Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Materi PAI Qur’an Hadits
Dosen Pengampu : H. Ali As’ad., S.Sy. S.Pd. M.Pd.I
Disusun oleh :
Puji senantiasa kita curahkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Makalah Telaah Materi PAI Qur’an Hadits yang berjudul Telaah Materi Al
Qur’an Hadits Kelas XI ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Telaah Materi PAI Qur’an Hadits yang diberikan oleh dosen pengampu dan
yang telah mendukung kelancaran dan tersusunnya makalah ini. Terutama kepada
Bapak dosen.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu kritik serta saran selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kitab yang mulia, sebagai rahmat untuk alam
semesta dan sebagai petunjuk untuk seluruh umat manusia. Dalam Al-
Qur’an telah terhimpun dasar-dasar kebaikan dan petunjuk untuk
membangun kehidupan dan meletakkan landasan ketentraman di muka
bumi.
Oleh karena itulah membaca Al-Qur’an suatu amalan yang mulia
dan mengamalkan isinya suatu kewajiban bagi setiap muslim. Bacalah Al-
Qur’an dan pahamilah kandungannya, karena ia adalah petunjuk dalam
kehidupan untuk menuju kepada-Nya, dan sumber keimananmu.
Selain al-Qur’an ada pula sumber hukum dan pedoman bagi setiap
muslim. Hadits sebagai bayan (penopang atau penguat) ayat al-Quran.
Dalam makalah ini, akan diulas sedikit tentang implikasi al-Qur’an
dan hadits dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam individual maupun
sosial.
1
Ahmad Warson Munawwir. Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia. (Surabaya : Pustaka
Progresif, 1997)., hal. 73.
2
Ibid., hal. 1580.
jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-
duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
Perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu
terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik
aku waktu kecil”.3
b) Q.S. Luqman ayat 13-17 :
Artinya : “(13) dan (ingatlah) ketika Luqman berkata
kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (14)
dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah
mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah
kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
3
Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Kudus : CV Mubarokatan Thoyyibah)., hal. 283
kepada-Kulah kembalimu. (15) dan jika keduanya
memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka
janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah
keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang
yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah
kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan. (16) (Luqman berkata): "Hai anakku,
Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji
sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam
bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya
(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi
Maha mengetahui. (17) Hai anakku, dirikanlah shalat dan
suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah
(mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah).4
c) Hadits tentang Birrul Walidain
1) عن أيب هريرة عن النّيب صلى اهلل عليه وسلم قال رغم انف مث رغم انف مث
4
Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Kudus : CV Mubarokatan Thoyyibah)., hal. 411.
kepadanya dengan sebaik-baiknya), maka dia tidak
akan masuk surga”. (H.R. Muslim).
2) جاء رجول إىل النّيب صلى: مسعت عبد اهلل بن عمر رضي اهلل عنهما يقول
6
Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Kudus : CV Mubarokatan Thoyyibah)., hal. 185.
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-
بالشهوات
ّ عن أيب هريرة أ ّن رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم قال حجبت النّار
7
Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Kudus : CV Mubarokatan Thoyyibah)., hal. 516.
8
Ibid.,
Artinya : “Dari Abū Hurairah raḍiyallāhu ‘anhu, bahwasanya
Rasūlullāh bersabda: “Neraka dikelilingi dengan syahwat (hal-hal
yang menyenangkan nafsu), sedang surga dikelilingi hal-hal yang
tidak disenangi (nafsu)” (HR. al-Bukhārı̄ ).
Hadits tentang khusnudzan dan ukhuwah :
يب صلّى اهلل عليه وسلم قال إيّاكم والظّ ّن فإ ّن الظّ ّن
ّ ّأبو هريرة يأثر عن الن
الرجل على
ّ جتسسوا والتباغضوا وكونوا إخوانا والخيطب
ّ أكذب احلديث وال
)أخيه حىّت ينكح او يرتك (رواه البخاري
Artinya : “Abū Hurairah berkata, satu warisan dari Nabi, beliau
bersabda: “Jauhilah oleh kalian prasangka, sebab prasangka itu
adalah ungkapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian mencari-
cari aib orang lain, jangan pula saling menebar kebencian dan
jadilah kalian orang-orang yang bersaudara. Janganlah seorang
laki-laki meminang atas pinangan saudaranya hingga ia menikahinya
atau meninggalkannya” (HR. al-Bukhārı̄).
Penjelasan Hadis
Hadis tersebut menyebutkan mengenai beberapa hal yang harus
dihindari oleh kaum muslimin yaitu: berprasangka terhadap orang
lain, mencari-cari kejelekan orang lain, dan membenci orang lain.
Dengan kata lain, kita sebagai seorang muslim harus bersatu menjalin
ukhuwah satu dengan yang lain agar tercipta ketenangan, kerukunan,
dan persatuan umat.9
9
Al-Qur’an Hadits/Kementrian Agama. (Jakarta : Kementrian Agama, cet.1, 2015)., hal.
26-28.
akan mulai mencari jati dirinya. Akan tetapi, pada masa itu banyak
anak remaja yang terjebak ke dalam pergaulan bebas. Saat ini,
pergaulan bebas di kalangan remaja telah mencapai titik kekhawatiran
yang sangat tinggi atau cukup parah terutama seks bebas dan
penggunaan obat-obatan terlarang. Oleh karena itu, tidak heran jika
penderita HIV/AIDS dan perempuan yang hamil di luar nikah
jumlahnya cukup signifikan.
2. Dalil tentang Menghindari Pergaulan Bebas dan Perbuatan Keji
Terdapat dua dalil yang menjelaskan tentang pergaulan bebas
dan pebuatan keji, yaitu al-Qur’an dan Hadits sebagaimana berikut :
a) Q.S al-Israa ayat 32 :
Artinya : “dan janganlah kamu mendekati zina;
Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.
dan suatu jalan yang buruk”.10
b) Q.S. an-Nur ayat 2
Artinya : “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang
berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya
seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada
keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama
Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat,
dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan
oleh sekumpulan orang-orang yang beriman”.11
Penjelasan ayat diatas adalah menuturkan tentang
hukuman bagi pelaku zina dan tata caranya. Pelaku zina
10
Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Kudus : CV Mubarokatan Thoyyibah)., hal. 285.
11
Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Kudus : CV Mubarokatan Thoyyibah)., hal. 350.
bisa jadi seorang lajang yang belum menikah (gairu
muḥṣan) atau telah menikah dengan pernikahan yang benar
(menurut syariat) serta ia adalah seorang yang baligh dan
berakal (muḥṣan). Adapun hukuman bagi pezina gairu
muḥṣan adalah 100 kali cambukan dan ditambah dengan
diasingkan dari negerinya selama setahun, demikianlah
menurut jumhur ulama. Sedangkan Abū Ḥanı̄ fah
berpendapat bahwa pengasingan ini dikembalikan kepada
pendapat Imam (penguasa). Jika dia berkehendak maka dia
bisa mengasingkannya dan jika tidak berkehendak maka
tidak diasingkan. Sedangkan hukuman pezina yang sudah
menikah (muḥṣan) adalah dirajam (dilempari batu).
c) Hadits
الزاينّ حني
ّ حديث أيب هريرة أن النىب صل اهلل عليه وسلّم قال ال يزين
يزين وهو مؤمن واليشرب اخلمر حني يشرهبا وهو مؤمن واليسرق
وزاد يف رواية وال ينتهب هنبة ذات#السارق حني يسرق وهو مؤمن
ّ
شرف يرفع النّاس اليه ابصارهم فيها حني ينتهبها وهو مؤمن (اخرجه
)البخارى واملسلم.
Artinya: “Abi Hurairah berkata : Nabi Saw bersabda :
”Tidak akan berzina seorang pelacur di waktu berzina jika
ia sedang beriman, dan tidak akan minum khamr di waktu
minum jika ia sedang beriman, dan tidak akan mencuri di
waktu mencuri ia sedang beriman”.
Di lain riwayat ditambahkan:”Dan tidak akan merampas
rampasan yang berharga sehingga orang-orang
membelalakkan mata kepadanya, ketika merampas ia
sedang beriman”. (HR. Bukhari dan Muslim).12
12
Al-Qur’an Hadits/Kementrian Agama. (Jakarta : Kementrian Agama, cet.1, 2015)., hal.
39.
13
Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Kudus : CV Mubarokatan Thoyyibah)., hal. 603.
Artinya : “di antara mereka ada orang-orang yang
beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada (pula)
orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu
lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat
kerusakan. Jika mereka mendustakan kamu, Maka
Katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu
pekerjaanmu. kamu berlepas diri terhadap apa yang aku
kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang
kamu kerjakan".14
c) QS. al-Kahfi ayat 29 :
Artinya : “dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya
dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman)
hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir)
Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi
orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung
mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka
akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih
yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling
buruk dan tempat istirahat yang paling jelek”.15
d) Q.S al-Hujurat ayat 10-13 :
14
Ibid., hal. 213.
15
Ibid., hal. 297
Artinya : “10. orang-orang beriman itu Sesungguhnya
bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah
terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. 11. Hai
orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang
laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi
yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan
pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan
lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan
janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan
memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka
mereka Itulah orang-orang yang zalim. 12. Hai orang-
orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa.
dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa
jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang. 13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal”.16
e) Hadits
16
Ibid., 516-517.
17
Al-Qur’an Hadits/Kementrian Agama. (Jakarta : Kementrian Agama, cet.1, 2015)., hal.
57.
dengan perantara malaikat Jibril. Allah subḥānahū wa taʻālā
berfirman: “Dan tiadalah yang diucapkannya (Muhammad) itu
menurut hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu
yang diwahyukan” (an-Najm: 3-4).18 Dengan ilmu inilah Beliau
tunjukkan semua jalan kebaikan, dan beliau peringatkan tentang jalan-
jalan kebatilan. Nabi Muhammad ṣallāllāhu ʻalaihi wasallam adalah
Nabi yang terakhir dan sekaligus Rasul yang diutus kepada umat
manusia dan jin. Maka ketika Rasūlullāh wafat, beliau telah
mengajarkan ilmu yang paling bermanfaat dari wahyu Allah, ilmu
yang sempurna, ilmu yang membawa kepada kebahagiaan dunia dan
akhirat. Maka barang siapa mengambilnya maka ia telah mengambil
bagian yang cukup untuk kebahagiaannya di dunia dan akhirat.
Dalam Islam, ilmu pengetahuan sangatlah penting. Menuntut
ilmu sama dengan ibadah dan bertasbih. Bahkan ilmu dapat menjadi
amal yang mengalir terus pahalanya bagi orang yang mengajarkannya
kepada orang lain. Betapa tidak, dengan ilmu, meskipun dalam
kesunyian, seseorang dapat mengembangkan diri dan bercengkerama
dengan pikiran dan penelitian. Bagi orang yang berilmu, tidak ada hari
yang sunyi karena ilmu adalah teman sejati yang tidak terpisahkan dari
dirinya. Dengan ilmu manusia menjadi mulia, kemuliaan manusia
terletak pada ilmu dan ketakwaannya.
2. Dalil tentang menuntut ilmu
Terdapat dua dalil yang mendasari keutamaan menuntut ilmu
yaitu al-Qur’an dan hadits, sebagaimana berikut :
a) Q.S at-Taubah ayat 122 :
Artinya : “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi
semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari
tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
18
Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Kudus : CV Mubarokatan Thoyyibah)., hal. 526.
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan
untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka
telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga
dirinya”.19
b) Q.S. al-Mujadalah ayat 11
Artinya : “Hai orang-orang beriman apabila kamu
dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis",
Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.20
c) Hadits
عن انس ابن مالك قال قال رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم طلب العلم فريضة على كل مسلم
19
Ibid., hal. 206
20
Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Kudus : CV Mubarokatan Thoyyibah)., hal. 543.
21
Al-Qur’an Hadits/Kementrian Agama. (Jakarta : Kementrian Agama, cet.1, 2015)., hal.
69.
yang harus dipikul sebagai akibat dari perbuatan yang dilakukan oleh
seseorang.
Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia
merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk
perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan
pengadilan atau pengorbanan. Orang-orang yang bertanggung jawab
adalah orang yang bermanfaat untuk masyarakat, dan begitupun
sebaliknya.
2. Dalil tentang Tanggung Jawab
a) Q.S at-Tahrim ayat 6
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan”.22
b) Q.S Taha ayat 32
Artinya : “dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan
shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak
meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu.
dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa”.23
c) Q.S al-An’am ayat 70
22
Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Kudus : CV Mubarokatan Thoyyibah)., hal. 560.
23
Ibid., 321.
Artinya : “dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan
agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka
telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka)
dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan
ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. tidak akan ada
baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at selain daripada
Allah. dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun,
niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. mereka Itulah orang-
orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. bagi mereka
(disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab
yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu”.24
a) Q.S an-Nisa’ ayat 36
Artinya : “sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-
Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-
bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga
yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil
dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”.25
b) Q.S Hud ayat 117-119
Artinya : “117. dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan
negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang
berbuat kebaikan. 118. Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia
menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka Senantiasa
berselisih pendapat, 119. kecuali orang-orang yang diberi rahmat
24
Ibid., 136.
25
Ibid., hal. 84.
oleh Tuhanmu. dan untuk Itulah Allah menciptakan mereka. kalimat
Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: Sesungguhnya aku akan
memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka)
semuanya.”26
c) Hadits
اع َو ُكلُّ ُك ْم َم ْسُئ ْو ٌل
ٍ ُكلُّ ُك ْم َر:وعن بن عمر رضي اهلل عنهما عن النيب صلى اهلل عليه وسلّم قال
26
Ibid., hal. 234-235.
27
https://www.bacaanmadani.com/2018/01/hadits-tentang-tanggung-jawab-
terhadap.html di akses 16 Desember 2018 ; 16.35 WIB.
a) QS. al-Baqarah 148
Artinya : “dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam
membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan
mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.28
b) Q.S Fatir ayat 32
Artinya : “kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang
yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara
mereka ada yang Menganiaya diri mereka sendiri dan di antara
mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula)
yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. yang
demikian itu adalah karunia yang Amat besar”.29
c) Q.S an-Nahl ayat 97
Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-
laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka
Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik
dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”.30
d) Hadits
28
Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Kudus : CV Mubarokatan Thoyyibah)., hal. 23.
29
Ibid., hal., 438.
30
Ibid., hal. 278.
: ب النَّبِ ِّي صلى هللا عليه وسلم قَالُوْ ا لِلنَّبِ ِّي ِ أَ َّن نَاسًا ِم ْن أَصْ َحا:عن أَبِي َذ ٍّر رضي هللا عنه ْ
، َويَصُوْ ُموْ نَ َك َما نَصُوْ ُم،صلِّي َ ُصلُّوْ نَ َك َما ن َ ُ ي,َب أَ ْه ُل ال ُّدثُوْ ِر بِاألُجُوْ ِر َ َذه،ِيَا َرسُوْ َل هللا
ص َّدقُوْ نَ ؟ إِ َّن بِ ُك ِّل تَ ْسبِي َْح ٍة َ (أَ َولَي: قَا َل.ص َّدقُوْ نَ بِفُضُوْ ِل أَ ْم َوالِ ِه ْم
َّ َْس قَ ْد َج َع َل هللاُ لَ ُك ْم َما ت َ ََويَت
فٍ ْ َوأَ ْم ٌر بِ َم ْعرُو،ًص َدقَة
َ َو ُك ِّل تَ ْهلِ ْيلَ ٍة،ًص َدقَةَ َو ُك ِّل تَحْ ِم ْي َد ٍة،ًص َدقَة
َ َو ُك ِّل تَ ْكبِي َْر ٍة،ًص َدقَة
َ
أَيَأْتِي أَ َح ُدنَا،ِ يَا َرسُوْ َل هللا:ص َدقَةٌ) قَالُوْ ا َ َوفِي بُضْ ِع أَ َح ِد ُك ْم،ٌص َدقَة َ َونَ ْه ٌي ع َْن ُم ْن َك ٍر،ٌص َدقَة َ
أَ َكانَ َعلَ ْي ِه فِ ْيهَا ِو ْزرٌ؟،ض َعهَا فِي َح َر ٍام َ (أَ َرأَ ْيتُ ْم لَوْ َو: َويَ ُكوْ نُ لَهُ فِ ْيهَا أَجْ رٌ؟! قَا َل،َُش ْه َوتَه
)ٌض َعهَا فِي ْال َحالَ ِل َكانَ لَهُ أَجْ ر
َ فَ َك َذلِكَ لَوْ َو
Artinya : “Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya
sekelompok orang dari sahabat berkata kepada Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam: “Orang-orang kaya pergi mendapatkan pahala.
Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa
sebagaimana kami puasa. Namun mereka bersedekah dengan
kelebihan harta mereka.”Rasulullah bersabda, “Bukankah Allah
telah menjadikan bagi kalian apa bisa kalian sedekahkan?
Sesungguhnya satu tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah
sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah
sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah
sedekah, dan pada hubungan (dengan istri) kalian adalah
sedekah.”Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, apakah seseorang
mendatangi istrinya karena syahwatnya, apakah ia mendapatkan
pahala?” Beliau bersabda, “Apa menurut kalian kalau dia
meletakkannya pada yang haram. Bukankah baginya dosa?
Demikian pula jika diletakkan pada yang halal, padanya ada
pahala.” (HR. Bukhari Muslim).31
H. Bekerja Keras
1. Kerja Keras
Kerja Keras merupakan sebuah perbuatan yang mulia. Kerja
keras bisa bermakna seseorang melakukan sesuatu dengan sungguh-
sungguh untuk bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Tujuan yang
31
https://tarbawiyah.com/2018/02/26/fastabiqul-khairat/ di akses 16 Desember 2018 ;
17:35 WIB.
ingin dicapai dari kerja keras bisa berbagai macam. Bisa dengan tujuan
mencari rejeki, belajar, berkarya, karir, dan lain sebagainya.
33
Ibid., 394.
34
http://sehunyeoja26.blogspot.com/2013/12/akhlak-terpuji-kerja.html 16 Des 2018.
kondisional, tergantung situasi dan kondisi manusia yang
bersangkutan.
2. Dalil tentang hidup sehat dengan makanan yang sehat dan halal
Terdapat dua dalil yaitu al-Qur’an dan Hadits, sebgaimana
berikut :
35
Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Kudus : CV Mubarokatan Thoyyibah)., hal. 25
berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. 173.
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu
bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang
(ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah tetapi
Barangsiapa dalam Keadaan terpaksa (memakannya)
sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang”.36
c) Hadits
اهلل َعلَْي ِه َو َس لَّ َم إِ َّن اهلل َت َع َال
ِ قَ ا َل رس و ُل اهلل ص لَّى:عن اَيِب هري رةَ ر ِض ي اهلل عْن ه قَ ا َل
َ ُْ َ ُ َ ُ َ َ َ ْ َُ ْ ْ
ِ
ُّ ب الََي ْقبَ ُل االَّ طَيِّبًا َو إِ َّن اهلل أ ََم َر الْ ُم ْٔو ِمنِنْي َ مِب َاااََمَربِ ِه الْ ُم ْر َس لِنْي َ َف َق َال َت َع َال يَاأَيُّ َه ا
الر ُس ْل ُ ِّطَي
ِ و قَا َل ياأَيُّه ا الَّ ِذين آمُن وا ُكلُوا ِمن الطَيِّب.ات و ْاعلَم وا ص احِل ا
ات َم َار َز ْقنَ ا ِ ِ
َ َ ْ ْ َ َْ َ َ َ ً َ ْ ُ َ َُكلُ ْو ام َن الطَيِّب
ب َو
ِّ ب يَ ا َر َّ ث أَ ْغَب َر مَيُ ُّد يَ َديْ ِه إِىَل
ِّ الس َما ِٕ يَ ا َر َ َش َع َّ الر ُج َل يُ ِطْي ُل
ْ الس َفَر أ َّ ُك ْم مُثَّ ذَ َك َر
َّ َ(مطْ َع َمهُ َحراٌَم َو َم ُسَربَهُ َحراٌَم َو َمْلبَ َسهُ َحراٌَم َو َغ ِذى بِااحْلََر ِام ف
َٔان يُ ْستَ َجا لَهُ (رواه مسلم َ
36
Ibid., 26.
haram dan dikenyangkan barang yang haram, mana mungkin ia
37
http://ricky-diah.blogspot.com/2011/04/makalah-makanan-halal-dan-baik.html ; 16 Des
2018.
BAB III
Kesimpulan
Materi Al-Qur’an merupakan materi yang digunakan di sekolah tingkat
SMA / MA / SMK, yang sangat penting, ruang lingkup dari materi ini selain dari
segi kognitif, afektif, juga mencakup psikomotorik. Selain mengembangkan
kemampuan pengetahuan pengetahuan materi Al-Qur’an Hadis ini juga
mengembangkan kemampuan kepribadian sebagai muslim yang menjalankan
tugas sebagai fitrahnya.
Secara intelektual anak SMA/ MA / SMK, sudah dapat berfikir secara
logis, dan sudah mampu membedakan antara yang kongkrit dan abstrak, dari
pemaparan tersebut bahwasanya materi Al-qur’an Hadis ini sangat sesuai dengan
kondisi anak SMA/ MA / SMK, dimana dalam buku tersebut terdapat materi
Birrul Walidain, Mujahadatun Nafs, Khusnudzan dan ukhuwah, menghindari
pergaulan bebas dan perbuatan keji, etika pergaulan dan toleransi, keutamaan
menuntut ilmu, tanggung jawab terhadap keluarga dan masyarakat, berompetisi
dalam kebaikan, kerja keras, pola hidup sehat dengan makan makanan yang sehat
dan halal, dan syukur. Selain itu anak SMA/ MA / SMK, sudah memikirkan masa
depan, perencanaan dan wawasannya yang sudah mulai meluas, dan kelak akan
digunakan untuk bersosialisasi secara langsung dengan masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA