Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO CR-1

Seorang perempuan berusia 35 tahun G2P1A0 usia kehamilan 24 minggu datang


ke puskesmas dengan keluhan kepala terasa berat.

STEP 1

Kepala terasa berat

STEP 2

Kepala Terasa Berat

-Preeklampsia
-

STEP 3

1. Preeklasmpsia
 Defenisi
Preeklampsia ialah suatu sindrom spesifik pada kehamilan yang
terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu, pada wanita yang sebelumnya
normotensi. Keadaan ini ditandai oleh peningkatan tekanan darah (140/90
mmHg) yang disertai oleh proteinuria.
Kriteria gejala preeklampsia yang diadopsi dari The Working of the
National High Blood Pressure Education Program 2000 dapat ditegakkan
bila ditemukan tanda-tanda di bawah ini :
a. Tekanan darah sistolik >140 mmHg atau tekanan diastolik > 90 mmHg
b. Proteinuria > 0,3 g/24 jam atau +1 pada pemeriksaan kualitatif
c. Timbulnya hipertensi setelah usia kehamilan 20 minggu pada wanita
yang sebelumnya normotensi
Preeklampsia merupakan sindrom spesifik kehamilan berupa
berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel.
Proteinuria adalah penanda penting preeklampsia. Definisi proteinuria
adalah terdapatnya 300 mg atau lebih protein dalam urin 24 jam atau 30
mg/dL (+1 pada dipstik) secara menetap pada sampel urin acak.

 Aspek Klinis
Gambaran klinik preeklampsia bervariasi luas dan sangat
individual. Kadang-kadang sukar untuk menentukan gejala preeklampsia
mana yang timbul lebih dahulu.
Secara teoritik urutan-urutan gejala yang timbul pada preeklampsia
ialah edema, hipertensi, dan terakhir proteinuria. Sehingga bila gejala-
gejala ini timbul tidak dalam urutan diatas dapat dianggap bukan
preeklampsia.
Dari semua gejala tersebut, timbulnya hipertensi dan proteinuria
merupakan gejala yang paling penting. Namun, sayangnya penderita
seringkali tidak merasakan perubahan ini. Bila penderita sudah mengeluh
adanya gangguan nyeri kepala, gangguan pengelihatan, atau nyeri
epigastrium, maka penyakit ini sudah cukup lanjut.
A. Preeklampsia Ringan
 Definisi
Preeklamsia ringan adalah suatu sindroma spesifik kehamilan dengan
menurunnya perfusi organ yang berkibat terjadinya vasospasme
pembuluh darah dan aktivasi endotel.
 Diagnosis
Diagnosis preeklampsia ringan ditegakkan berdasar atas timbulnya
hipertensi disertai proteinuria dan/atau edema setelah kehamilan 20
minggu.
- Hipertensi : sistolik/diastolik ≥ 140/90 mmHg. Kenaikan sistolik ≥
30 mmHg dan kenaikan diastolik ≥ 15 mmHg tidak dipakai lagi
sebagai kriteria preeklampsia.
- Proteinuria : ≥ 300 mg/24 jam atau ≥ 1 + dipstik.
- Edema : edema lokal tidak dimasukan dalam kriteria
preeklampsia, kecuali edema pada lengan, muka dan perut, edema
generalisata.
 Managemen Umum Preeklampsia Ringan
Pada setiap kehamilan disertai penyulit, maka selalu dipertanyakan,
bagaimana :
- Sikap terhadap penyakitnya, berarti pemberian obat-obatan, atau
terapi medikamentosa
- Sikap terhadap kehamilannya ; berarti mau diapakan kehamilan ini
 Apakah kehamilan akan diteruskan sampai aterm?
Disebut perawatan kehamilan “konservatif” atau “ekspektatif”
 Apakah kehamilan akan diakhiri (diterminasi)?
Disebut perawatan kehamilan “aktif” atau “agresif”
 Tujuan Utama Perawatan Preeklampsia
Mencegah kejang, perdarahan intrakranial, mencegah gangguan fungsi
organ vital, dan melahirkan bayi sehat.
B. Preeklampsia Berat
 Definisi
Preeklampsia berat ialah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik ≥
160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg disertai
proteinuria lebih 5 g/ 24 jam.
 Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasar kriteria preeklampsia berat
sebagaimana tercantum dibawah ini. Preeklampsia digolongkan
preeklampsia berat bila ditemukan satu atau lebih gejala sebagai
berikut :
- Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥
110 mmHg. Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil
sudah dirawat di rumah sakit dan sudah menjalani tirah baring.
- Proteinuria lebih 5 g/ 24 jam atau 4 + dalam pemeriksaan
kualitatif.
- Oliguria, yaitu produksi urin kurang dari 500 cc/ 24 jam.
- Kenaikan kadar kreatinin plasma.
- Gangguan visus dan serebral : penurunan kesadaran, nyeri kepala,
skotoma, dan pandangan kabur.
- Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen
(akibat teregangnya kapsula Glisson).
- Edema paru-paru dan sianosis.
- Hemolisis mikroangiopatik.
- Trombositopenia berat : < 100.000 sel/mm 3 atau penurunan
trombosit dengan cepat.
- Gangguan fungsi hepar (kerusakan hepatoselular) : peningkatan
kadar alanin dan aspartate aminotransferase.
- Pertumbuhan janin intrauterin yang terhambat.
- Sindrom HELLP
 Pembagian Preeklampsia Berat
Preeklampsia berat dibagi menjadi (a) preeklampsia berat tanpa
impending eclampsia dan (b) preeklampsia berat dengan impending
eclampsia. Disebut impending eclampsia bila preeklampsia berat
disertai gejala-gejala subjektif berupa nyeri kepala hebat, gangguan
visus, muntah-muntah, nyeri epigastrium, dan kenaikan progresif
tekanan darah.
 Perawatan Dan Pengobatan Preeklampsia Berat
Pengelolaan preeklampsia dan eklampsia mencakup pencegahan
kejang, pengobatan hipertensi, pengelolaan cairan, pelayanan suportif
terhadap penyulit organ yang terlibat, dan saat yang tepat untuk
persalinan.
 Monitoring Selama Di Rumah Sakit
Pemeriksaan sangat teliti diikuti dengan observasi harian tentang
tanda-tanda klinik berupa : nyeri kepala, gangguan visus, nyeri
epigastrium, dan kenaikan cepat berat badan. Selain itu, perlu
dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran proteinuria,
pengukuran tekanan darah, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan
USG dan NST.
 Managemen Umum Perawatan Preeklampsia Berat
Perawatan preeklampsia berat sama halnya dengan perawatan ringan,
dibagi menjadi dua unsur :
- Sikap terhadap penyakitnya, yaitu pemberian obat-obatan atau
terapi medisinalis.
- Sikap terhadap kehamilannya, berarti mau diapakan kehamilan ini
 Apakah kehamilan akan diteruskan sampai aterm?
Disebut perawatan kehamilan “konservatif” atau “ekspektatif”
 Apakah kehamilan akan diakhiri (diterminasi)?
Disebut perawatan kehamilan “aktif” atau “agresif”

Anda mungkin juga menyukai