SUPERVISI PENDIDIKAN
Oleh :
Lia M
Moh syaiful subron ironi
FAKULTAS TARBIAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NATA SAMPANG
2020
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka penyusun bisa menyelesaikan sebuah
tugas karya tulis makalah dengan tepat waktu. Berikut ini penyusun
mempersembahkan sebuah makalah mata kuliah SUPERVISI PENDIDIKAN
dengan judul " PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN Insya Allah dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari materi ini
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan kurang
berkenan. Dengan ini penyusun mengucapkan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.
Penyusun
Lia M
Moh Syaiful S I
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
SUPERVISI PENDIDIKAN
Kesimpulan …………………………………………........10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud prinsip supervise pendidikan ?
2. Apa yang di maksud prinsip supervisi pendidikan fundamental ?
3. Apa yang di maksud prinsip supervise pendidikan praktis ?
1
BAB II
A. Prinsiple
Prinsip adalah proposisi atau nilai yang merupakan panduan untuk
perilaku atau evaluasi. Dalam hukum, itu adalah aturan yang harus atau
biasanya harus diikuti, atau dapat diikuti, atau merupakan konsekuensi
yang tak terelakkan dari sesuatu, seperti hukum yang diamati di alam atau
cara sistem dibangun. Prinsip-prinsip sistem semacam itu dipahami oleh
para penggunanya sebagai karakteristik esensial dari sistem, atau
mencerminkan tujuan sistem yang dirancang, dan operasi atau penggunaan
efektif yang tidak mungkin dilakukan jika salah satu dari prinsip-prinsip
itu diabaikan. Suatu sistem dapat secara eksplisit didasarkan dan
diimplementasikan dari dokumen prinsip-prinsip seperti yang dilakukan
dalam Prinsip Operasi 360/370 IBM.
Dalam bahasa Inggris yang umum, ini adalah istilah substantif dan
kolektif yang mengacu pada pemerintahan tata kelola, yang ketiadaannya,
sebagai "tidak berprinsip", dianggap sebagai cacat karakter. Ini juga dapat
digunakan untuk menyatakan bahwa realitas telah menyimpang dari
beberapa ideal atau norma seperti ketika sesuatu dikatakan benar hanya
"pada prinsipnya" tetapi tidak pada kenyataannya.1
a) Sebagai Hukum
1
Alpa, Guido (1994) General Principles of Law, Annual Survey of International & Comparative
Law, Vol. 1: Is. 1, Article 2. from Golden Gate University School of Law
2
tertahan. Prinsip-prinsip keteladanan mencakup Pertama, jangan membahayakan,
kaidah emas dan doktrin rata-rata.2
Prinsip Archimedes, yang menghubungkan daya apung dengan berat air yang
dipindahkan, adalah contoh awal dari hukum dalam sains. Satu lagi awal yang
dikembangkan oleh Malthus adalah prinsip populasi, sekarang disebut prinsip
Malthus. Freud juga menulis tentang prinsip-prinsip, terutama prinsip realitas
yang diperlukan untuk menjaga id dan prinsip kesenangan tetap terkendali. Ahli
biologi menggunakan prinsip prioritas dan prinsip nomenklatur Binominal untuk
presisi dalam penamaan spesies. Ada banyak prinsip yang diamati dalam fisika,
terutama dalam kosmologi yang mengamati prinsip mediokritas, prinsip antropik,
prinsip relativitas dan prinsip kosmologis. Prinsip terkenal lainnya termasuk
prinsip ketidakpastian dalam mekanika kuantum dan prinsip pigeonhole dan
prinsip superposisi dalam matematika3
B. Supervisi
2
Full Transcript: Jeff Flake’s Speech on the Senate Floor." New York Times. 24 October
2017. 25 October 2017.
3
Elwell, Frank W. "T. Robert Mathus's Principle ...." Rogers State University. 2013. 25 October
2017.
4
New Oxford American English Dictionary. Oxford University Press.
2010. ISBN 9780195392883.
3
Seseorang yang mendapatkan pengawasan adalah "pembimbing".5 Secara
Theoretical scope atau Secara umum, pengawasan berisi unsur-unsur memberikan
pengetahuan, membantu mengatur tugas, meningkatkan motivasi, dan memantau
kegiatan dan hasil; jumlah setiap elemen bervariasi dalam konteks yang berbeda6
I. Sifat pengawasan
a) Akademisi
b) Bisnis
c) Penyuluhan
d) Masyarakat
C. Education
5
supervizion.com (2009-09-26). "Supervision or Supervizion". Retrieved 16 December 2015.
6
supervizion.com (2009-09-26). "Supervision or Supervizion". Retrieved 16 December 2015.
7
1944-, Remenyi, D. (2004). Research supervision for supervisors and their students. Money,
Arthur H., 1941-. Kidmore End: Academic Conferences
International. ISBN 0954709608. OCLC 55889551.
8
Asgar, Jack (2008). Supervision - The Organizational Role of Supervisors: What Every
Supervisor Needs to Know. Universal-Publishers. ISBN 9781599429694.
9
Ladany, Nicholas; Bradley, Loretta J. (2011). Counselor Supervision.
Routledge. ISBN 9781135966508.
10
Gilliom, John; Monahan, Torin (2012). SuperVision: An Introduction to the Surveillance
Society. University of Chicago Press. ISBN 9780226924458.
4
Pendidikan adalah proses memfasilitasi pembelajaran, atau perolehan
pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, kepercayaan, dan kebiasaan. Metode
pendidikan meliputi pengajaran, pelatihan, mendongeng, diskusi dan penelitian
terarah. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan pendidik, tetapi peserta
didik juga dapat mendidik diri mereka sendiri. Pendidikan dapat berlangsung di
lingkungan formal atau informal dan pengalaman apa pun yang memiliki efek
formatif pada cara seseorang berpikir, merasakan, atau bertindak dapat dianggap
mendidik. Metodologi pengajaran disebut pedagogi. Pendidikan formal umumnya
dibagi secara formal ke dalam tahapan-tahapan seperti prasekolah atau taman
kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi,
universitas, atau magang.11 Hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa
pemerintah dan PBB. Di sebagian besar wilayah, pendidikan wajib sampai usia
tertentu. Ada gerakan untuk reformasi pendidikan, dan khususnya untuk
pendidikan berbasis bukti.12
1) Etymology
2) Historis
Pendidikan dimulai pada masa prasejarah, ketika orang dewasa melatih kaum
muda dalam pengetahuan dan keterampilan yang dianggap perlu dalam
masyarakat mereka. Dalam masyarakat pra-melek huruf, ini dicapai secara lisan
dan melalui peniruan. Bercerita melewati pengetahuan, nilai, dan keterampilan
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ketika budaya mulai memperluas
pengetahuan mereka di luar keterampilan yang dapat dengan mudah dipelajari
melalui imitasi, pendidikan formal dikembangkan. Sekolah ada di Mesir pada
masa Kerajaan Tengah. 14
11
Dewey, John (1944) [1916]. Democracy and Education. The Free Press. pp. 1–4. ISBN 978-
0-684-83631-7.
12
Article 13 of the United Nations' 1966 International Covenant on Economic, Social and
Cultural Rights recognizes a universal right to education. ICESCR, Article 13.1
13
educate. Etymonline.com. Retrieved on 2011-10-21.
14
Assmann, Jan (2002). The Mind of Egypt: History and Meaning in the Time of the Pharaohs.
p. 127.
5
D. Prinsip Supervisi Pendidikan Aspek Fundamental dan Praktis
Itulah prinsip yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila dan Agama.
Pancasila adalah prinsip dasar atau dasar untuk setiap pengawas pendidikan
Indonesia. Bahwa seorang penyelia haruslah seorang Pancasila sejati.
2. Prinsip Praktis
Itu bisa dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Dalam prinsip ini
ada dua sisi, yaitu:
Prinsip negatif adalah pedoman yang tidak boleh dilakukan oleh penyelia dalam
pelaksanaan pengawasan.
- Pengawasan tidak egois, tidak jujur dan tertutup untuk kritik dan saran dari
bawahan 15
b) Prinsip-Prinsip Positif:
15
http://akholik.wordpress.com/2011/05/06/prinsip-prinsip-supervisi-endidikan/
6
- Supervisi harus dilakukan berdasarkan hubungan profesional, bukan berdasarkan
hubungan pribadi.
- Supervisi harus jujur, obyektif dan siap mendukung diri sendiri demi kemajuan.
Disamping prinsip prinsip ini, dapat kita bedakan juga pada prinsip-prinsip positif
dan prinsip negatif. Yang diajukan dengan prinsip positif di sini adalah prinsip-
prinsip yang mengajak kita ikuti, sedangkan yang diajukan dengan prinsip-prinsip
negatif adalah prinsip yang merupakan larangan bagi kita.16
1) Prinsip Positif
Pembimbing harus menyadari bahwa setiap guru harus memiliki kelebihan dan
kekurangan, oleh karena itu perlulah ia meminta bantuan kepada guru-guru untuk
mengembangkan kelebihan-kelebihan dan membuat sesuatu yang sesuai dengan
kepentingan anak didik mereka. Kekurangan-kekurangan yang dibicarakan
dengan guru yang diajukan dalam kelompok bersama mereka mencari jalan keluar
untuk memperbaiki kekurangan-itu.
16
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah, (Rineka Cipta, Jakarta: 2002), hal. 196-197.
7
dalam melaksanakan tugasnya di sekolah. Ia dengan setia memperbaiki metode
dan cara penggunaanya, membuat teori itu bisa menjadi efektif.
Kepala sekolah yang menerima atasan bagaikan bapak atau saudara bagi mereka
yang senantiasa siap membantu mereka memecahkan masalah yang mereka
hadapi. Dengan demikian terpupuklah rasa aman pada guru-guru dan mereka tidak
tertekan dengan bebas untuk mengeluarkan realitas.
Supervisi yang dilakasanakan kepala sekolah ditempatkan atas dasar yang bisa
dilihat, disaksikan dan dipahami oleh kepala sekolah itu sendiri dari dekat. Data
yang diperoleh bukan data yang sebenarnya merupakan keadaan siswa,
lingkungan belajar mengajar, keadaan alat-alat pelajaran yang sebenarnya, semua
ini merupakan bahan-bahan yang nyata bagi pengawas untuk melaksanakan
tugasnya yang mungkin dapat dilakukan.
2) Negative Principles
Prinsip-prinsip negatif ini dilarang untuk kepala sekolah sebagai pengawas, adalah
sebagai berikut:
8
e) Seorang penyelia tidak boleh kecewa, jika gagal.
17
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah, (Rineka Cipta, Jakarta: 2002), hal. 196-197.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan
Itulah prinsip yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila dan Agama.
Pancasila adalah prinsip dasar atau dasar untuk setiap pengawas pendidikan
Indonesia. Bahwa seorang penyelia haruslah seorang Pancasila sejati.
Menjadikan prinsip secara praktis melihat dari segi positif dan negatif
10
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Alpa, Guido (1994) General Principles of Law, Annual Survey of International &
Comparative Law, Vol. 1: Is. 1, Article 2. from Golden Gate University School of Law
Full Transcript: Jeff Flake’s Speech on the Senate Floor." New York Times. 24
October 2017. 25 October 2017.
Elwell, Frank W. "T. Robert Mathus's Principle ...." Rogers State University. 2013. 25
October 2017.
1944-, Remenyi, D. (2004). Research supervision for supervisors and their students.
Money, Arthur H., 1941-. Kidmore End: Academic Conferences
International. ISBN 0954709608. OCLC 55889551.
Dewey, John (1944) [1916]. Democracy and Education. The Free Press. pp. 1–
4. ISBN 978-0-684-83631-7.
Assmann, Jan (2002). The Mind of Egypt: History and Meaning in the Time of the
Pharaohs. p. 127.
http://akholik.wordpress.com/2011/05/06/
prinsip-prinsip-supervisi-endidikan/
11