, ras dan antar golongan.

B. MENJAGA KERAHASIAAN DATA DAN INFORMASI PERUSAHAAN

1. menggunakan sistem keamanan data yang memadai.


2. memberikan informasi yang relevan dan proporsional kepada stakeholders
dengan tetap mempertimbangkan kepentingan perusahaan.
3. menghindari penyebarluasan data dan informasi kepada pihak lain yang tidak
berkepentingan baik selama bekerja maupun setelah berhenti bekerja.
4. menyerahkan semua data yang berhubungan dengan perusahaan pada saat
berhenti bekerja.
5. menjaga kerahasiaan informasi tentang konsumen.

46
C. MENJAGA HARTA PERUSAHAAN

1. bertanggung jawab atas pengelolaan harta perusahaan dan menghindarkan penggunaannya


di luar kepentingan perusahaan.
2. mengamankan harta perusahaan dari kerusakan dan kehilangan.
3. melakukan penghematan pemakaian energi.

D. MENJAGA KEAMANAN DAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN


LINGKUNGAN (K3LL)

1. menguasai dan memahami situasi dan kondisi lingkungan kerja serta menerapkan sistem
keamanan dan K3LL di lingkungan kerja secara konsisten.
2. tanggap terhadap keadaan darurat yang disebabkan oleh gangguan keamanan, kecelakaan,
pencemaran, dan bencana alam.

E. MENCATAT DATA DAN PELAPORAN

1. mencatat data dan menyusun laporan berdasarkan sumber yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. menyajikan laporan secara singkat, jelas, tepat, komunikatif untuk dipergunakan dalam
pengambilan keputusan dan sebagai umpan balik guna perbaikan kinerja.
3. tidak menyembunyikan data dan laporan yang seharusnya disampaikan.

47
F. MENGHINDARI BENTURAN KEPENTINGAN DAN PENYALAHGUNAAN JABATAN

1. mematuhi peraturan, sistem, dan prosedur yang ditetapkan.


2. tidak memiliki saham/kepemilikan dalam badan usaha yang menjadi mitra atau pesaing
perusahaan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan termasuk
suami/istri dan anak.
3. tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas perusahaan, termasuk
suami/istri dan anak
4. tidak merangkap jabatan dan pekerjaan di perusahaan lain termasuk anak perusahaan yang
dapat mengakibatkan pengambilan keputusan menjadi tidak obyektif.
5. tidak memberikan atau menerima pinjaman dari penyedia barang/jasa dan konsumen.

G. MENERIMA HADIAH/CINDERAMATA/GRATIFIKASI DAN ENTERTAINMENT

1. menerima entertainment dalam bentuk jamuan makan.


2. menerima benda-benda promosi yang mencantumkan logo/nama perusahaan pemberi.

H. MEMBERI HADIAH/CINDERA MATA DAN ENTERTAINMENT

1. menunjang kepentingan perusahaan, dan


2. tidak dimaksudkan untuk menyuap, dan
3. telah dianggarkan oleh perusahaan, dan
4. apabila hadiah/cindera mata berupa benda maka harus mencantumkan logo/nama PERTAMINA.

48
Parameter Implementasi GCG
 Compliance (kepatuhan) yaitu sejauh mana
perusahaan telah mematuhi aturan-aturan yang ada
dalam memenuhi prinsip-prinsip GCG;
 Conformance (kesesuaian dan kelengkapan) yaitu
sejauh mana perusahaan telah berperilaku sesuai
dengan berbagai aspek yang menjadi prinsip GCG
dan kelengkapan perangkat dalam memenuhi
kebutuhan implementasi GCG
 Performance (unjuk kerja) yaitu sejauh mana
perusahaan telah menampilkan bukti (evidence) yang
menunjukkan bahwa perusahaan telah mendapatkan
manfaat yang nyata dari perapan prinsip GCG di
dalam perusahaan.

49
GCG diperlukan untuk menyiapkan sistem dan struktur yang kuat serta
kokoh bagi PDAM Indonesia..Mari bersama melaksanakannya…

Anda mungkin juga menyukai