BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran tentang asuhan keperawatn
dengan sindrom nefrotik serta factor-faktor yang berhubungan dengan masalh
tersebut
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan dari penulisan makalah diharapkan mahasiswa mampu:
a. Mengetahui pengertian sindrom nefrotik
b. Mengetahui etiologi sindrom nefrotik
c. Mengetahui patofisologi sindrom nefrotik
d. Mengetahui manifestasi klinis sindrom nefrotik
e. Mengetahui penataklaksanaan sindroma nefrotik
1.4 Manfaat
1. Memahami pengertian dari sindrom nefrotik
2. Memahami etiologi dari penyakit sindrom nefrotik
3. Memahami patofisologi sindrom nefrotik
4. Memahami manifestasi klinis sindrom nefrotik
5. Memahami penataklaksanaan sindroma nefrotik
3
BAB 2
ISI
2.1 Definisi
Nephrotic syndrome adalah merupakan kumpulan gejala yang
disebabkan oleh adanya injury glomerular yang terjadi pada anak dengan
karakteristik: proteinura, hypoproteinuria, hypoalbuminemia, hyperlipidemia
dan edema.
2.2 Patofisiologi
- Meningkatkan perneabilitas dinding kapiler glomerular akan berakibat
pada hilangnya protein plasmas dan kemudian akan terjadiproteinuria.
Kelanjutan dari proteinuria menyebabkan hypoalbuminemia. Dengan
menurunnya albumin, tekanan osmotik plasma menurun sehingga cairan
intravaskular berpindah ke dalam interstisial. Perpindahan cairan
tersebut menjadikan volume cairan intravaskular berkurang, sehingga
menurunkan jumlah aliran darah ke renal karena hypovolemi.
- Menurunnya aliran darah ke renal, ginjal akan melakukan kompensasi
dengan merangsang produksi rennin angiotensin dan peningkatan
sekresi antidiuretik hormone (ADH) dan sekresi aldosteron yang
kemudian terjadi retensi natrium dan air. Dengan retensi natrrium dan
air, akan menyebabkan edema.
- Terjadi peningkatan cholesterol dan triglycerida serum akibat dari
peningkatan stimulasi produksi lipoprotein karena penurunan plasma
albumin atau penurunan onkotik plasma.
- Adanya hyperlipidemia juga akibat dari meningkatnya produksi
lipoprotein dalam hati yang timbul oleh karena kompensasi hilangnya
protein dan lemak akan banyak dalam urine(lipiduria).
3
4
2.3 Komplikasi
- Hypovolemi
- Infeksi pneumococcus
- Dehidrasi
- Hilangnya protein dalam urine
- Venous thrombosis
2.4 Etiologi
- Timbul setelah kerusakan glomerulus akibat (systemic lapus
eryhematous, diabetes mellitus, dan skle cell disease)
- Respon alergi,glomerulonefritis dikaitkan dengan respon imun
(abnormal imunoglubulin)
- Biopsi ginjal
a. Pengkajian
- Riwayat perawatan
- Pemeriksaan fisik khususnya focus edema
- Monitor tanda-tanda vital dan deteksi infeksi dini atau hypovolemi
- Status hidrasi
- Monitor hasil laboratorium dan pantau urine setiap hari, adanya protein
- Pengkajian pengetahuan keluarga tentang kondisi dan pengobatan
b. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengn edema dan menurunya
sirkulasi
2. Risiko infeksi berhubungan dengan terapi immunospressive dan
hilangnya gama globulin
3. Risiko kurangnya volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan
proteinuria, edema dan efek diuretic.
4. Risiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi sodium
5. Kecemasan pada anak atau keluarga berhubungan dengan hospitality
pada anak
6
c. Perencanaan
1. Anak tidak memperlihatkan tanda tanda kerusakan kulit seperti
kemerahan, tenderness bila disentuh.
2. Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti ditandai dengan
WBC dalam bats normal, temperature normal, tidak ada nyeri abdomen
dan tidak ada batuk
3. Anak tidak mengalami hipovolemi yang ditandai oleh tekanan darah
meningkat, urin out put, hgp dan hct dalam batas normal
4. Anak memperlihatkan berat badan stabil dan tidak ada kesukaran dalam
bernapas
5. Orang tua tampak lebih rileks dan berpatisipasi dalam perawatan dan
memahami kondisi anak
d. Implementasi
2. Mencegah infeksi
- Kaji tanda infeksi saluran nafas atas
- Pemberian anti biotic sesuai program
- Kaji bunyi nafas
- Mencuci tangan setiap akan kontak pada anak
- Monitor tanda-tanda vital sesuai protocol
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ginjal merupakam salah satu organ penting dalam system urinia. Sedangkan
sindroma nefrotik merupakan salah satu penyakit kelainan pada ginjal.
Sindroma nefrotik merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh adanya
injury glomerular yang terjadi pada anak dengan karakteristik proteinuria,
hypoproteinuria, hypoalbunemia, hyperlipedemia dan edema. Penyebab
sindroma nefrotik belum diketahui secara pasti. Namun para ahli telah membagi
dalam beberapa etiologi.
3.2 Saran
9
10
DAFTAR PUSTAKA
Suriadi, Yuliani Rita. 2003. Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi 2. Jakarta