Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang melibatkan proses
demineralisasi progresif pada jaringan keras permukaan gigi oleh asam organis dari makanan yang mengandung gula. Karies gigi juga merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai di rongga mulut sehingga penyakit infeksi ini menjadi masalah utama kesehatan gigi dan mulut. Karies gigi memiliki etiologi multifaktorial. Salah satunya adalah streptococcus mutans (Juvensius, 2014). Pengobatan karies gigi dapat dilakukan dengan berbagai macam obat atau penanganan. Salah satunya adalah menggunakan obat kumur Poviodone Iodine yang memiliki sifat antibakteri melalui mekanisme dimana povidone membawa senyawa iodine bebas masuk menembus membran sel (in vitro). Senyawa iodine memiliki sifat yang sitotoksik sehingga mampu membunuh sel bakteri. Penggunaan jangka panjang dari Povidone iodine 1% di dalam rongga mulut akan menyebabkan masalah sensitivitas yodium. Selain itu, efek samping lain setelah pemberian Povidone Iodine dapat mengakibatkan sensitivitas, eritema lokal, nyeri, erosi mukosa, dan risiko utama yang terkait dengan fungsi tiroid (Rifdayani,2014) (Sinaredi, 2014). Berbagai efek samping tersebut, peneliti merasa diperlukan alternatif lain sebagai bahan baku pembuatan obat kumur dengan efek samping seminimal mungkin, ekonomis, dan berkhasiat. Alternatif yang memenuhi syarat tersebut adalah bahan dari herbal. Salah satunya rambai. Rambai (Sonneratia Caesolaris ) diketahui memiliki kandungan senyawa bioaktif seperti flavanoid, steroid, fenol hidrokuinon dan tanin. Buah rambai memiliki 24 komponen diantaranya 8 steroid, 9 triterpenoid, dan 3 flavonoid, dan 4 turunan karboksil benzena. Diantara senyawa- senyawa tersebut senyawa triterpenoid yang memiliki kandungan paling tinggi (Nurdia, 2017). Sonneratia Caesolaris mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, terpenoid, saponin, tanin dan flavonoid. Senyawa metabolit sekunder berperan sebagai antibakteri. Sehingga perlu diteliti lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya sebagai antibakteri (lutfiasari, 2016). Dilihat dari uji aktivitas antimikroba ekstrak buah rambai terhadap bakteri gram di rongga mulut yaitu Staphylococcus aureus berhasil menghambat dengan daya hambat tertinggi dan optimal berada di 80%. Maka peniliti ingin mencoba perlakuan pada jenis bakteri gram positif lainnya dalam rongga mulut, yaitu bakteri streptocccoccus mutans. Dari beberapa penelitian terhadap bakteri yang ada di plak gigi, ternyata yang memiliki korelasi positif dengan adanya karies pada permukaan gigi adalah Streptococcus mutans saja. Bererdasarkan uraian di atas, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian mengengai efektifitas antibakteri daun rambai Sonneratia Caesolaris terhadap streptococcus mutans sebagai bakteri pioneer penyebab karies ( (Ahmad, 2018) (Juvensius, 2014).