Anda di halaman 1dari 3

SP KEHILANGAN

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Nn. A usia 21 tahun memiiliki seorang ayah yang bekerja disuatu perusahaan
sebagai tulang punggung keluarga. Seminggu yang laku ayah Nn. A
meninggal dunia karena kecelakaan. Sejak kejadian tersebut Nn. A sering
melamun dan selalu mengatakan jika ayahnya belum meninggal. Nn. A
terlihat sering mengingkari kehilangan dan menangis selain itu Nn. A juga
tidak mau berinteraksi dengan orang lain dan merasa gelisah sehingga susah
tidur.
2. Diagnosa keperawatan
Berduka disfungsional
3. Tujuan
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
b. Dorong klien mengungkapkan pikiran dan perasaannya
c. Ajarkan klien teknik relaksasi
d.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a. Salam terapeutik
“assalamualaikum mba, perkenalkan nama saya Rintan Ristianti saya
senang dipanggil Rintan saya mahasiswi dari Universitas
Muhammadiyah Pringsewu. Saya dinas disini selama 1 Minggu dan
hari ini saya dinas pagi dari pukul 07.00 sampai 14.00 nanti dan saya
yang akan merawat anda selama 1 Minggu kedepan. Kalau boleh tau
nama anda siapa ya dan senang dipanggil apa?”
b. Evaluasi Validasi
“Baiklah mba bagaimana keadaanya hari ini?”
c. Kontrak
1) Topik
“ kalau begitu bagaimana jika kita berbincang-bincang sebentar
tentang keadaan mba?”
“Tujuannya supaya mba bisa lebih tenang dalam menghadapi
keadaan ini dengan mba mu berbagai cerita dengan saya
kesedihan mba mungkin bisa berkurang”
2) Waktu
“Mba maunya berapa lama kita berbincang-bincang?
“ Bagaimana kalau 20 menit ya mba?
3) Tempat
“Mba mau kita berbincang-bincang dimana?”
“Disini saja? Baiklah”
2. Tahap kerja
“ Baiklah mba bisa jelaskan kepada saya bagaimana perasaan mba saat ini?”
“Saya mengerti mba sulit menerima kenyataan ini tapi kondisi sebenarnya
ayah anda sudah meninggal mba harus sabar dan ikhlas supaya beliau tenang
dialam sana.”
“Saya tidak bermaksud untuk tidak mendukung anda, tapi jika nanti mba
pulang kerumah mba tidak akan bertemu dengan ayah mba karena memang
sudah meninggal. Itu sudah kehendak Alloh, mba harus bisa nerima kenyataan
ini.”
“Mba hidup matinya seseorang semua sudah diatur oleh Alloh meninggalnya
ayang nba juga merupakan kehendaknya sebagai maha pemilik hidup. Tidak
ada satu orang pun yang dapat mencegahnya termasuk saya atau mba sendiri”
“ mba sudah bisa memahaminya?”
“ Mba jangan terlalu cemas umur mba masih muda mba bisa mencari
pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga mba saya percaya kalau mba
pasti mempunyai keahlian yang bisa digunakan mba juga tidak akan hidup
sendiri mba masih punya keluargadan orang lain yang sayang dan peduli sama
mba”
“ untuk mengurangi rasa cemas mba sekarang kita belajar teknik relaksasi ya
mba tujuannya untuk mengurangi kecemasan yang mba alami. Sekarang mba
tarik nafas yang dalam tahan sebentar kemudian hembuskan perlahan.”
“Wah bagus sekali mba”
3. Tahap Terminasi
a) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan mba sekarang? Apa mba sudah mulai memahami
kondisi yang sebenarnya terjadi?”
b) Evaluasi Objektif
“Apa mba masih ingat yang tadi kita bicarakan?”
“ Baik kalau begitu coba mba ulangi teknik relaksasi yang tadi telah
kita lakukan”
c) Rencana tindak lanjut
“iya bagus sekali mba, nah setiap kali mba merasa cemas mba dapat
melakukan teknik relaksasi tersebut dan setiap kali mba merasa tidak
terima dengan kenyataan ini mba dapat meningkat kembali
perbincangan kita hari ini”
d) Kontrak yang akan datang
“sesuai dengan kontrak awal kita mba kita berbincang-bincang selama
20 menit dan sekarang waktu kita sudah habis”
“Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi mba untuk membicarakan
hobi mba”
“mba mau ya dimana? Bagaimana kau disini lagi saja dan waktunya
mau berapa lama ya mba?”
Baiklah kau begitu besok kita bertemu lagi ya mba tempat disini dan
waktunya 20 menit kembaki, kalau begitu besok saya akan kembali
lagi kesini pukul 10.00 ya mba”
“Kalau begitu saya permisi dulu ya, mba silakan kembali beristirahat.
Terimakasih atas waktunya mba”
“ assalamualaikum”

Anda mungkin juga menyukai