Abstract. The design of Accounting Information System of Cooperatives and UMKM based on Technopreneur
can assist Cooperative and UMKM in presenting Financial Statement and produce accountable financial
statements Accounting system development method using Rapid Application Development (RAD) adjust the pace
Software Development Life Cycle (SDLC ) in design using DFD and flowchart. UMKM and Cooperative
accounting information system using Enterprise Resource Planning.
Abstrak. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Koperasi dan UMKM berbasis technopreneur dapat
membantu Koperasi dan UMKM dalam menyajikan Laporan Keuangan dan menghasilkan laporan keuangan
yang akuntabel. Metode pengembangan sistem informasi akuntansi menggunakan Rapid Application
Development (RAD) menyesuaikan pase Software Development Life Cycle (SDLC) dalam perancangan
menggunakan DFD dan flowchart. Sistem informasi akuntansi UMKM dan Koperasi menggunakan Enterprise
Resources Planning.
KAJIAN LITERATUR
dirinya dan dibangun menjadi kuat dan langsung dari Usaha Menengah atau
mandiri berdasarkan prinsip Koperasi Usaha Besar yang memenuhi kriteria
sehingga mampu berperan sebagai sokoguru Usaha Kecil sebagaimana dimaksud
perekonomian nasional. dalam Undang-Undang ini.
Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Tentang c) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi
Perkoperasian, bahwa : produktif yang berdiri sendiri, yang
a) Koperasi adalah badan usaha yang dilakukan oleh orang perorangan atau
beranggotakan orang-seorang atau badan badan usaha yang bukan merupakan anak
hukum Koperasi dengan melandaskan perusahaan atau cabang perusahaan yang
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat baik langsung maupun tidak langsung
yang berdasar atas asas kekeluargaan. dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar
b) Perkoperasian adalah segala sesuatu yang dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
menyangkut kehidupan Koperasi. penjualan tahunan sebagaimana diatur
c) Koperasi Primer adalah Koperasi yang dalam Undang-Undang ini.
didirikan oleh dan beranggotakan orang- d) Usaha Besar adalah usaha ekonomi
seorang. produktif yang dilakukan oleh badan
d) Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau
didirikan oleh dan beranggotakan hasil penjualan tahunan lebih besar dari
Koperasi. Usaha Menengah, yang meliputi usaha
nasional milik negara atau swasta, usaha
(5) Pengertian Usaha Mikro Kecil dan patungan, dan usaha asing yang
Menengah (UMKM) melakukan kegiatan ekonomi di
Indonesia.
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan
e) Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha
Menengah (UMKM), perlu diselenggarakan
Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar
secara menyeluruh, optimal, dan
yang melakukan kegiatan ekonomi di
berkesinambungan melalui pengembangan
Indonesia dan berdomisili di Indonesia.
iklim yang kondusif, pemberian kesempatan
f) Pengembangan adalah upaya yang
berusaha, dukungan, perlindungan, dan
dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah
pengembangan usaha seluas-luasnya,
Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat
sehingga mampu meningkatkan kedudukan,
peran, dan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan untuk memberdayakan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah melalui pemberian
Menengah dalam mewujudkan pertumbuhan
fasilitas, bimbingan, pendampingan, dan
ekonomi, pemerataan dan peningkatan
bantuan perkuatan untuk menumbuhkan
pendapatan rakyat, penciptaan lapangan kerja,
dan meningkatkan kemampuan dan daya
dan pengentasan kemiskinan.
saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang
Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah, bahwa :
(6) Technopreneur
a) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik
orang perorangan dan/atau badan usaha Technopreneurship yang sudah dialih
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha bahaskan, dimana Technopreneurship adalah
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang- aplikasi inovatif ilmu teknis dan pengetahuan
Undang ini. secara individu atau oleh sekelompok orang,
b) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi yang membuat dan mengelola bisnis dan
produktif yang berdiri sendiri, yang mengambil risiko keuangan dalam rangka
dilakukan oleh orang perorangan atau mencapai tujuan dan perspektif mereka. Para
badan usaha yang bukan merupakan anak insinyur memiliki keterampilan teknis yang
perusahaan atau bukan cabang perusahaan tinggi dalam hal ini, tetapi beberapa
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi keterampilan dalam bisnis dan dalam
bagian baik langsung maupun tidak pemikiran kewirausahaan. Dalam hal ini,
HASIL DAN PEMBAHASAN (2) Data Flow Diagram Level Nol Sistem
Informasi Akuntansi UMKM dan
(1) Perancangan Diagram Konteks Sistem
Koperasi
Informasi Akuntansi UMKM dan
Koperasi Diagarm arus data level nol terdapat 9 entitas
yang terdiri 2 entitas luar dan 7 entias
Digram kontek yang dirancang untuk
perusahaan. Proses sistem informasi akuntansi
pembelian barang dagang dan penjualan
UMKM dan Koperasi terdiri 5 proses seperti
barang dagang. Bagian persediaan mengecek
1) proses cek persediaan, 2) proses melakukan
persediaan, jika barang kurang maka
pesanan pembelian, 3) proses persiapan
mengajukan persediaana kurang ke Bagian
marketing, 4) proses menerima pesanan
pembelian untuk melakukan oder pembeian
penjualan, 5) proses JU, BB dana LK.
ke pemasok. Barang tersedia untuk di jual ke
Diagram arus data level nol ini membahas
planggan baik yang datang langsung ke toko
pembelian barang dan penjualan barang yang
(off line) atau via web dengang shping cart
dilakukan secara off line (toko) dan online
(on line) untuk order barang, kasir dan bagian
(shoping cart). Penjelasan seperti pada
penjualan menerima oder dan menyerahkan
Gambar 4 dibawah ini.
bukti ke bagian akuntansi untuk membuat
laporan keuangan kemudian laporan keuangan
dianalisis oleh pimpinan perusahaan. Seperti
pada Gambar 3.
Gambar 3. Perancangan Diagram Konteks Sistem Informasi Akuntansi UMKM dan Koperasi
Gambar 4. Data Flow Diagram Level Nol Sistem Informasi Akuntansi UMKM dan Koperasi
(3) Flowchart Sistem Informasi Akuntansi yang dilayani oleh kasir dengan proses point
Pembelian Barang Dagang UMKM dan of sales (POS) kemudian invoice akan dicek
Koperasi oleh bagian penjualan dan malakukan validasi
atas invoice. Bagian akuntansi menerima
Bagian persediaa mengecek ketersediaan stok,
validasi invoice dari bagian penjualan dan
jika sudah minimal maka bagian gudang
melakukan register payment sebagai
melakukan permohonan pemenuhan
penerimaan kas, update invoice untuk proses
persediaan ke bagian pembelian. Bagian
jurnal umum, buku besar dan laporan
pembelian berdasarkan data dari bagian
keuangan yang sudah online dan otomatis.
persediaan melakukan penawaran kepada
Pimpinan mengecek laporan keuangan. Untuk
pemasok berdasarkan data dari bagian
lebih jelas pada Gambar 6, dan Gambar 6.1
administrasi, jika sudah sepakat baik harga
Sistem informasi akuntansi penjualan barang
barang dana jumlah barang yang akan dibeli,
dagang UMKM dan Koperasi yang dilakukan
bagian pembelian membuat order pembelian
secara online. Pelanggan berkunjung ke
ke pemasok. Berdasarkan order pembelian
halawan web perusahaan dan melakukan
bagian akuntansi membuat bill dan melakukan
shoping cart, membuat billing secara otomatis
pembayaran ke pemasok atas order yang
dan melakukan pembayaran dengan transfer
dilakukan kemudian bagian akuntansi atas
ke rekening perusahaan. Order dari pelanggan
dasar transaksi yang sudah dilakukan
oleh website admin dicek dan melakukan
mengecek jurnal umum, buku besar dan
validasi.
laporan keuangan yang sudah otomatis.
Bagian akuntansi atas validasi order oleh
Pimpinan mengecek dan melakukan analisis
bagian website admin mengecek tranfer dari
atas pembelian yang sudah dilakukan, seperti
pelanggan, jika sesuai membuat validasi order
jelas pada Gambar 5. Gambar 5.1 dan 5.2
dan membuat bukti lunas dan barang barang
di kirim ke pelanggan. Bagian akuntansi
(4) Flowchart Sistem Informasi Akuntansi
melakukan register payment sebagai
Penjualan Barang Dagang UMKM dan
penerimaan kas perusahaan secara otomatis
Koperasi
dan online jurnal umum, buku besar dan
Sistem informasi akuntansi penjualan barang laporan keuangan. Pimpinan mengecek
dagang UMKM dan Koperasi bisa dilakukan laporan keuangan atas kinerja perusahaan.
secara off line dimana pelanggan datang Untuk lebih jelas pada Gambar 7, dan Gambar
langsung ke Toko untuk melakukan transaksi 7.1
Gambar 5. Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Barang Dagang UMKM dan
Koperasi
Gambar 5.1. Lanjutan Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Barang Dagang
UMKM dan Koperasi
Gambar 5.2. Lanjutan Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Barang Dagang
UMKM dan Koperasi
Gambar 6. Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Barang Dagang UMKM dan
Koperasi di Toko
Gambar 6.1. Lanjutan Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Barang Dagang UMKM
dan Koperasi di Toko
Gambar 7. Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Barang Dagang UMKM dan
Koperasi secara online di web
Gambar 7.1 Lanjutan Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Barang Dagang UMKM
dan Koperasi secara online di web
Gambar 9. Menu Utama Sistem Informasi Akuntansi UMKM dan Koperasi babasis eCommerce
Gambar 9.1 Lanjutan Menu Utama Sistem Informasi Akuntansi UMKM dan Koperasi babasis
eCommerce
Gambar 9.2 Lanjutan Menu Utama Sistem Informasi Akuntansi UMKM dan Koperasi babasis
eCommerce
Gambar 9.3 Lanjutan Menu Utama Sistem Informasi Akuntansi UMKM dan Koperasi babasis
eCommerce
(5) Enterprise Resources Planning (ERP) (7) Menu Utama Sistem Informasi Akuntansi
UMKM dan Koperasi babasis eCommerce
Sistem Informasi Akuntansi Koperasi dan
UMKM berbasis Technopreneur dengan Pelanggan bisa melakuan transaksi pada
menggunakan Enterprise Resources Planning website perusahaan dengan melakukan
(ERP) yaitu odoo accounting. shoping cart seperti pada Gambar 9, Gambar
9.1, Gambar 9.2, dan Gambar 9.3
(6) Menu Point Of Sales (POS)
Penjualan yang dilakukan secara tunai atau SIMPULAN
Peneliti melalukan simpulan atas dasar
datang langsung ke toko, kasir menggunakan
rumusan masalah, teori yang mendukung dan
point of sales (POS) untuk melakukan
hasil penelitian, sebagai berikut :
transaksi penjualan. Pada Gambar 8, dan
a) Sistem Informasi Akuntansi Koperasi dan
Gambar 8.1.
UMKM berbasis Technopreneur dengan
ERP dapat mengatasi penyajian laporan
keuangan Koperasi dan UMKM.
Koordinasi, Sinkronisasi Kebijakan Pembiayaan Kepada Pelaku Umkm Di Jawa Timur Tahun
Anggaran 2016 dalam Kebijakan Penerapan SIPDe (Sistem Informasi Pembiayaan Dagulir (e-
Financing) Membantu UMKM di Jawa Timur
Sumber : https://sipde.id/uploads/news/20/7bf74dcb-1e0c-42cf-800f-160e9098e9ea.jpg