Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
izin-NYA kami dapat menyelesaikan tugas Perkembangan Arsitektur I yang
diberikan oleh Dosen untuk melengkapi nilai-nilai mata kuliah ini.
Di dalam tugas ini kami membahas tentang Perkembangan Arsitektur
Kebudayaan Klasik Racoco
Sesungguh di dalam tugas ini masih belum dikatakan sempurna, kami sadari
 bahwa masih banyak kekurangan dalam tugas yang kami susun, oleh karena itu
kami berharap pada Dosen mata kuliah ini untuk memberi kritikan kepada kami.
Dan kami berharap agar tugas ini dapat diterima dengan baik dan
 bermaanfaat bagi yang membacanya. Akhir kata
kata kami ucapkan terima kasih.

Palu, 2 Mei 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... 1


DAFTAR ISI .................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 3
B. Tujuan ................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Latar Belakang ............................................................ 4
B. Ciri Arsitektur Raccoco .................................................................... 7
C. Tokoh Arsitektur Raccoco ............................................................... 8
D. Desain Interior Raccoco ................................................................... 8
E. Bangunan Arsitektur Raccoco ......................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Arsitektur memiliki sejarah yang sangat panjang dari awal munculnya
kegiatan membangun atau sebatas mencipta ruang di masa lalu hingga kini
menjadi sebuah ilmu dan profesi penting dalam kehidupan manusia.
Arsitektur di setiap tempat memiliki bentuk dan gaya yang berbeda,
dikarenakan perbedaan kebutuhan dan sumber daya. Namun tidak hanya itu,
diantara perbedaan tersebut bisa ditemukan bagian-bagian yang mirip. Ini
menandakan ada sebuah awal yang kemudian berkembang dan menyebar
membawa pengaruh ke berbagai belahan dunia. Silsilah arsitektur barat
misalnya, dimulai dari zaman sebelum masehi yaitu arsitektur Yunani,
Romawi, kemudian muncul arsitektur Byzantium, Romanika (800 masehi),
Gothic, Renaissance (1500-1600 masehi), Baroque, Rococo, Klasikisme &
Romantisme, Ekseptisme, Art Nouve, dan di masa kini gaya arsitektur
Modern dan Post Modern, pada peralihan-peralihan masa pergerakan
tersebut terjadi perubahan atau bahkan pertentangan dalam ideologi desain
yang kemudian melahirkan gaya baru yang lebih baik. Bangunan-bangunan
era sebelum-sebelumnya itu masih yang bertahan dan menarik untuk
ditinjau, melihat arsitektur sangat mencirikan kehidupan pada periode-
 periode kehidupan manusia. Bukan tidak mungkin gaya arsitektur yang
telah lama punah akan melahirkan langgam arsitektur baru lagi di masa
depan.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah dan latar belakang munculnya gaya arsitektur
Roccoco
2. Untuk mengetahui ciri dari arsitektur Roccoco
3. Untuk mengetahui Contoh-contoh bangunan arsitktur Roccoco
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Latar Belakang


Kata Rokoko berasal dari kombinasai kata Perancis rocaille, yang artinya
 batu, dan coquilles, yang artinya kerang, karena keterikatan dengan benda-
 benda asal motif dekorasinya. Istilah Rokoko juga bisa diartikan sebagai
kombinasi kata "barocco" (bentuk teratur dari mutiara, kemungkinan berasal
dari kata "baroque") dan kata Perancis "rocaille" (bentuk populer dari
ornamen taman dan interior menggunakan kerang dan kerikil hias), dan juga
 bisa dipakai untuk menjelaskan gaya yang halus dan indah yang menjadi
mode di Eropa selama abad ke-18. Karena gaya Rokoko suka dan fokus
 pada seni dekoratif, beberapa kritikus menggunakan istilah ini untuk
merendahkan secara tidak langsung bahwa gaya itu sembrono atau sekedar
modus saja. Ketika istilah ini mulai digunakan di Inggris pada sekitar tahun
1836, ini menjadi ucapan sehari-hari yang artinya "ketinggalan zaman".
Faktanya, gaya ini menerima kritik keras, dan bagi sebagian orang sebagi
sesuatu yang dangkal dan berselera rendah, dan sejak pertengahan abad 19,
istilah ini diterima oleh para ahli sejarah seni. Meskipun demikian masih
ada debat masalah pengaruh sejarah dari seni ini secara umum, Rokoko kini
dikenal luas sebagai periode besar dalam perkembangan seni Eropa.
Arsitektur Rokoko merupakan langgam arsitektur terutama yang
menekankan pada bagian interior dan seni dekoratif. Berlaku pada interior
dan ornamentasi. Umumnya interior sangat ciamik, sementara eksterior
cenderung biasa saja. Desain Rococo yang berkembang saat itu banyak
dijumpai pada ornamen-ornemen pada ruang dalam atau ruang luarnya.
Sedangkan polanya berupa hiasan daun bunga, pita serta karangan bunga.
Rokoko lebih kepada suatu bagian dari arsitektur barok akhir, ketimbang
suatu langgam yang berdiri sendiri. Berkembang di Prancis sekitar 1700
hingga 1780, ekspresi yang ditonjolkan oleh Rokoko adalah langgam formal
gedung pemerintahan masa transisional periode pencerahan. Arsitektur
Rokoko memperhalus langgam abad 17 sebelumnya yang keras dan gagah
menjadi langgam yang lebih elegan, khas selera abad 18.
Arsitektur Rococo merupakan perkembangan lanjut dari arsitektur Barok,
di mana bentuk-bentuk yang digunakan masih belum berubah. Contohnya
adalah pada kolom-kolom interior Le Camus, Colisee, Champs-Elysees di
Paris. Contoh lain adalah gereja Karlskirche (arsitek: Johann Fischer von
Erlach; ta-hun penggarapan 1715 to 1737). Disini, bangunan ditonjolkan
dengan adanya dua menara kembar di sebelah kanan-kiri portico berkolom
gaya hexa-style Korintian. Bentukan yang terjadi masih dapat dikategorikan
sederhana, sedangkan bentukan-bentukan lengkung yang terjadi hanyalah
sebagai identitas gaya ber-cirikan Barok-Rococo yang dipakainya.
Bangunan Christ Church (arsitek Nicholas Hawksmoor; tahun pengerjaan
1715-1729) berbentuk pukal (massa) geometrik dan balok yang bersahaja,
dengan portico beratap lengkung yang bercirikan Georgian yang tercampur
dengan gaya khas Barok.
Kata Rokoko kemungkinan berasal dari kata Bahasa Prancis, rocaille dan
coquille (karang dan kerang), bentuk alami yang populer di Italia masa
 barok, khususnya pada dekorasi interior maupun taman. Dari cakupan yang
kecil tersebut, kata rokoko perlahan mulai banyak dikenal di seluruh Eropa.
Ciri-ciri yang diusung bangunannya: Warna-warna terang dan kuat
digantikan oleh warna-warna pastel. Permainan cahaya difus melingkupi
interior bangunan. Permukaan yang kasar digantikan oleh yang lebih halus
dengan penekanan hanya pada titik-titik tertentu. Struktur dari bangunan
diringankan, untuk memberi kesempatan interior lebih berbicara.
Memainkan imajinasi pengguna bangunan melalui detail-detail yang halus
namun rumit. Masuknya unsur-unsur detail dari dunia timur, khususnya
Cina dan Arab. Ciri lengkung, kurva, asimetri. Patung dekoratif serta
lukisan yang menyatu dengan struktur.
Arsitek rokoko pada umumnya melakukan pendekatan desain untuk
membuat ruang menjadi lebih menyatu. Menekankan pada penyelesaian
struktur dan membuat skema-skema bagi dekorasi bangunan. Juga menarik
untuk dilihat bahwa arsitek umumnya menaikkan tinggi plafon dari bagian
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Arsitektur rokoko merupakan perkembangan dari arsitektur barok. Istilah
rokoko(rococo) merupakan gabungan dari kata Rocaille(Perancis) yang berarti
kerang dan Barocco(Italia) yang berarti gaya barok. Dari sini dapat diketahui
 bahwa arsitektur rokoko memiliki beberapa kesamaan dengan arsitektur barok.
Arsitektur rokoko muncul sebagai akumulasi dari kejenuhan masyarakat akan
arsitektur barok yang terkesan berat dengan unsur dekoratif yang penuh pada
fasad. Arsitektur rokoko muncul dengan tampilan yang lebih ringan dari
arsitektur barok namun tetap memiliki kesamaan seperti penggunaan pilar dan
menara pada bangunan.
Perbedaan antara arsitektur barok dan arsitektur rokoko:
 Penggunaan warna untuk finishing bangunan.
Arsitektur barok menggunakan warna-warna terang sedangkan
arsitektur rokoko menggunakan warna-warna yang cenderung lebih
gelap.
 Pencitraan yang muncul dari bangunan.
Kesan yang ditampilkan arsitektur barok mulia, agung, dan
kebesaran seorang raja, sedangkan arsitektur rokoko lebih menampilkan
kesan ringan tanpa menghilangkan kesan rahmat dari bangunan.
 Unsur dekoratif pada fasad bangunan.
Unsur dekoratif arsitektur barok melimpah dan kaya akan motif
sedangkan arsitektur rokoko merupakan penyederhanaan dari motif-motif
arsitektur barok.
DAFTAR PUSTAKA

ARSITEKTUR ROKOKO, Salmon Priaji Martana, M.T, 2012.


http://rurucoret.blogspot.co.id/2009/01/arsitektur-rokoko.html

Anda mungkin juga menyukai