Tugas PBAK
Tugas PBAK
Jawab :
Mencegah terjadinya Froud:
1. Membangun struktur pengendalian intern yang baik
a. Lingkungan pengendalian ( control environment ) menetapkan corak
suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-
orangnya.
b. Penaksiran risiko ( risk assessment ) adalah identifikasi entitas dan
analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya,
membentuk suatu dasar untuk menenetukan bagaimana risiko harus
dikelola.
c. Standar Pengedalian ( control activities ) adalah kebijakan dari
prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen
dilaksanakan.
d. Informasi dan komunikasi ( information and communication ) adalah
pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam
suatu bentuk dari waktu yang memungkinkan orang melaksanakan
tanggungjawab mereka.
e. Pemantauan ( monitoring ) adalah proses menentukan mutu kinerja
pengendalian intern sepanjang waktu.
2. Mengefektifkan aktivitas pengendalian
a. Review Kinerja
b. Pengolahan informasi
c. Pengengendalian fisik
d. Pemisahan tugas
3. Meningkatkan kultur organisasi
a. Keadilan ( Fairness )
b. Transparansi
c. Akuntabilitas ( Accountability )
d. Tanggung jawab ( Responsibility )
e. Moralitas
f. Kehandalan ( Reliability )
g. Komitmen
4. Mengefektifkan fungsi internal audit
Pendeteksi kecurangan:
1. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud).
2. Asset Misappropriation (Penyalahgunaan aset).
3. Corruption (Korupsi)
2. Kenapa masih ada potensi froud pada JKN jika pencegahan froud sudah
diupayakan?
Jawab:
Jawab:
Kita harus menyadarkan masyarakat seperti:
Bagi pasien, yang penting dapat dilayani dengan baik, tidak membayar
mahal dan sembuh, hal itu bagi pasien dinilai sudah cukup. Seharusnya
ada prinsip Tim Verifikator BPJS Kesehatan jangan hanya memeriksa
dokumen klaim yang sudah di fraud, dan tidak bertanya (verifikasi)
langsung kepada pasien apakah layanan atau fasilitas yang diklaim itu
benar-benar digunakan pasien atau tidak.
Video 2 (ILC)
Jawab:
BPJS terus dibenahi dan diperbaiki, Jokowi juga menekankan bahwa
pemerintah sudah memiliki peran cukup besar untuk menyalurkan subsidi
kesehatan kepada masyarakat. Rinciannya, dari 222 juta peserta BPJS
Kesehatan secara nasional, 96 juta jiwa di antaranya adalah masyarakat
miskin yang digratiskan iurannya sebagai penerima bantuan iuran (PBI).