Nim : KHGC18041
kelas : 2A S1 Keperawatan
RANGKUMAN PERIOPERATIF.
BAB I
Tindakan operasi atau pembedahan, baik elektif maupun kedaruratan adalah peristiwa
kompleks yang menegangkan. Kebanyakan prosedur bedah dilakukan di kamar operasi rumah
sakit,mamaca meskipun beberapa prosedur yang baik sederhana tidak memerlukan hospitalisasi
dan dilakukan di klinik-klinik bedah dan unit bedah ambulatory.
kegiatan perioperatif memerlukan dukungan dari tim kesehatan lain yang berkompeten dalam
perawatan pasien. Sehingga kepuasan pasien dapat tercapai sebagai suatu bentuk pelayanan yang
prima. Berikut adalah gambaran umum masing-masing tahap dalam keperawatan perioperatif
yaitu :
1. fase pra operasi dimulai ketika ada keputusan untuk dilakukan intervensi bedah dan
diakhiri ketika pasien dikirim ke meja operasi.lingkup aktivitas keperawatan selama
waktu tersebut dapat mencakup penetapan pengkajian dasar pasien di tatanan klinik
maupun rumah.
2. fase intra operatif,dimulai ketika pasien masuk atau dipindahkan ke instalasi bedah dan
berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan. Pada fase ini lingkup aktivitas
keperawatan mencakup pemasangan IV kateter
3. fase pasca operatif, dimulai dengan masuknya pasien ke ruang pemulihan bagian luar
dan berakhir dengan evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau di rumah.lingkup
aktivitas keperawatan mencakup tentang aktivitas yang luas selama periode ini.
1. Pengkajian
a) Rumah/klinik
b) Unit bedah
menjelaskan fase fase dalam periode periode ratib dan hal-hal yang diperkirakan terjadi
menjelaskan
C) Ruang operasi
mengidentifikasi pasien .
2. Perencanaan
c) Dukungan psikologis
d) Safety management
e) Pemantauan psikologi
a) Unit bedah
b) Rumah/klinik
2. Kuratif : eksis itu more atau mengangkat apaan text yang mengalami inflamasi
BAB II
A. Pendahuluan
Keperawatan pre operatif merupakan tahapan awal dari keperawatan perioperatif.
Kesuksesan tindakan pembedahan secara keseluruhan sangat tergangtung pada fase ini.
Hal ini disebabkan fase ini merupakan awalan yang menjadi landasan untuk kesuksesan
tahapan –tahapan berikutnya.
B. Persiapan klien di unit perawatan
1. Persiapan fisik
Persiapan fisik yang harus dilaklukan terhadap pasien sebelum operasi antara lain :
a. Setatus kesehatan fisik secara umum
Meliputi, identitas klien, riwayat penyakit seperti kesehatan masa lalu, riwayat
kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik lengkap. Selain itu pasien harus istirahat
yang cukup.
b. Status nutrisi
Kebutuhan nutrisi ditentukan dengan mengukur tinggi badan dan berat badan,
lipat kulit trisep, lingkar lengan atas, kadar protein darah ( albumin dan globulin)
dan keseimbangan nitrogen. Segala bentuk defisiensi nutrisi harus dikoreksi
sebelum pembedahan untuk memberikan protein yang cukup untuk perbaikan
jaringan.
c. Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan input dan output
cairan. Keseimbangan cairan dan elektrolit terkait erat dengan fungsi ginjal.
Dimana ginjal mengalami gangguan seperti oliguria atau anuria, indufisiensi renal
akut, nefritis akut maka operasi harus ditunda menunggu perbaikan fungsi ginjal.
d. Kebersihan lambung dan kolon
Lambung dan kolon harus dibersihkan terlebih dahulu. Tujuan dari pengosongan
lambung dan kolon adalah untuk menghindari aspirasi dan menghindari
kontaminasi feses ke area pembedahan sehingga menghindarkan terjadinya
infeksi pasca pembedahan
e. Pencukuran daerah operasi
Pencukuran pada daerah operasi ditujukan untuk menghindari terjadinya infeksi
pada daerah yang dilakukan pembedahan karena rambut yang tidak dicukur dapat
menjadi tempat bersembunyi kuman dan juga menghambat proses penyembuhan
luka. Ada beberapa kondisi tertentu yang tidak memerlukan pencukuran sebelum
operasi, misalnya pada pasien luka incise pada lengan.
f. Personal hygine
Kebersihan tubuh pasien sangat pentying untuk persiapan operasi karena tubuh
yang kotor dapat merupakan sunber kuman dan dapat mengakibatkan infeksi pada
daerah yang dioperasi.
g. Pengosongan kandung kemih
Pengosongan kandung kemih dilakukan dengan melakukan pemasangan kateter.
Selain untuk penggongan isi bladder tindakan kateterisasi juga diperlukan untuk
mengobservasi blance cairan.
h. Latihan pra operasi
Latihan yang diberikan pada pasien sebelum operasi antara lain :
1. Latihan napas dalam
2. Latihan batuk efektif
3. Latihan gerak sendi
Tujuannya sebagai persiapan menghadapi pasca operasi
Status kesehatan fisik merupakan faktor yang sangat penting bagi pasien yang
akan mengalami pembedahan , keadaan umum yang baik akan mendukung dan
mempengaruhi proses penyembuhan.
2. persiapan mental/psikologi
Pasien wanita yang terllu cemas menghadapi operasi dapat mengalami menstruasi
lebih cepat dari biasanya, sehingga operasi terpaksa harus ditunda.
Pemeriksaan yang biasa digunakan dengan metode ASA. Tabel pemeriksaan ASA:
II Gangguan sistemik ringan sampai sedang yang bukan disebabkan oleh 0,4
penyakit yang akan dibedah. Missal; penderita obesitas, penderita
bronchitis dan penderita diabetes mellitus ringan yang akan mengalami
appendiktomi.
III Penyakit sistemik berat; penderita diabetes mellitus degan komplikasi 4,5
pembuluh darah dan datang dengan appendicitis akut.
5. Informed Consent
Informed consent sebagai wujud dari upaya rumah sakit menjungjung tinggi aspek
etik hukum, maka pasien atau orang yang bertanggung jawab wajib menandatangani surat
persetujuan operasi, artinya apapun tindakan yang dilakukan pada pasien terkait dengan
pembenaham, keluarga mengetahui manfaat dan tujuan serta resiko dan konsekuensinya.
6. Obat-obatan Pre-Medikasi
Sehari sebelum dilakukan operasi pasien akan diberikan obat-obatan premedikasi
untuk memberi kesempatan pasien mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Biasanya
yang diberikan adalah valium/diazepam, antibiotic profilaksis tujuanya untuk mencegah
terjadi infeksi selama tindakan operasi,diberikan 1-2 jam sebelum operasi dimulai dan
dilanjutkan pasca bedah 2-3 kali. Antibiotic nya adalahh ceftriakson 1 gram dan lainlain.
1. Seluruh anggota tim operasi harus bekerja sama dalam pelaksanaan prosedur drapping
2. Perawat yang bertindak sebagai instrumentator harus mengetahui dengan baik dan benar
prosedur dan prinsip drapping.
3. Sebelum tindakan drapping dilakukan harus yakin bahwa sarung tangan steril
4. Pada saat tindakan drapping, perawat bertindak sebagai omloop harus berdiri dibelkang
instrumentator untuk mencegah kontaminasi
5. Gunakan duk klem pada setiap keadaan
6. Drape yang terpasang tidak boleh dipindah-pindah sampai operasi selesai.
7. Jumlah lapisan penutup minimal 2 lapis.
2. deficit pengetahuan mengenai prosedur dan protocol praoperatif dan harapan pasca
operatif
E. Perencanaan Keperawatan
Diagnose keperawatan 1 :
ansietas yang berhubungan dengan pengalaman bedah dan hasil akhir pembedahan
1. Menghilangkan ansietas
2. Meningkatkan pengetahuan tentang persiapan praoperatif dan harapan pascaoperatif.
Intervensi
1. Menurunkan ansietas praoperatif
2. Penyuluhan kesehatan
Diagnosa Keperawatan 2:
deficit pengetahuan mengenai prosedur dan protocol praoperatif dan harapan pasca
operatif
intervensi :
1. Menyiapkan intervensi pembedahan
2. Ikut serta dalam persiapan praoperatif
3. Menunjukan dan menggambarkan latihan yang diperkirakan setelah dioperasi.
4. Menelaah informasi tentang perawatan pasca operatif
5. Menerima medikasi praanestasi
6. Tetap berada di tempat tidur
7. Relaks selama transformasi ke unit bedah
8. Menyebutkan rasional penggunaan pagar tempat tidur
BAB III
KEPERAWATAN INTRA OPERATIF
A. Pendahuluan
keperawatan intra operatif merupakan bagian dari tahapan keperawatan
perioperatif.aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah segala macam aktivitas yang
dilakukan oleh perawat diruang operasi . kepeeawatan intra operatif tidak hanya berpokus
pada masalah fisiologis yang dihadapi oelh pasien selama operasi,namun juga harus
berpokus pada masalah psikoligis yang dihadapi oleh pasien .supaya mendapatkan hasil
outcome berupa asuhan keperawatan yang terintegrasi.Secara umum anggota tim dalam
prosedur pembedahan ada 3 kelompok besar yaitu :
1. Ahli anastesi dan oerawat anastesi yang beretugas memberikan agen analgetik dan
membaringkan pasien dalam posisi tepat .
peran lain perawat diruang operasi adalah sebagai RNFA (Registered Nurse First
Assitant) -> meliputi penanganan jaringan ,memberikan pemajanan pada daeran
operasi,penggunaan instrumen,jahitan bedan dan pemberian hemostatis.
B. Prinsip-prinsip umum
fungsi perawat adalah sebagai kepala advokat pasien dalam kamar operasi.
1) safety management
merupakan tindakan suatu bentuk jaminan keamanan bagi pasien selama prosedur
pembedahan. tindakan yang dilakukan untuk jaminan keamanan anataranya :
a) pengaturan posisi
c) memberikan dukungan fisik dan psikologis pada klien dengan menenangkan pasien
selama operasi
2) .monitoring fisiologis
3) monitorinf psiologis
dukungan psiologis (sebelum induksi dan bila pasien sadar).dilakukan antara lain:
E. Tim oprasi
Anggota tim operasi secara umum dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu anggota tim
steril dan anggota tim non steril.
1. Tim steril
a. Ahli bedah
b. Asisten bedah
c. Perawat instrumentaror ( scrub nurse)
2. Tim non steril
a. Ahli anastesi
b. Perawat anastesi
c. Circulating nurse
d. Teknisi (operator alat, ahli fatolofi dan sebagainya )
Perawat steril
F. Diagnosa keperawatan
G. Implementasi Keperawatan
Ketika pasien sadar dari pengaruh anastesi, penjelasan dan pendidikan kesehatan
perlu dilakukan.
Ahli bedah memilih metode dan tipe jahitan atau penutupan luka berdasarkan
daerah oprasi, ukuran dan dalamnya luka oprasi serta usia dan kondisi pasien.
7. Membantu drainage
Drain di tempatkan pada luka oprasi untuk mengalirkan darah, serum, debris dari
tempat oprasi yang bila tidak dikeluarkan dapat memperlambat penyebuhan luka dan
menyebabkan terjadinya inpeksi.
8. Memindahkan pasien dari ruang operasi ke ruang pemulihan/ icu
H. Komplikasi
1. Hipotensi
Hipotensi yang disengaja ini biasanya dilakukan melalui inhalasi ata suntikan
medikasi yang mempengaruhi sistem saraf simpatis dan otot polos perifer.
2. Hipotermi
Hipotermia adalah keadaan suhu tubuh dibawah 36,6°c ( nonmotermi : 36,6 sampai
37,5°c).hipotermi yang tidak diinginkan mungkin saja dialami pasien sebagai akibat suhu
rendah di kamar operasi ( 25-26,6), infus dengfan cairan yang dingin inhalasi gas gas dingin,
kafitas atau luka terbuka pada tubuh, aktifitas otot yang menurun, usia lanjut atau obat-
obatan yang digunakan ( vasodilator, anastetik umu, dan lain lain).
3. Hipertermi malignan
BAB IV
A. PENDAHULUAN
1. pemindahan pasien dari kamar operasi ke unit perawatan pasca anastesi (recovey
room)
Selain alat pasien post operasi juga harus ditempatkan di tempat tidur khusus yang
aman dan nyaman serta memudahkan akses bagi pasien,seperti pemindahan darurat.
b. mempertahankan ventilasi/oksigenisasi
e. balance cairan
f. mempertahankan kenyamanan dan mencegah resiko injuri.
Hal hal yang harus diketahui oleh perawat anastesi di ruang PACU adalah :
jenis pembedahan
jenis anastesi
periode segera sesudah anastesi adalah gawat.pasien harus diamati dengan jeli dan
harus mendapat bantuan fisik dan psikologis yang intensif sampai pengaruh utama dari
anastesi mulai berkurang dan kondisi umum mulai stabil.hal hal yang harus diperhatikan
meliputi :
b. mempertahankan sirkulasi
b. mempertahankan ventilasi/oksigenasi
e. balance cairan
Hal-hal yang harus diketahui oleh perawat anastesi diruang PACU adalah :
a. .jenis pembedahan
b. jenis anastesi
a. pencernaan
c. equipment (peralatan)
d. prosedur
Ketika pasien sudah mencapai bangsal maka yang harus kita lakukan adalah :
b. manajemen luka
c. mobilisasi dini
d. rehabiltas
e. discarge planing
f. diagnosa keperawatan
1. Syok yang terjadi pada pasien bedah biasanya berupa syok hipovolemik,syok neorogik jarang
terjadi.
2. Perdarahan
4. Retensi urin
6. Sepsis
7. Embolisme pulmonal
8. Komplikasi gastrointestial