Anda di halaman 1dari 6

PEMILIHAN OBAT

RSU.P PINDAD
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/ / /2018 01 1 dari 1

Kepala Rumah Sakit Pindad


STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL Februari 2018

Merupakan serangkaian pemilihan obat melalui proses filtrasi berdasarkan


PENGERTIAN kriteria yang telah ditentukan, setelah mendapatkan persetujuan Direksi akan
ditetapkan menjadi Formularium Rumah Sakit

TUJUAN Menetapkan standarisasi obat yang harus disediakan di Rumah Sakit

1. Undang-undang Republik No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang-undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009 tentang Rumah
KEBIJAKAN Sakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1197/MENKES/SK/X/2004 tentang standar pelayanan farmasi
1. Berikan draft usulan obat kepada masing-masing SMF (Staf Medik
Fungsional) oleh Panitia Farmasi untuk diisi penawaran obat yang akan
dimasukkan dalam penyusunan formularium
2. Tawarkan kepada principal farmasi untuk mengajukan produk obat yang
akan dimasukkan dalam penyusunan formularium
3. Lakukan seleksi dan analisa antara komitmen SMF dengan usulan
penawaran dari principal farmasi oleh Panitia Farmasi
4. Laporkan hasil seleksi formularium, laporkan hasil seleksi obat yang sudah
PROSEDUR
ditetapkan kepada Kepala Rumah Sakit oleh Panitia Farmasi
5. Buat ketetapan SK Formularium Rumah Sakit oleh Panitia Farmasi
6. Sosialisasikan hasil Formularium kepada SMF dan principal farmasi oleh
Panitia Farmasi
7. Cetak buku Formularium oleh Panitia Farmasi
8. Bagikan buku formularium ke seluruh SMF dan ke unit pelayanan yang
terkait oleh Panitia Farmasi

1. Panitia Farmasi
UNIT TERKAIT
2. Pelayan Medis
PEMUSNAHAN SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKALAN
KESEHATAN
No Dokumen No Revisi Halaman

Prosedur Tetap Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh,


Direktur RSU Pindad

Pengertian 1. Pemusnahan sedian farmasi dan alat kesehatan dilaksanakan


terhadap sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah kadaluarsa
2. Pemusnahan sedian farmasi dan alat kesehatan dilaksanakan
terhadap sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi
syarat untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan
Tujuan Melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan
sedian farmasi danalat kesehatan yang tidak tepat serta yang tidak
memnuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan.
Kebijakan
Prosedur 1. Melaksanakan inventarisasi terhadap sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan yang akan di musnahkan ( Daftar terlampir )
2. Menyiapkan administrasi berupa laporan dan berita acara
pemusnahan
3. Mengkoordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan
kepada pihak terkait dalam hal ini :
a. Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur
b. Kepolisian Kabupaten Kotawaringin Timur
c. BPOM Provinsi Kalimantan Tengah
4. Menyiapkan tempat pemusnahan
5. Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk
sediaan
6. Membuat laporan pemusnahan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
Unit Terkait

PEMUSNAHAN Pemusnahan akan dilakukan jika ada sediaan farmasi yang rusak atau sudah kadaluarsa.
Dengan cara memisahkan sediaan yang rusak dengan sediaan yang masih baik, kemudian mengeluarkan
obat / alkes dari kemasannya setelah itu obat dapat dihancurkan kemudian di timbun dalam tanah
rangkaian kegiatan pemusnahan sediaan farmasi dalam rangka pembebasan barang milik atau kekayaan
negara dari tanggung jawab berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
PEMUSNAHAN SEDIAAN FARMASI

DAN PERBEKALAN KESEHATAN

Menyiapkan tempat pemusnahan

Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan.

6. Membuat laporan pemusnahan obat dan perbekalan kesehatan,

sekurang-kurangnya memuat:

a) Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi

dan perbekalan kesehatan

b) Nama dan jumlah sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

c) Nama apoteker pelaksana pemusnahan sediaan farmasi dan

perbekalan kesehatan

d) Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi

dan perbekalan kesehatan

7. Laporan pemusnahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

ditandatangani oleh apoteker dan saksi dalam pelaksanaan pemusnahan

(berita acara terlampir


PENANGANAN APABILA KETIDAKTERSEDIAAN STOK OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMAH SAKIT 001/SPO/MEDIS/2016 01 1 dari 2


UMUM PINDAD

STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan,
OPERASIONAL 25 NOPEMBER 2016 Plt.Direktur RSU.PINDAD
( SPO )

Merupakan kegiatan menangani kebutuhan obat/alkes apabila instalasi


PENGERTIAN farmasi kekosongan stok

Memastikan dan menjamin tersedianya obat di rumah sakit sesuai


TUJUAN kebutuhan apabila instalasi farmasi mengalami kekosongan obat.

Penyediaan obat/alkes di rumah sakit sesuai kebutuhan dari apotek atau


instalasi farmasi rumah sakit di luar lingkungan RSUD Sambas yang
KEBIJAKAN
telah disetujui.

jika terjadi ketidaktersediaan obat maka


1. Petugas farmasi menghubungi petugas gudang farmasi rumah
sakit, untuk menanyakan stok obat/alkes yang dibutuhkan.
2. Petugas gudang farmasi mencatat pada ‘buku catatan permintaan
obat/alkes bila stok kosong di RS’.
3. Petugas farmasi menghubungi Ka.Instalasi farmasi untuk
PROSEDUR
melaporkan kekosongan obat
4. Kepala instalasi menghubungi distributor terkait untuk segera
melakukan pengiriman.
5. Jika kekosongan terjadi pada distributor, maka dilakukan
peminjaman ke apotek yang kerja sama dgn RSUD Sambas,
RSUD Pemangkat atau IFK Dinas kesehatan kabupaten Sambas.
6. Dilakukan pengembalian jika obat obat/alkes sudah ada.

DOKUMEN
TERKAIT
1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit
UNIT TERKAIT
RSU. PINDAD PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

FARMASI/04/16 - 1/1
Standar Prosedur Tanggal terbit Ditetapkan,
Operasional Direktur RSU PINDAD

01-01-2016

1. Definisi Penyimpanan perbekalan farmasi merupakan kegiatan pengaturan dan


penataan perbekalan farmasi pada lokasi penyimpanan di gudang farmasi
sesuai persyaratan yang ditetapkan.
2.Ruang Lingkup Prosedur kerja ini berlaku di RS MITRA SEHAT.

3. Tujuan 1. Mempermudah pencarian barang dengan cepat pada waktu dibutuhkan.


2. Mempermudah pengontrolan perbekalan farmasi sehingga mutu barang
terjamin.
3. Meminimalisir kejadian kadaluwarsa dan kerusakan obat
4.Langkah-langkah 1. Barang yang sudah diterima diletakkan pada tempat yang sudah
ditentukan
2. Setiap barang yang masuk dicatat pada kartu stok.
3. Sistem penyimpanan dikelompokkan berdasarkan jenis dan macam
sediaan.
a. Bentuk sediaan obat (tablet, kapsul, syrup, drop, salep/krim, injeksi
dan infuse).
b. Bahan baku.
c. Alat-alat kesehatan.
d. Gas Medik.
e. Bahan berbahaya.
f. Bahan mudah terbakar.
4. Penyusunannya berdasarkan alfabetis dari A_Z serta menggunakan
system FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out).
5. Barang disimpan pada ruang / tempat dengan suhu yang sesuai.
6. Obat / bahan obat berbahaya dan mudah terbakar disimpan pada tempat
terpisah yang telah ditentukan.
7. Obat narkotika dan psikotropika disimpan pada lemari khusus yang
terkunci.
6. Unit Terkait 1. Unit Rawat Jalan.
2. Unit Rawat Inap.
3. Unit Gawat Darurat
4.

Anda mungkin juga menyukai