Askep Hidrocepalus Pada Anak PDF
Askep Hidrocepalus Pada Anak PDF
TINJAUAN TEORITIS
6
7
Sumber: Syaifuddin.(2011)
2.1.2 Pengertian
Hidrosefalus adalah suatu keadaan patologis otak yang
mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinalis, disebabkan
baik oleh produksi yang berlebihan maupun gangguan absorpsi,
dengan atau pernah disertai tekanan intrakanial yang meninggi
sehingga terjadi pelebaran ruangan-ruangan tempat aliran cairan
serebrospinalis (Darto Suharso, 2009).
2.1.4 Etiologi
Hidrosefalus disebabkan karena terjadinya penyumbatan cairan
serebrospinalis (CSS) pada salah satu pembentukan CSS dalam
sistem ventrikel dan tempat absorpsi dalam ruang
subaraknoid,sehingga terjadi penyumbatan dilatasi ruangan CSS di
atasnya (foramen monrai,foramen luschka,magendie,sistem
magna,dan sistem basalis merupakan tempat tersering terjadinya
penyumbatan).
Hidrosefalus terutama menyerang anak usia 0-2 tahun dengan
penyebab utamanya adalah kelainan kongenital,infeksi
intrauterine,anoreksia,pendarahan intrakranial akibat adanya
trauma,meningoensefalitis bakterial dan viral,serta tumor atau kista
araknoid. Pada anak usia 2-10 tahun penyebab utamanya adalah
tumor fossa posterior dan stenosis akuaduktus, sedangkan pada usia
dewasa penyebab utamanya adalah meningitis,subaraknoid
hemoragi,ruptur aneurisma,tumor, dan idiopatik.(Asuhan Neonatus
Bayi dan Anak Balita,Salemba Medika hal: 118)
Gangguan aliran cairan yang menyebabkan cairan tersebut
bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di
15
2.1.5 Patofisiologi
Hidrosefalus secara teoritis hal ini terjadi akibat dari tiga mekanisme
yaitu (1) produksi cairan serebro spinal yang berlebihan,(2)
peningkatan resistensi aliran cairan serebro spinal,dan (3)
peningkatan tekanan sinus vena.sebagai konsekuensi dari tiga
mekanisme di atas adalah peningkatan tekanan intrakranial ( TIK)
sebagai upaya mempertahankan keseimbanagan sekresi dan
absorbsi.Mekanisme terjadinya dilatasi ventrikel masih belum dapat
dipahami secara terperinci,namun hal ini bukanlah hal yang
sederhana sebagaimana akumulasi akibat dari ketidakseimbangan
antara produksi dan absorbsi.Mekanisme terjadinya dilatasi ventrikel
cukup rumit dan berlangsunng berbeda-beda tiap saat selama
perkembangan hidrosefalus.
Dilatasi ini terjadi sebagai akibat dari :
2.1.6.6 Terdapat sunset sign pada bayi (pada mata yang kelihatan
hitam-hitamnya, kelopak mata tertarik ke atas)
2.1.6.7 Bola mata terdorong ke bawah oleh tekanan dan penipisan
tulang suborbita
2.1.6.8 Sklera mata tampak di atas iris
2.1.6.9 Pergerakan mata yang tidak teratur dan nistagmus tak
jarang terdapat
2.1.6.10 Kerusakan saraf yang memberi gejala kelainan neurologis
berupa gangguan kesadaran motorik atau kejang-kejang,
kadang-kadang gangguan pusat vital..
2.1.8 Komplikasi
Komplikasi Hidrocefalus menurut (Prasetio, 2004)
2.1.8.1 Peningkatan TIK
2.1.8.2 Pembesaran kepala
2.1.8.3 kerusakan otak
2.1.8.4 Meningitis, ventrikularis, abses abdomen
2.1.8.5 Ekstremitas mengalami kelemahan, inkoordinasi,
sensibilitas kulit menurun
2.1.8.6 Kerusakan jaringan saraf
2.1.8.7 Proses aliran darah terganggu
Komplikasi Hidrosefalus (Riyadi, 2009)
2.1.8.1 Peningkatan tekanan intrakranial
2.1.8.2 Kerusakan otak
2.1.8.3 Infeksi:septikemia,endokarditis,infeksiluka,nefritis,meningit
is,ventrikulitis,abses otak.
2.1.8.4 Shunt tidak berfungsi dengan baik akibat obstruksi
mekanik.
2.1.8.5 Hematomi subdural, peritonitis,adses abdomen, perporasi
organ dalam rongga abdomen,fistula,hernia, dan ileus.
2.1.8.6 Kematian
Komplikasi Hidrosefalus menurut (Scott Kahan & John J. Raves,
2011)
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi :
2.1.8.1 Perdarahan intraserebral atau intraventrikular
26
2.1.8.2 Infeksi
2.1.8.3 Malfungsi pintasan dan
2.1.8.4 Hematom subdural (sebagai akibat drainase LCS yang
berlebihan)
1) Akomodasi.
2) Gerakan bola mata.
3) Luas lapang pandang
4) Konvergensi.
Intervensi :
a. kaji penglaman nyeri minta anak menunjukan area yang
sakit dan skala nyeri ( 1-5)
R:membantu mengevaluasi rasa nyeri
b. observasi TTV
R:perubahan TTV menunjukan trauma batang otak
c. jelaskan pada orang tua anak bisa menangis lebih keras
bila mereka ada,tetapi kehadiran mereka itu penting
untuk meningkatkan kepercayaan
R: meningkatkan pengetahuan rang tua tentang kapan
anak harus di dampingi atau tidak
d. kolaborasi pemberian terapi farmakologi
R:terapi farmakologi jika nyeri tidak tertahankan lagi
2.2.3.5 Resiko tinggi terjadi cidera b/d peningkatan tekanan intra
kranial
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam
diharapkan tidak terjadi Resiko tinggi terjadi cidera Tanda
vital normal, pola nafas efektif, reflek cahaya positif,tidak
tejadi gangguan kesadaran, tidak muntah dan tidak kejang
Intervensi :
a. Observasi ketat tanda-tanda peningkatan TIK
R:Untuk mengetahui secara dini peningkatan TIK
b. Tentukan skala coma
R:Penurunan keasadaran menandakakan adanya
peningkatan TIK
c. Hindari pemasangan infus dikepala
R:Mencegah terjadi infeksi sistemik
d. Hindari sedasi
34