Anda di halaman 1dari 41

(Diusulkan untuk mengikuti LKTEI di Universitas Islam Riau)

“PASAR APUNG” STRATEGI PENDORONG EKONOMI KREATIF


MELALUI EKOWISATA HALAL BERBASIS FINTECH SYARI’AH
MENUJU JAMBI TUNTAS 2021

Diusulkan oleh:
Agung Gunawan C1F016046 2016
Dwi Atmoko C1C015064 2015
Rizki maryana putri C1B016042 2016

UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
TAHUN 2017
HALAMAN PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Agung Gunawan


Jurusan/Fakultas : S1 Ekonomi Islam/ Ekonomi dan Bisnis
Jabatan : Ketua Kelompok
2. Nama : Dwi Atmoko
Jurusan/Fakultas : S1 Akuntansi/Ekonomi dan Bisnis
Jabatan : Anggota 1
3. Nama : Rizki Maryana Putri
Jurusan/Fakultas : S1 Manajemen/Ekonomi dan Bisnis
Jabatan : Anggota 2

Judul Karya Tulis : Pasar Apung” Strategi Pendorong Ekonomi Kreatif Melalui
Ekowisata Halal Berbasis Fintech Syari’ah Menuju Jambi Tuntas 2021”

Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya. Apabila dikemudiaan hari


terbukti tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh pihak
panitia TEMILREG 2017

Jambi, 20 November 2017

Agung Gunawan
C1F016046

ii
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Karya Tulis : “Pasar Apung” Strategi Pendorong

Ekonomi Kreatif Melalui Ekowisata


Halal Berbasis Fintech Syari’ah Menuju
Jambi Tuntas 2021”
2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Agung Gunawan
b. NIM : C1F016046
c. Jurusan : Ekonomi Islam
d. Universitas/Institut : Universitas Jambi
e. Alamat Rumah & No Tel. : Jl. Prof. M. Yamin, SH No 07
Kota Jambi /082185910875
f. Email : My_agung08@yahoo.com
3. Anggota Tim Penulis : 2 Orang
4. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar:Drs.H.AgusSyarif , MBS
b. NIDN : 0026085905
c. No Tel./HP dan E-mail : 081366225596/agssyarif@gmail.com

Jambi, 20 November 2017

Ketua Pelaksana Kegiatan,


Dosen Pendamping

(Drs.H.Agus Syarif , MBS) ( Agung Gunawan)


NIDN. 0026085905 NIM.C1F016046

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami Panjatkan Kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan kuasa-Nya
telah memberikan jalan untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ekonomi islam dengan
judul “Pasar Apung” Strategi Pendorong Ekonomi Kreatif Melalui Ekowisata
Halal Berbasis Fintech Syari’ah Menuju Jambi Tuntas 2021”

Penyusunan karya tulis ini tidak dapat selesai serta tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan kali ini kami dengan segala
kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Pak Dr. Ilham Wahyudi, SE., M.Si. selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi
dan Bisnis atas segala dukungan dan perhatiannya.

2. Pak Drs. Agus Syarif, M.BS.sebagai dosen pembimbing yang telah


memberikan dukungan, sehingga kami bisa menyelesaikan karya tulis ini.

3. Teman-teman seperjuangan di jurusan ekonomi islam ataupun manajemen


tercinta yang memberikan dukungan dan bantuannya, sehingga kami bisa
menyelesaikan karya tulis ini.

4. Semua pihak yang telah membantu dari awal hingga akhir yang penyusunan
Karya tulis ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan karya berikutnya. Semoga karya ini bermanfaat bagi kami
khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Jambi, 20 November 2017

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN.........................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................................vi
BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................3
1.3. Tujuan Penulisan................................................................................................3
1.4. Manfaat Penulisan..............................................................................................4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................4
2.1. Definisi Ekowisata.............................................................................................4
a. Wisata Halal....................................................................................................6
b. Analisis SWOT Penggunaan Fintech dalam Pariwisata...................9
2.2.Peran Fintech dalam UMKM...........................................................................11
2.3. Ekonomi Kreatif dan Penerapannya............................................................14
2.4. Jambi Tuntas 2021.............................................................................................16
BAB III. METODOLOGI................................................................................................17
3.1. Metode Penulisan...............................................................................................17
3.2. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................17
3.3. Teknik Analisa Data..........................................................................................17
BAB IV. PEMBAHASAN.................................................................................................20
4.1. Analisis Permasalahan......................................................................................20
4.2. Sungai Batanghari..............................................................................................20
4.3. Konsep Pasar Apung dan Potensi Sungai Batanghari.............................23
BAB V. PENUTUP..............................................................................................................25
5.1. Kesimpulan..........................................................................................................25
5.2. Saran.......................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................26
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................27

v
ABSTRAK

Jambi merupakan salah satu kota yang memiliki kekayaan budaya nan
mempesona. Seberang Kota Jambi (SEKOJA) merupakan titik tempat yang
didalamnya masih sangat kental akan budaya islami. Sebagai generasi muda tentunya
menginginkan eksistensi SEKOJA untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan agar
masyarakat luas dan generasi muda bisa melestarikan budayanya sendiri. Maka dari
itu kami ingin membangkitkan kebudayaan yang mulai terlupakan tersebut dengan
sebuah metode yang dipadupadankan dengan teknologi. Dewasa ini, teknologi
merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh hampir bahkan seluruh lapisan
masyarakat. Pesatnya perkembangan teknologi tidak selamanya buruk dan bisa
dijadikan media pendukung pariwisata dan UMKM.
Financial technology (Fintech) sangat berpotensi untuk mendorong
pertumbuhan sektor pariwisata dengan memberi kemudahan akses transaksi.
Dengan adanya fintech, dapat dilakukan berbagai inovasi dalam metode
pembayaran untuk segala urusan perjalanan pariwisata, sehingga turis ataupun
wisatawan semakin mudah dan nyaman dalam melakukan wisata. Hal ini lah yang
nantinya diharapkan dapat meningkatkan daya tarik pariwisata di Provinsi Jambi.
Terlebih mengenai peluang fintech syariah juga didukung dari jumlah penduduk
muslim Indonesia yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang relatif baik.
Pasar apung merupakan sebuah gagasan untuk pengembangan sektor
pariwisata provinsi Jambi, karena letaknya yang strategis di tepi sungai batanghari
dan dekat dengan Gentala Arasy sehingga wisatawan dapat menikmati indahnya
pemandangan di sekitar wilayah tersebut, pasar apung yang dimaksud bukanlah pasar
tradisional yang menjual bahan pokok seperti sayuran, minyak, ataupun beras. Akan
tetapi, konsep pasar apung yang kami gagas ialah pasar yang menjual Industri halal
seperti seperti menu makanan halal khas daerah, fashion dan cosmetic halal serta bisa
juga diartikan produk ekonomi kreatif. Keunikan atau kekhasan produk lokal itulah
yang harus menjadi intinya kemudian ditambah unsur kreatifitas dengan sentuhan
nilai-nilai islami berbasis fintech syariah. Harapannya, pasar apung ini nantinya
menjadi sentral industri halal khas provinsi Jambi.

vi
Penerapan fintech syariah harus mengacu pada fokus pengembangan
ekonomi syariah, terutama di dalam objek pariwisata halal, potensi kehadiran
fintech untuk memfasilitasi layanan pembayaran atau pemasaran sangatlah besar.
Pentingnya pengembangan wisata halal berbasis fintech syariah di Provinsi Jambi
tidak dapat terlepas dari kerjasama antara cendekiawan (kaum intelektual) dengan
pihak-pihak terkait seperti pemerintah, lembaga-lembaga, wirausahawan, serta
penyebaran informasi melalui media.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan wisata halal berbasis
fintech syariah dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan pendapatan
masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di kawasan seberang kota Jambi
Apabila kerja sama dan pengembangannya berjalan dengan baik maka hal
tersebut tentunya dapat meningkatkan pendapatan daerah Jambi dan tentunya
gagasan ini pun sebenarnya sesuai dengan program yang dicanangkan oleh
Gubernur Jambi yaitu untuk menuju Jambi TUNTAS 2021.

Kata Kunci : Fintech Syariah, Jambi Tuntas 2021, Pasar Apung, Sekoja, UMKM,
Wisata hala

vii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah

Provinsi Jambi terletak di daerah khatulistiwa antara 0.45° garis Lintang


Utara 2.45° garis Lintang Selatan dan 101.10° sampai 104.55° Bujur Timur.
Provinsi Jambi yang terletak di wilayah Timur Sumatera bersempadan di sebelah
Utara dengan Provinsi Riau, di sebelah Selatan dengan Provinsi Sumatera Selatan
dan Provinsi Bengkulu, di sebelah Barat dengan Provinsi Sumatera Barat, di
sebelah Timur dengan Provinsi Selat Berhala. Jambi memiliki berbagai kekayaan
alam, seperti Gunung dan sungai. Salah satunya ialah Sungai Batanghari.
Sungai adalah elemen yang penting bagi manusia. Sejak dahulu manusia
mempunyai hubungan yang erat dengan sungai karena sungai memiliki peranan
yang besar dalam kehidupan manusia. Begitu pula dengan Sungai Batanghari
yang berada di Kota Jambi yang memiliki peranan penting dalam perkembangan
sosial, budaya, dan ekonomi. Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang
kedua di pulau Sumatera. Sungai ini melintasi sepuluh kabupaten dan kota dalam
Provinsi Jambi.
Pembangunan yang baik seharusnya mempertimbangkan aspek ekonomi,
sosial dan ekologi untuk mencapai tujuan pembangunan yang berimbang antara
growth, equality dan sustainaibility (Rustiadi et al. 2009). Akan tetapi pembangunan
yang berlangsung di Kota Jambi belum dapat mengintegrasikan antara pembangunan
Kota Jambi dengan Sungai Batanghari sebagai sumber air yang memiliki peranan
penting bagi masyarakat Kota Jambi. Selama ini Sungai Batanghari lebih menjadi
halaman belakang bagi Kota Jambi. Padahal jika ditilik ke masa lalu, Sungai
Batanghari bukan saja sebagai halaman depan bagi Kota Jambi namun Sungai
Batanghari adalah sebagai pusat pemerintahan Jambi di masa lalu.
Memasuki tahun 2017, proses globalisasi dunia dalam masyarkat telah
membawa perkembangan masyarakat lifestyle yang modern. Proses itu telah
mengubah nilai-nilai tertentu dalam tubuh masyarakat. Gaya hidup yang membuat
kebutuhannya saat ini, membuat perilaku kinsumsi masyarakat Indonesia
melampaui batas semestinya. Tanpa disadari perilaku konsumsi masyarakat
sekarang ini dalam memenuhi kebutuhannya menjadikan masyarakat melupakan
arti dan kegiatan konsumsi itu sendiri. Kenyamanan sangat dibutuhkan di era
global ini. Perilaku konsumsi tentu tidak lepas kaitannya dalam hal ekonomi,
karena perilaku konsumsilah yang memicu berlangsungnya kegiatan ekonomi.
Kenyamanan dalam berbagai hal sejatinya perlu diperhatikan termasuk dalam
pembangunan. Kenyamanan akan mendorong pola konsumsi masyarakat. Salah
satu pembanguanan yang nyaman adalah pembangunan berbasis ekowisata.
Pembangunan sungai sebagai ekowisata halal berbasis fintech diharapkan akan
mendorong perekonomian masyarakat Kota Jambi.
Kondisi yang demikian itu menyebabkan penulis tergerak untuk menuliskan
sebuah gagasan yang mana nantinya dalam gagasan ini terdapat beberapa langkah
atau kebijakan yang perlu dilakukan pemerintah dan masyarakat. Gagasan yang ditulis
oleh penulis akan menghasilkan luaran yang maksimal apabila dalam proses
pelaksanannya benar-benar berjalan dengan baik dan maksimal.
Memperhatikan fenomena-fenomena di atas maka penulis tertarik untuk
membuat sebuah program kreativitas yaitu “Pasar Apung Sebagai Pendorong
Ekonomi Kreatif Melalui Ekowisata Halal Berbasis Fintech Syariah Menuju
Jambi TUNTAS 2021”.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penulisan ilmiah ini adalah:

1. Apa saja potensi yang dimiliki Sungai Batanghari?


2. Bagaimana menciptakan Ekowisata Halal Pasar Apung di Sungai
Batanghari?
3. Apa saja manfaat pengembangan Ekowisata Pasar Apung berbasis Fintech
Syariah bagi masyarakat Jambi?
1.3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah:
1. Mengidentfikasi potensi-potensi yang dimiliki Sungai Batanghari.
2. Mendeskripsikan cara menciptakan Ekowisata Pasar Apung di Sungai
Batanghari.
3. Mendeskripsikan manfaat yang diperoleh masyarakat Jambi dengan
adanya pengembangan Ekowisata Pasar Apung Sungai Batanghari yang
Berbasis Fintech Syariah.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan ini adalah:


1. Bagi Pemerintah
Sebagai referensi untuk membuat konsep kebijakan menumbuhkan
ekonomi kreatif melalui ekowisata halal berbasis Fintech Syariah di Sungai
Batanghari.
2. Bagi Penyelenggara Lomba
Penulisan ini sangat bermanfaat bagi penyelenggara lomba sebagai bahan
masukan serta ide-ide kreatif baru dari gagasan generasi muda mahasiswa.
3. Bagi Masyarakat
Diharapkan karya tulis ini menjadi pedoman untuk pengembangan UMKM
di Jambi melalui Pasar Apung Sungai Batanghari.
4. Bagi Penulis
Bagi penulis sebagai sarana untuk meningkatkan kreativitas dalam
mengatasi pemasalahan perekonomian di negeri ini.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Definisi Ekowisata

Ekowisata lebih populer dan banyak dipergunakan dibanding dengan


terjemahan yang seharusnya dari istilah ecotourism, yaitu ekoturisme. Terjemahan
yang seharusnya dari ecotourism adalah ekologis. Yayasan Alam Mitra Indonesia
(1995) membuat terjemahan ecotourisme. Di dalam tulisan ini dipergunakan
istilah ekowisata yang banyak digunakan oleh para rimbawan. Hal ini diambil
misalnya dalam salah satu seminar dalam Reuni Fakultas Kehutanan Universitas
Gadjah Mada (Fandeli, 1998). Kemudian Nasikun (1999), mempergunakan istilah
ekowisata untuk menggambarkan adanya bentuk wisata yang baru muncul pada
dekade delapan puluhan.
Pengertian tentang ekowisata mengalami perkembangan dari waktu ke
waktu. Namun, pada hakekatnya, pengertian ekowisata adalah suatu bentuk wisata
yang bertanggung jawab terhadap kelestarian area masih alami (natural area),
memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya bagi
masyarakat setempat. Atas dasar pengertian ini, bentuk ekowisata pada dasarnya
merupakan bentuk gerakan konservasi yang dilakukan oleh penduduk dunia. Eco-
traveler ini pada hakekatnya konservasionis.
Definisi ekowisata yang pertama diperkenalkan oleh organisasi The
Ecotourism Society (1990) sebagai berikut: Ekowisata adalah suatu berntuk
perjalanan wisata alami ke area alami yang ddilakukan dengan tujuan
mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan
penduduk setempat. Semula ekowisata dilakukan oleh wisatawan pecinta alam
yang menginginkan di daerah tujuan wisata tetap utuh dan lestari, di samping
budaya dan kesejahteraan masyarakatnya tetap terjaga.
Namun dalam perkembangannya ternyata bentuk ekowisata ini berkembang
kerena banyak digemari oleh wisatawan. Wisatawan ingin berkunjung ke area alami,
yang dapat menciptakan kegiatan bisnis. Ekowisata kemudian didefinisikan sebagai
berikut: Ekowisata adlah bentuk baru dari perjalanan bertanggung jawab ke
area alami dan berpetualang yang dapat menciptakan industri pariwisata
(Eplerwood, 1999). Darri kedua definisi ini dapat dimengerti bahwa ekowisata
dunia telah berkembang sangat pesat. Ternyata beberapa destinasi dari taman
nasional berhasil dalam mengembangkan ekowisata.
Bahkan di beberapa wilayah berkembang suatu pemikian baru yang
berkaitan dengan pengertian ekowisata. Fenomena pendidikan diperlukan dalam
bentuk wisata ini. Hal ini seperti didefiniskan oleh Australian Departement of
Tourism (Black, 1999) yang mendefinisikan ekowisata adalah wisata berbasis
pada alam dengan mengikuti aspek pendidikan dan interprestasi terhadap
lingkungan alami dan budaya masyarakat dengan pengelolaan kelestarian
ekologis. Definisi ini memberi penegasan bahwa aspek yang terkait tidak hanya
bisnis seperti halnya bentuk pariwisata lainnya, tetapi lebih dekat dengan
pariwisata minat khusus, alternative tourism atau special interest tourism dengan
objek dan daya tarik wisata alam.
Untuk mengembangkan ekowisata dilaksanakan dengan cara
pengembangan pariwisata pada umumnya. Ada dua aspek yang perlu dipikirkan.
Pertama, aspek destinasi, kemudian kedua adalah aspek market. Untuk
pengembangan ekowisata dilaksanakan dengan cara pengembangan pariwisata
pada umumnya. Meskipun aspek market perlu dipertimbangkan namun macam,
sifat dan perilaku obyek dan daya tarik wisata alam dan budaya diusahakan untuk
menjaga kelestarian dan keberadaannya.
Pada hakekatnya ekowisata yang melestarikan dan memanfaatkan alam
dan budaya masyarakat, jauh lebih ketat dibanding dengan hanya keberlanjutan.
Pembangunan ekowisata berwawasan lingkungan jauh lebih terjamin hasilnya
dalam melestarikan alam dibanding dengan keberlanjutan pembangunan. Sebab
ekowisata tidak melakukan eksploitasi alam, tetapi hanya menggunakan jasa alam
dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan, fisik/ dan psikologis
wisatawan. Bahkan dalam berbagai aspek ekowisata merupakan bentuk wisata
yang mengarah kemetatourism.
a. Wisata Halal
Menurut Sofyan (2012:33), definisi wisata halal lebih luas dari wisata
religi yaitu wisata yang didasarkan pada nilai-nilai syariah Islam. Seperti
yang dianjurkan oleh World Tourism Organization (WTO), konsumen
wisata syariah bukan hanya umat Muslim tetapi juga non Muslim yang ingin
menikmati kearifan lokal. Pemilik jaringan Hotel Sofyan itu menjelaskan,
kriteria umum pariwisata syariah ialah; pertama, memiliki orientasi kepada
kemaslahatan umum. Kedua, memiliki orientasi pencerahan, penyegaran,
dan ketenangan. Ketiga, menghindari kemusyrikan dan khurafat. Keempat,
bebas dari maksiat. Kelima, menjaga keamanan dan kenyamanan. Keenam,
menjaga kelestarian lingkungan. Ketujuh, menghormati nilai-nilai sosial
budaya dan kearifan lokal.
Konsep halal adalah sebuah konsep yang tidak bertentangan dengan
nilai-nilai dan etika syariah berhubungan dengan konsep halal dan haram di
dalam islam. Halal diartikan dibenarkan, sedangkan haram diartikan dilarang.
Konsep halal dapat dipandang dari dua perspektif yaitu perspektif agama dan
perspektif industri. Yang dimaksud dengan perspektif agama, yaitu sebagai
hukum makanan apa saja yang boleh dikonsumsi oleh konsumen muslim sesuai
keyakinannya. Ini membawa konsuekensi adanya perlindungan konsumen.
Sedangkan dari perspektif industri. Bagi produsen pangan, konsep halal ini
dapat diartikan sebagai suatu peluang bisnis. Bagi industri pangan yang target
konsumennya sebagian besar muslim, diperlukan adanya jaminan kehalalan
produk akan meningkatkan nilainya yang berupa intangible value. Contoh
produk pangan yang kemasannya tercantum label halal lebih menarik bagi
konsumen muslim (Hamzah&Yudiana,2015).
Menurut Chukaew dalam Hery Sucipto dan Fitria Andayani, terdapat
delapan faktor standar pengukuran pariwisata syariah dari segi administrasi dan
pengelolaannya untuk semua wisatatawan yang hal tersebut dapat menjadi suatu
karakteristik tersendiri, yaitu:
a. Pelayanan kepada wisatawan harus cocok dengan prinsip muslim secara
keseluruhan
b. Pemandu dan staf harus memiliki disiplin dan menghormati prinsipprinsip Islam
c. Mengatur semua kegiatan agar tidak bertentangan dengan prinsip Islam
d. Bangunan harus sesuai dengan prinsip-prinsip Islam
e. Restoran harus mengikuti standar internasional pelayanan halal
f. Layanan transportasi harus memiliki keamanan sistem produksi
g. Ada tempat-tempat yang disediakan untuk semua wisatawan muslim
melakukan kegiatan keagamaan
h. Bepergian ke tempat-tempat yang tidak bertentangan dengan prinsip Islam
Dari sudut pandang ekonomi, Indonesia adalah pasar yang sangat
menjanjikan bagi praktik wisata halal. Negeri ini berpenduduk Islam terbesar di
dunia. Dari 240 juta jiwa penduduk, 200 juta atau sekitar 85 % di antaranya
pemeluk agama Islam. Di Indonesia, wisata halal lebih dipahami setara dengan
wisata religius, dan wisata spiritual. Juga banyak dimengerti sebagai wisata ziarah
ke makam para wali, ulama, dan wisata ke masjid tua yang bersejarah. Sebenarnya
wisata syariah mengandung konsep dan paktik lebih luas dari itu. Wisata syariah
juga dapat menjangkau praktik wisata alam dan budaya. Ada banyak ayat dalam
Al-Quran yang dapat dijadikan rujukan dalam menelusuri tandatanda keagungan
Allah dan kebesaran ciptaanNya sebagai dasar filosofi dan aplikasi konsep wisata
syariah. Di antaranya, surat Al-Jumuah ayat 10 dan surat Qaaf ayat 7 dan ayat 8.

َ‫نو ُِح ْلفُت ُُْ`ْمكهلَ َعل ا ر ِيًثَك‬ `ُُِ ‫`ي‬N‫`ِش ْتناَف ُة َلصاله َِِت‬Nَِ ‫ض رْ َاْل ْ ِيف او ُر‬
َ ‫ِضق اَ ِذإَف‬ `Nَْ ‫هَّللا او ُُركْذا َو ِهَّللا ِل‬
ِ َ‫ْضف ْن ِم ا ُو َغ ْتبا و‬
Artinya:
“Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”
(Al-Quran surat Al-Jumuah ayat 10).

‫جيهب‬ َ‫جوز‬ ُ ْ ‫ا هيِف‬ ْ ْNَْ ِ‫ي سا‬ ‫ا هيِف و ر‬ َْNَْ ْ َْ


‫لك ِنم‬ ‫َانتبنأو‬ `‫اَ ْنيقألو‬ ‫اَهاَن دَد م‬ ‫ضرْ اْل و‬
ٍ ِNَِ ٍْ ِ َ َ َ َ ََ َ َ َ َ َ

Artinya:
”7. Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung
yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah
dipandang mata,”
َ ‫ب ِين ُم ْ ٍدبَع ِلُ ِكل ٰى َر ْك ِذ َو‬
ِْ ‫ًةر‬
ٍ‫صبَت‬
Artinya :
“8.untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali
(mengingat Allah).

Pada dasarnya pengembangan wisata halal bukanlah wisata eksklusif


karena wisatawan non-Muslim juga dapat menikmati pelayanan yang beretika
syariah. Wisata syariah bukan hanya meliputi keberadaan tempat wisata ziarah
dan religi, melainkan pula mencakup ketersediaan fasilitas pendukung, seperti
restoran dan hotel yang menyediakan makanan halal dan tempat shalat. Produk
dan jasa wisata, serta tujuan wisata dalam pariwisata syariah adalah sama seperti
wisata umumnya selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan etika syariah.
Contohnya adalah menyediakan tempat ibadah nyaman seperti sudah dilakukan di
Thailand dan negara lainnya yang telah menerapkan konsep tersebut terlebih
dahulu. Potensi wisata syariah di Indonesia sangat besar dan bisa menjadi
alternatif selain wisata konvensional, hanya saja branding dan pengemasannya
masih belum memiliki konsep yang tepat.
Konsep pariwisata syariah adalah kegiatan rekreasi yang disertai dengan
nilai-nilai Islam. Pariwisata syariah berbeda dengan perjalanan religious
(Firmansyah, Dirjen Pengembangan Tujuan Kemenparekraf, 2013). Untuk
pengembangan wisata syariah di Indonesia, pada Desember 2013 lalu,
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menandatangani kesepakatan
bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), guna mendorong pariwisata syariah ini
tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Islam sangat mempengaruhi kultur hidup orang-orang Indonesia, sehingga
wacana penerapan pariwisata syariah sangat besar potensinya untuk berkembang
dan akan memperoleh dukungan luas baik pemerintah maupun dunia usaha. Salah
satunya adalah tersedianya berbagai produk halal yang dapat menunjang
pertumbuhan wisata syariah. Hal ini ditandai dengan meningkatnya konsumsi
produk halal, seperti bertambahnya jumlah perbankan syariah. Indek kesadaran
produk halal yang berkisar 70% pada 2009 meningkat menjadi 92% pada 2010,
serta jumlah produk bersetifikat halal naik 100% dalam kurun waktu 2009-2010
(LPPOM-MUI, 2011).

b. Analisis SWOT Penggunaan Fintech dalam Pariwisata

SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness),


peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal
perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang
dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-
tantangan yang dihadapi.
Menurut David (Fred R. David, 2008,8), Semua organisasi memiliki
kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang
sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan/kelemahan
internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi
yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi
ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi
kelemahan.
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah
untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam
pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal
(peluang dan ancaman).
Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut
berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau
memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau
diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.
Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan
analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah
sebagai kerangka / panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi
altenatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.
STRENGTH (S) WEAKNESSES (W)
a. Biaya pemasaran yang dikeluarkan a. Wisatawan sulit untuk untuk
lebih murah dibandingkan dengan meminta special request
menggunakan media cetak
b.
paket wisata
Wisatawan lebih mudah untuk b. Terkadang terjadi complain
mengetahui kelengkapan informasi
dari wisatawan karena apa
perjalanan wisatanya.
c.
yang mereka harapkan
Dapat diakses oleh seluruh orang
terkadang berbeda dari
di dunia ( world wide ) kenyataan.
c. Harga paket wisata yang
dipasarkan berbentuk USD
dan RM
d. Terkadang akan terjadi
system error

OPPORTUNITIES (O) Strategi SO


a. Lebih cepat untuk memperbaharui a. Memanfaatkan Paket yang
atau manambah paket wisata yang beragam dan pengemasan
baru paket wisata yang menarik
b. Pengemasan paket wisata yang untuk menambah minat
menarik danberagamakan wisatawan
membuat ketertarikan wisatawan b. Harga paket yang murah
untuk melakukan pemesanan harus didampingi dengan
c. Dengan diiringi produk dan service kualitas produk agar
yang berkualitas maka paket wisata penjualan sesuai dengan
ini akan terjual sesuai dengan target
target. c. Meningkatkan promosi
d. Promosi melalui media online akan melalui media online agar
menambah jumlah pemesanan semakin banyak wisatawan
paket wisata yang mengakses website
tersebut
d. Menampilkan informasi
yang lengkap tentang paket
wisata yang dipasarkan
melalui media online.
Strategi WO THREATS (T)
a. Memberi pilihan baru bagi a. Pemesanan produk melalui
wisatawan yang ingin
media online dapat terjadi
menentukan paket wisatanya
pemalsuan identitas dari
sesuai dengan yang diinginkan
b. Informasi yang di cantumkan di wisatawan
b. Persaingan harga sering terjadi
website harus sesuai dengan fakta
c. Menggunakan system koneksi dengan travel agent lain.
internet yang memiliki kualitas c. Terjadi krisis kepercayaan
baik, agar meminimalisir pada wisatawan, dikarenakan
terjadinya system error beberapa situs online yang
melakukan penipuan.

Strategi ST Strategi WT
a. Membuat variasi paket wisata dan a. Meningkatkan kualitas produk

merubah tampilan website dan service agar menarik minat


menjadi lebih menarik dan wisata untuk memesan paket
optimal wisata tersebut
b. Pastikan kembali identitas yang b. Bagi wisatawandomestik
diberikan wisatawan benar setiap diberikan harga khusus yaitu
kali wisatawan memesan paket dalam mata uang rupiah.
wisata melalui website
c. Memberikan informasi yang
akurat dan tidak melebihkan atau
mengurangi dari fakta yang ada

2.2 Peran Fintech dalam UMKM

Financial Technologi adalah Teknologi keuangan yang menggambarkan


perpaduan antara layanan keuangan dan teknologi. Atau definisi lain
mengemukakan yaitu implementasi dan pemanfaatan teknologi untuk peningkatan
pelayanan jasa perbankan dan keuangan.
Saat ini pengembangan fintech maupun ekonomi syariah merupakan hal
yang menjadi perhatian Indonesia. Konsep FinTech tersebut mengadaptasi
perkembangan teknologi yang dipadukan dengan bidang finansial pada lembaga
perbankan, sehingga diharapkan bisa memfasilitasi proses transaksi keuangan yang
lebih praktis, aman serta modern, meliputi layanan keuangan berbasis digital yang
saat ini telah berkembang di Indonesia, yaitu payment channel system, digital
banking, online digital insurance, Peer to Peer (P2P) Lending, serta crowd funding
(Siregar 2016). Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata,
kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) naik sebesar
Rp261,05 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp461,36 triliun di tahun 2015. Hal ini
menjadi potensi yang perlu didukung untuk memaksimalkan pertumbuhan
ekonomi negara yang akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Di antara sejumlah faktor yang membantu mendorong potensi industri
pariwisata,financial technology (fintech) menjadi salah satu yang memiliki peran
signifikan terutama dalam proses jual beli atau transaksi. Misalnya dengan
hadirnya fintech, seorang turis dapat memesan tiket pesawat atau kamar hotel
hanya melalui sebuah aplikasi yang ada di telepon pintarnya. Lembaga keuangan
syariah memiliki potensi besar untuk masuk dalam fintech karena prinsip bagi
hasil yang diterapkan mampu menciptakan transparansi dalam fintech syariah.
FinTech dapat memberikan peran penting di Indonesia yaitu :
1. Mendorong kemampuan ekspor UMKM yg saat ini masih rendah
2. Meningkatkan inklusi keuangan nasional
3. Membantu pemenuhan kebutuhan pembiayaan dalam negeri yg masih sangat
besar
4. Mendorong pemerataan tingkat kesejahteraan penduduk
5. Mendorong distribusi pembiayaan nasional masih belum merata di 17.000 pulau
6. Memberi solusi struktural bagi pertumbuhan industri berbasis elektronik
7. Mendorong usaha kreatif untuk meraih distribusi pasar yg luas
Di Indonesia sendiri fintech sudah mulai berkembang dimana jumlah
perusahaan FinTech di Indonesia yaitu sebanyak 165 perusahaan. Fintech di
Indonesia didominasi oleh FinTech Payment 41% dan FinTech retail lending
30%. Dari total keseluruhan, sebanyak 22 FinTech P2P Lending telah terdaftar di
OJK dan 8 Perusahaan telah mendapatkan izin. Menurut BI Fintech terbagi oleh 4
bidang, yaitu:
-Crowfunding dan P2P landing
-Market aggregator
-Risk and invesment management
-Payment, settlement, dan clearing,
Definisi dari keempat fintech tersebut oleh BI adalah:
✅Crowdfunding adalah praktik penggalangan dana dari sejumlah besar orang
untuk memodali suatu proyek atau usaha yg dilakukan melalui Internet.
✅P2P landing atau biasa kita sebut peer to peer lending atau bisa juga social
lending adalah adalah salah satu bentuk Crowdfunding berbasis utang berupa
praktik pemberian pinjaman uang antar individu dimana peminjam dan pemberi
pinjaman dipertemukan melalui platform
✅Market aggregator adalah berupa aktivitas bisnis dengan memanfaatkan
jaringan komputer dan Internet, contoh pertukaran informasi market suatu produk.
✅ Risk and Invesment management yaitu manajemen risiko dan investasi
✅Payment merupakan sistem dari pembayaran

✅Settlement adalah Proses penyelesaian akhir transaksi (settlement) pembayaran


yang dilakukan per transaksi (individually processed / gross settlement) dan
bersifat Real-time (electronically processed), di mana rekening peserta dapat di-
debit / di-kredit berkali-kali dalam sehari sesuai dengan perintah pembayaran dan
penerimaan pembayaran.
✅Clearing adalah jasa penyelesaian hutang piutang antarbank dengan cara saling
menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring.
Penyelesaian hutang piutang yang dimaksud adalah penagihan cek atau bilyet giro
melalui bank. Sedangkan pengertian warkat-warkat adalah surat berharga seperti
cek, bilyet giro, dan surat piutang lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa fintech dapat menjadi media untuk
mengembangkan UMKM di Provinsi Jambi. Pengertian UMKM itu sendiri
Menurut UU No 20 tahun 2008 yaitu :
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yg memenuhi kriteria usaha mikro.
2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yg dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yg bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yg dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yg
memenuhi kriteria usaha kecil.
3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yg berdiri sendiri yg
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yg bukan merupakan anak
perusahaan yg dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan.
UMKM memiliki peranan penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi
nasional, pertumbuhan ekonomi, dan penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan
DATA dari Badan Pusat Statistik bahwa bisnis UMKM menyumbang PDB atau
berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia mencapai 61,41% serta
penyerapan tenaga kerjanya 97,22% dari total tenaga kerja nasional. Total
kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional merupakan akumulasi dari semua
sektor ekonomi UMKM.
Pentingnya peranan UMKM memerlukan peningkatan terhadap UMKM
tersebut. Di lain sisi, saat ini teknologi berkembang sangat pesat dan dimanfaatkan
dalam berbagai sektor, salah satunya adalah sektor perekonomian dan pariwisata.
Sehingga perlu adanya pengembangan UMKM melalui digitalisasi ekonomi.
Salah satu bentuk digitalisasi ekonomi salah satunya dalam konteks keuangan.
Saat ini keuangan yg berbasis teknologi telah mengubah sistem keuangan, mulai
dari pembayaran, peminjaman, sistem perbankan, manajemen asset, hingga
kepada tahap regulasi.

2.3. Ekonomi Kreatif dan Penerapannya


Kemunculan Ekonomi kreatif didasarkan pada simbol kompleks
konsumerisme yang dikonstruksi melalui elaborasi konsumsi kebutuhan sosial
yang tinggi, dan bukan didasarkan semata pada murni konsumerisme yang terjadi
dari adanya konsumsi kebutuhan praktis dan efisien (Levickaite, 2011). Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa dewasa ini perkembangan ekonomi telah
sampai level dimana kegiatan ekonomi harus mampu untuk menemukan inovasi
dan kreativitas yang selalu baru.
Kesuksesan dalam bidang ekonomi dewasa ini, menurut Ginevičius, Krivka
(2009:192) hanya bisa didapatkan jika pelaku bisnis mampu beradaptasi dengan
kondisi pasar yang terus berubah secara konstan sebagaimana perkembangan
ekonomi yang selalu terikat dengan proses teknologi, ketidakpastian masa depan,
dan lain sebagainya.
Mari kita simpulkan definisi Ekonomi Kreatif dari berbagai sumber. Ekonomi
Kreatif adalah:
1. Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era
ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan
mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia
(SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
2. Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif
adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan
serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan
pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya
cipta individu tersebut.
3. Departemen Perdagangan Republik Indonesia (2008) merumuskan
ekonomi kreatif sebagai upaya pembangunan ekonomi secara
berkelanjutan melalui kreativitas dengan iklim perekonomian yang
berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015
Tentang Badan Ekonomi Kreatif, Presiden Joko Widodo membentuk lembaga
baru non kementerian bernama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Badan ini
bertanggung jawab terhadap perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Bekraf
bertugas membantu presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan,
dan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi kreatif.
Perpres tersebut juga menjelaskan bahwa Bekraf dinakhodai oleh kepala
badan yang dibantu seorang wakil, sekretaris utama, dan para deputi. Bekraf
mempunyai enam deputi. Mereka adalah Deputi Riset, Edukasi, dan
Pengembangan; Deputi Akses Permodalan; Deputi Infrastruktur; Deputi
Pemasaran; Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi; dan Deputi
Hubungan Antar Lembaga Dan Wilayah.
Bekraf mempunyai visi membangun Indonesia menjadi salah satu
kekuatan ekonomi dunia dalam ekonomi kreatif. Untuk mencapai visi tersebut,
Bekraf merancang enam misi besar, yaitu:

1. Menyatukan seluruh aset dan potensi kreatif Indonesia untuk mencapai


ekonomi kreatif yang mandiri.
2. Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan industri kreatif.
3. Mendorong inovasi di bidang kreatif yang memiliki nilai tambah dan daya
saing di dunia internasional.
4. Membuka wawasan dan apresiasi masyarakat terhadap segala aspek yang
berhubungan dengan ekonomi kreatif.
5. Membangun kesadaran dan apresiasi terhadap hak kekayaan intelektual,
termasuk perlindungan hukum terhadap hak cipta.
6. Merancang dan melaksanakan strategi yang spesifik untuk menempatkan
Indonesia dalam peta ekonomi kreatif dunia.

2.3. Jambi Tuntas 2021

TERTIB

UNGGUL

Nyaman

TUNTAS

TANGGUH

ADIL

SEJAHTERA
JAMBI TUNTAS 2021 adalah Visi Misi provinsi Jambi di bawah
Pimpinan Bpk. H. Zumi Zola Zulkifli, S.TP., MA. dan Bpk. Drs. H. Fachrori
Umar, M.Hum sebagai gubernur dan wakil gubernur periode 2016-2021.
Adapun visi dan misi yang kini telah resmi menjadi visi dan misi dari
Provinsi Jambi adalah sebagai berikiut:
Visi: Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman,
Tangguh, Adil dan Sejahtera 2021 (JAMBI TUNTAS 2021)
Adapun misi dalam rangka mewujudkan Jambi TUNTAS 2021 adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang bersih, trasnparan,
akuntabel dan partisipatif yang berorientasi pada pelayanan publik.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, terdidik,
berbudaya, agamis dan berkesetaraan gender.
3. Menjaga situasi daerah kondusif, toleransi antar umat beragama dan
kesadaran hukum masyarakat.
4. Meningkatkan daya saing daerah melalui optimalisasi pembangunan
ekonomi kerakyatan yang didukung oleh penerapan ilmu pengetahuan,
teknologi dan inovasi (IPTEKIN) berwawasan lingkungan.
5. Meningkatkan aksesbilitas dan kualitas infrastruktur umum, pengelolaan
energi dan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan.
6. Meningkatkan kiualitas kehidupan masyarakat.
BAB III
METODOLOGI PENULISAN

3.1. Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini dengan
menggunakan metode analisis data kualitatif. Matthew dan Michael (1992)
menjelaskan bahwa data kualitatif merupakan sumber data deskripsi yang luas,
dan suatu pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu
fenomena sosial dan masalah manusia. Pada metode yang digunakan ini, penulis
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-
orang dan perilaku yang diamati.

3.2. Teknik Pengumpulan Data


Selanjutnya penulis menggunakan metode studi pustaka (library research ).
Pengertian studi pustaka adalah mengambil dan mengkaji teori-teori yang relevan
dengan permasalahan yang dibahas. Kegiatan ini mencakup identifikasi dan
evaluasi literatur yang berkitan dengan penulisan. Selain itu,memberi kesempatan
kepada penulis untuk mempertajam fokus penulisan ditambah melaui berbagai
media on-line dan pengamatan di lapangan. Literatur yang ditinjau adalah jurnal
ilmiah, abstark, artikel dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang
berkaitan.

3.3. Teknik Analisa Data


Untuk mendapatkan hasil pembahasan dalam penulisan ini, maka penulis
melakukan analisis data dengan cara mencari dan memilih data yang bisa
dijadikan pijakan dalam penulisan dengan sebelumnya. Analisa data merupakan
suatu pencarian dan penelusuran sistematis, catatan lapangan dan lain-lain yang
dikelompokan untuk meningkatkan pemahaman bagi penulis untuk menjelaskan
kepada orang lain. Dengan metode ini akan didapat suatu kesimpulan yang dapat
menjawab rumusan masalah.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Analisis Permasalahan

Provinsi Jambi dikenal sebagai provinsi yang memiliki kekayaan alam


yang melimpah serta potensi pariwisata yang cukup mumpuni. Potensi kekayaan
alam di Provinsi Jambi adalah minyak bumi, gas bumi, batubara dan timah putih.
Jumlah potensi minyak bumi Provinsi Jambi mencapai 1.270,96 juta m3 dan gas
3.572,44 milyar m3. Daerah cadangan minyak bumi utama di struktur Kenali
Asam, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Batanghari dengan jumlah
cadangan minyak 408,99 juta barrel. Sedangkan cadangan gas bumi utama di
Struktur Muara Bulian, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Muaro Jambi
dengan jumlah cadangan 2.185,73 milyar m3.
Berdasarkan data pada artikel yang diunggah pada situs KEMENAG, Jambi
memiliki 80 ragam objek pariwisata yang tersebar di kabupaten dan kota provinsi
Jambi. Di samping itu, berdasarkan keterangan Sekretaris Daerah Provinsi Jambi,
Syarassadin, yang dimuat artikel ANTARANEWS Jambi pada hari Kamis, 14 Maret
2014, dua dari obyek wisata Jambi yaitu situs percandian Muaro Jambi dan Geopark
Merangin sedang dalam proses untuk ditetapkan sebagai warisan dunia. Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Arief Yahya, pun mengungkapkan bahwa Jambi
memiliki potensi pariwisata yang sangat luar biasa. Minat wisatawan nusantara yang
datang ke Jambi pun cukup baik, berdasarkan data yang dikutip dari Badan Pusat
Statistik Jambi pada tahun 2013 wisatawan nusantara yang berkunjung ke Jambi
sebanyak 266.423 orang dan wisatawan asing yang berkunjung ke Jambi sebanyak
1.355 orang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan pada tahun 2014 yaitu wisatawan
nusantara sebanyak 273.523 orang dan wisatawan asing sebanyak 2.144 orang. Data-
data tersebut menunjukan bahwa Jambi memiliki obyek wisata yang cukup menarik
minat wisatawan.
Di wilayah Kota Jambi sendiri, obyek wisata yang ada lebih banyak
didominasi oleh obyek wisata buatan seperti taman rekreasi, baik yang dikelola
pemerintah maupun swasta; museum & situs peninggalan bersejarah; wisata budaya,
belanja & wisata kuliner; serta hiburan rekreasional lainnya yang umumnya
terdapat di wilayah perkotaan. Sebagian besar obyek wisata di Jambi saat ini
belum semuanya dapat dikelola dengan baik oleh Pemerintah, walaupun usaha ke
arah itu terus dilakukan, terutama dalam pengelolaan situs/obyek peninggalan
bersejarah, obyek wisata alam dan hutan lindung beserta isinya. Namun semua
obyek wisata itu masih minim sekali dampaknya terhadap masyarakat.
Kota Jambi yang berpenduduk mayoritas Islam menjadi modal penting
dalam pengembangan wisata Islami. Hal ini dibuktikan dengan adanya obyek
wisata Pedestrian Gentala Arasy, sebuah jembatan yang melintang di atas Sungai
Batanghari. Jembatan ini menghubungkan Kota Jambi dengan SEKOJA
(Seberang Kota Jambi). Jembatan pedestrian ini juga dilengkapi dengan museum
yang didalamnya terdapat peninggalan-peninggalan sejarah Melayu Islam Jambi.
Namun ada satu hal yang masyarakat lupakan dalam sejarah peradaban Melayu
Jambi di masa lalu, yaitu Sungai Batanghari. Sungai Batanghari merupakan jalur
transportasi orang-orang melayu Jambi di masa lampau. Selain itu mereka juga
mencari penghidupan di Sungai Batanghari. Boleh dikatakan Sungai Batanghari
adalah pusat pemerintahan Melayu Jambi di masa lampau. Namun, dewasa ini
Sungai Batanghari seolah terlupakan oleh masyarakat.
Melihat kondisi di atas diperlukan sebuah solusi agar bagaimana Sungai
Batanghari bisa diberdayakan dan tidak dilupakan sejarahnya. Selain itu bisa
sekaligus berdampak langsung terhadap masyarakat sekitar. Apalagi dewasa ini
arus perkembangan teknologi sangatlah pesat, akan tetapi kebanyakan dari
masyarakat yang mempunyai gadget canggih hanya untuk bermain game, bergaya,
ataupun berselfie ria. Padahal sebenarnya teknologi tidak selamanya buruk, hal
tersebut seharusnya bisa dipermanfaatkan dengan baik terutama dalam sektor
ekonomi khususnya dalam bidang UMKM dan wisata ataupun budaya.

4.2. Sungai Batanghari

Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera,


panjangnya kurang lebih 800 km, lebar 500 meter dan kedalaman antara 5- 30 meter.
Penyebutan Batang oleh masyarakat masa lalu sesungguhnya berarti sungai, namun
kemudian oleh orang di luar Jambi sering disebut berulang sehingga membentuk
nama Sungai Batanghari. Batanghari memiliki banyak anak sungai,
antara lain Batang Tebo, Batang Tembesi, Batang Merangin, Batang Bungo,
Batang Tabir, Batang Merao, Batang Sangir, Batang Kumpeh, Batang Senamat,
Batang Pelepat, Batang Jujuhan, Batang Uleh, Batang Asai, Batang Kibul, Batang
Pengabuan, Tabirlimun, Sungai Nilau, Sungai Lokan, Sungai Maram, Sungai
Kenali, Sungai Kambang dan lain sebagainya.
Sungai Batanghari memiliki sejarah peradaban yang panjang. Ditemukan
banyak bukti kegiatan manusia di situs-situs arkeologis di sepanjang Batanghari
mulai dari hulu hingga ke daerah hilir. Temuan situs arkeologi di sepanjang
Batanghari menunjukan adanya beberapa pemusatan pemukiman kuno di tepian
sungai. Dimasa lalu sungai merupakan sarana transportasi yang penting dari
daerah hilir ke daerah hulu dan sebaliknya. Pengangkutan melewati darat dahulu
masih sangat susah dan tidak efektif, mengingat masih lebatnya hutan dan kontur
tanah yang berbukit atau rawa. Angkutan air jauh lebih efisien, apalagi di daerah
Jambi banyak sekali terdapat sungai. Di jalur transportasi inilah biasanya kita
dapat menjumpai adanya kelompok-kelompok pemukiman kuno. Besar kecilnya
kelompok pemukiman tersebut sangat tergantung pada strategis atau tidaknya
lokasi tersebut. Perkembangan sebuah pemukiman atau bahkan sebuah kerajaan
antara lain juga bergantung pada keletakan kerajaan tersebut. Keletakan kerajaan
atau pemukiman yang berada di daerah pedalaman biasanya lebih kecil dari
kerajaan yang terletak lebih ke hilir. Hal ini mengingat bahwa sungai makin ke
hulu semakin mengecil, sedangkan di daerah hilir lebih besar. Besar kecilnya
keadaan sungai ini mengakibatkan jenis angkutan air berupa perahu dapat
diperkirakan juga semakin mengecil jika masuk ke pedalaman. Besar kecilnya
perahu menentukan besar kecilnya muatan baik orang maupun komoditi yang
diangkut. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa daerah di hilir akan jauh lebih
ramai dibandingkan daerah hulu, sehingga dengan kata lain daerah hilir akan lebih
besar pemukimannya dibandingkan daerah hulu.
Jika kita memperhatikan peta Propinsi Jambi, dapat kita lihat bahwa
pemukiman atau perkampungan lama terletak di sepanjang tepian Batanghari.
Sehingga jalan darat yang dibuat pada masa kemudian nyaris sejajar mengikuti
alur dari Sungai Batanghari ini. Jika kondisinya jalan itu melenceng jauh dari
pemukiman selanjutnya maka dibuatkan jembatan untuk menuju pemukiman yang
lebih ramai diseberangnya. Jika kita memperhatikan peta, maka kita ketahui pula
bahwa air sungai Batanghari yang sampai di Kota Jambi ini merupakan gabungan
air dari anak-anak Sungai Batanghari. Sungai Batanghari sendiri yang besar
mempunyai hulu utama di wilayah Sumatera Barat, sedangkan anak-anak sungai
yang berukuran cukup besar yang mengisi air ke sungai Batanghari adalah dari
Batang Tembesi yang berhulu di daerah Sarolangun dan Merangin hingga Kerinci,
Batang Tabir yang berhuluan di daerah Sarolangun dan Merangin dan Batang
Bungo yang berhuluan di daerah Bungo dan Kerinci. Wajar saja jika suatu waktu
Kota Jambi mengalami banjir besar, karena jika anak-anak sungai tadi melimpah
airnya akan mengisi keseluruhannya ke Sungai Batanghari yang melewati Kota
Jambi. Apalagi ditambah dengan semakin rusaknya hutan-hutan di daerah hulu,
yang menyebabkan air tidak sempat tertahan lagi oleh vegetasi yang ada di daerah
itu.
Memperhatikan usia dari peradaban manusia di sepanjang Batanghari ini,
diduga pemukiman tua berada di daerah hilir, sedangkan pemukiman yang lebih
muda berada di bagian hulu. Mengacu pada bukti temuan keramik, prasasti dan
arca dapat kita ketahui adalahnya perpindahan pusat kerajaan Melayu Masa Hindu
Budha. Pusat kerajaan yang dahulu berada di daerah hilir, sekitar kota Jambi
(Temuan Candi Solok Sipin abad ke 8 Masehi). Kerajaan Melayu Kuno di abad ke
13 tampak bergeser ke pedalaman dengan tumbuhnya kerajaan Dharmasraya di
hulu Batanghari. Perpindahan ini lebih didasarkan pertimbangan faktor keamanan
dan keinginan untuk penguasaan sumber-sumber alam di pedalaman. Walaupun
demikian bagian hilir dari Batanghari ini masih memegang peranan penting
sebagai pelabuhan dagang yang cukup besar antara lain seperti Koto Kandis dan
Muarajambi sebagai pusat peribadatan Budha. Waktu tempuh perjalanan dari hilir
hingga ke hulu yang memakan waktu sangat lama dengan teknologi pelayaran
sungai masa lalu menyebabkan tumbuhnya pemukiman-pemukiman kecil di
daerah perantaranya. Tempat strategis di pertemuan anak sungai besar seperti
Batang Merangin tumbuh pemukiman besar seperti daerah Muara Tembesi. Di
daerah pertemuan anak sungai Batangbungo dengan Batanghari tumbuh
pemukiman besar bernama Muara Tebo.
4.3. Konsep Pasar Apung dan Potensi Sungai Batanghari

Pasar Apung merupakan sebuah gagasan yang diusulkan kepada pemerintah


provinsi untuk mewujudkan Jambi Tuntas 2021 pada point “Meningkatkan daya saing
daerah melalui optimalisasi pembangunan ekonomi kerakyatan yang didukung oleh
penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (IPTEKIN) berwawasan
lingkungan”. Sasaran dari gagasan ini yaitu pemerintah dan masyarakat. Sehingga
agar tujuan dari metode ini berhasil maka seluruh komponen yang terlibat dalam
gagasan ini harus benar-benar maksimal dalam pelaksanaannya.
Untuk mewujudkan pembangunan pasar terapung ini diperlukan suatu
perencanaan lanskap kawasan yang dapat menjaga nilai-nilai sosial, budaya, dan
ekonomi.

Provinsi Jambi

Kota Jambi

Kota Wisata

Pasar Apung Sungai Batanghari

Sungai Sosial
Degradasi Kawasan dan Kualitas

Peningkatan Kualitas dan Pelestarian Budaya


Pasar

Ekonomi
Perencanaaan Lanskap Wisata Budaya

Dalam pasar apung ini nantinya wisatawan dapat melakukan berbagai


aktivitas seperti melakukan transaksi jual beli dan berwisata. Pasar terapung ini
dibangun di kawasan pedestrian Jembatan Gentala Arasy, sebagai penunjang wisata
sekaligus ladang ekonomi bagi masyarakat setempat. Barang yang diperjaulbelikan di
pasar apung ini nantinya berupa barang khas Jambi, seperti kain batik khas Jambi,
oleh-oleh khas Jambi ataupun makanan tradisional Jambi. Sehingga selain dapat
berbelanja, wisatawan juga dapat berwisata menikmati keindahan Sungai
Batanghari dari bawah Jembatan Gentala Aray. Dengan dibangunnya Pasar
Apung Sungai Batanghari Jambi diharapkan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat Kota Jambi terutama masyarakat di sekitar sungai Batanghari.
Akhirnya, solusi yang ditawarkan penulis adalah mengajak kepada
pemangku kepentingan di Jambi untuk mempertimbangkan gagasan Pasar Apung
Sungai Batanghari ini sebagai solusi terhadap masalah pembangunan ekonomi
Jambi menuju masyarakat sejahtera dengan tujuan tercapainya JAMBI TUNTAS
2021, serta menjadikan fintech sebagai salah satu media untuk mempermudah
segala hal yang berkaitan segi ekonomi dan pariwisata atau budaya.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, penulis menarik beberapa


kesimpulan dari karya tulis ini, antara lain:
1. Berdasarkan analisis permasalahan ekonomi dan pariwisata di Provinsi
Jambi, khususnya di Kota Jambi, Pasar Apung Sungai Batanghari ini
sangat tepat untuk mendorong ekonomi kreatif masyarakat melalui
pariwisata halal berbasis fintech syariah untuk mewujudkan Jambi
TUNTAS 2021.
2. Gagasan Pasar Apung ini dibuat untuk mendorong perekonomian
masyarakat Jambi. Sekaligus membuat sebuah konsep pariwisata baru
untuk memberdayakan UMKM di kawasan obyek wisata Pedestrian
Gentala Arasy.

5.2. Saran

Berdasarkan kajian pembahasan diatas, maka langkah-langkah yang perlu


ditindak lanjuti di antaranya sebagai berikut:
1. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih detail terhadap gagasan ini agar
mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Dalam penelitian selanjutnya dapat lebih menitikberatkan pada
karakteristik Sungai Batanghari yang akan dijadikan pasar apung
sehingga lebih efektif hasilnya.
3. Perlu adanya kerjasama dari regulator, lembaga terkait serta
masyarakat provinsi Jambi untuk mewujudkan pasar apung tesebut.
DAFTAR PUSTAKA

Fitriyah Irmawati Elyas Saleh . 2011 . Strategi Pengembangan Kota Jambi


Menuju Riverfront City : Bogor

Ayana, Putri.2010. “Peranan Media Online dalam Pemasaran Produk Wisata di


Biro Perjalanan Wisata Nusa Jaya, Bandung”. Jurnal Bisnis, Vol 8 : No.1 : 51-62

Rangkuti, Freddy.2006. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis,


Reorientasi Konsep Perancangan Strategi untuk Menghadapi Abad 21. Jakarta.
PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wahab, Salah. 1997. Pemasaran Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya Paramitha

Chafid Fandeli, Mukhlison . 2000 . Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah


Mada : Yogyakarta

Ayuputri, M. 2006. Perancangan Lanskap Waterfront Situ Babakan, di


Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan :Jakarta Selatan. [Skripsi]. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.

[BAPPEDA Kota Jambi] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Jambi.


2010. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Jambi 2010-2030, Bappeda
Kota Jambi. Jambi

Mathew. 1992. Data Kualitatif dan Kuantitatif Penulisan. Media Press : Jakarta

http:// www.jambiprov.go.id Visi Misi JAMBI TUNTAS 2021 (Diakses pada 22


Oktober 2017)

http:// www.jambikota.go.id (Diakses pada 13 November 2017)


http://id.wikipedia.org/wiki/Pasarterapungmuarakuin (Diakses pada 12 November
2017)

David, Fred R., 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta

Jogiyanto, 2005, Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif,


Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping

1.Ketua Pelaksana Kegiatan

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Agung Gunawan
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Ekonomi Islam
4 NIM C1F016046
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sukabumi, 05 Agustus 1995
6 E-mail My_agung08@yahoo.com
7 Nomor Telp/Hp 082185910875
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN No SMPN 4 SMKN 1
200 Pelawan SAROLANGUN SAROLANGUN
Jaya

Jurusan - -
Tahun Masuk- 2004-2009 2010-2012 2013-2015
Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah

No. Nama Kegiatan Jenis Kegiatan Waktu dan


Tempat

D. Penghargaan dalam 5 Tahun Terakhir (dari pemerintah,


asosiasi, atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Juara 2 Penulisan 2016
Essay tingkat
Mahasiswa Provinsi
Jambi
2 Juara Harapan 1 Universitas Jambi 2017
Musabaqoh Tilawatil
Qur’an Cabang
Lomba Karya Tulis
Al-Qur’an Tingkat
Mahasiswa
3 2017
Juara 1 Penulisan Forum Kreativitas Mahasiswa
Essay Universitas Muslim
ambi 2017
4 Juara 3 Penulisan
artikel ilmiah UNJA
Finalis Freks
Nasional OJK di
UNS
2. Nama Anggota
Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dwi Atmoko
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Akuntansi S1
4 NIM C1C015064
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kendal, 16 Juni 1997
6 E-mail Atmoko.iwd@gmail.com
7 Nomor Telp/Hp 085896117748
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 248/VI SMPN 13 SMKN 5
Sei. Putih MERANGIN MERANGIN
Jurusan - -
Tahun Masuk- 2004-2009 2010-2012 2013-2015
Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah

NO Nama Kegiatan Jenis Kegiatan Waktu dan


Tempat
1 Freks : Forum riset Surakarta 12-14
ekonomi syariah September 2017

D. Penghargaan dalam 5 Tahun Terakhir (dari pemerintah,


asosiasi, atau institusi lainnya)
NO Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Juara 3 Band pelajar SMKN 4 MERANGIN 2013
SLTA
2 Juara 3 Band pelajar SMKN 4 MERANGIN 2014
SLTA
3 Juara 3 Film SMAN 6 MERANGIN 2015
Berbahasa Inggris
4 Lulus Trainer tingkat Fossei Nasional 2016
Ksei NTT (National
training for trainer)
5 Juara 2 Essai Forum Kreativitas Mahasiswa 2017
pemilihan ketua Muslim
fokus- ksei 2017
Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rizki Maryana Putri

2 Jenis Kelamin Perempuan


3 Program Studi Manajemen
4 NIM C1B016042
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta,23 Januari 1999
6 E-mail Ririputri25@gmail.com

7 Nomor Telp/Hp 089692330973


B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN MTSN SMK Unggul Sakti
07Pagi Talang Jurusan Akuntansi
Jakarta Bakung Kota
SDN 12 Jambi
Jakarta
SDN 164
Jambi
Jurusan - -
Tahun Masuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2016
Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah

No. Nama Kegiatan Jenis Kegiatan Waktu dan


Tempat
1

D. Penghargaan dalam 5 Tahun Terakhir (dari pemerintah,


asosiasi, atau institusi lainnya)
N Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Juara 1 Lomba Pidato Yayasan Pendidikan Unggul 2014
Agama Islam Tema Sakti
Maulid Nabi
2 Juara 2 Lomba Debat
Bahasa Indonesia 2014
Tingkat SMK Se-
Kota Jambi Tahun
3 2015 2015
Perwakilan Daerah
Jambi dalam
Pelatihan Bela
Negara Melalui
Kepramukaan di
4 Cibubur 5-9 Oktober Universitas Jambi 2017
2015
Juara Harapan 1
Musabaqoh Tilawatil
Qur’an Cabang
Lomba Karya Tulis
5 Al-Qur’an Tingkat Himpunan Mahasiswa
Mahasiswa Manajemen 2017
6 Juara 3 Futsal Bkkbn Provinsi Jambi 2017
Himmajemen
7 Finalis Duta genre Dppkb Kota Jambi
Provinsi Jambi 2017
Top 5 Duta Genre
Kota Jambi Jalur
Masyarakat 2017
3. Dosen Pembimbing
A. IdentitasDiri
Nama Lengkap Drs.H.AgusSyarif , MBS
Jenis Kelamin Laki-laki
Program Studi Manajemen
NIDN 0026085905
Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 26 Agustus 1959
E-mail agussyarif@unja.ac.id
Nomor Telepon/HP 081366225596
B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3
Nama Institusi Universitas Widyagama Massey University -
Jurusan Manajemen perusahaan Keuangan -
Tahun Lulus 1988 1997 -

C. Pemakalah Seminar Ilmiah(Oral Presentation)


N Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Ilmiah/Seminar Tempat
- - -
D. PenghargaanDalam 10 TahunTerakhir

JenisPenghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahu


n
1 Pengelola Inkubator Bisnis Kementrian Koperasi dan 2015
Terbaik VI Usaha Kecil dan Menengah
2 Himpunan Pengusaha Muda HIPMI Provinsi Jambi 2011
Indonesia (HIPMI) Jambi
award atas pengabdian dan
perjuangan yang dilakukan
dalam menumbuh kembangkan
Wirausaha Baru dan Usaha
Mikro Kecil Menengah
(UMKM)
3 Penghargaan BPD PHRI BPD Provinsi Jambi 2009
Perhimpunan Hotel dan
restaurant Indonesia Provinsi
Jambi selaku Pembina Usaha
Kuliner Berprestasi se Provinsi
Jambi
4 PKS Award Kota Jambi atas PKS Kota Jambi 2008
Pengabdian dan perjuangan
yang dilakukan secara
konsisten dan terus menerus di
bidang Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai