Banyak sifat dan teorema yang ketika sekolah dulu kita gunakan tanpa tahu asal usul
pembuktiannya, tapi ketika kita kuliah di matematika, sudah tidak asing lagi dengan pembuktian
sifat-sifat atau teorema. Untuk membuktikannya tidak lepas dari teknik yang digunakan. Teknik
yang biasa digunakan yaitu teknik Pembukitan Langsung, teknik Tidak Langsung dan Induksi
Matematika. Tulisan ini akan membahas sedikit tentang teknik pembuktian langsung.
Bukti langsung adalah salah satu cara pembuktian sifat atau teorema matematika dengan
penarikan kesimpulan dengan memanfaatkan silogisme, modus ponens dan modus tollens.
Secara logika pembuktian q benar secara langsung atau ekuivalen dengan membuktikan bahwa
pernyataan q benar dimana diketahui p benar.
Metode pembuktian langsung adalah suatu proses pembuktian pembuktian menggunakan alur
maju, mulai dari hipotesis dengan menggunakan implikasi logic sampai pada pernyataan
kesimpulan. Hukum-hukum dalam matematika pada umumnya berupa proposisi atau pernyataan
berbentuk implikasi (p q) atau biimplikasi (p q) atau pernyataan kuantifikasi yang dapat
diubah bentuknya menjadi pernyataan implikasi. Misal kita punya teorema p q, dengan p
disini sebagai hipotesis yang digunakan sebagai fakta yang diketahui atau sebagai asumsi.
Selanjutnya, dengan menggunakan p kita harus menunjukkan bahwa berlaku q.
Contoh 1 :
Bukti :
Contoh 2 :
Buktikan bahwa jika a membagi b dan b membagi c maka a membagi c dengan a, b, dan c
bilangan bulat.
Bukti :
c = lb = l(ka) = (lk)a
karena lk adalah perkalian bilangan bulat yang hasilnya bilangan bulat juga (sifat tertutup
perkalian bilangan bulat), maka ambil m := lk untuk dengan m , sehingga diperoleh
c = ma untuk suatu m
Contoh 3 :
Buktikan bahwa a + b bilangan ganjil jika dan hanya jika a atau b bilangan ganjil dengan a dan b
bilangan bulat.
Bukti :
Jadi pada pembuktian ini kita akan membuktiaan (i) dan (ii).
a + b bilangan ganjil
a + b = 2k + 1 untuk suatu k
a + 2m = 2k + 1
a = 2k – 2m + 1 = 2(k – m) + 1
a = 2l + 1
a + b bilangan ganjil
a + b = 2q + 1 untuk suatu k
2p + b = 2q + 1
b = 2q – 2p + 1 = 2(p – q) + 1
b = 2r + 1
misal a dan b bilangan bulat sebarang dan a bilangan ganjil (a := 2m + 1 untuk suatu m ) dan
b bilangan genap (b := 2n untuk suatu n ). Sehingga
a + b = 2m + 1 + 2n = 2(m + n) + 1
karena tertutup terhadap operasi penjumlahan bilangan bulat, ambil p := m + n, sehingga
a + b = 2p + 1 untuk suatu p
Contoh 4 :
Bukti :
misal tiga bilangan asli berurutan didefinisikan sebagai n, n + 1 dan n + 2 untuk suatu n dan
perkalian tiga bilangan asli adalah . Disini kita akan menggunakan 3 kasus, yaitu 3k, 3k + 1,
3k + 2
= (3k)(3k + 1)(3k + 2)
= 3k(9k2 + 9k + 2)
= 3(9k3 + 9k + 3)
adalah bilangan kelipatan 3
Iklan
Report this ad
Report this ad