Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/303822239

Pengembangan Instrumen Tes untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains


Siswa SMP pada Materi Gerak

Conference Paper · June 2015

CITATIONS
READS
2
7,323

3 authors, including:

Parsaoran Siahaan
Achmad Samsudin
Universitas Pendidikan
Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia

43 PUBLICATIONS 58 CITATIONS 185 PUBLICATIONS 386 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Analyzing Educational University Students' Conceptions through Smartphone-Based PDEODE*E Tasks on Magnetic Field in Several Mediums View project

Interactive Simulation View project

All content following this page was uploaded by Achmad Samsudin on 07 June 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia

Pengembangan Instrumen Tes untuk Mengukur Keterampilan Proses


Sains Siswa SMP pada Materi Gerak
Ajeng Suryani*, Parsaoran Siahaan, dan Achmad Samsudin

Abstrak
Keterampilan proses sains merupakan salah satu keterampilan yang perlu dilatihkan pada siswa akibat
adanya inovasi pembelajaran dimana siswa memperoleh pengetahuan dengan cara menemukannya sendiri.
Saat ini instrumen evaluasi keterampilan proses sains hanya berupa lembar observasi yang kadangkala
memberikan celah untuk guru menilai siswa secara subjektif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan instrumen tes untuk keterampilan proses sains siswa SMP pada materi gerak. Indikator
yang digunakan pada instrumen ini terdiri dari empat indikator dari enam indikator yang dikemukaan oleh
Dewi (2008), sedangkan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Research and
Development (R & D). Tahapan pengembangan instrumen tes ini adalah membuat indikator soal, membuat
soal, judgement oleh ahli materi dan ahli evaluasi, revisi soal, uji coba, revisi soal dan mengimplementasikan
soal di sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa instrumen tes yang dikembangkan telah layak untuk
digunakan sebagai instrumen tes keterampilan proses sains siswa SMP pada materi gerak.
Kata-kata kunci: keterampilan proses sains, instrumen tes, gerak
dalam sistem penyajian materi secara terpadu
Pendahuluan
[3]. Pendekatan ini menekankan pada proses
Keterampilan proses sains adalah pencarian pengetahuan dari pada transfer
pendekatan pembelajaran yang memfokuskan pengetahuan, siswa dipandang sebagai subjek
pembelajaran pada pengembangan belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam
keterampilan siswa dalam memproseskan proses pembelajaran, guru hanyalah seorang
pengetahuan, menemukan dan fasilitator yang membimbing dan
mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan mengkoordinasikan kegiatan belajar siswa.
nilai-nilai yang diperlukan [1]. Siswa diarahkan untuk menemukan sendiri
berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-
Dengan keterampilan proses sains ini
nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya.
diharapkan siswa dapat menemukan dan
mengembangkan pengetahuan yang Indikator keterampilan proses sains menurut
diperolehnya secara sendiri sesuai dengan Dewi [2] terdapat 6 aspek yaitu keterampilan
tuntutan kurikulum saat ini yaitu pembelajaran mengamati, keterampilan menyimpulkan,
berpusat pada siswa (student center) dan guru keterampilan mengukur, keterampilan
sebagai fasilitator. memprediksi, keterampilan mengomunikasikan,
dan keterampilan mengklasifikasikan. Namun
Untuk mengetahui pembelajaran yang telah
pada penelitian kali ini keterampilan yang dipakai
dilakukan tersebut berhasil atau tidak, maka
hanya empat keterampilan yaitu mengamati,
diperlukan suatu instrumen tes untuk
menyimpulkan, memprediksi, dan
mengukurnya. Instrumen tes tersebut dibuat
mengomunikasikan.
berdasarkan kemampuan-kemampuan pada
keterampilan proses sains. Saat ini, instrumen Mahar Marjono dalam Santi, Sudrajad dan
tes keterampilan proses sains yang Yennita [4] mengemukakan bahwa penilaian
dikembangkan terdiri dari empat indikator dari keterampilan proses sains sulit dilakukan
enam indikator keterampilan proses sains yang dengan instrumen tes tertulis dibandingkan
dikemukakan Dewi [2]. Pada kenyataannya di dengan tes observasi.
lapangan, evaluasi untuk mengukur proses
Tes tertulis adalah tes yang menuntut siswa
pembelajaran ini hanya sebatas pada aspek
memberikan jawaban secara tertulis. Sedangkan
pengetahuan saja.
tes observasi atau tes perbuatan/praktik adalah
tes yang menuntut jawaban siswa dalam bentuk
Teori
perilaku, tindakan, atau perbuatan. Namun
Pendekatan pembelajaran berbasis penilaian dengan lembar observasi ini tidak
peningkatan keterampilan proses sains adalah menutup kemungkinan terjadinya penilaian yang
pendekatan pembelajaran yang subjektif yang akan dilakukan oleh guru. Namun
mengintegrasikan keterampilan proses sains ke
dengan menggunakan kedua jenis bentuk tes ini, Tes tertulis secara umum terdiri satu bentuk
penilaian yang dilakukan akan lebih akurat. dari tes objektif dan tes uraian. Salah tes objektif
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 217 ]
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia

adalah soal pilihan ganda yang penggunaannya pola yang terbentuk dari
sangat luas. Soal pilihan ganda adalah soal yang tabel jarak dan waktu
menuntut peserta tes untuk memberikan tempuh.
jawaban atas pertanyaan atau pernyataan yang Memprediksikan jarak 3 C
tercantum pada pokok soal dengan memilih yang ditempuh pada
salah satu pilihan jawaban dari sejumlah waktu tertentu.
kemungkinan jawaban [5]. mengomuni Mengomunikasikan 4 D
kasikan gerak suatu benda
Untuk mengetahui kualitas instrumen tes berdasarkan grafik ke
yang dikembangkan telah baik atau tidak maka dalam bentuk kata-kata.
instrumen tes tersebut harus memiliki ketepatan Mengomunikasikan data 5 B
(validity) dan ketetapan (reliability). jarak terhadap waktu
dari bentuk tabel
Validity atau validitas instrumen menunjukkan menjadi bentuk grafik
sejauh mana instrumen tersebut dapat Mengomunikasikan data 6 C
mengukur (memberikan informasi) yang sesuai dari grafik kecepatan
terhadap waktu menjadi
dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan
grafik lain yang sesuai.
tertentu, tes seperti ini dikatakan valid.
menyimpul Menyimpulkan jenis 7 B
Sedangkan reliability atau reliabilitas adalah kan gerak suatu benda
tingkat atau derajat keajegan dari suatu berdasarkan grafik.
instrumen tes. Menyimpulkan 8 D
karakteristik gerak suatu
Metode yang digunakan pada penelitian ini benda berdasarkan data
adalah metode Research and Development (R & pada tabel.
D). Tahapan pengembangan instrumen tes ini Menyimpulkan grafik 9 D
adalah membuat indikator soal, membuat soal, yang tepat berdasarkan
judgement oleh ahli materi dan ahli evaluasi, pola yang tercetak pada
revisi soal, uji coba, revisi soal dan gambar pita ticker timer.
mengimplementasikan soal di sekolah. mengamati Mengamati gambar 10 B
untuk menentukan
Hasil dan diskusi posisi yang sesuai berdasarkan konsep titik
acuan.
Hasil pengembangan berupa instrumen tes Mengamati gambar
keterampilan proses sains materi gerak pada untuk menentukan jarak 11 A
tingkat sekolah menengah pertama berbentuk terdekat suatu titik ke
soal pilihan ganda berjumlah 12 soal dengan 4 titik lainnya.
Mengamati gambar
untuk mengetahui 12 A
percepatan terbesar
berdasarkan konsep
jarak tempuh.
indikator keterampilan proses sains. Kisi-kisi soal
keterampilan proses sains disajikan pada tabel 1. Setelah soal tersusun langkah selanjutnya
adalah melakukan judgement instrumen oleh ahli
Tabel 1 kisi-kisi tes keterampilan proses sains materi dan ahli evaluasi menggunakan lembar
penilaian tes keterampilan proses sains. Hasil
Standar Kompetensi : 5. Memahami gejala-gajala
penilaian ahli disajikan dalam tabel 2.
alam melalui pengamatan.
Kompetensi Dasar : 5.2. Menganalisis data Tabel 2 Hasil penilaian ahli terhadap instrumen
percobaan gerak lurus keterampilan proses sains
beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan serta bahasa/ Rata-
Validator Materi Konstruksi
penerapannya dalam budaya rata
kehidupan sehari-hari. ahli materi 100% 95% 93.3% 96.1%
No ahli evaluasi 95% 100% 100% 98.3%
aspek dikator Soal Kunci Rata-rata 97.5% 97.5% 96.7% 97.2%
keterampilan In Soal Sangat
memprediksi Memprediksi waktu 1 A Kriteria Sangat Sangat Sangat
kedatangan paling cepat layak layak layak layak
dari data jarak yang
tersedia. Setelah melalui tahap judgement, soal direvisi
Memprediksi jawaban 2 sesuai saran dari ahli sampai akhirnya soal layak
C yang mungkin untuk digunakan untuk mengukur keterampilan proses
mengisi tabel yang sains.
kosong berdasarkan
Kemudian soal yang telah direvisi tersebut di adalah 30 orang siswa.
ujicobakan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 12
Validitas
Bandung. Jumlah siswa sebagai sampel uji coba

ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 218 ]


Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia

Untuk menguji validitas empiris pada Persamaan (2) merupakan rumus Spearman
instrumen tes yang dikembangkan adalah Brown, yaitu persamaan yang digunakan untuk
dengan menggunakan perhitungan korelasi menghitung koefisien reliabilitas tes yang
product-moment dengan angka kasar. dikembangkan.
Persamaan untuk menghitung validitas.
Dari hasil perhitungan reliabilitas tes yang
dikembangkan dan telah di ujicoba adalah 0,67.
Arti dari nilai ini adalah instrumen tes yang
dikembangkan masih kurang reliabel karena
koefisien reliabilitasnya berada di bawah 0,70.
Tingkat Kesukaran Soal (Difficulty Index)
N  XY      (1) Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran
r  X 2
 2 seimbang (proporsional) artinya soal tersebut

2
N X
baik karena tidak terlalu sukar namun tidak
 
N terlalu mudah [7]. Salah satu untuk mengitung

Keterangan :
r = koefisien korelasi antara variabel X dan tingkat kesukaran soal dengan menggunakan
variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan. proporsi menjawab benar (proportion correct).
N = jumlah sampel
p
 (3)
Pada validitas tes, X adalah nilai hasil ujicoba B
n
soal yang dikembangkan, dan Y adalah nilai Keterangan :
ulangan siswa pada materi fisika yang berbeda. B = jumlah siswa yang menjawab benar
Sedangkan untuk validitas item, X adalah skor n = jumlah kelompok bawah [7].
item soal, dan Y adalah skor total yang diperoleh
siswa pada ujicoba soal yang dikembangkan. Untuk menentukan penafsiran tingkat
kesukaran soal digunakan kriteria sebagai
Kriteria korelasi ini adalah sebagai berikut.
0,81 – 1,00 = sangat tinggi berikut.
0,61 – 0,80 = tinggi p  0,70 = mudah,
0,41 – 0,60 = cukup 0,30 p 0,70 = sedang,
0,21 – 0,40 = rendah = sukar
0,00 – 0,20 = sangat rendah [6]. p  0,30

Hasil dari pengolahan data ujicoba yang telah Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal ada
dilakukan adalah sebagai berikut. pada tabel berikut.
Tabel 3 Hasil validasi item soal ujicoba Tabel 4 Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal
No. Validitas Kategori No Indeks Kategori Taraf
ΣB
1 0.51 sedang Soal Kesukaran (P) Kesukaran
2 0.32 rendah 1 4 0.13 sukar
3 0.47 sedang 2 29 0.97 mudah
4 0.55 sedang 3 19 0.63 sedang
5 0.12 sangat rendah 4 5 0.17 sukar
6 0.09 sangat rendah 5 29 0.97 mudah
7 0.49 sedang 6 7 0.23 sukar
8 0.51 sedang 7 15 0.50 sedang
9 0.09 sangat rendah 8 4 0.13 sukar
10 0.76 tinggi 9 13 0.43 sedang
11 0.40 sedang 10 18 0.60 sedang
12 0.42 sedang 11 19 0.63 sedang
Sedangkan dari hasil perhitungan untuk tes, 12 26 0.87 mudah
validitasnya adalah 0.50 (berkategori sedang).
Daya Pembeda (Discriminating Power)
Reliabilitas
rnn  2r2.1 Perhitungan daya pembeda soal adalah
(2)
 pengukuran sejauh mana suatu soal dapat
2.1
membedakan siswa yang sudah memahami

Keterangan : materi dengan baik dengan siswa yang masih
rnn = koefisien reliabilitas belum atau kurang menguasai materi.
r2.1 = korelasi antara skor-skor setiap tes (disini ujicoba dengan pada
nilai yang dikorelasikannya adalah nilai nilai ulangan siswa
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 219 ]
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia

WH  n
DP 
Keterangan : (4)
materi fisika yang berbeda) WL = jumlah siswa yang menjawab benar dari
n = panjang tes yang selalu sama dengan 2 [7]. kelompok bawah

ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 220 ]


Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia

WH = jumlah siswa yang menjawab benar dari Achmad Samsudin, M.Pd., Bapak Drs. Iyon
kelompok atas Suyana, M.Si., atas bimbingannya dalam
n = 50% x jumlah siswa merevisi instrumen tes yang dikembangkan,
Bapak Drs. David E Tarigan, M.Si. dan Ibu Hj.
daya pembeda ditentukan dari kriteria
Winny Liliawati, S.Pd., M.Si. yang telah
sebagai berikut.
memjudgement soal yang dikembangkan, guru
0,70 – 1,00 = baik sekali
mata pelajaran Fisika SMP Negeri 12 Bandung
0,40 – 0,69 = baik
yang memberikan izin untuk melakukan ujicoba
0,20 – 0,39 = cukup
soal, siswa-siswi kelas VIII H SMP Negeri 12
0,00 – 0,19 = jelek
Bandung atas bantuannya, serta rekan-rekan
DP < 0,00 = buruk, soal sebaiknya dibuang.
yang telah banyak membantu penulis.
Tabel berikut merupakan tabel hasil perhitungan
daya pembeda soal yang sudah dikembangkan. Referensi
Tabel 5 Hasil perhitungan daya pembeda soal [1] C. R. Semiawan, et al, “Pendekatan
Keterampilan Proses”, Penerbit Gramedia
No Soal Daya Pembeda Kategori Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1992, hlm.18
1 0.27 cukup [2] Shinta Dewi, “Keterampilan Proses Sains”,
2 0.07 jelek Penerbit Tirta Emas Publishing, Bandung,
3 0.33 cukup 2008
4 0.33 cukup [3] B. K. Beyer, “Teaching Thinking Skill: A
5 0.07 jelek Handbook for Elementary School Teachers”,
6 0.07 jelek Penerbit Allyn & Bacon, New York, USA,
7 0.47 baik 1991, p. 112
8 0.27 cukup [4] Kartika Santi, Hendar Sudrajad dan Yennita,
9 0.2 cukup “Pengembangan Instrumen Penilaian
10 0.67 baik Keterampilan Proses Sains pada Mata
11 0.33 cukup Pelajaran Fisika”, Fakultas Keguruan dan
12 0.27 cukup Ilmu Pendidikan, Universitas Riau, URI
repository.unri.ac.id [accessed 2 Februari
Penelitian yang sudah dilakukan pada saat ini 2015]
baru sampai ujicoba soal tahap pertama, belum [5] Sumarna Surapranata, “Panduan Penulisan
sampai revisi soal dan ujicoba tahap kedua agar Tes Tertulis Implementasi Kurikulum 2004”,
hasilnya lebih baik dan tidak ada kategori rendah Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung,
pada validitas butir soal dan kategori jelek pada Cetakan Ketiga, 2007, p. 132
daya pembeda. [6] Suharsimi Arikunto, “Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan”, Penerbit PT Bumi Aksara,
Kesimpulan Jakarta, Cetakan Kedua, 2013, p. 87
[7] Zaenal Arifin, “Evaluasi Pembelajaran”,
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung,
hasil penelitian yang dilakukan adalah instrumen Cetakan Kelima, 2013, p. 254
tes keterampilan proses sains pada mata
pelajaran fisika untuk materi gerak SMP yang Ajeng Suryani*
dikembangkan dinyatakan valid dan sudah layak Mahasiswa Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
untuk digunakan. Pengembangan instrumen
Pendidikan Indonesia
penilaian keterampilan proses sains pada
ajengsuryani892@gmail.com
penelitian ini adalah instrumen tes bentuk pilihan
ganda dengan indikator keterampilan proses
Dr. Parsaoran Siahaan, M.Pd.
sains sebanyak empat indikator dari enam Dosen Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan
indikator, oleh karena itu, peneliti selanjutnya Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
dapat mengembangkan kembali instrumen tes Pendidikan Indonesia
keterampilan proses sains ini agar lebih lengkap saor_smart@yahoo.co.id
lagi dan mengembangkan pembelajaran fisika
dengan pendekatan keterampilan proses sains. Achmad Samsudin, M.Pd
Dosen Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan
Ucapan terima kasih Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Pendidikan Indonesia
Penulis mengucapkan terima kasih kepada achmadsamsudin@upi.edu
berbagai pihak yang telah membantu penelitian
ini, diantaranya dosen pembimbing kami Bapak *Corresponding author
Dr. Parsaoran Siahaan, M.Pd. dan Bapak

ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 220 ]

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai