Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

RUANG LINGKUP DALAM KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH :

Kelompok 5

1. Ayu Andira 5. Sindi Hariani


2. Dwi Putri 6. Veronika Bago
3. M. Ali 7. Andi Putra
4. Olivia Risni 8. Triaman Zega

Dosen Pengampu :

Ns. Rentawati Purba, S.Kep., M.Kes

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA


FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Ruang
Lingkup dalam Keperawatan Keluarga dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini mungkin ada hambatan, namun berkat bantuan
serta dukungan dari teman-teman dan bimbingan dari dosen pembimbing.
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses


pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas bantuan serta dukungan dan
doa nya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini dan dapat mengetahui tentang Ruang Lingkup dalam Keperawatan
Keluarga. Kami mohon maaf apabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan,
karena keterbatasan penulis yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun, sangat diharapkan
oleh kami dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah sederhana ini
bermanfaat bagi pembaca maupun kami.

Delitua, 27 April 2020

Penyusun

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................3

1. Latar Belakang....................................................................................3

2. Rumusan Masalah..............................................................................3

3. Tujuan..................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4

1. Definisi Keperawatan Keluarga........................................................4

2. Tipe Keluarga......................................................................................4

3. Fungsi Keluarga..................................................................................6

4. Ruang Lingkup dalam Keperawatan Keluarga...............................7

5. Tahap Perkembangan Keluarga.......................................................9

BAB III PENUTUP.........................................................................................12

1. Kesimpulan..........................................................................................12

2. Saran....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keluarga dan komunitas memegang peran penting dalam kehidupan kita,
karena melalui keluarga dan komunitas, kita mengalami pertumbuhan dan
perkembangan menjadi seorang individu. Peran dan fungsi keluarga sangat
memengaruhi keadaan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Keluarga merupakan orang yang mempunyai hubungan resmi, seperti ikatan
darah, adopsi, perkawinan atau perwalian, hubungan sosial (hidup bersama) dan
adanya hubungan psikologi atau ikatan emosional (Hanson 2001, dalam Doane &
Varcoe, 2005).

2. Rumusan Masalah
a. Apa definisi dari Keperawatan Keluarga?
b. Apa saja Tipe Keluarga ?
c. Apa Saja Fungsi Keluarga?
d. Apa saja Ruang Lingkup dalam Keperawatan Keluarga?
e. Bagaimana Tahap Perkembangan Keluarga?

3. Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi dari keperawatan keluarga
b. Untuk mengetahui tipe dalam keluarga
c. Untuk mengetahuo fungsi keluarga
d. Untuk mengetahui ruang lingkup dalam keperawatan keluarga
e. Untuk mengetahui tahap perkembangan keluarga

3
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Keperawatan Keluarga


Keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga (Suprajitna, 2004).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap
dan keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan, 1988). Keluarga
adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan,
ikatanemosional dan yang mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari
keluarga (Marilynn M.Friedman, 1998). Keluarga adalah dua orang atau lebih dari
dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama
lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Salvicion G Balion dan Aracelis Maglaya, 1989).
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah
dua orang atau lebih yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan, ikatan darah yang
tinggal dalam satu rumah dansaling berinteraksi satu sama lain dalam perannya
masing-masing untuk menciptakan ataumempertahankan suatu budaya.

2. Tipe Keluarga
Berbagai tipe keluarga yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut :
a. Tipe keluarga tradisional, terdiri atas beberapa tipe di bawah ini :
1) The Nuclear family (keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri atas
suami, istri, dan anak, baik anak kandung maupun anak angkat.
2) The dyad family (keluarga dyad), suatu rumah tangga yang terdiri atas
suami dan istri tanpa anak. Hal yang perlu Anda ketahui, keluarga ini
mungkin belum mempunyai anak atau tidak mempunyai anak, jadi
ketika nanti Anda melakukan pengkajian data dan ditemukan tipe
keluarga ini perlu Anda klarifikasi lagi datanya.

4
3) Single parent, yaitu keluarga yang terdiri atas satu orang tua dengan
anak (kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perceraian atau kematian.
4) Single adult, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri atas satu orang
dewasa. Tipe ini dapat terjadi pada seorang dewasa yang tidak
menikah atau tidak mempunyai suami.
5) Extended family, keluarga yang terdiri atas keluarga inti ditambah
keluarga lain, seperti paman, bibi, kakek, nenek, dan sebagainya. Tipe
keluarga ini banyak dianut oleh keluarga Indonesia terutama di daerah
pedesaan.
6) Middle-aged or elderly couple, orang tua yang tinggal sendiri di rumah
(baik suami/istri atau keduanya), karena anak-anaknya sudah
membangun karir sendiri atau sudah menikah.
7) Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama atau
saling berdekatan dan menggunakan barang-barang pelayanan, seperti
dapur dan kamar mandi yang sama.

b. Tipe keluarga yang kedua adalah tipe keluarga nontradisional, tipe


keluarga ini tidak lazim ada di Indonesia, terdiri atas beberapa tipe sebagai
berikut :
1) Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang terdiri atas
orang tua dan anak dari hubungan tanpa nikah.
2) Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
3) Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan jenis
kelamin tinggal dalam satu rumah sebagaimana pasangan suami istri.
4) The nonmarital heterosexual cohabiting family, keluarga yang hidup
bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
5) Foster family, keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali
keluarga yang aslinya.

5
3. Fungsi keluarga
Menurut Friedman fungsi keluarga ada lima antara lain berikut ini :
a. Fungsi afektif
Fungsi ini meliputi persepsi keluarga tentang pemenuhan kebutuhan
psikososial anggota keluarga. Melalui pemenuhan fungsi ini, maka
keluarga akan dapat mencapai tujuan psikososial yang utama,
membentuk sifat kemanusiaan dalam diri anggota keluarga, stabilisasi
kepribadian dan tingkah laku, kemampuan menjalin secara lebih akrab,
dan harga diri.
b. Fungsi sosialisasi dan penempatan sosial
Sosialisasi dimulai saat lahir dan hanya diakhiri dengan kematian.
Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup,
karena individu secara kontinyu mengubah perilaku mereka sebagai
respon terhadap situasi yang terpola secara sosial yang mereka alami.
Sosialisasi merupakan proses perkembangan atau perubahan yang
dialami oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi sosial dan
pembelajaran peran-peran sosial.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah
sumber daya manusia.
d. Fungsi Ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik dan perawatan kesehatan. Perawatan
kesehatan dan praktik-praktik sehat (yang memengaruhi status
kesehatan anggota keluarga secara individual) merupakan bagian yang
paling relevan dari fungsi perawatan kesehatan.
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga.
2) Kemampuan keluarga membuat keputusan yang tepat bagi
keluarga.

6
3) Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan.
4) Kemampuan keluarga dalam mempertahankan atau menciptakan
suasana rumah yang sehat.
5) Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas.

4. Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga


Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga Pelayanan keperawatan keluarga
mencakup Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) yang diberikan kepada klien sepanjang rentang kehidupan dan
sesuai tahap perkembangan keluarga. Ruang lingkup praktik keperawatan
keluarga meliputi :
1. Upaya peningkatan kesehatan (promotif)
2. Pencegahan (preventif)
3. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif)
4. Pemulihan kesehatan (rehabilitatif)
5. Mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya
(resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang
ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya
kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.
1) Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks

7
2) Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui kegiatan :
a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas
maupun kunjungan rumah
c. Pemberian Vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas
ataupun di rumah
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui

3) Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan, melalui kegiatan :
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas
dan rumah sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin
dan nifas
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir

4) Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu
yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya,
dilakukan melalui kegiatan:
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
patah tulang maupun kelainan bawaan.

8
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu, misalnya
TBC, latihan napas dan batuk, penderita stroke : fisioterapi manual yang
mungkin dilakukan oleh perawat

5) Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-
kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna
Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Disamping itu, upaya resosialisasi
meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang
mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah
kesehatan yang mereka derita. Upaya resosialisasi ini tentunya membutuhkan
penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat
dimengerti.

5. Tahap Perkembangan Keluarga


Terdapat delapan tahap perkembangan keluarga yang perlu Anda pelajari berikut
ini.
a. Keluarga baru menikah atau pemula
Tugas perkembangannya adalah:
1) membangun perkawinan yang saling memuaskan;
2) membina hubungan persaudaraan, teman, dan kelompok sosial;
3) mendiskusikan rencana memiliki anak.
b. Tahap perkembangan keluarga yang kedua adalah keluarga dengan anak
baru lahir.
Tugas perkembangannya adalah:
1) membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
mengintegrasikan bayi yang baru lahir ke dalam keluarga;
2) rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutuhan anggota keluarga;
3) mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan;

9
4) memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan
menambahkan peran-peran orangtua dan kakek nenek.
c. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
Tugas perkembangannya adalah:
1) memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti rumah, ruang bermain,
privasi, dan keamanan;
2) mensosialisasikan anak;
3) mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap memenuhi
kebutuhan anak yang lain;
4) mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan di luar
keluarga.
d. Keluarga dengan anak usia sekolah
Tugas perkembangannya adalah:
1) mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah
dan hubungan dengan teman sebaya yang sehat;
2) mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan;
3) memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.
e. Keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembangannya adalah:
1) menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri;
2) memfokuskan kembali hubungan perkawinan;
3) berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.
f. Keluarga melepas anak usia dewasa muda
Tugas perkembangannya adalah:
1) memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga
baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak;
2) melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali
hubungan perkawinan;
3) membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami atau istri.
g. Keluarga dengan usia pertengahan
Tugas perkembangannya adalah:

10
1) menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan;
2) mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan
para orangtua lansia dan anak-anak;
3) memperkokoh hubungan perkawinan.
h. Keluarga dengan usia lanjut
Tugas perkembangannya adalah:
1) mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan;
2) menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun;
3) mempertahankan hubungan perkawinan;
4) menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan;
5) mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi;
6) meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan hidup).

11
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. keluarga adalah dua orang
atau lebihyang dipersatukan oleh ikatan perkawinan, ikatan darah yang tinggal
dalam satu rumah dansaling berinteraksi satu sama lain dalam perannya masing-
masing untuk menciptakan ataumempertahankan suatu budaya. Tipe keluarga
yang perlu anda ketahui adalah Keluarga Tradisional dan Keluarga Non
Tradisional. Fungsi keluarga ada terdiri dari fungsi afektif, fungsi sosialisasi,
fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan fungsi perawatan kesehatan. Ruang
Lingkup Keperawatan Keluarga terdiri dari Upaya Promotif, Preventif, Kuratif,
Rehabilitatif, dan Resosialisasi.

2. Saran

Di dalam keluarga inilah tempat meletakkan dasar-dasar kepribadian anak


didik, keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan-keterampilan,
sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar.
Tujuan pendidikan keluarga adalah memlihara, mendidik dan melindungi anak
sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Pentingnya pendidikan
dalam keluarga sangatlah jelas karena merupakan wahana pengembangan sumber
daya manusia. Di samping itu, tidak terlepas juga berbagai strategi dalam
pendidikan lingkungan keluarga sesuai dengan tumbuh kembangnya anak.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. Dam Aminudin. 1992. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta


Nurteti, Lilis. 2010. Pedagogik, Pengantar Teori dan Analisis. IAID
Ciamis Jawa Barat
Nurteti, Lilis. 2010. Pedagogik, Pengantar Teori dan Analisis. IAID Ciamis Jawa
Barat. Untuk kalangan sendiri.

13

Anda mungkin juga menyukai