Anda di halaman 1dari 8

FORMULASI EMULSI TIPE O/W KOMBINASI CANGKANG RAJUNGAN

(Portunus pelagicus) DAN EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELLA


(Hibiscus sabdariffa L.) SEBAGAI ANTI-HIPERKOLESTEROL
BESERTA UJI SIFAT FISIK

SELVI ALKAILIA ROSA1), NABILLA ANDASARI P2), HESTI RATNASARI3)


PRODI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA SEMARANG
Jl. Kaligawe Raya Km. 4 Semarang Jawa Tengah

ABSTRAK

Latar Belakang: Aterosklerosis merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan
stroke. Cangkang rajungan merupakan limbah yang dapat mencemari lingkungan, salah satu cara
untuk mengurangi limbah tersebut adalah dengan mengolahnya menjadi kitin yang mampu
memberikan keefektifan dalam penurunan kadar aterosklerosis. Tujuan: Mengetahui pembuatan
formulasi dan evaluasi sediaan emulsi o/wkombinasi limbah cangkang rajungan dan ekstrak kelopak
rosella sebagai anti-aterosklerosis. Mengetahui optimalisasi formulasi dengan metode SLD dan uji
evaluasi sediaan emulsi o/wkombinasi limbah cangkang rajungan dan ekstrak kelopak rosella sebagai
anti-aterosklerosis. Metode: Metode Hong Pada Cangkang Rajungan dan Metode Maserasi Pada
Bunga Rosella. Hasil: produk pada emulsi limbah cangkang rajungan mempunyai sifat organoleptik,
viskositas, dan pH yang baik dan optimal. Kesimpulan: Formulasi emulsi campuran ekstrak etanol
kelopak bunga rosella dan ekstrak cangkang rajungan dibuat dari bahan yang distandarisasi dengan
formula replikasi 1 dan 2 kedua produk emulsi tersebut secara uji fisik memenuhi uji parameter yang
ditetapkan. Formula emulsi replikasi 1 dan emulsi replikasi 2 memiliki bau, aroma dan warna yang
hampir sama serta bentuk sediaan yang disukai karena terdapat warna cukup menarik, bau khas
strawberry dan rasa yang manis. Serta pengujian pH yang baik, sudah mendekati pH netral 7 dan uji
viskositas yang kental dapat diterima masyarakat.
Kata kunci: Rajungan (Portunus pelagicus), Aterosklerosis, Kitin, Emulsi

ABSTRACT

Background: Atherosclerosis is the embryo of heart disease and stroke. The shrimp shell is a waste
that can pollute the environment, one way to reduce waste is to process it into chitin that can give
effectiveness in decreasing levels of atherosclerosis. Aim: To know formulation and evaluation of
emulsion preparation o / combine of crab shell waste and roselle petal extract as anti-
atherosclerosis. To know the optimum of formulation with SLD method and evaluation test of
emulsion preparation o / combination of waste crab shell and roselle petal extract as anti-
atherosclerosis. Methods: The Hong Method On The Shell Of The Combination And The Maseration
Method On The Rosella Flower. Result: the product of crab shell emulsion waste has good and
optimal organoleptic, viscosity, and pH properties. Conclusions: The emulsion formulation of
ethanol extract of roselle petals and crab shell extracts were prepared from standardized materials
with the replication formula 1 and 2 both of the emulsion products were physically tested to meet the
specified parameter test. The replication 1 emulsion formula and the replication emulsion 2 have the
same odor, aroma and color as well as the preferred dosage form because of the appealing color, the
distinctive smell of strawberry and the sweet taste. As well as good pH testing, it is nearing neutral
pH 7 and viscosity viscosity test is acceptable to society.

Keywords: Rajungan (Portunus pelagicus), Atherosclerosis, Chitin, Emulsion


PENDAHULUAN bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L)
menjadi begitu popular. Kandungan kimia
Aterosklerosis adalah suatu zat lemak
utama pada kelopak bunga rosella seperti
yang beredar di dalam darah, berwarna
gossypetin, antosianin dan glukosida hibiscin
kekuningan dan berupa seperti lilin, yang
telah terbukti memiliki efek hipotensif,
diproduksi oleh hati.LDL (Low Density
antihiperlipidemia, antihiperurisemia
Lipoprotein) dimana dapat mencapai kadar
(Effendi, 2008), anti infeksi bakteri (Olaleye
sebesar 130-159 mg/dL, sedangkan batas
& Tolulope, 2007), meningkatkan HDL dan
optimal kolesterol yaitu dibawah 100
menurunkan LDL (Susanti, 2009).
mg/dL.Kelebihan aterosklerosis dalam darah
Berdasarkan permasalahan yang telah
akan mengakibatkan penyakit jantung dan
diuraikan, maka penilitian ini bertujuan
stroke.Badan kesehatan dunia (WHO)
untuk membuat formulasi sediaan emulsi
memperkirakan, 20% kejadian stroke dan
w/o dari cangkang rajungan dan kelopak
lebih dari 50 persen serangan jantung
bunga rosella sebagai penurun kadar
disebabkan karena kadar aterosklerosis yang
aterosklerosis. Pengambilan senyawa
tinggi. Aterosklerosis merupakan faktor
cangkang rajungan yang akan diambil adalah
risiko yang masih bisa kita ubah melalui
kitin. Senyawa kelopak bunga rosella yang
perubahan gaya hidup. Menurut laporan
akan diambil adalah gossypetin, antosianin
Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2002,
dan glukosida hibiscin.Pengujian
di dunia sebanyak 4,4 juta kematian akibat
optimalisasi formulasiisi kapsul dilakukan
hiperkolesterolemia atau sebesar 7,9% dari
dengan menggunakan SLD. Setelah
jumlah total kematian.Peningkatan kadar
didapatkan hasil optimum mendekati 1
aterosklerosis yang merupakan resiko
kemudiandibuat formulasi dan dilakukan uji
terhadap penyakit jantung dan stroke
evaluasi sediaan (Rahayu et al, 2016).
mempunyai perkiraan angka kematian
Tujuan dari penelitian ini secara umum
tertinggi sekitar 22,6% di Asia Tenggara
adalah untuk mengetahui pembuatan
(World Health Organization (WHO), 2013).
formulasi dan evaluasi sediaan emulsi
Data yang dihimpun oleh WHO dalam
o/wkombinasi limbah cangkang rajungan dan
Global status report on noncommunicable
ekstrak kelopak rosella sebagai
diseases tahun 2008 memperlihatkan bahwa
antiaterosklerosis serta tujuan khusus adalah
faktor resiko hiperkolesterolemia pada
untuk mengetahui optimalisasi formulasi
wanita di Indonesia lebih tinggi yaitu 37,2%
dengan metode SLD dan uji evaluasi sediaan
dibandingkan dengan pria yang hanya 32,8%
emulsi o/wkombinasi limbah cangkang
(Albert, 2011). Selain cangkang rajungan,
rajungan dan ekstrak kelopak rosella sebagai digunakan untuk pengambilan senyawa
anti-aterosklerosis. kalsium karbonat berasal dari hewan
rajungan yang diperoleh dari daerah
Manyaran Semarang dan untuk pembuatan
METODE
ekstrak botol maserasi, rotary evaporator,
Bahan timbangan digital, timbangan hewan, pipet
tetes, gelas ukur, beaker glass, jarum oral,
Bahan yang digunakan dalam
spuit injeksi, silet, tabung reaksi, lumpang
percobaan ini antara lain Ekstrak cangkang
dan stamfer, vial, spatel, corong, cawan
rajungan (Portunus pelagicus), NaOH 3,5%,
penguap, Erlenmeyer, batang pengaduk,
HCl 1N, Etanol70%, Aseton, Ca(OCl)2,
sentrifuge dan tabung sentrifuge, pipet
Ekstrak etanol 70% kelopak rosella
mikro, spektrofotometer Mikrolab® dan
(Hibiscus sabdariffa L.), Minyak zaitun,
tissue.
Span 80, Tween 80, CMC-Na, Sorbitol,
Propil Paraben, Metil Paraben, Essens
strawberry, FDC red, Aquadest PROSEDUR

Pengumpulan Bahan
Alat
Pengumpulan hewan rajungan diambil
Alat yang digunakan dalam penelitian di daerah Manyaran Semarang, umur
ini anatar lain 100 mesh dan blender. 14bulan, saat umur rajungan sudah dianggap
Peralatan yang digunakan untuk isolasi kitin dewasa sejumlah 3 kg dan kelopak bunga
dengan metode hong yaitu mortar, beaker rosella diambil pada umur 6-12bulan
gelas, labu refluks, Stopwatch, magnetic sejumlah 3,5 kg.
stirrer, baskom, gelas ukur, pipet, oven.
Metode Hong Pada Cangkang Rajungan
Pelarut yang digunakan adalah NaOH, HCL,
dan Metode Maserasi
Aquadest. Peralatan yang dibutuhkan untuk
pembuatan sediaan formulasi emulsi Pada Bunga Rosella Cangkang
cangkang rajungan yaitutimbangan, peralatan rajungan dibersihkan, dicuci, dan
gelas di laboratorium, stirer homogenizer. dikeringkan pada terik matahari. Kemudian
Sedangkan bahan-bahan yang dibutuhkan dihaluskan dan diayak dengan ayakan mesh
yaitu serbuk cangkang rajungan yang sudah berukuran 100 sebanyak 200 mg. Serbuk
diperoleh kalsium karbonat,gelatin, sukrosa, cangkang rajungan yang telah diayak
natrium benzoat, aquadest.Bahan yang dimasukkan ke dalam labu refluks 2000 ml
kemudian ditambah dengan 500 ml NaOH 1 HASIL DAN PEMBAHASAN
N (b/v). Campuran cangkang rajungan dan
Sediaan emulsi dalam penelitian ini
NaOH direfluks selama 12 jam pada memiliki konsentrasi kadar kitin yaitu 71,4%
temperatur 100° C sambil diaduk dengan mendapatkan berat kepiting 89,25 gram. Dengan
1 kali pemakaian 13,45 g/15 ml dibuat 100 ml
magnetic stirrer. Setelah itu didinginkan, sediaan emulsi dalam sehari 1 sendok makan
disaring danresidu dicuci dengan aquadest selama 2 hari pemakaian. Dan untuk ekstrak
ekstrak kelopak rosela adalah dengan dosis
sampai netral, kemudian dikeringkan pada
700mg setiap pemakaian 1 kalinya dengan
suhu 60°C selama 4 jam. 40 gram residu formulasi emulsi ekstrak cangkang rajungan dan
ditambah dengan 600 ml HCl 2 N ekstrak kelopak rosela :

danmengaduknya selama 30 menit pada


temperatur kamar. Setelah itu disaring 7 dan Form Bahan Fungsi Konsent
ula rasi (%)
dicuci dengan aquadest sampai filtratnya
emuls
netral. Kemudian endapan dikeringkan pada i No.

suhu 60°C selama 4 jam dan diperoleh kitin. 1. Ekstrak Bahan 14


Pada teknik maserasi yang pertama kali cangkang aktif
rajungan
dilakukan adalah penyiapan simplisia lalu
2. Ekstrak kelopak Bahan 5
dijemur diudara terbuaka dan terlindung rosela aktif
sinar matahari setelah menajdi simplisia 2. Minyak zaitun Fase 20
kering diayak dengan pengayak nomor mesh minyak

40 dan dimasukkan ke wadah maserasi lalu 3. Span 80 Surfakt 10


an
masukkan etanol 70% dan lebihkan pelarut
4. Tween 80 Surfakt 5
lebih dari 2cm diatas permukaan simplisia
an
kemudian rendam selama 6 hari selama
5. CMC Na Fase 0,5
perendaman lakukan beberapa kali air(pelu
nak)
pengadukan kemudian maserat dipisahkan
dan diulangi dua kali dengan jumlah pelarut 6 Sorbitol Fase 5
air(pem
yang sama. Maserat yang diperoleh anis)
dikumpulkan dan dipekatkan dengan rotary 7. Essens Perasa 0,1
evaporator pada uhu dibawah 600 c sehingga strawberry

diperoleh ekstrak kental kemudian diuapkan 8. FDC red pewarn 0,002


a
diatas penangas air hingga diperoleh ekstrak
9. Nipagin Pengaw 0,002
kering. et

10. Nipasol Pengaw 0,002


et

11. Aquadestilata Pelarut

Uji organoleptik
Replikasi Warna Bau Rasa Homogeni
Pengujian organoleptik disebut tas
Replikasi
penilaian indera atau penilaian sensorik Merah Bau Strawberry Homogen
tua manis
merupakan suatu cara penilaian deengan
Replikasi Merah Bau strawberry Homogen
memanfaatkan panca indera manusia untuk tua manis
mengamati tekstur, warna, bentuk, aroma,
rasa suatu produk makanan, minuman Uji Ph
ataupun obat. Pengujian organoleptik
Untuk memastikan bahwa formulasi
berperan penting dalam pengembangan
emulsi memenuhi kriteria parameter pH (6-
produk. Evaluasi sensorik dapat digunakan
7) maka dilakukan uji pH dengan
untuk menilai adanya perubahan yang
menggunakan kertas pH indikator. Hasil
dikenhendaki atau tidak dalam produk atau
yang diperoleh sebagai berikut :
bahan-bahan formulasi, mengidentifikasi
area untuk pengembangan, mengevaluasi Replikasi Ph
produk pesaing, mengamati perubahan yang Replikasi 1 6
Replikasi 2 7
terjadi selama proses atau penyimpanan, dan Pada uji pH dapat dilakukan
memberikan data yang diperlukan untuk menggunakan kertas pH dengan cara
promosi produk. (Nasiru, 2011) Pengamatan mencelupkan kertas pH ke dalam sediaan
sediaan emulsi dilakukan dengan mengamati formulasi sediaan emulsi, setelah itu dilihat
dari segi penampilan, rasa, dan aroma dari parameter nilai pH yang diperoleh. Secara
sediaan uji. Pada hari ke-0 (Replikasi 1) dan garis besar seluruh formula emulsi
21(Replikasi 2) cenderung bersifat asam lemah (pH 5,40-
6,02). Akan tetapi, nilai keasaman sediaan
masih bisa diterima untuk sediaan oral
karena masih mendekati pH netral (pH 7).
Konsentrasi emulgator terutama tween 80
yang berlebihan pada formula dapat
mempengaruhi pH karena pH tween 80
berkisar 6. Dari hasil pH sediaan emulsi yang
diperoleh yaitu pada emulsi replikasi 1 Kekentalan suatu produk sangat
diperoleh pH 6 dan emulsi pada replikasi 2 menentukan sifat alir produk tersebut. Nilai
diperoleh 7, maka untuk hasil dari uji pH kekentalan berbagai formula emulsi tidak
memenuhi hasil dari parameter yaitu berbeda nyata (p>0.05). Hal ini
mendekati dari pH netral 7. menunjukkan bahwa emulsifier CMC dan
lestin memberikan kekentalan yang dapat
Uji Viskositas
diterima oleh panelis. Hasil ini didukung
Untuk mengetahui viskositas atau oleh pernyataan Kamal (2010) dan
kekentalan dari sediaan emulsi, maka Sarungallo et al. (2014)bahwa CMC akan
dilakukan uji viskositas dengan membentuk ikatan silang dan terjadi
menggunakan alat viscometer brookfield. immobilisasi sehingga meningkatkan
Spindle dari penelitian produk emulsi evalusi kekentalan. Parameter emulsi terdiri dari
uji viskositas yang digunakan yaitu dengan viskositas (1300.67 cP). Uji viskositas
menggunakan spindle 2. Dilihat nilai dari dilakukan dengan menggunakan viskometer
alat viscometer brookfield yang sering brookfield. Sediaan disimpan dalam wadah,
keluar. Perhitungan viskositas dengan cara lalu spindle diturunkan ke dalam sediaan
hasil yang diperoleh dari alat viscometer hingga batas yang ditentukan, kecepatan
brookfield dilihat angka yang sering keluar , diatur mulai dari 5, 10, 20, 50 dan 100 rpm,
dikalikan dengan angka faktor koreksi. lalu dilihat nilai yang sering muncul. Nilai
viskositasnya digunakan untuk menghitung
Kecepatan Replikasi 1 Replikasi 2
5 rpm 395,9 x 80 = 390,9 x 80 tekanan geser (dyne/cm2). Sifat aliran emulsi

31672 Cps = 31,272 umumnya berupa pseudoplastik dimana

Cps viskositas akan berkurang seiring dengan


10 rpm 371,9 x 40 = 352,9 x 40 naiknya kecepatan geser. Sifat aliran ini
14,876 Cps = 14,116 tidak memiliki yield value (gaya tertentu agar
Cps apabila terlampaui cairan akan mengalir) dan
20 rpm 338,9 x 20 = 323,9 x 20
harga viskositas yang absolut. Viskositas
6,778 Cps = 6,478 Cps
50 rpm 301,7 x 8 = 290,7 x 8 = yang cukup tinggi dari suatu sediaan emulsi

2413,6 Cps 2325,6 Cps mempengaruhi penerimaan pasien karena


100 rpm 255,8 x 4 = 223,8 x 4 = sediaan yang cukup kental memudahkan
1023,2 Cps 895,2 Cps penuangan dari wadah, namun viskositas
yang terlalu besar pun akan menyebabkan
sediaan sukar didispersikan kembali dan sulit
untuk dituang. Konsentrasi tween 80 yang
berbeda diharapkan akan semakin Ariantari, N.P., Yowani S.G., dan Swastini
meningkatkan viskositas sediaan karena D. A. 2010. Uji Aktivitas
semakin tinggi jumlah emulgator akan Penurunan Kolesterol Produk Madu
semakin menurunkan diameter ukuran Herbal yang Beredar Di Pasaran
globul. Diameter ukuran globul yang kecil Pada Tikus Putih Diet Lemak
akan meningkatkan luas permukaan, dan Tinggi. Dalam Jurnal Kimia, 4(1),
meningkatkan tahanan emulsi untuk 15-19
mengalir yang kemudian meningkatkan
Dini, E., Mariana, N., 2005, Teori Sediaan
viskositas.
Emulsi, Departemen Farmasi FMIP,

KESIMPULAN Universitas Indonesia. Depok. [5]

Formulasi emulsi campuran ekstrak Lachman, L., Herbert A.L., Joseph

etanol kelopak bunga rosella dan ekstrak L.K., 1986, Teori dan Praktek

cangkang rajungan dibuat dari bahan yang Farmasi Industri, diterjemahkan

distandarisasi dengan formula replikasi 1 dan oleh Siti Suyatmi, Universitas

2 kedua produk emulsi tersebut secara uji Indonesia Press, Jakarta.

fisik memenuhi uji parameter yang


Multazam. 2010. Prospek pemanfaatan
ditetapkan. Formula emulsi replikasi 1 dan
cangkang rajungan (Portunus sp)
emulsi replikasi 2 memiliki bau, aroma dan
sebagai suplemen pakan
warna yang hampir sama serta bentuk
ikan.Bogor: Fakultas Perikanan dan
sediaan yang disukai karena terdapat warna
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
cukup menarik, bau khas strawberry dan rasa
Bogor.
yang manis. Serta pengujian pH yang baik,
sudah mendekati pH netral 7 dan uji Muzareli dan Suhardi. 2009. Kitin dan

viskositas yang kental dapat diterima Kitosan. Buku Monograf. Pusat

masyarakat. Antar Universitas Pangan dan Gizi


UGM : Yogyakarta

UCAPAN TERIMAKASIH Rahayu, W.P.2016. Diktat Penuntun

Terimakasih kepada DIKTI yang telah Praktikum Penilaian Organopletik.

mendanai penelitian ini dalam skema PKM-P Fakultas Teknologi Pertanian

2018. Bogor, Bogor: Institut Pertanian


Bogor.
DAFTAR PUSTAKA
Ruth Grace Aurora. 2012. Peran Konseling Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas
Berkelanjutan pada Penanganan Pakan Kamis Kabupaten Agam
Pasien Hiperkolesterolemia. J Indon Tahun 2012. Universitas Andalas,
Med Assoc, Volum: 62, Nomor: 5, Padang, Indonesia.
Mei 2012.
Yudhasari, J. D. 2008. Pengaruh Pemberian
Wati, S., 2012. 'Perbedaan Penuruna Susu Fermentasi terhadap Kadar
Tekanan Darah Pada Penderita Kolesterol dalam Darah Mencit
Hipertensi Usia Pertengahan Yang (Mus musculus Gazaensis) Galur
Melakukan Senam Lansia Dengan Swiss Webster.Skripsi. UAJY,
Yang Tidak Melakukan Senam Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai