Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KONSEP KEPEMIMPINAN K.E CLARK AND CLARK


DALAM KEWENANGAN PENGAMBIL KEPUTUSAN

Dosen Pengampu :
Dr. Muhammad Idris, MP

Oleh :
FARIED BAINTA
P02191006

PRODI PERENCENAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH/OTODA


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan lembaga.
Misalnya, dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan
sepanjang proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses
perencanaan ditujukan kepada pemilihan alternative program prioritas dan bukan prioritas.
Dalam pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan
masalah, dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak
yang mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional dalam suatu
organisasi, para pemimpin harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka
mengendalikan program dan kegiatan sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku.
Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan
penilaian terhadap hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengevalusai pelaksanaan dari
pembuatan keputusan yang telah dilakukan.

Pengambilan keputusan yang tepat merupakan salah satu faktor pendorong dari
keberhasilan suatu organisasi. Bukan perkara mudah untuk membuat sebuah keputusan,
terutama untuk seorang pemimpin. Keputusan yang diambil pemimpin haruslah mencakup
atau menjadi penghubung berbagai pendapat dalam organisasi atau lembaga yang
dipimpinya. Keputusan yang dihasilkan tentulah keputusan terbaik, untuk itu diperlukan
pertimbangan yang sangat matang. Dalam sebuah organisasi pasti akan muncul berbagai
argumen, disitulah letak kesulitan dalam pengambilan keputusan. Kreatiftas penting bagi
seorang pengambil keputusan, hal ini memungkinkan pengambil keputusan untuk
sepenuhnya menghargai dan memahami masalah, termasuk melihat masalah-masalah yang
tidak dapat dilihat oleh orang lain. Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat
keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik
pembuatan keputusan.

Sebuah organisasi akan dapat berkembang dengan sangat baik apabila dipimpin adalah
seorang pembuat keputusan yang sangat tepat. Sebuah keputusan dikatakan sangat penting
karena sebuah keputusan harus selalu diambil tidak hanya dalam satu atau dua masalah
yang dihadapi organisasi, tetapi setiap ada masalah ataupun hal yang memaksa terjadinya
suatu tindakan, sebuah keputusan akan sangatlah berpengaruh dan berdampak terhadap
jalannya suatu organisasi.
Pembuatan keputusan yang tepat dalam sebuah organisasi semata-mata hanyalah untuk
mencapai sebuah keefektif dan keefisienan kerja suatu organisasi. Tanpa keefektifan dan
keefisienan kerja, organisasi tidak akan mampu untuk mencapai tujuan dari organisasi.
Sehingga perlu adanya pembahasan tentang pentingnya pengambilan sebuah keputusan,
apa itu pengambilan keputusan dan bagaimana cara mengambil keputusan yang baik di
dalam sebuah organisasi yang kami tuangkan dalam makalah ini.
1.2. Rumusan Masalah

1. Mengapa penting pengambilan keputusan dalam kepemimpinan ?


2. Apa itu pengambilan keputusan dalam kepeminpinan ?
3. Bagaimana cara mewujudkan pengambilan keputusan dalam kepemimpinan ?

1
1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pentingnya pengambilan keputusan dalam kepemimpinan

2. Untuk mengetahui apa itu pengambilan keputusan dalam kepemimpinan

3. Untuk mengetahui cara mewujudkan pengambilan keputusan dalam kepemimpinan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pentingnya pengambilan keputusan dalam kepemimpinan

Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju mundurnya suatu


organisasi, terutama karena masa depan suatu organisasi banyak ditentukan oleh pengambil
keputusan. Kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan bagian dari
kegiatan administrasi yang dimaksudkan agar permasalahan yang akan menghambat roda
organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan. Sehingga suatu organisasi dapat
berjalan secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi.

Pengambilan keputusan akan sangat erat kaitannya dengan hasil yang ingin dicapai,
oleh sebab itu, proses pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan dengan gegabah,
karena keputusan yang salah akan mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tujuan,
begitu juga sebaliknya, keputusan yang benar, akan membawa kita pada keuntungan. Oleh
karena itu, pengambilan sebuah keputusan bukanlah sebuah hal yang mudah, Karena
sebuah keputusan adalah permulaan dari sebuah risiko. Benar, setiap keputusan
mengandung sebuah risiko, yang mau tak mau harus dihadapi ke depannya, terutama oleh
sang pengambil keputusan, yaitu pemimpin.

Pembuat keputusan harus mampu melakukan proses pengambilan keputusan, dan


bisa melakukan proses delegasi wewenang secara baik. Pengambilan keputusan
membutuhkan keterampilan mulai dari proses pengumpulan informasi, pencarian alternatif
keputusan, memilih keputusan, hingga mengelola akibat ataupun konsekuensi dari
keputusan yang telah diambil.

Pengambilan keputusan sangat dibutuhkan dalam mengimplementasikan fungsi


dasar manajemen. Seorang pemimpin tidak akan dapat menjalankan fungsi-fungsi
manajemen (planning, organizing, actuating, dan controling), tanpa pengambilan
keputusan (Suparno, 2012).

2.2. Apa itu pengambilan keputusan dalam kepemimpinan

Pengambilan keputusan dalam kepiminpinan adalah proses memilih suatu alternaitif


cara bertindak dengan metode yang efesien sesuai situasi yang dilakukan oleh seorang
pemimpin. Proses itu untuk menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi. Terdapat
empat metode bagaimana cara pemimpin organisasi dalam pengambilan keputusan, ke
empat metode tersebut adalah : kewenangan tanpa diskusi (authority rule without
discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule
after discussion), dan kesepakatan (consensus) (Rifai, 2019). 

2
1. Kewenangan Tanpa Diskusi.

Biasanya metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer.
mempunyai beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini
dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang pemimpin mempunyai
keputusan ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan
atau memutuskan kebijakan apa yang harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering
dipakai oleh pemimpin akan memicu rasa kurang kepercayaan para anggota organisasi
tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan para
anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan keputusan. 

2. Pendapat Ahli

Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal politik,
pangan, tekhnologi dan lain-lain, sangat beruntung jika dalam sebuah organisasi
terdapat orang ahli yang kebetulan hal tersebut sedang dalam proses untuk diambil
keputusan, pendapat seorang ahli yang berkopeten dalam bidangnya tersebut juga
sangat membantu untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. 

3. Kewenangan Setelah Diskusi.

Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya terletak pada
lebih bijaknya pemimpin yang menggunakan metode ini dibanding metode yang
pertama, maksudnya sang pemimpin selalu mempertimbangkan pendapat atau opini
lebih dari satu anggota organiasi dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat
kelemahan didalam metode ini, setiap anggota akan besaing untuk mempengaruhi
pemimpin bahwa pendapatnya yang lebih perlu diperhatikan dan dipertimbangkan
yang ditakutkan pendapat anggota tersebut hanya mamberikan nilai positif untuk
dirinya dan merugikan anggota organisasi yang lain. 

4. Kesepakatan.

Dalam Metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam proses
pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi, secara
transparan apa tujuan, keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua anggota setuju
dengan keputusan tersebut. Negara yang demokratis biasanya akan menggunakan
metode ini. Tetapi, metode seperti ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan
kondisi yang mendesak atau darurat disaat sebuah organisasi dituntut cepat dalam
memberikan sebuah keputusan

Dalam mengambil keputusan memerlukan satu seri tindakan, membutuhkan


beberapa langkah. Dapat saja langkah-langkah itu terdapat pada pikiran seseorang yang
sekaligus mengajaknya berpikir sistematis. Dalam dunia manajemen atau dalam kehidupan
organisasi, baik swasta maupun pemerintah, proses atau seri tindakan itu lebih banyak
tampak dalam berbagai diskusi.

Suatu aturan kunci dalam pengambilan keputusan adalah “Sekali kerangka yang
tepat sudah diselesaikan, keputusan harus segera dibuat” . Dan, sekali keputusan dibuat,
sesuatu mulai terjadi. Dengan kata lain, keputusan mempercepat diambilnya tindakan,
mendorong lahirnya gerakan dan perubahan . Jadi aturan ini menegaskan bahwa harus ada
tindakan yang dibuat kalau sudah tiba saatnya dan tindakan itu tidak dapat ditunda. Sekali

3
keputusan dibuat, harus diberlakukan dan kalau tidak sebenarnya ia bukan keputusan,
tetapi lebih tepat dikatakan suatu hasrat, niat yang baik (Salusu, 1996).
Sehubungan dengan itu, pengambilan keputusan hendaknya dipahami dalam dua
pengertian, yaitu (1) penerapan tujuan yang merupakan terjemahan dari cita-cita, aspirasi,
dan (2) pencapaian tujuan melalui implementasinya . Ringkasnya, keputusan dibuat untuk
mencapai tujuan melalui pelaksanaan dan semua ini berintikan pada hubungan
kemanusiaan (Salusu, 1996).

2.3. Bagaimana cara mewujudkan pengambilan keputusan dalam kepeminpinan

Dalam membuat suatu keputusan seorang pemimpin memerlukan metode dalam


pengambilan keputusan, agar keputusan yang dibuat bisa memecahkan ataupun
mengurangi masalah dalam sebuah organisasi. Untuk mewujudkan pembuatan keputusan
dalam kepemimpinan ada beberapa cara atau langkah dalam proses pengambilan keputusan
dalam organisasi menurut (Siagian, 1988), yaitu :

a. Mengidentifikasi masalah

Masalah-masalah dalam organisasi biasanya cukup banyak, terkadang bercampur


dengan berbagai masalah lain sehingga terlihat sulit dan seolah-olah tidak dapat
terselesaikan. Untuk berbagai masalah yang muncul, perlu adanya uraian masalah
sehingga jelas masalah-masalah yang akan dikaji dan jelas batas-batasnya.

b. Merumuskan Masalah

Seorang pemimpin harus tanggap dan sensitif terhadap maslah yang muncul dalam
organisasinya. Langkah ini merupakan yang paling kritis dalam pengambilan
keputusan karena jelas atau tidaknya rumusan masalah akan mempengaruhi
pemahaman anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan.

c. Menentukan Alternatif

Untuk langkah ini perlu diingat faktor yang menyebabkan timbulnya masalah dan hal
yang berkenaan dengan hadirnya masalah yang akan dipecahkan. Dari beberapa
alternatif yang ada, harus dipilih satu alternatif yang paling tepat untuk dijadikan
keputusan. Pemilihan alternatif harus mempertimbangkan ketersediaan sumber daya,
keefektifan alternatif dalam memecahkan persoalan, kemampuan alternatif untuk
mencapai tujuan dan sasaran, dan daya saing alternatif pada masa yang akan datang.

d. Mengidentifikasi Konsekuensi dari Pengambilan Keputusan Setiap Alternatif

Antisipatif terhadap akibat dari pemilihan alternatif ini barangkali merupakan aspek
yang paling menyulitkan dalam pemecahan masalah. Dalam hal ini banyak faktor yang
harus dipertimbangkan. Setiap langkah pengambilan keputusan tentu mrngandung
akibat. Misalnya seorang kepala sekolah harus mempertimbangkan hasil keputusan
yang akan diambil, dengan mengambil keputusan pengadaan peralatan-peralatan
sekolah untuk keperluan sekolah. Apakah dengan peralatan tersebut nantinya bisa
mendukungkesuksesan belajar yang maksimal atau tidak.

4
e. Memilih Alternatif Yang Baik

Apabila sudah dipertimbangkan mengenai antisipasi terhadap akibat yang mungkin


timbul disebabkan karena pengambilan alternatif yang diajukan, seorang pemimpin
organisasi sebaiknya selalu membuat pertimbangan untuk dijadikan sebagai pemecah
masalah. Bila orang yang menentukan pilihan ini tidak sendirian dan jumlah alternatif
yang diajukan banyak dan memusingkan, maka dalam hal ini harus diadakanpenentuan
berdasarkan skala prioritas sebuah lembaga atau organisasi.

f. Evaluasi

Setelah alternatif dilaksanakan, bukan berarti proses pengambilan keputusan telah


selesai. Pelaksanaan alternatif harus terus diamati apakah sesuai dengan apa yang
diharapkan atau tidak. Bila langkah-langkah pelaksanaan telah dilakukan dengan benar
tetapi hasil yang dicapai tidak maksimal, maka sudah waktunya untuk
mempertimbangkan kembali pemilihan alternatif lainnya.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kepemipinan
karena masa depan suatu organisasi atau lembaga sangat bergantung dari pemimpin
yang membuat keputusan. keputusan yang salah akan mengakibatkan kegagalan dalam
mencapai tujuan, begitu juga sebaliknya, keputusan yang benar, akan membawa kita
pada keuntungan. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang pemimpin dalam
sebuah organisasi untuk memahami cara dan langkah-langkah dalam pengambilan
sebuah keputusan.

2. Arti Pengambilan keputusan dalam kepeminpinan adalah proses memilih suatu


alternaitif cara bertindak dengan metode yang efesien sesuai situasi yang dilakukan
oleh seorang pemimpin untuk menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi.
Keputusan (decision) secara harfiah berarti pilihan (choice) . Pilihan yang dimaksud di
sini adalah pilihan dari dua atau lebih kemungkinan, atau dapat dikatakan pula sebagai
keputusan dicapai setelah dilakukan pertimbangan dengan memilih satu kemungkinan
pilihan. Pemimpin dalam sebuah organisasi harus mampu mengambil keputusan secara
rasional.

5
3. Cara mewujudkan pengambilan keputusan dalam kepeminpinan diawali dengan
identifikasi masalah, merumuskan masalah, menentukan alternatif, Mengidentifikasi
Konsekuensi dari Pengambilan Keputusan Setiap Alternatif, Memilih Alternatif yang
Baik dan terakhir melakukan evaluasi.

3.1. Saran

Pengambilan keputusan merupakan aktivitas yang sangat menentukan dalam suatu


organisasi. Pengambilan keputusan merupakan esensi/inti dari kepemimpinan. Seorang
pemimpin disebut pemimpin apabila dapat dan mampu mengambil keputusan. Keputusan
merupakan hasil akhir yang dihasilkan dari proses diskusi secara matang oleh pemimpin
dengan bawahannya ataupun koleganya. Setiap keputusan yang baik maka akan memberi
dampak yang baik pula ke depannya sehingga seorang pemimimpin harus mampu
melakukan analisis rasional dalam pengambilan keputusan. Pemimpin dalam suatu
organisasi dapat mengambil keputusan yang tepat dan menerapkan gaya kemimpinan
sesuai dengan situasi dengan berbagai pertimbangan yang telah diperhitungkan secara
matang.

DAFTAR PUSTAKA

Rifai, A. (2019). Prosesn Pengambilan Keputusan. Universitas Negeri Padang.


Salusu, J. (1996). Pengambilan Keputusan Strategik. Jakarta: Grasindo.
Siagian, S. P. (1988). Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan. Jakarta: Haji Masagung.
Suparno, H. (2012). Peran Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan. Jurnal Ilmiah
Fakultas Sosial Dan Politik UNTAG, 6(9), 1–20.

Anda mungkin juga menyukai