Dosen Pengampu :
Dr. Muhammad Idris, MP
Oleh :
FARIED BAINTA
P02191006
Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan lembaga.
Misalnya, dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan
sepanjang proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses
perencanaan ditujukan kepada pemilihan alternative program prioritas dan bukan prioritas.
Dalam pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan
masalah, dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak
yang mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional dalam suatu
organisasi, para pemimpin harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka
mengendalikan program dan kegiatan sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku.
Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan
penilaian terhadap hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengevalusai pelaksanaan dari
pembuatan keputusan yang telah dilakukan.
Pengambilan keputusan yang tepat merupakan salah satu faktor pendorong dari
keberhasilan suatu organisasi. Bukan perkara mudah untuk membuat sebuah keputusan,
terutama untuk seorang pemimpin. Keputusan yang diambil pemimpin haruslah mencakup
atau menjadi penghubung berbagai pendapat dalam organisasi atau lembaga yang
dipimpinya. Keputusan yang dihasilkan tentulah keputusan terbaik, untuk itu diperlukan
pertimbangan yang sangat matang. Dalam sebuah organisasi pasti akan muncul berbagai
argumen, disitulah letak kesulitan dalam pengambilan keputusan. Kreatiftas penting bagi
seorang pengambil keputusan, hal ini memungkinkan pengambil keputusan untuk
sepenuhnya menghargai dan memahami masalah, termasuk melihat masalah-masalah yang
tidak dapat dilihat oleh orang lain. Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat
keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik
pembuatan keputusan.
Sebuah organisasi akan dapat berkembang dengan sangat baik apabila dipimpin adalah
seorang pembuat keputusan yang sangat tepat. Sebuah keputusan dikatakan sangat penting
karena sebuah keputusan harus selalu diambil tidak hanya dalam satu atau dua masalah
yang dihadapi organisasi, tetapi setiap ada masalah ataupun hal yang memaksa terjadinya
suatu tindakan, sebuah keputusan akan sangatlah berpengaruh dan berdampak terhadap
jalannya suatu organisasi.
Pembuatan keputusan yang tepat dalam sebuah organisasi semata-mata hanyalah untuk
mencapai sebuah keefektif dan keefisienan kerja suatu organisasi. Tanpa keefektifan dan
keefisienan kerja, organisasi tidak akan mampu untuk mencapai tujuan dari organisasi.
Sehingga perlu adanya pembahasan tentang pentingnya pengambilan sebuah keputusan,
apa itu pengambilan keputusan dan bagaimana cara mengambil keputusan yang baik di
dalam sebuah organisasi yang kami tuangkan dalam makalah ini.
1.2. Rumusan Masalah
1
1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Pengambilan keputusan akan sangat erat kaitannya dengan hasil yang ingin dicapai,
oleh sebab itu, proses pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan dengan gegabah,
karena keputusan yang salah akan mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tujuan,
begitu juga sebaliknya, keputusan yang benar, akan membawa kita pada keuntungan. Oleh
karena itu, pengambilan sebuah keputusan bukanlah sebuah hal yang mudah, Karena
sebuah keputusan adalah permulaan dari sebuah risiko. Benar, setiap keputusan
mengandung sebuah risiko, yang mau tak mau harus dihadapi ke depannya, terutama oleh
sang pengambil keputusan, yaitu pemimpin.
2
1. Kewenangan Tanpa Diskusi.
Biasanya metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer.
mempunyai beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini
dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang pemimpin mempunyai
keputusan ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan
atau memutuskan kebijakan apa yang harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering
dipakai oleh pemimpin akan memicu rasa kurang kepercayaan para anggota organisasi
tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan para
anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan keputusan.
2. Pendapat Ahli
Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal politik,
pangan, tekhnologi dan lain-lain, sangat beruntung jika dalam sebuah organisasi
terdapat orang ahli yang kebetulan hal tersebut sedang dalam proses untuk diambil
keputusan, pendapat seorang ahli yang berkopeten dalam bidangnya tersebut juga
sangat membantu untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.
Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya terletak pada
lebih bijaknya pemimpin yang menggunakan metode ini dibanding metode yang
pertama, maksudnya sang pemimpin selalu mempertimbangkan pendapat atau opini
lebih dari satu anggota organiasi dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat
kelemahan didalam metode ini, setiap anggota akan besaing untuk mempengaruhi
pemimpin bahwa pendapatnya yang lebih perlu diperhatikan dan dipertimbangkan
yang ditakutkan pendapat anggota tersebut hanya mamberikan nilai positif untuk
dirinya dan merugikan anggota organisasi yang lain.
4. Kesepakatan.
Dalam Metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam proses
pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi, secara
transparan apa tujuan, keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua anggota setuju
dengan keputusan tersebut. Negara yang demokratis biasanya akan menggunakan
metode ini. Tetapi, metode seperti ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan
kondisi yang mendesak atau darurat disaat sebuah organisasi dituntut cepat dalam
memberikan sebuah keputusan
Suatu aturan kunci dalam pengambilan keputusan adalah “Sekali kerangka yang
tepat sudah diselesaikan, keputusan harus segera dibuat” . Dan, sekali keputusan dibuat,
sesuatu mulai terjadi. Dengan kata lain, keputusan mempercepat diambilnya tindakan,
mendorong lahirnya gerakan dan perubahan . Jadi aturan ini menegaskan bahwa harus ada
tindakan yang dibuat kalau sudah tiba saatnya dan tindakan itu tidak dapat ditunda. Sekali
3
keputusan dibuat, harus diberlakukan dan kalau tidak sebenarnya ia bukan keputusan,
tetapi lebih tepat dikatakan suatu hasrat, niat yang baik (Salusu, 1996).
Sehubungan dengan itu, pengambilan keputusan hendaknya dipahami dalam dua
pengertian, yaitu (1) penerapan tujuan yang merupakan terjemahan dari cita-cita, aspirasi,
dan (2) pencapaian tujuan melalui implementasinya . Ringkasnya, keputusan dibuat untuk
mencapai tujuan melalui pelaksanaan dan semua ini berintikan pada hubungan
kemanusiaan (Salusu, 1996).
a. Mengidentifikasi masalah
b. Merumuskan Masalah
Seorang pemimpin harus tanggap dan sensitif terhadap maslah yang muncul dalam
organisasinya. Langkah ini merupakan yang paling kritis dalam pengambilan
keputusan karena jelas atau tidaknya rumusan masalah akan mempengaruhi
pemahaman anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan.
c. Menentukan Alternatif
Untuk langkah ini perlu diingat faktor yang menyebabkan timbulnya masalah dan hal
yang berkenaan dengan hadirnya masalah yang akan dipecahkan. Dari beberapa
alternatif yang ada, harus dipilih satu alternatif yang paling tepat untuk dijadikan
keputusan. Pemilihan alternatif harus mempertimbangkan ketersediaan sumber daya,
keefektifan alternatif dalam memecahkan persoalan, kemampuan alternatif untuk
mencapai tujuan dan sasaran, dan daya saing alternatif pada masa yang akan datang.
Antisipatif terhadap akibat dari pemilihan alternatif ini barangkali merupakan aspek
yang paling menyulitkan dalam pemecahan masalah. Dalam hal ini banyak faktor yang
harus dipertimbangkan. Setiap langkah pengambilan keputusan tentu mrngandung
akibat. Misalnya seorang kepala sekolah harus mempertimbangkan hasil keputusan
yang akan diambil, dengan mengambil keputusan pengadaan peralatan-peralatan
sekolah untuk keperluan sekolah. Apakah dengan peralatan tersebut nantinya bisa
mendukungkesuksesan belajar yang maksimal atau tidak.
4
e. Memilih Alternatif Yang Baik
f. Evaluasi
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kepemipinan
karena masa depan suatu organisasi atau lembaga sangat bergantung dari pemimpin
yang membuat keputusan. keputusan yang salah akan mengakibatkan kegagalan dalam
mencapai tujuan, begitu juga sebaliknya, keputusan yang benar, akan membawa kita
pada keuntungan. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang pemimpin dalam
sebuah organisasi untuk memahami cara dan langkah-langkah dalam pengambilan
sebuah keputusan.
5
3. Cara mewujudkan pengambilan keputusan dalam kepeminpinan diawali dengan
identifikasi masalah, merumuskan masalah, menentukan alternatif, Mengidentifikasi
Konsekuensi dari Pengambilan Keputusan Setiap Alternatif, Memilih Alternatif yang
Baik dan terakhir melakukan evaluasi.
3.1. Saran
DAFTAR PUSTAKA