MK : Fitokimia II

Dosen : Nani suryani M,Si

Nama : Susi sulistiawati

Nim : G20170053

Kelas : Farmasi B

1. Metabolisme adalah reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme atau pembentukan
senyawa, terutama metabolit primer. Metabolisme dilakukan oleh makhluk hidup
untuk bertahan hidup.
Metabolit adalah produk atau hasil dari metabolism
Metabolit primer adalah hasil metabolisme utama yang terlibat langsung dalam
pertumbuhan, ditemukan pada semua spesies.
Metabolit sekunder adalah hasil metabolisme samping yang tidak terlibat langsung
dalam pertumbuhan. tidak pada semua spesies
Hubungan metabolit primer dan metabolit sekunder , metabolit sekunder terbentuk dari
metabolit primer melalui berbagai jalur metabolisme yang disesuaikan dengan tujuan
dan kondisi lingkungan tumbuhan tersebut tumbuh.
Contoh metabolit primer : protein, karbohidrat, lemak
Contoh metabolit sekunder : alkaloid, fenolik, terpenoid.

2. fungsi metabolit sekunder untuk tumbuhan :

a. Melindungi tanaman dari serangan mikroba

b. Untuk melawan gangguan herbivora yaitu dengan membentuk senyawa toksik yang
menyebabkannya menjadi racun.
c. Perlindungan terhadap lingkungan, misalnya antosianin diproduksi untuk
melindungi tanaman dari terpaan sinar UV
d. Mempertahankan diri dari gangguan predator
e. Sebagai agen atraktan, menarik kehadiran serangga dan herbivore lain untuk
membantu penyebaran biji. Senyawanya berupa pigmen yang membuat organ
reproduksi berwarna cerah
 Fungsi metabolit sekunder untuk manusia :

a. Dimanfaatkan sebagai antioksidan contohnya acetogenin

b. Digunakan sebagai pewarna alami contohnya antosianin
c. Digunakan untuk perawatan kulit, biasanya antibakteri contohnya flavonoid
d. Glikosida kardia seperti digitogenin digunakan sebagai stimulasi otot jantung
e. Monoterpena digunakan sebagai anestetik
3. Input
Bahan uji adalah bahan penelitian yang akan dilakukan atau disebut juga simplisia.
Bahan uji ini harus dilakukan determinasi, fungsi determinasi untuk menentukan
kebenaran dan kemurnian dari sampel uji, fungsi lain pentingnya dari determinasi
adalah untuk mengurangi kesalahan pada studi literature.
Proses
Ekstraksi secara umum dibagi menjadi 2 berdasarkan penggunaan atau sumber
panasnya yaitu ada ekstraksi dingin dan ekstraksi panas. Perbedaan keduanya adalad
pada penggunaan panasnya. Salah satu yang paling banyak digunakan untuk proses
esktraksi adalah maserasi. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam proses pemilihan
ekstraksi yaitu :
a. Proses atau metode cocok atau tidak dengan metabolit sekunder yang akan kita
ambil, misalnya metabolit sekunder yang akan diambil tidak tahan panas maka
tidak boleh menggunakan eskstraksi panas.
b. Proses atau metode cocok atau tidak terhadap sampel yang kita gunakan misalnya
sampel yang kita gunakan sangat keras maka tidak memungkinkan memakai
ekstraksi dingin, missal untuk mengambil minyak atsiri tidak bisa menggunakan
ektraksi dingin tetapi harus menggunskan destilasi

Pemisahan dan pemurnian

Metode pemisahan metabolit sekunder yang paling banyak digunakan adalah

kromatografi kolom, untuk identifikasinya menggunakan kromatografi lapis tipis,
Pemurnian bisa dengan kristalisasi. Pemisahan dilakukan untuk memisahkan
metabolit sekunder yang akan ditargetkan.
 Deteksi dan identifikasi

Setelah dilakukan pemisahan maka dilakukan deteksi dan identifikasi. untuk identifikasi
senyawa metabolit sekunder masuk kegolongan mana bisa digunakan spektrofotometri IR, MS,
NMR.

4. Reaksi alkaloid dengan reagen meyer :

Pada uji pereaksi meyer dihasilkan positif alkaloid apabila terbentuk endapatn putih.
Dimana pereaksi meyer bersifat elektrofilik (Hg2+), mengadisi atom C no 2, dimana
terlebih dahulu K2Hgl4 terlarut dalam air secara reversible dengan mensorvasi asam
iodide+KI+HgO, Hg2+ dan HgO membentuk kompleks dengan dua molekul kolid
sebagai endapan putih.
Reaksi alkaloid dengan reagen dragendorff :
Hasil positif alkaloid pada uji dragendorff ditandai dengan terbentuknya endapan
coklat muda sampai kuning. Endapan tersebut adalah senyawa alkaloid kalium.
Reaksi alkaloid dengan reagen wagner :