Skenario 2
MALNUTRISI
Seoranganaklaki-laki 2
tahundibawaplehibunyakepuskesmasdengankeluhanBerat badan
anaknyatidaksesuaidenganteansebayanya. Ibunyakhawatirkarenasemakin lama
semakinkurus dan selaludibawahgarismerah pada KMS. Saatinianaktampaklemas,
sangatkurus, matacekung, perut, muka, kaki terlihatmembesar, rambut tipis
mudahrontok. Riwayat ASI hanya 3 bulan dan dilanjutkandenganpemberian
MPASI. Pemeriksaanfisikdidapatkananakapatis, konjungtiva palpebral anemis,
otot kaki atrofi, edema tibia (+), crazy pavement dermatosis (+), baggy pants (+),
BB 5kg, Pb 60cm, lingkarkepala 40cm.
doktermenyarankanpemeriksaanpenunjanguntuk diagnosis.
STEP 1
STEP 2
STEP 3
1. Sebagaiberikut :
a. Defisiensifemenyebabkananemis.
2
STEP 4
1. Sebagaiberikut :
a. Kwarshiokor :edemaseluruhtubuh, wajahmembulat, rambutrontok
3
b. Kekuranganprotein :regrasirambutterhambat.
Perubahansiklusmetabolisme, hepatomegaly, infeksi.
c. Marasmus :kulitkeriput, baggy pants, igagambang, penyakikronik.
d. Atrofiotot :asupannutrisimenurun, protein
menurunterjadipenurunancadangan protein di otot.
e. Malnutrisi
1) Defisiensifitamin dan mineral
menyebabkangangguanpenglihatan (Na,Kmenurun), dan
menyebabkanpenurunan volume
cairanelektolitmenyebabkandehidrasi.
2) Penurunan protein
menyebabkanperubahanmetabolismetubuh,
terjadgangguanabsorpsi transport zatgizi
,menyebabkanpenurunancadangan protein di
ototterjadiatrofiotot.
3) Produksi albumin menurunmenyebabkanpenurunantekanan
osmotic, terjadiperpindahancaran dan terjadiedem.
4) Gangguan lipoprotein menyebabkan LDL
tertimbundiheparmenyebabkan hepatomegaly.
5) Pemenuhan energy dan protein
menyebakancadanganterpakai, terjadidefisiensiasam amino,
terjadiatrofiotot, dan terjadi baggy pants.
2. Sebagaiberikut :
a. KMS berdasarkanusia dan letakgarisgrafik.
b. WHO
c. CDC
3. KMS
a. Dibawahgarismerah (kurangzatgizi).
b. 2 pita garismerah (ringan).
c. 2 pita diataskuning (cukup).
4. Sebagaiberikut :
4
a. Lebihdari 6 bulan.
b. Adekuat.
c. Konsistensipemberia, higienitas.
5. Anamnesis, RPD, RPS, RPK, RPSOS, riwayatimunisasi, riwayatkelahiran,
Pemeriksaanpenunjang, kesadaran, stasusgizi, Head to toe.
6. Saatlahir :
a. Status gizi.
b. ASI.
c. Status tumbuhkembanganak.
MIND MAP
Manifestasi
klinis
Etiologi
Malnutrisi
Macam
Faktor resiko kelainan
Penegakan
diagnosis
STEP 5
STEP 6
Belajarmandiri
5
STEP 7
senjaakanmeresponterapisetelah 24 – 48 jam.
Serosiskonjungtiva yang aktif dan
bintikbitotmulaimeredadalam 2 – 5 hari, dan
akansembuhdalam 2 minggu.
Sementaraituserosiskornearedadalam 2 – 5 hari dan
korneakembali normal setelah 1 – 2 minggu. Anak yang
menderitadiaremenyerapsedikit vitamin A. Namun, jumlah
yang terserapcukupuntukmengobatikekuangan,
asalkananakmemangmengonsumsidosis yang dianjurkan.
Penderitakekuranganvitamin A dan
malnutrisisekaligusharusdiawalilebihcermatkarena status
vitamin A merekatidakmantap dan sewaktu-
waktucepatsekalimemburukmeskipuntelahdiberisuplementa
sisebanyak yang disarankan. Pada kelompokini,
dosissuplementasiperluditambah. Oleh karenanya, 1 – 4
minggukemudiandiberikansatudosistambahan,
denganharapancadangan vitamin A dalamhatilebihbanyak.
Pada anak yang menderita KKP
beratperluditambahkansatudosissetiap 4 minggusampai
status protein membaik.
Kerusakankorneaakibatxeroftalmiamerupakankasus
kegawatdaruratan medic. Pada keadaanini, vitamin A
harussegeradiberikan, berdasarkantigamacamdosis.
Untukmengobatiataumengurangiresikoinfeksimatasekunder
(akibatbakteriatau virus) yang
dapatmemperburukkerusakankornea, sebaiknyadiberikan
antibiotic salepmata yang
mengandungtetrasiklinataukloramfenikol
(janganmenggunakansalep yang mengandung steroid).
Untukmencegah trauma (kornearusakakibatserosis dan
ulserasi), matasebaiknyaditutupdenganbahan yang
10
vitamin A
dosistinggikepadaibumenyusuiataumemberisatuataubeberap
adosiskepadabayi. Kedualangkahinilayakdipertimbangkan
Langkahpertamaperludilaksanakanterutama di
daerah yang berpotensimengalamidefisiensi.
Kepadakelompokibutersebutharusdiberikansuplementasi
vitamin A sebanyak 20.000 IU segerasetelahmelahirkan.
Suplementasiiniterbuktibukanhanyamemperbaiki status
vitamin A ibutetapi juga bayinya.
Manfaatpemberianiniterutamadiarahkan pada anak yang
lahirselanjutnya.
Pemberiansuplementasikepadawanitaselama 8
bulansetelahmelahirkandianggapcukuplayak dan aman.
Program pencegahan KVA denganpemberian
vitamin A yang disertakandenganupayaperbaikankeadaan
social dan ekonomi di Negara
endemistelahberhasilmenurunkanangkaprevalensi KVA
parah dan butaakibatkuranggizi. Kebersihanlingkungan dan
perbaikansaranaperumahan,
misalnyatelahberhasilmenekanangkaprevalensi dan
keparahaninfeksisaluranpernafasan, tuberculosis, diare, dan
infestasicacing yang berartimeningkatkanpenyerapan,
sertamenurunkankebutuhan metabolic akan vitamin A.
imunisasicampaksecaraefektidsekaligusmelenyapkan salah
satupemicuxeroftalmia dan kematian yang berkaitandengan
vitamin A. (2)
d. Penegakan Diagnosis
Gejaladinidefisiensitiaminberupaneuropatiperifer,
keluhanmudahcapai, dan anoreksia yang menimbulkan
edema dan degenerasikardiovaskuler,
neurologissertamuskuler. Encefalopati Wernicke
merupakansuatukeadaan yang
berhubungandengandefisiensitiamin yang
seringditemukandiantara para peminumalkoholkronis yang
mengkomsumsihanyasedikitmakananlainnya.
Ikanmentahtertentumengandungsuatuenzim (tiaminase)
16
yang
labilterhadappanas,enziminimerusaktiamintetapitidakdiang
gapsebagaimasalah yang pentingdalamnutrisimanusia. (4)
e. Penatalaksanaan dan Pencegahan
Pengobatan
Pada kejadian yang
akutpenderitaharusdengansegeradiberi 100 mg vitamin
B1secaraintravenauntukkemudianditeruskandengan 3 – 4
kali sehari 10 – 20 mg secara oral.
Pemberianinidapatditeruskanselamaberminggu-
mingguatauberbulan-bulanuntukmenjaminpenyembuhan
total dengandosisuntukbayisebanyak 5 – 10 mg dan
untukanak 10 – 20 mg yang diberikansetiaphari.
Bila beriberi terjadi pada bayi yang mendapat ASI,
baikibumaupunbayiharusdiberipengobatan.
Dosishariantiamin yang dianjurkanuntukbayi 5-10 mg, anak
10-20 mg, dan orang dewasa 50 mg.
Pengobatan/berlangsungselama be-berapaminggu.
Pemberiansecara oral cukupefektif,
kecualibilaadagangguansalurancerna yang lama dan pada
anakdengangagaljantung,
pemberiannyaharussecaraintramus-kularatauintravena.
Biasanyapengobatantersebutakan di-
susuldenganperbaikanklinissecaradramatik,
meskipununtukpenyembuhansempurnadiperlukanwaktubeb
erapaminggu. Biasanyajantungtidakmengalamikerusakan
yang menetap. Karena beriberi umumnyadisertai oleh
defisiensikomponen vitamin B komplekslainnya,
makaselaintiamindianjurkan pula pemberian vitamin B
kompleks. (4)
Pencegahan
17
C. Defisiensi vitamin B2
a. Definisi
Riboflavin
terdiriatassebuahcincinisoaloksazinheterosiklik yang
terikatdengangula alcohol, ribitol. Jenis vitamin iniberupa
pigmen fluoresenberwarna yang
relatifstabilterhadappanastetapiteruraidengancahaya yang
visible.(1)
b. Etiologi
Mononukleatida (FMN) dan flavin adenine
dinukleotida (FAD).FMN dibentuk oleh reaksi fosforilasi
riboflavin yang tergantung pada ATP sedangkan FAD
disintesis oleh reaksi selanjutnya dengan ATP dimana
bagian AMP dalam ATP dialihkan kepada FMN. FMN dan
FAD
berfungsisebagaigugusprostetikenzimoksidoreduktase,di
mana
gugusprostetiknyaterikaterattetapinonkovalendenganapopro
teinnya. Enzim-enziminidikenalsebagai flavoprotein.
Banyak enzim flavoprotein mengandungsatuataulebihunsur
metal sepertimolibneumsertabesisebagaikofaktoresensial
dan dikenalsebagaimetaloflavoprotein.(3)
18
GejalaKlinis
Defisiensi riboflavin menyebabkan ariboflavinosis
dengangejala :(4)
Stomatitis angularis : pada
sudutmulutterdapatmaserasi dan retak-retak
(fisura) yang memancarkearah pipi.
Glositis : pada
penderitademikianditemukanlidahmerahjambu dan
licin, menunjukkanhilangnyastrukturpapil.
Perubahankulitberupalukaseboroik pada
lipatannasolabium, sekitarlubanghidung,
dauntelinga, dan kelopakmata.
Adakalanyaditemukan dermatitis pada tangan,
sekitar vulva, anus, dan perineum.
Perubahan pada
matasehinggamenimbulkanfotofobia,
lakrimasiberlebihan, rasa panas dan pusing.
Adakalanyaditemukan anemia
berattipenormokromnormositikdenganretikulositop
enia.
KelainanLaboratorium
Urin yang mengandung riboflavin kurangdari 50 µg
merupakanindikasiadanyadefisiensi vitamin B2 dan
biasanyasudahdisertaigejalaklinisnya.(4)
D. Defisiensi vitamin B6
a. Definisi
Vitamin B6 terdiriatasderivatpiridin yang
berhubunganeratyaitupiridoksin,
piridoksalsertapiridoksamin dan derivatfosfatnya yang
bersesuaian. Bentukaktifdari vitamin B6
adalahpiridoksalfosfat, di mana semuabentuk vitamin B6
diabsorbsidaridalamintestinum
,tetapihidrolisistertentusenyawa-senyawa ester
fosfatterjadiselama proses pencernaan.
Piridksalfosfatmerupakanbentukutama yang diangkutdalam
plasma. (1)
b. Etiologi
Kekurangan vitamin B6 jarangterjadi dan
setiapdefisiensi yang
terjadimerupakanbagiandaridefisiensimenyeluruh vitamin B
kompleks.(2)
c. Patofisiologi dan ManifestasiKlinis
Kekurangan vitamin B6 jarangterjadi dan
setiapdefisiensi yang
terjadimerupakanbagiandaridefisiensimenyeluruh vitamin B
kompleks. Namundefisiensi vitamin B6 dapatterjadiselama
masa laktasi, pada alkoholik dan juga selamaterapi
21
0,3-0,5 mg, anak 0,5-1,5 mg, dan orang dewasa 1,5-2,0 mg.
(4)
d. Penegakan Diagnosis
Adapungejala-gejalanyaialahglositisatrofi (lidah
yang halus dan mengkilap), rasa mual, muntah-muntah,
diarebergantiandengankonstipasi,
tidakterdapatnyagetahlambung, perubahansaraf, anemia
makrositishiperkronis. Seldarahmerahmembesar dan
berkurangjumlahnya. Hal inidisebabkan oleh
gangguanpembentukanatau proses pematanganeritrosit.
Kelainanlaboratorium yang timbuladalahkadar vitamin B12
rendah (kurangdari 150 pg/ml). anemia
pernisiosabiasanyadiobatidengan 1000 µg vitamin
B12tiapbulansecarasubkutan. Pemberian oral
hasilnyatidakmenentu. Pada penderitadengangejalasaraf
yang beratdapatdiberikan 50 – 100 µg vitamin
B12setiaphari.(3)
26
d. Penegakan Diagnosis
Diagnosis ditegakkanberdasarkangambaranklinis yang
khasberupa rasa nyeri yang sangat dan gejalairitabilitas,
kelainanradiologik pada tulangpanjang, dan
adanyariwayatmasukanvitamin C yang kurang. Biasanya
terdapat riwayat ibu yang selaiu mendidihkan/memasak sari
buah untuk bayinya.Uji laboratorium untuk penyakit skorbut
sampai saat ini masih belum memuaskan. Kadar vitamin C
dalam plasma darah (puasa) lebih dari 0,6 mg/dl dapat
menyingkirkan diagnosis skorbut, tetapi kadar vitamin C
yang lebih rendah dari itu belum tentu membuktikan
adanya skorbut. Pemeriksaankadar vitamin C
dalamlapisanseldarahputihtrombosit(huffy coat)
daridarahoksalat yang diputar, saatinimerupakanpetunjuk
yang paling baikuntuk diagnosis. Kadar nihil vitamin C
pada lapisaninimenunjukkanadanyaskorbutlaten,
meskipuntidakdijumpaiadanyagejalaklinis. Kadar vitamin C
dalamjaringandapatdiukurdenganmenghitungbanyaknyaekskre
29
b. Etiologi
Kurangnyamakanan yang mengandung vitamin D,
dan juga kurangnyapaparanterhadapcahayamatahari.(3)
c. Patofisiologi dan ManifestasiKlinis
Pada defisiensi vitamin D timbulkalsifikasitulang
yang tidak normal disebabkan oleh
rendahnyasaturasikalsium dan fosfordalamcairantubuh.
Lagipularesorpsitulangakanmelebihipembentukannyahingg
amenyebabkandemineralisasiumum pada rangka yang
berakibatmenjadilunaknyatulang-
tulangsertadeformitastoraks, tulangpunggung, pelvis, dan
tulang-tulangpanjang. Osifikasiendokondral yang tidak
normal
akanterjadihinggamenimbulkankelainankarakteristik pada
bagiantulang yang terbentukbaru.
Gelisah dan sukartidurmerupakantanda-
tandadinipenyakitrakitis pada bayi. Tandaklinisbergantung
pada umurpenderitasepertikraniotabeshanyaditemukan pada
penderita yang berumurkurangdari 1 tahun. Kelainan-
kelainan yang seringditemukanadalahpembengkakan pada
sambungan-
sambungankostokondralhinggamerupakantasbeh,
pembengkakanepifisispergelangantangan dan kaki.
Terlambatmenutupnyaubun-ubunbesarmerupakantanda
yang penting. Pada anak yang
sudahberjalankemudianmenderitarakitisdapatmengalamidef
ormitas pada tungkaibawah pada tungkaibawah. Gejala lain
yang seringditemukanadalahhipotoniotot, anemia gizi,
perutmembuncit, dan pertumbuhangigigeligi yang
terlambat.(3)
31
H. Defisiensi vitamin E
a. Definisi
Vitamin E (tokoferol)
bertindaksebagaiantioksidandenganmemutuskanberbagairea
ksirantairadikalbebassebagaiakibatkemampuannyauntukme
mindahkan hydrogen
fenolatkepadaradikalbebasperksildariasam lemak
takjenuhganda yang telahmengalamiperoksidasi
.Radikalbebasfenoksi yang
terbentukkemudianbereaksidenganradikalbebasperoksilsela
njutnya.
Dengandemikiantokoferoltidakmudahterikatdalamreaksioks
33
b. Etiologi
Defisiensi vitamin E jarangsekaliditemukan oleh
sebabmakanansehari-haribiasanyamengandung vitamin E.
walaupundemikianseyogyanyakitatetapwaspadaakankemun
gkinankeadaansubklinis, misalnya pada bayiberat badan
lahirrendahdimana transfer vitamin E
melaluiplasentatidakefisien,
keadaanmalabsorpsiterutamadengansteatore.Kelainan yang
dapatdilihat pada defisiensi vitamin E ialah hemolysis dan
mengurangnyaumurhiduperitrosit.(3)
c. Patofisiologi dan ManifestasiKlinis
Defisiensiataukekurangan vitamin E
dapatmenimbulkan anemia pada bayi yang barulahir.
Kebutuhanakan vitamin E
meningkatbersamaandengansemakinbesarnyamasukan
lemak tak- jenuhganda. Asupanminyak mineral,
keterpaparanterhadapoksigen (sepertidalamtendaoksigen )
atauberbagaipenyakit yang
menyebabkantidakefisiennyapenyerapan lemak
akanmenimbulkandefisiensi vitamin E yang
menimbulkangejalaneurology. Vitamin E dirusak oleh
pemasakan dan pengolahanmakanan yang
bersifatkomersial,termasukpembekuan. Benihgandum,
minyakbijibungamataharisertabijisoftlower, dan
minyakjagungsertakedelai, semuanyamerupakansumber
vitamin E yang baik. (3)
d. Penegakan Diagnosis
34
Ditanyakanriwayatasupanmakanan yang
mengandung vitamin E sepertibiji-bijian, sayuran.
Ditanyakanmengenaipenyakit pada
anakmisalnyaadalahmalabsorpsi. Pada
pemeriksaanfisikbisaditemukanhilangnyarefleks tendon
dalam. Pada pemeriksaanpenunjangbisaditemukanadanya
anemia.(3)
e. Penatalaksanaan
Pada penderitadefisiensi vitamin E dapatdiberikan
100 – 600 mg vitamin E tiapharinya.
Belakanganinipenggunaan vitamin E sangat popular.
Vitamin E dalamdosisbesarseringdiberikanuntukmencegah
abortus habitual, partusprematus habitual, scleroderma,
penyakit-penyakit neuromuscular. Adakalanya vitamin E
digunakan pada penderitahipoproteinemiakarena vitamin E
memilikidaya metabolic pada metabolism protein.
Dalambentuksalep vitamin E
dipakaiuntukmembuathalussertamenyegarkankulit dan
mencegahkeriput.(3)
I. Defisiensi vitamin K
a. Definisi
Vitamin yang tergolongkedalamkelompok vitamin
K adalahnaftokuinontersubsitusi –poliisoprenoid.
Menadion, yaitusenyawaindukseri vitamin K,
tidakditemukandalambentukalamitetapijikadiberikan,
secara in vivo senyawainiakanmengalamialkilasimenjadi
salah satumenakuinon.(1)
b. Etiologi
Defisiensi vitamin K pada anak,
biasanyadisebabkankarenaadanyamalabsorpsi lemak,
35
adrenaldanintrakranialdenganberbagaiakibatnya.
Tidakjaranggejalayang nampakberupaperdarahan di
tempattusukanbekaspengambilandarah. Perdarahan yang
timbulsetelah 4 minggu,umumnyaterdapat pada bayi yang
mendapat ASI tanpapemberian vitamin K sebelumnya,
diareberulang, hepatitis, atauatresiabiliaris.
Perdarahanhebat dan fatal dapatterjadi pada bayi yang
lahirdariibu yang diberipengobatanaritikonvulsan,
sebagaiakibatadanyadefisiensisemuafaktorpembekuan yang
tergantungdari vitamin K. Jenisperdarahan yang biasanyater-
jadiberupaperdarahanintrakranial, intratorakal, gastro-
intestinal, dan intraabdominal. Mengingatberatnyajenisper-
darahan yang mungkinterjadi,
dianjurkantindakanseksiosesarea pada ibu yang
mendapatantikonvulsanselama masa kehamilan,
biladiperkirakanakanmengalamikesulitanpersalinan.
Disarankan pula pemberianfitonadionintravena pada
ibusebelumpersalinan dan pada
bayisegerasetelahlahir.Selanjutnya bila pada pemeriksaan
darah tali pusat ditemukan adanya defisiensi faktor
pembekuan, yang tergantung dari vitamin K, bayi harus
segera mendapat transfusi plasma segar sebanyak 20 ml/kg
BB atau komponennya yang mengandung faktor II,VII,IX
dan X. Masalah klinis lainnya yang mungkin dihadapi
adalah akibatnya terhadap bayi karena pemberian kumarin
atau senyawanya pada ibu selama kehamilan.
Bilakeadaanmemungkinkanselamakehamilanpemberianku-
marindihentikan dan digahtidengan heparin, karena he-
parintidakakanmelaluiplasenta.
Seandainyakumarinakantetapdipafcai, maka 3-4
minggusebelumwaktuperkiraan. Keadaanklinis yang
37
seringdijumpaiadalah anemia
mikrositikhipokromikkarenadefisiensibesi, dan
hemokromatosisatau hemosiderosis akibatkelebihanbesi.(5)
d. Penegakan Diagnosis
Pada anamnesis
bisaditanyakanriwayatasupanmakanan yang mengandung
vitamin K (asupanhati, sayuranhijau). Pada
pemeriksaanfisikbisa juga didapatkanperdarahan.(5)
e. Penatalaksanaan
Defisiensi vitamin K pada
neonatusmenyebabkangejala melena neonatorum dan
timbul pada umur 2 atau 3 hari.
Adapungejalanyaialahperdarahan pada lambung dan
usussehinggamenyebabkanmuntahdarah dan berakdarah,
kadang-kadang juga perdarahandarihidung dan umbilicus.
Keadaan yang beratdapatmenimbulkankematian. Pada
keadaandefisiensi vitamin K dapatdiberikansecara
intramuscular sebanyak 1 mg pada bayibarulahir, 2 mg
pada anak-anak dan 10 mg pada orang dewasa.(5)
J. Defisiensi mineral
a. Kalsium(2,3)
Kalsiumeratsekalidengan pembentukan tulang.
Sumber utama kebutuhan segera tulang baru, terdapat
dalam cairan tubuh dan sel. Kalsium juga sangat penting
untuk mengatur sejumlah besar aktivitas sel yang vital,
fungsisyaraf dan otot, kerjahormon, pembekuandarah,
motilitasseluler.
Sumber mineral kalsiumterutamaberasaldarihewan
dan sintetis yaitu feeding bone meal, bone meal (steamed),
bone char, tricalsiumfosfat, dikalsium, monokalsium,
38
e. Magnesium(2,3)
Ion magnesium terdapat pada semua sel.Magnesium
berperan sangat penting sebagai ion esensial di dalam
berbagai reaksi enzimatis dasar pada metabolisme senyawa
antara. Semua reaksi di mana ATP merupakan substrat,
substrat sebenarnya adalah Mg2+-ATP. Hal yang sama,
Mg2+ dikhelasi di antara fosfat beta dan gama dan
mengurangi sifat kepadatan anionik ATP, sehingga Mg2+
dapat mencapai daan mengikat secara reversibel tempat
protein spesifik. Sehingga semua sintesis protein, asam
nukleat, nukleotida, lipid dan karbohidrat dan pengaktifan
kontraksi otot memerlukan magnesium.
Absorpsi Mg2+ terjadi di seluruh usus halus dan jelas
kelihatan lebih tergantung pada banyaknya yang tersedia
daripada faktorain, misalnya vitamin D. Absorpsi Mg2+
bukan proses aktif, daan tidak adaa mekanisme bersama
untuk transport kalsium dan magnesium melalui dinding
usus. Dalam plasma, sebagian besar Mg2+ terdapat dalam
bentuk yang padat difiltrasi oleh glomerulus ginjal. Akan
tetapi ginjal mempunyai kemampuan luar biasa untuk
mempertahankan Mg2+.
Defisiensi magnesium sering terjadi. Defisiensi
magnesium menyebabkan pertumbuhan lambat, mortalitas
meningkat, penurunan produksi telur dan ukuran telur
mengecil. Kadar tinggi kalsium, protein, dan fosfat dalam
makanan akan mengurangi absorpsi Mg2+ dari usus.
Malabsorpsi pada diare kronis, malnutrisi pada protein
kalori dan kelaparan daapat menyebabkan defisiensi
magnesium. Keracunan magnesium jarang terjadi pada
fungsi ginjal normal. Efek depresan magnesium pada
44
g. Besi(2,3)
Besi adalah satu dari unsur yang paling banyak dari
kerak bumi. Besi juga merupakan mineral esensial mikro
yang paling melimpah. Kurang lebih 2/3 dari besi beredar
sebagai hemoglobin, 1/10 sebagai mioglobin dan kurang
dari 1% terdapat pada transferin dari semua enzim besi dan
protein redoks. Sisanya terdiri dari simpanan besi feritin
dan hemosiderin yang terdapat terutama pada hati, limpa
dan sumsum tulang.Fungsi utama besi adalah unruk
transport oksigen oleh hemoglobin. Besi ferro (Fe2+) dan
besi ferri (Fe3+) bersifat sangat sukar larut pada pH netral,
dan diperlukan sistem khusus untuk transport besi dan
memasukkan ion-ion ini kedalam tempat-tempat fungsional
mereka.
Sumber besi utama adalah daging, tumbuhan
polong, tetes tebu, dan kerang-kerangan. Sumber sintetis
terdiri dari ferric okside dengan kandungan besi 35% dan
ferrous sulphate dengan kandungan besi sebesar 20%. Besi
dalam bahan pakan terutama terdapat dalam bentuk ferri,
terikat kuat pada molekul organik.
Besi ditrasport ke tempat penyimpanan dalam
sumsum tulang dan sampai batas tertentu ke hati dalam
bentuk ion ferri, terikat pada transferin plasma. Pada tempat
penyimpanan itu, ion ferri diubah lagi menjadi apoferitin
sebagai bentuk cadangan yang stabil tetapi mengalami
pertukaran. Feritin dalam sistem retikuloendotelial
merupakan bentuk cadangan besi yang dapat diambil.
Feritin bekerja sebagai penyimpan sementara untuk
mencegah penambahan toksik kadar besi dan suatu
cadaangan yang daapaat dikerahkan jangka panjang. Akan
tetapi feritin dapat mengalami denaturasi, kehilangan
46
j. Selenium(2,3)
Selenium adalah unsur penting glutation
peroksidase, suatu enzim yang peranannya sebagai
antioksidan intarseluler yang sangat mirip dengan fungsi
serupa vitamin E atau -tokoferol.Sebagian besar selenium
dalam makanan berbentuk asam amino
selenometionin.Hanya satu fungsi enzimatik selenium yang
49
k. Flour(2,3)
Enamel gigi dikuatkan oleh flour yang
menggantikan ion hidroksil kristal hidroksiapatit pada
matriks mineral enamel. Flouropatit yang dihasilkan lebih
tahan terhadap kerusakan kimiawi maupun fisis. Flour
diikat ke dalam enamel selama tahap mineralisasi
pembentukan gigi dan oleh interaksi pada permukaan gigi
50
K. Obesitas
Obesitasmerupakankeadaanpatologoisdenganterdapatnyape
nimbunan lemak yang berlebihandaripada yang
diperlukanuntukfungsitubuh. Banyak
caratelahdikembangkanuntukmenentukanbanyaknya lemak,
misalnya :(5)
Penentuanberatterhadaptinggi, umur, tipetubuh
Mengukurteballipatkulit di beberapatempat,
misalnyabagiantrisep, subskapula, suprailiaka, dan
sebagainya.
Penyebabobesitas
Keadaanobesitasterjadijikamakanansehari-
harinyamengandung energy yang melebihikebutuhananak yang
bersangkutan. Biasanyaterdapat pada anak yang
cepatmerasalapardan tidakmaumenahan rasa laparnya. Pada
umumnyaberbagaifaktormenentukankeadaanobesitasseseorangsepe
rti :(5)
Herediter
Bangsaatausuku
Gangguanemosi
Gangguan hormonal
Gejalaklinispenderitaobesitas
Anakterlihatsangatgemuk
Pada umumnyaanakdemikianlebihtinggidaripadaanak
normal seumuran
Seringterlihatdagu yang berganda
Buah dada seolah-olahberkembang
Perutmenggantungkebawah
52
Klasifikasi
Menurutgejalaklinisnyaobesitasdibagimenjadi:(6)
Penegakan diagnosis
Identifikasimakanantinggikalori dan
mempunyainilaigizirendah yang dapatdikurangi,
dieliminasiataudiganti
Telitipolamakanmisalnyawaktukandungangizi,
lokasimaka, danjenismakanankecil (snack).
d) Aktivitas
Identifikasihambatanuntukberaktivitasmisalnyakese
kolahjalan kaki / naik sepeda / naik mobil
Evaluasiwaktu yang digunakanuntukbermain
Evaluasiwaktuistirahat di
sekolahApakahdigunakanuntukberaktivitas,
olahraga di sekolah: frekuensi, lama, dan
intensitasnya
TanyakanaktivitasSesudahsekolah dan pada
akhirpekan
Tanyakanwaktu yang digunakanuntukMenataplayar
(TV video game dan lainnya)
e) Gejala lain
Identifikasigejala-gejala lain ataukomplikasi yang
menyertaiobesitas
Terapi Farmakologi
Secara umum farmakoterapi untuk obesitas dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu penekan nafsu makan (sibutramin), penghambat
absorbsi zat-zat gizi (orlistat), dan rekombinan leptin untuk
obesitas karena defisiensi leptin bawaan, serta kelompok obat
untuk mengatasi komorbiditas (metformin). Belum tuntasnya
penelitian tentang efek jangka panjang penggunaan farmakoterapi
obesitas pada anak, menyebabkan belum ada satupun
farmakoterapi tersebut di atas yang diijinkan pemakaiannya pada
anak di bawah 12 tahun oleh U.S. Food and Drug Administration
sampai saat ini.Sejak tahun 2003, Orlistat 120 mg dengan ekstra
55
Tidakterdapatnyakeseimbanganantaramasukan dan
pemakaian energy, dalamhal mana
masukanjauhmelampauikebutuhan,
merupakanpenyebabterjadinyakeadaanobesitas,
makapengobatanobesitasdalamprinsipnyaharussebagaiberikut :(5)
Mengurangimasukan energy
Memperbesarpenggunaannya
Sebelummulaidenganpengobatansebaiknyadiketahuilebihdu
lumengenai :(5)
Umurdimulainyaobesitas
Ada atautidaknyaobesitasdalamkeluarga
Kebiasaanmakan dan keadaan lain yang
dapatmenyebabkanobesitas
Aktivitassehari-harinya
Ada atautidaknyakelainanendokrin, sepertihipotiroidisme
Terapidietetik
Berlainandengan orang dewasa, anakmasihbertumbuh.
Menurunkanberat badan sangat drastic dapatmenghentikan juga
pertumbuhannya. Pada obesitas yang
sedangadakalanyamerekatidakmakanterlalubanyak,
melainkanaktivitasfisiknya yang sangatkurang,
hinggaterjadiketidakseimbanganantara intake denganexpenditure.
Dalamhalinimengurangijumlahmakanansehari-
harinyauntukmenurunkanberat badan
dapatmengganggupertumbuhantingginya. Mempertinggi
expenditure denganlatihanjasmani yang
lebihintensifmerupakanpilihanutama.
Pada
obesitasberatlatihanjasmanisajatidakakanmenolongsehinggaharusb
ersama-samadenganterapi dietetic. Jumlah energy sehari-
57
harinyaharusdikurangisehinggatubuhmengambilkekurangannyadari
jaringan lemak tubuhsebagaisumber energy
tanpamengurangipertumbuhnannya. Diet rendah energy
tersebutharusmengandungcukupzat-zatgizi yang esensial. (5)
Kekurangankonsumsiyodium(3)
c. Status Gizi Pasien
Pada pasienGAKY berstatusgizistunted. Hal
tersebutdapatterjadidikarenakan salah
satuunsuressensial(yodium) yang
berpengaruhterhadappembentukanhormonpertumbuhantida
kdapatterpenuhi. Asupanyodium yang
kurangdapatmenyebabkankerjasel-
seldalamtubuhtidakefektif,penyerapankalsium pada
tulangterhambat, terganggunyametabolismekarbohidrat dan
protein, sehinggapertumbuhantinggi badan terhambat.
d. Faktorrisiko
Genetik,
Faktorgenetikdalamhaliniadalahvariasi
individual terhadapkejadian GAKY dan
mempunyaikecenderunganuntukmengalamiganggua
nkelenjartiroid.
Faktorgenetikbanyakdisebabkankarenaabnormalitas
fungsifisiologiskelenjartiroid.
Faktorgeografisseperti pada datarantinggi.
GAKY biasanyadidapatkan pada
datarantinggiataupegunungankarenayodium yang
berada di lapisantanah paling atasterkikis oleh
banjiratauhujan dan berakibattumbuh-tumbuhan,
hewan, dan air di wilayahinimengandungyodium
yang rendah. (3)
e. Patofisiologi dan ManifestasiKlinis
Defisiensiyodiumakanmengurascadanganyodiumser
tamengurangi T4. Penurunankadar T4
dalamdarahmemicusekresi TSH yang
kemudianmeningkatkankegiatankelenjartiroid,
59
kecukupanasupanyodiumsangatpentingdalamperkembangan
otak normal. Kekurangan yang parah dan berlangsung lama
akanmemengaruhifungsitiroidbayi yang
kemudianmengancamperkembanganotaksecaradini.(3)
Defisiensi pada yodium pada anak
secarakhasterpautdenganinsidensigondok.
Angkakejadiangondokmeningkatbersamausia dan
mencapaipuncaknyasetelahremaja. Prevalensigondok pada
anakperempuanlebihtinggiketimbanganaklaki-laki.
Penelitianterhadapanaksekolah yang tinggal di
daerahendemismenunjukkangangguankinerjabelajarsertanil
aikecerdasan.(3)
Skema :
Kurangnyaasupanyodium
Hormontiroidtidakmampumemenuhikebutuhantubuh
Hipofisismenerimasinyalbahwatubuhkekuranganyodium
Hipofisisterstimulasi
TSH kedalamalirandarah
Kelenjartiroidterpacuuntukmensekresikanhormontiroid
Kelenjartiroidmembesar
Gondok
61
f. Penatalaksanaan(3)
Memberikan edukasi pada masyarakat dalam hal
merubah pola perilaku makan dan
memasyarakatkan pemakaian garam yodium.
Mengkonsumsi makanan yang merupakan sumber
yodiu.
Peningkatankadaryodiumsecarabermaknadalam air
susu dan daging pada
akanbertindaksebagaiwahanapembawayodiumbagik
onsumenmanusia.
Memberikan kapsul minyakberyodium (lipiodol)
pada penduduk didaerah endemik berat dan
endemik sedang.
Memberikan suntikan yodium dalam minyak
(lipiodol 40%) diberikan 3 tahun sekali dengan
dosis untuk anak-anak kurang dari 6 tahun 0,2-0,8cc
dan dosis untuk anak-anak lebih dari 6 tahun dan
dewasa 1cc.
b) Penderitarawatinap:
diberikanmakanantinggienergi dan protein,
secarabertahapsampaidenganenergi 20-50%
di ataskebutuhan yang dianjurkan
(AngkaKecukupanGizi/AKG) dan diet
sesuaidenganpenyakitnya, berat badan
dipantausetiaphari, selainitudiberi vitamin
dan penyuluhangizi. Setelah
penderitasembuhdaripenyakitnya,
tapimasihmenderita KEP ringanatausedang,
rujukkepuskesmasuntukpenangananmasalah
gizinya.
KEP berat/giziburukbilahasilpenimbangan BB/U
<60% baku median WHO-NCHS. Pada KMS
tidakadagarispemisah KEP berat/Giziburuk dan
KEP sedang, sehinggauntukmenentukan KEP
berat/giziburukdigunakanTabel BB/U Baku Median
WHO-NCHS.
Pada tata laksanarawatinappenderita KEP
berat/Giziburuk di RumahSakitterdapat 5 (lima)
aspekpenting, yang perludiperhatikan:
a) Prinsipdasarpengobatanrutin KEP
berat/Giziburuk (10 langkahutama)
b) Pengobatanpenyakitpenyerta
c) Kegagalanpengobatan
d) Penderitapulangsebelumrehabilitasituntas
e) Tindakan pada kegawatan.
c. GejalaklinisbesertaPatofisiologiBalita KEP
berat/Giziburuk
64
b) Pengukuran status
gizianakberdasarkanindeksmassatubuhmenurutumur
(IMT/U)untukanakumur 60 - 72 bulan. (8)
c) Pemeriksaan status
gizianakberdasarkanindekspanjang / tinggi badan
menurutuntukanakumurusia 0 – 60 bulan.
d) Pemeriksaanlingkarkepalauntukanakusia 0 - 72
bulan
a. Atasi/cegahhipoglikemia
Hipoglikemiamerupakan salah
satupenyebabkematian pada anakdengan KEP
berat/Giziburuk. Pada hipoglikemia,
anakterlihatlemah, suhutubuhrendah. Jikaanaksadar
dan
dapatmenerimamakananusahakanmemberikanmaka
nansaring/cair 2-3 jam sekali.
Jikaanaktidakdapatmakan (tetapimasihdapatminum)
berikan air guladengansendok.
Jikaanakmengalamigangguankesadaran,
berikaninfuscairanglukosa dan segerarujukke RSU
kabupaten.
72
b. Atasi/cegahhipotermia
Hipotermiaditandaidengansuhutubuh yang
rendahdibawah 360 C. Pada
keadaaninianakharusdihangatkan. Cara yang
dapatdilakukanadalahibuatau orang dewasa lain
mendekapanak di dadanyalaluditutupiselimut
(MetodeKanguru). Perludijaga agar
anaktetapdapatbernafas.
Cara lain
adalahdenganmembungkusanakdenganselimuttebal,
dan meletakkanlampudidekatnya.
Lamputersebuttidakbolehterlaludekatapalagisampai
menyentuhanak. Selama masa
penghangataninidilakukanpengukuransuhuanak
pada dubur (bukanketiak) setiapsetengah jam sekali.
Jikasuhuanaksudah normal dan stabil,
tetapdibungkusdenganselimutataupakaianrangkap
agar anaktidakjatuhkembali pada
keadaanhipothermia.
Tidakdibenarkanpenghangatananakdenganmenggun
akanbotolberisi air panas
c. Atasi/cegahdehidrasi
a) Ada riwayatdiaresebelumnya
b) Anaksangatkehausan
c) Mata cekung
d) Nadilemah
73
Ketidakseimbanganelektrolitinimemicuterjadiny
a edema dan,
untukpemulihankeseimbanganelektrolitdiperlukanw
aktu paling sedikit 2 minggu. Berikan :
Makanantanpadiberi garam/rendah garam
Untukrehidrasi, berikancairanoralit1 liter
yang diencerkan 2 X (denganpenambahan 1
liter air) ditambah 4 gr KCL dan 50 gr
gulaataubilabalita KEP
bisamakanberikanbahanmakanan yang
banyakmengandung mineral (Zn, Cuprum,
Mangan, Magnesium, Kalium)
dalambentukmakananlumat/lunak
Contohbahanmakanansumbermineral :
SumberZink :dagingsapi, hati, makananlaut,
kacangtanah, telurayamSumber Cuprum :
daging, hati.
SumberMangan :beras, kacangtanah, kedelai.
SumberMagnesium :kacang-kacangan,
bayam.
SumberKalium : jus tomat, pisang,
kacang2an, apel, alpukat, bayam,
dagingtanpa lemak.
e. Obati/cegahinfeksi
Biladiareberlanjutataumemburukanaksegerad
irujukkerumahsakit
f. Mulaipemberianmakanan
Pada awalfasestabilisasiperlupendekatan
yang sangathati-hati,
karenakeadaanfaalianaksangatlemah dan
kapasitashomeostatikberkurang.
Pemberianmakananharusdimulaisegerasetelahanakd
irawat dan dirancangsedemikianrupasehinggaenergi
dan protein cukupuntukmemenuhimetabolisma
basal saja. Formula khususseperti Formula WHO
75/modifikasi/Modisco ½ yang dianjurkan dan
jadwalpemberianmakananharusdisusunsedemikianr
upa agar
dapatmencapaiprinsiptersebutdiatasdenganpersyarat
an diet sebagaiberikut :
Porsikecil, sering, rendahserat dan
rendahlaktosa
Energi : 100 kkal/kg/hari - Protein : 1-1.5
gr/kg bb/hari
Cairan : 130 ml/kg bb/hari (jikaada edema
berat 100 ml/Kg bb/hari)
Bilaanakmendapat ASI teruskan
,dianjurkanmemberi Formula WHO
75/pengganti/Modisco ½
denganmenggunakancangkir/gelas,
bilaanakterlalulemahberikandengansendok/pi
pe
77
mulaberatbadannyaakanberkurangke
mudianberat badan naik
g. Fasilitasitumbuh-kejar (“catch up growth”)
FaseTransisi (mingguke 2)
Pemberianmakanan pada
fasetransisidiberikansecaraberlahanlahanuntu
kmenghindaririsikogagaljantung, yang
dapatterjadibilaanakmengkonsumsimakanan
dalamjumlahbanyaksecaramendadak.
Ganti formula khususawal (energi 75 Kkal
dan protein 0.9-1.0 g per 100 ml) dengan
formula khususlanjutan (energi 100 Kkal dan
protein 2.9 gram per 100 ml)
dalamjangkawaktu 48 jam.
Modifikasibubur/makanankeluargadapatdigu
nakanasalkandengankandunganenergi dan
protein yang sama.Kemudiannaikkandengan
10 ml setiap kali, sampaihanyasedikit
formula tersisa, biasanya pada
saattercapaijumlah 30 ml/kgbb/kali
pemberian (200 ml/kgbb/hari).
Pemantauan pada fasetransisi:
Frekuensinafas
Frekwensidenyutnadibilaterjadipeningkatand
etaknafas> 5 kali/menit dan denyutnadi> 25
kali /menitdalampemantauansetiap 4 jam
berturutan, kurangi volume pemberian
formula. Setelah normal kembali,
ulangimenaikkan volume seperti di atas.
Timbanganaksetiappagisebelumdiberimakan
79
Pada KEP
berat/giziburukterjadiketerlambatanperkembangan
mental dan perilaku, karenanyaberikan :
Kasih saying
Lakukanterapibermainterstrukturselama 15 –
30 menit/hari
Rencanakanaktifitasfisiksegerasetelahsembu
h
Tingkatkanketerlibatanibu (memberimakan,
memandikan, bermaindsb)
N. Hipervitaminosis
a. Hipervitaminosis A
Hipervitaminosis A akutdapatterjadia pada
bayisetelahmenelan 10.000 µg ataulebih. Gejala-
gejalanyaadalah nausea, muntah, mengantuk, an
fontanelacembung. Diplopia, papil edema, kelumpuhan
(palsy) sarafkranialis, dan gejala lain yang memberikesan
tumor otak (pseudotumor cerebri) dapat juga terjadi.
Toksisitastelahterjadi pada
penambahanselamapemberianvaksin di Negara yang
sedangberkembang.
Hipervitaminosis A
kroniktampaksesudahpenelanandosisberlebihanselamabeber
apamingguataubulan, anakmenderitaanoreksia, gatal, dan
berat badan kurang. Ada penambahaniritabilitas,
pembatasangerakan, dan pembengkakanlunaktulang.
Alopesia, lesikulitseboroika, fisurasudutmulut, tekanan
intracranial naik, dnaterdapat hepatomegaly. Kraniotabes
dan deskuamasitelapaktangan dan kaki seringada.
Rontgenogrammenunjukkan hyperostosis yang
mengenaibeberapatulangpanjang, yang paling penting di
tengah-tengahbatangtulang.
Malformasikongenitalberatdapatterjadi pada bayidariibu
yang menghabiskansejumlahbesar retinoid oral
82
dalampengobatanjerawat.(3)
b. Hipervitaminosis D
Masukan.vitamin D dalamjumlah yang banyakakan
men-gakibatkantimbulnyagejala dan tanda yang
miripdenganhiperkalsemiaidiopatik.
Keadaaninidisebabkankarenahipersensitivitasterhadap
vitamin D. Gejala dan tandatersebuttimbulsetelah 1-3
bulanpemberian vitamin D dengandosistinggi.
Secaraklinisakan Nampakhipotonia, anoreksia, iritabilitas,
konstipasi, polidipsia, poliuria, dan pucat Juga
dijumpaihiperkalsemia dan hiperkalsiuria, dehidrasi, stenosis
katup aorta, muntah, hipertensi, retinopatia, perkabutankor-
nea dan konjungtiva.
Dalam air kemihdijumpaiadanya proteinuria,
Bilaterusdiberikan vitamin D
dalamdosistinggiakanterjadikerusakanginjal dan kalsifikasi
metastasis.
Gambaranradiologiktulangpanjangmenunjukkanadanyakalsif
ikasi metastasis dan osteoporosis umum.
Segerahentikanpenggunaan vitamin D dan
kurangikalsium.Untukbayidengangejalahipervitaminosisbera
t, dapatdiberikanaluminiumhidroksida oral, kortison, atau
natriumversenat.(3)
A. Umur
Umursangatmemegangperanandalampenentuan status gizi,
kesalahanpenentuanakanmenyebabkaninterpretasi status gizi yang
salah. Hasil penimbanganberat badan maupuntinggi badan yang
akurat, menjaditidakberartibilatidakdisertaidenganpenentuanumur
yang tepat. Kesalahan yang
seringmunculadalahadanyakecenderunagnuntukmemilihangka yang
mudahseperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh
sebabitupenentuanumuranakperludihitungdengancermat.
Ketentuannyaadalah 1 tahunadalah 12 bulan, 1 bulanadalah 30 hari.
Jadiperhitunganumuradalahdalambulanpenuh,
artinyasisaumurdalamharitidakdiperhitungkan.
B. Berat Badan
Berat badan merupakansuatupemeriksaanuntukmenilai status
nutrisi, dimanahasilnyadapatmenaksirkebutuhanenergi dan
memonitorresponsdariterapi yang telahdiberikan. Kehilanganberat
badan dapatterjadisecaracepat pada pasiendengan trauma
ataustresmetabolik. Penurunanberat badan
kemungkinanmenunjukkanadanyapenguranganmassaotot yang
disebabkan oleh masukankalori yang
tidakadekuatatauadanyahipermetabolisme. Adanya edema dan status
hidrasiharusdipertimbangkandalammengevaluasi
C. Tinggi Badan
Tinggi badan adalahjarakdaripuncakkepalasampaitelapak
kaki.Jarakinimerupakanpenjumlahandaritinggitulangtengkorak,
panjangtulangbelakang, dan panjangekstremitasbawah.
Pengukurantinggi/panjang badan merupakanpemeriksaanpenting,
karenapertumbuhan linier merupakan marker untuktumbuhkembang
dan juga malnutrisijangkapanjang. Pengukuranpanjang badan bayi
84
c. Tingkat kesadaranbilabelumpulih,
ulangpengukurankadarguladarahsambilmencaripenyebabny
a.
Pencegahan :(7)
a. Berikanmakanan F75 setiap 2 jam
mulaisecaralangsungataubilaperlulakukanrehidrasiterlebihd
ahulu.
b. Selaluberikanmakanan pada malamhari.
B. Langkah 2. Atasi / cegahhipotermia
Jikasuhuaksila< 35oC,
lakukanpemeriksaansuhurektalmenggunakantermometr air raksa.
Jikasuhurektal< 35,5oC (Arisman, 2009) :(7)
a. Berikanmakanansecaralangsungataumulairehidrasibiladiper
lukan.
b. Hangatkananak, selainmemakaikanpakaian, tutupi dan
tutupdenganselimuthangathinggakepala (kecualiwajah)
atautempatkan di tempatpenghangatataulampu
(jangangunakanbotol air panas), atauletakkananak pada
dada ibulalututupiselimutkeduanya.
c. Berikan antibiotic spectrum luas.
Monitor :(7)
a. Suhutubuhselamamenghangatkananak,
lakukanpemeriksaansuhurektalsetiap 30
menithinggamencapaisuhu> 36,5oC.
b. Yakinkanbahwaanaktelahtertutupiseluruhpermukaantubuhn
ya, terutama di malamhari.
c. Kadar guladarahdiukurketikadidapatiadanyahipotermia.
Pencegahan :(7)
91
a. Berikanmakanansetiap 2 jam,
langsungdimulaipemberianmakan.
b. Selaluberikanmakanan (F75 atau F100),
baiksiangmaupunmalamhari.
c. Tetaptutupianak dan hindaripaparanlangsungdenganudara
(contoh mandi, pemeriksaanfisik yang terlalu lama).
d. Jaga anak agar tetapkering, segeragantipopok, pakaian, dan
alas tempattiduranakbilabasah.
e. Hindaripaparanlangsungdenganudara.
f. Biarkananaktidurdenganibuataupengasuh pada malamhari
agar kehangatantetapterjaga.
C. Langkah 3. Atasi / cegahdehidrasi
Tidakmudahmenentukanadanyadehidrasi pada
anakgiziburukkarenatanda dan gejaladehidrasiseperti turgor kulit
dan matacekungseringkalididapatkan pada
giziburukwalaupuntidakdehidrasi. Di sisilain, pada
anakgiziburukkeadaandehidrasiwalaupunringandapatmenimbulkan
komplikasi lain (hipoglikemia, letargi)
sehinggamemperberatkondisiklinis.
Karenanyaperludiantisipasiterjadinyadehidrasi pada
anakgiziburukdenganriwayatdiareataumuntah dan
melakukantindakanpencegahan. Diagnosis
pastiadanyadehidrasiadalahdenganpengukuranberatjenisurin
(>1.030) selaintanda dan gejalakliniskhasbilaada, antara lain rasa
haus dan mukosamulutkering.(7)
Terapi
Larutangula-garam stabdaruntukrehidrasi oral (75 mmol Na/L)
mengandungterlalubanyak Natrium dan terlalusedikit K
bagianakmalnutrisiberat. Oleh
karenaitudiberikanlarutanrehidrasikhusus, yaiturehydration
solution for malnutrition. Sulituntukmemperkirakan status
92
dehidrasidenganhanyamelihatklinissajapada anakmalnutrisiberat.
Makadiasumsikanbahwasetiapanakdengandiarecairdapatmengalam
idehidrasi dan diberikan:(7)
a. ReSoMal 5 ml.kg setiap 30 menitselamadua jam pertama,
baik per oral maupunlewat NGT.
b. Kemudian 5 – 10 ml/kg/jam selama 4 – 10 jam berikutnya,
jumlah yang seharusnyadiberikan pada anakditentukan oleh
berapabanyakanakmauminum, dan jumlahdiare dan muntah.
GantidosisReSoMal pada jam ke 4, 6, 8, dan 10 dengan F75
bilarehidrasimasihdibutuhkan.
c. Selanjutnya, bilasudahrehidrasi,
hentikanpemberianReSoMal dan lanjutkan F75 setiap 2
jam.
d. Bilamasihdiare, beriReSoMalsetiapanakdiarebilaanak< 2
tahunsebanyak 50 – 100 ml dan bilaanak> 2 tahunsebanyak
100 – 200 ml.
Monitor kemajuanrehidrasi :(7)
Observasisetiap 30 menitselamadua jam pertama,
kemudiantiapsatu jam untuk 6 – 12 jam berikutnya, catatlah :
a. Denyutjantung
b. Frekuensinapas
c. Frekuensimiksi
d. Frekuensidefekasi/muntah
Pencegahan :(7)
a. Tetapmemberikanmakanandimulaidenganpemberian F75.
b. Gantikancairansejumlahperkiraanjumlahcairan yang
hilangdenganReSoMal. Sebagaipanduanberikan 50 – 100
ml setiap kali diarecairuntukanak< 2 tahun dan 100 – 200
ml untukanak> 2 tahun.
93
c. Bilaanakmasihmenyusu ASI,
dianjurkanuntukmelanjutkanpemberian ASI di
antarapemberian F75 atau F100.
D. Langkah 4. KoreksiGangguanKeseimbanganElektrolit
Semuaanakdenganmalnutrisiberatmengalamikelebihan
Natrium (Na) walaupunkadar Na darahrendah. Defisiensikalium
dan magnesium juga terjadi dan membutuhkanwaktu minimal
duamingguuntukmelakukankoreksi. Edema yang
munculbisadisebabkanketidak-seimbanganelektrolit.
Janganmemberikan diuretic sebagaiterapi edema. Berikan :(7)
a. Ekstrakalium 3 – 4mmol/kg/hari
b. Ekstra magnesium 0,4 -0,6 mmol/kg/hari
c. Saatrehidrasi, berikancairanrendah natrium
d. Siapkanmakanantanpa garam
E. Langkah 5. Obati / CegahInfeksi
Pada malnutrisiberat,
tandaumumadanyainfeksisepertidemam, seringtidakdijumpai, dan
infeksiseringtersembunyi. Oleh
karenaituberisecararutinsaatrawatinap :(7)
a. Antibiotic spectrum luas
b. Vaksincampakjikaanak> 6 bulan dan
belummendapatimunisasi
(tundajikakondisiklinisburukataudalamkeadaansyok).
Pilihanantibiotika spectrum luas :(7)
a. Jika pada
anaktidakterdapatkomplikasiatauinfeksitidaknyata,
berikotrimoksasol 5 ml larutan pediatric per oral dua kali
sehariselama 5 hari (2,5 ml jikaberat< 6 kg).
94
F. Langkah 6. KoreksiDefisiensiMikronutrien
Semuaanakmalnutrisiberat juga mengalamidefisiensi
vitamin dan mineral. meskipun anemia seringterjadi, pada
periodeawal (stabilisasi, transisi)
tidakbolehdiberikanpreparatbesitetapiditunggusampaianakmemiliki
nafsumakan yang baik dan dimulaisaatberat badan bertambah
(biasanyaminggukedua/pada faserehabilitasi).
Pemberianpreparatbesidapatmemperburukkeadaaninfeksisertaterja
dinyareaksioksidatif oleh besibebas yang akanmerusak membrane
sel dan berakibat fatal.(6)
Pemberian pada harike1 :(6)
a. Vitamin A per oral (dosisuntuk> 12 bulan 200.000 Si,
untuk 6 – 12 bulan 100.000 SI, untuk 0 – 5 bulan 50.000
IU) ditundabilakondisiklinisburuk.
b. Asamfolat 5 mg, oral
Pemberianharianselama 2 minggu :(6)
a. Suplemen multivitamin
b. Asamfolat 1 mg/hari
c. Zinc 2 mg/kgbb/hari
d. Copper 0,3 mg/kgbb/hari
e. Preparatbesi 3 mg/kg/hari (pada faserehabilitasi)
G. Langkah 7. PemberianMakanan
95
kkal/kgbb/hari
c. Energy : 100 – 150 kkal/kgbb/hari
d. Protein : 2 – 3 gram/kgbb/hari
e. Bilaanakmasihmendapat ASI, tetapberikan di
antarapemberian formula
Monitor selamafasetransisi :(6)
a. Frekuensinapas
b. Frekuensinadi
Setelah fasetransisi, anakmasukkefaserehabilitasi :(6)
a. Lanjutkanmenambah volume pemberian F-100
hinggaadamakanansisa yang tidaktermakan oleh anak
(anaktidakmampumenghabiskanporsinya).
Tahapaninibiasanyaterjadi pada
saatpemberianmakananmencapai 30 ml/kgbb/makan (200
ml/kgbb/hari)
b. Pemberianmakanan yang sering (sedikitnyatiap 4 jam)
darijumlah formula tumbuh-kejar
c. Energy : 150 – 220 kkal/kg/hari
d. Protein : 4 – 6 gram/kg/hari
e. Bilaanakmasihmendapat ASI tetapberikan di
antarapemberian formula
Monitor
kemajuansetelahtransisidenganmenilaipeningkatanberat
badan:(6)
a. Timbangberat badan tiappagisebelummakan, plot pada
formulirpemantauanberat badan
b. Tiapmingguhitung dan catatpertambahanberat badan dalamsatuan
gram/kgbb/hari
Bilakenaikanberatbadan :(6)
a. Buruk (< 5 gram/kgbb/hari)
anakperludilakukanpenilaianulangsecaramenyeluruh, apakah
98
target
asupanmakananmemenuhikebutuhanataucekapakahadatanda-
tandainfeksi
b. Sedang (5 – 10 gram/kgbb/hari), lanjutkantatalaksana
c. Baik (>10 gram/kgbb/hari), lanjutkantatalaksana
I. Langkah 9. Memberikan Stimuli Fisik, Sensorik, dan
dukunganEmosional
Pada malnutrisiberatdidapatkanperkembangan mental dan
perilaku yang terlambat, menyediakan :(6)
a. Perawatandengankasih saying
b. Kegembiraan dan lingkungan yang nyaman
c. Terapibermain yang terstruktur 15 – 30 menit/hari
d. Aktivitasfisik yang
sesuaidengankemampuanpsikomotoranak
e. Keterlibatanibu
DAFTAR PUSTAKA