Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO KASUS 1

Tn. H seorang pemuda berusia 22 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan flu
yang berkepanjangan dan diare dalam waktu satu bulan terakhir. Seorang perawat
melakukan pengkajian pada pasien tersebut dimana didapatkan banyak luka bekas
suntikan di lengan pasien. Ketika perawat menanyakan mengenai masalah
tersebut pasien menjelaskan bahwa ia sudah menggunakan obat-obatan terlarang
selama 5 tahun terakhir dan berbagi jarum suntik. Selain itu, pasien juga
mengatakan bahwa dia melakukan hubungan seks bebas sejak 3 tahun yang lalu.
Berdasarkan hasil pengkajian tersebut perawat menyarankan agar pasien
mendatangi layanan VCT yang ada di RS tersebut.

1
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN HIV-AIDS

A.Pengkajian
Ruang : Mawar
1.Identitas
1.1 Identitas pasien
Nama : TN. B
Tempat tanggal :-
lahir
Umur : 22 tahun
Jenis kelamain : laki laki
Agama :-
Alamat :-
Pendidikan :-
Suku bangsa :-
Tanggal masuk RS :-
No.RM :-
Diagnosa medik : Hiv-Aids

2. Riwayat Kesehatan
2.1 Keluhan Utama : Flu berkepanjangan dan diare dalam waktu satu bulan
terakhir.
2.2 Riwayat Penyakit Sekarang :-
2.3 Riwayat Penyakit Dahulu :-
2.4 Riwayat Kesehatan Keluarga : -

3. Pola Pengkajian Fungsional Menurut Gordon


3.1 Pola persepsi kesehatan/ penanganan kesehatan : -
3.2 pola nutrisi

2
Sebelum sakit :-
Saat sakit :-
3.3 Pola eliminasi
Sebelum sakit :-
Saat sakit :-
3.4 Pola istirahat dan tidur :-
3.5 Pola aktifitas dan Latihan :-
3.6 Pola persepsi dan konsep diri :
3.7 Pola sensori dan kognitif :-
3.8 Pola reproduksi dan seksual :-
3.9 Pola hubungan peran :-
3.10 Pola koping/ toleransi stress : -
3.11 dengan kondisi saat ini : -
3.12 Pola tata nilai dan kepercayaan :-

4. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : tampak
banyak luka bekas
suntikan di lengan pasien
2. Kesadaran :Composmetis
3. Tanda – tanda vital
a. Tekanan darah :-
b. Nadi :-
c. RR :-
d. Suhu :-
4. Tinggi Badan :-
5. Berat Badan :-
6. Kepala
a. Lingkar kepala :-

3
b. Kebersihan Rambut :-
c. Warna :-
d. Kuat/ mudah rontok :-
e. Benjolan :-
f. Nyeri Tekan :-
7. Mata
a. Sklera :-
b. Konjungtiva :-
c. Pupil : -
8. Telinga
a. Simetris :-
b. Kebersihan :-
c. Pendengaran :-
d. Penggunaan alat bantu dengar : -
9. Hidung :-
10. Mulut :-
a. Lidah :-
b. Gigi dan gusi :-
c. Bibir :-
11. Leher :-
12. Thorax
a. Paru – paru
1) Inspeksi :-
2) Palpasi :-
3) Perkusi :-
4) Auskultasi : rongki (+)
b. Jantung
1) Inspeksi :-
2) Palpasi :-
3) Perkusi :-
4) Auskultasi :-

4
13. Abdomen
1) Inspeksi :-
2) Palpasi :-
3) Perkusi :-
4) Auskultasi :-
14. Genetalia dan Anus :-
15. Ekstremitas :
a. Atas :-
b. Bawah :-
16. Kulit :-
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
VCT

B. Analisa Data
1. Masalah biologis :
1. Pasien menjelaskan bahwa ia sudah menggunakan obat-obatan
terlarang selama 5 tahun terakhir dan berbagi jarum suntik.
2. Dan pasien juga mengatakan sudah melakukan hubungan seks
bebas semenjak 3 tahun yang lalu
C. Diagnosa Keperawatan berdasarkan Prioritas
1. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d kehilangan
yang berlebihan, diare berat

5
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN HIV/AIDS
(DIAGNOSA, INTERVENSI)

Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan
Keseimbangan cairan dan  Monitor tanda-tanda  Volume cairan deplesi
b/d kehilangan yang berlebihan, diare berat, elektrolit dipertahankan dehidrasi. merupakan komplikasi dan
ditandai dengan : dengan kriteria intake dapat dikoreksi.
Ds : seimbang output, turgor
Pasien mengatakan diare sejak 1 bulan yang lalu. normal, membran mukosa  Monitor intake dan ouput  Melihat kebutuhan cairan
Do : lembab, kadar urine normal, yang masuk dan keluar.
tidak diare setelh 3 hari  Anjurkan untuk minum
perawatan. peroral  Sebagai kompensasi akibat
peningkatan output.

 Atur pemberian infus dan  Memenuhi kebutuhan intake


eletrolit : RL 20 tetes/menit. yang peroral yang tidak
terpenuhi.
 Kolaborasi pemberian
antidiare antimikroba  Mencegah kehilangan cairan
tubuh lewat diare (BAB).

6
7
8

Anda mungkin juga menyukai