MEYSIE PRISKILA PAJULA, S.kep - PNEMONIA - KLP 1
MEYSIE PRISKILA PAJULA, S.kep - PNEMONIA - KLP 1
Oleh :
Meysie Priskila Pajula S.Kep
NS0619098
CI Lahan CI Institusi
(..……………………………) (……………………………...)
1.1.3 Patofisiologi
Pneumonia merupakan inflamasi paru yang ditandai dengan konsulidasi
karena eksudat yang mengisi elveoli dan brokiolus. Saat saluran nafas bagian bawah
terinfeksi, respon inflamasi normal terjadi, disertai dengan jalan obstruksi nafas.
Sebagian besar pneumoni didapat melalui aspirasi partikel inefektif seperti
menghirup bibit penyakit di udara. Ada beberapa mekanisme yang pada keadaan normal
melindungi paru dari infeksi. Partikel infeksius difiltrasi dihidung, atau terperangkap
dan dibersihkan oleh mukus dan epitel bersilia disaluran napas. Bila suatu partikel
dapat mencapai paru- paru , partikel tersebut akan berhadapan dengan makrofag alveoler,
dan juga dengan mekanisme imun sistemik dan humoral.
Infeksi pulmonal bisa terjadi karena terganggunya salah satu mekanisme
pertahanan dan organisme dapat mencapai traktus respiratorius terbawah melalui aspirasi
maupun rute hematologi. Ketika patogen mencapai akhir bronkiolus maka terjadi
penumpahan dari cairan edema ke alveoli, diikuti leukosit dalam jumlah besar.
Kemudian makrofag bergerak mematikan sel dan bakterial debris. Sisten limpatik
mampu mencapai bakteri sampai darah atau pleura viseral. Jaringan paru menjadi
terkonsolidasi. Kapasitas vital dan pemenuhan paru menurun dan aliran darah menjadi
terkonsolidasi, area yang tidak terventilasi menjadi fisiologis right-to-left shunt
dengan ventilasi perfusi yang tidak pas dan menghasilkan hipoksia. Kerja jantung
menjadi meningkat karena penurunan sarutasi oksigen dan hiperkapnia.(Ngastiyah,
2015)
1.1.4 Pemeriksaan Penunjang
1.1.4.1 Sinar X : mengidentifikasi distribusi struktural (misalnya lobar, bronchial. dapat juga
menyatakan abses)
1.1.4.2 Biopsi Paru : untuk menetapkan diagnosis
1.1.4.3 pemeriksaan gram/kultur, sptumdan darah : untuk dapat mengidentifikasi semua
organisme yang ada
1.1.4.4 pemeriksaaan serologi untuk membedakan diagnosis organisme khusus
1.1.4.5 pemeriksaaan fungsi paru/spirometri untuk memeriksa kondisi dan fungsi saluran
pernapasan.
1.1.4.6 bronkoskopi untuk menetapan diagnosis dan mengangkat benda asing.(Nurarif & Hardhi,
2015)
Nanda. (2015). diagnosis keperawatan defenisi dan klasifikasi 2015-2017 (10th ed.; T. heather
Herdman & S. Kamitsuru, eds.). jakarta.
Ngastiyah. (2015). Perawatan Anak Sakit (2nd ed.). Jakarta: Buku Kedokteran (EGC).
Nurarif, amin huda, & Hardhi, K. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 3. Yogyakarta: MediAcion.