33 Provinsi
Oleh
PROPOSAL DESERTASI
Mengikuti Ujian Kualifikasi dan Merupakan syarat dapat dimulainya penyusunan disertasi
Pada Program Doktor Bidang Ilmu Ekonomi
Universitas Gunadarma
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Salah satu tujuan suatu negara adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi adalah pendapatan nasional. Pendapatan
nasional suatu negara dapat menunjukkan seberapa besar aktivitas perekonomian
secara keseluruhan. Konsep pendapatan nasional adalah ukuran yang paling sering
dipakai sebagai indikator pertumbuhan ekonomi namun bukan satusatunya indikator
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses, bukan
merupakan suatu gambaran ekonomi pada suatu periode tertentu, ada perkembangan
atas perubahan dan penggunaan waktu (Boediono, 1999). Pembangunan ekonomi
telah menimbulkan berbagai macam perubahan terutama pada struktur perekonomian.
Perubahan struktur ekonomi merupakan salah satu karakteristik yang terjadi dalam
pertumbuhan ekonomi pada hampir setiap negara maju. Asyad (1999) berpendapat
bahwa pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah
dan masyarakat mengelola sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola
kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan
lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan
ekonomi) dalam wilayah tersebut. Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan
kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi
dalam masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat.
Kemampuan pada pertumbuhan ekonomi yang meningkat disebabkan karena faktor
yang selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya (Sukirno,1996).
Menurut Boediono, pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan output per
kapita dalam jangka panjang. Sedangkan menurut Lincollin (2002), pertumbuhan
ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP/GNP tanpa memandang apakah kenaikan
tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, dan apakah
terjadi perubahan struktur ekonomi atau tidak. Dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat maka diperlukan pertumbuhan ekonomi yang meningkat
dan distribusi pendapatan yang lebih merata. Masalah pertumbuhan ekonomi disuatu
daerah tergantung pada banyak faktor, salah satunya adalah kebijakan pemerintah itu
sendiri. Kebijakan pemerintah tersebut harus dikenali dan diidentifikasi secara tepat
supaya pertumbuhan ekonomi dapat tercapai di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi
suatu daerah dapat diukur dengan melihat laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga
konstan. Pembangunan ekonomi sebuah negara pada dasarnya bertujuan untuk
mencapai kemakmuran masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan output yang dibentuk oleh berbagai
sektor ekonomi sehingga dapat menggambarkan bagaimana kemajuan atau
kemunduran yang telah dicapai oleh sektor ekonomi tersebut pada suatu periode
waktu tertentu. Tiap provinsi di Indonesia memiliki batas wilayah yang berbeda
dengan jumlah penduduk, tenaga kerja maupun pendidikan yang besar. Masing-
masing provinsi di Indonesia sedang mengalami suatu proses pembangunan ekonomi
yang berlangsung secara menyeluruh dan berkesinambungan dimana meningkatkan
perekonomian masyarakatnya. Pencapaian hasil pembangunan dipengaruhi
keberadaan kebupaten/kota yang berada pada wilayah provinsi tersebut termasuk
sumberdaya yang dimilikinya. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai
suatu indikator yang mempunyai peran penting dalam mengukur keberhasilan
pembangunan yang telah dicapai, dan dapat dijadikan sebagai suatu ukuran untuk
menentukan arah pembangunan suatu daerah dimasa yang akan datang. Akan tetapi,
kondisi daerah di Indonesia yang secara geografis dan sumber daya alam yang
berbeda menimbulkan daerah yang lebih makmur dan lebih maju dibandingkan
daerah lainnya. Untuk mendukung upaya pembangunan daerah perlu membuat
kebijakan yang mendukung penanaman modal yang saling menguntungkan bagi pihak
pemerintah dengan masyarakat. Modal pembangunan yang penting selain keuangan
daerah adalah sumber daya manusia. Apabila pertumbuhan ekonomi suatu negara
mengalami peningkatan maka akan terjadi peningkatan kesempata
kerja,kesejahteraan, produktivitas dan distribusi pendaptan.
Faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masing-masing
provinsi di Indonesia adalah investasi. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang sudah
sangat pesat ternyata tidak terlepas dari pertumbuhan faktor utama proses investasi
pembangunan, yaitu pembentukan modal. Dalam penelitian ini investasi yang
dimaksud adalah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal
Asing (PMA). Apabila tingkat investasi tinggi maka pertumbuhan ekonomi juga
cenderung meningkat.
Modal lain yang digunakan untuk membiayai pembangunan daerah adalah
pendapatan asli daerah (PAD). PAD merupakan salah satu sumber penerimaan daerah
yang memiliki keterkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Menurut Saragih (2003),
daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif memiliki kemungkinan kenaikan
PAD atau kata lain adanya peningkatan PAD merupakan akses dari pertumbuhan
ekonomi atau PDRB dan diantara pertumbuhan ekonomi dan PAD diyakini terdapat
korelasi
Modal pembangunan yang penting selain keuangan daerah dan investasi adalah
sumber daya manusia. Partisipasi aktif dari seluruh masyarakat akan mempercepat
pembangunan daerah karena rasa kepemilikan yang lebih besar terhadap daerah. Hasil
yang dicapai dalam pembangunan juga akan lebih cepat dirasakan untuk daerah
sendiri sehingga nantinya dapat merangsang kesadaran masyarakat membangun
wilayah lokal masing-masing. Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan
memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas disamping terpenuhinya kuantitas
permintaan tenaga kerja.
Faktor lain adalah teknologi , menurut Robert Robert Solow menyatakan bahwa salah
satu faktor yang mempengaruhi tingkat output adalah teknologi. Bagi sebagian besar
ekonom, kemajuan teknologi (technologi progress) adalah faktor yang paling penting,
kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan
metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional seperti bercocok tanam,
membuat baju, atau membangun rumah (Lincolin Arsyad, 1997). Salah satu cara
untuk mengukur pengaruh teknologi terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari
peran TFP (Total Factor Productivity). TFP (Total Factor Productivity). merupakan
faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi selain tenaga kerja dan modal.
TFP dianggap sebagai kemajuan teknologi yang eksogen. Cara lain dalam mengukur
pengaruh teknologi terhadap tingkat output atau PDRB suatu daerah dapat dilihat dari
kapital per tenaga kerja efektif (tenaga kerja yang sedang bekerja.
Sadono Sukirno (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan teknologi bisa mengarah ke
pertumbuhan output per tenaga kerja yang berkelanjutan. Teknologi juga dapat dilihat
dari kapital per tenaga kerja efektif
Penulis memilih 33 provinsi di Indonesia karena ingin mengetahui seberapa besar
perbedaan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di masing- masing provinsi dengan
adanya perbedaan tingkat pertumbuhan PDRB antar provinsi dan perbedaan
kemampuan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing provinsi dan dampak
yang ditimbulkan bagi kesejahteraan rakyatnya. Adanya pendapat bahwa PDRB dan
pelaksanaan pembangunan yang tidak merata pada tiap-tiap provinsi atau wilayah
sehingga akan menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata. Dengan latar
belakang yang sudah dipaparkan diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang
“Model PDRB di seluruh wilayah Indonesia 33 Provinsi “
Berdasarkan model penelitian diatas, maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian
ini adalah :
A.Diduga investasi dalam ,inestasi luar negeri, tenaga kerja, pendapatan asli daerah
dan jumlah unit usaha secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap PDRB.
B. Diduga Investasi dalam negeri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
PDRB.
C. Diduga Investasi luar negeri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
PDRB.
D. Diduga angkatan kerja mempunyai pengaruh yg signifikan terhadap PDRB..
E Diduga jumlah unit usaha mempunyai pengaruh yg signifikan terhadap PDRB.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Produksi adalah suatu kegiatan mengubah input menjadi output. Kegiatan tersebut
dalam ekonomi biasa dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi produksi
menunjukkan jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan dari sejumlah input
dengan menggunakan teknologi tertentu
Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara variabel yang dijelaskan (Y) dan
variabel yang menjelaskan (X) atau fungsi yang menunjukkan hubungan antara
hasil produksi fisik (output) dengan faktor-faktor produksi (input). Secara matematis
fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut (Mubyarto, 1994):
Dimana :
Pembangunan daerah juga diarahkan untuk mencapai tiga tujuan penting yaitu
pertumbuhan (growth), pemerataan (equity), dan keberlanjutan (sustainability).
Tujuan pembangunan yang pertama, untuk pertumbuhan ditentukan sampai dimana
kelangkaan sumber daya yang terdiri atas sumber daya manusia (human capital),
peralatan (man made resources) dan sumber daya alam (natural resources) dapat
dialokasikan secara maksimal dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kegiatan
produktif. Dalam hal ini terdapat upaya memadukan kemampuan sumber daya
manusia dan pemanfaatan sumber daya alam dengan ketersediaan sumber daya alam
dan sumber daya buatan dengan teknologi dalam rangka memperbesar produktifitas.
Semakin tinggi tingkat kemampuan sumber daya manusia, besar kemungkinan untuk
memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia guna mencapai pertumbuhan yang
tinggi. Sedangkan tujuan pembangunan yang kedua, yaitu pemerataan yang
mempunyai implikasi dalam pencapaian tujuan yang ketiga supaya sumber daya dapat
berkelanjutan maka tidak boleh terfokus hanya pada satu daerah saja sehingga
manfaat yang diperoleh dari pertumbuhan dapat dinikmati semua pihak. Sedangkan
tujuan berkelanjutan, pembangunan daerah harus memenuhi
PDRB merupakan penjumlahan dari semua harga dan jasa akhir atau semua
nilai tambah yang dihasilkan oleh daerah dalam periode waktu tertentu (1 tahun).
Untuk menghitung nilai seluruh produksi yang dihasilkan suatu perekonomian dalam
suatu tahun tertentu dapat digunakan 3 cara penghitungan. Ketiga cara tersebut adalah
1. Cara Pengeluaran.
Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan menjumlah pengeluaran ke atas
barang-barang dan jasa yang diproduksikan dalam negara tersebut. Menurut cara ini
pendapatan nasional adalah jumlah nilai pengeluaran rumah tangga konsumsi, rumah
tangga produksi dan pengeluaran pemerintah serta pendapatan ekspor dikurangi
dengan pengeluaran untuk barang-barang impor.
3. Cara Pendapatan
Dalam penghitungan ini pendapatan nasional diperoleh dengan cara
menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang
digunakan untuk mewujudkan pendapatan nasional. (Sukirno, 1994: 32).
Pendapatan asli daerah adalah penerimaan daerah dari berbagai usaha pemerintah
daerah untuk mengumpulkan dana guna keperluan daerah yang bersangkutan dalam
membiayai kegiatan rutin maupun pembangunannya, yang terdiri atas pajak
daerah,retribusi daerah, bagian laba usaha milik daerah, dan lain-lain penerimaan asli
daerah yang sah (NN, 2003). Pendapatan asli daerah diartikan sebagai pendapatan
daerah yang tergantung keadaan perekonomian pada umumnya dan potensi dari
sumber-sumber pendapatan asli daerah itu sendiri.
2.1.6 Investasi
Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanampenanam
modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-
perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi
barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian (Sukirno, 1994: 107).
Investasi tidak hanya untuk memaksimalkan output, tetapi untuk menentukan
distribusi tenaga kerja dan distribusi pendapatan, pertumbuhan dan kualitas penduduk
serta teknologi.
Investasi swasta di Indonesia dijamin keberadaannya sejak dikeluarkannya Undang-
undang No.1 tahun 1967 tentang penanaman modal asing dan Undang-undang No. 6
tahun 1968 tentang penanaman modal dalam negeri, yang kemudian dilengkapi dan
disempurnakan dengan Undang-undang No. 11 tahun 1970 tentang penanaman modal
asing dan Undang-undang No. 12 tahun 1970 tentang penanaman modal dalam
negeri. Berdasarkan dari sumber kepemilikan modal, maka investasi swasta dapat di
bagi menjadi penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri. Investasi
atau pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang modal dan peralatan-peralatan
produksi dengan tujuan mengganti dan untuk menambah barangbarang modal dalam
perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa di masa
depan. Investasi atau pengeluaran untuk membeli barangbarang modal dan peralatan
produksi dibedakan menjadi investasi perusahaan swasta, perubahan inventaris
perusahaan dan investasi yang dilakukan oleh pemerintah. Investasi perusahaan
merupakan komponen yang terbesar dari investasi dalam suatu negara.
a. Industri Dasar yang meliputi kelompok Industri Mesin dan Logam Dasar
(IMLD) dan kelompok Kimia Dasar (IKD). Termasuk dalam IMLD antara lain:
industri mesin pertanian, elektronika, kereta api, dan sebagainya. Sedangkan
yang termasuk IKD antara lain: industri pengolahan kayu dan karetalam, industri
pestisida, industri pupuk, industri semen, industri batu bara, industri silikat
dan sebagainya.
b Industri Kecil yang meliputi antara lain industri pangan (makanan, minuman,
tembakau) industri sandang dan kulit (tekstil, pakaian jadi, serta barang dari
kulit), industri kimia dan bahan bangunan (industri kertas,percetakan,
penerbitan, barang-barang karet, plastik dan lainlain), industri galian bukan logam,
dan industri logam (mesin-mesin listrik, alat-alat ilmu pengetahuan, barang logam
dan sebagainya). Misi kelompok ini adalah melaksanakan pemerataan. Teknologi
yang digunakan adalah teknologi menengah atau sederhana dan padat karya.
Pengembangan Industri Kecil diharapkan dapat menambah kesempatan kerja
dan meningkatkan nilai tambah dengan memanfaatkan pasar dalam negeri dan
pasar luar negeri (ekspor)
C Industri Hilir yaitu kelompok Aneka Industri (AI) yang meliputi antara lain:
industri yang mengolah sumber daya hutan, industri yang mengolah hasil
pertambangan, industri yang mengolah sumber daya pertanian secara luas,
dan lain-lain. Misinya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan atau
pemerataan, memperluas kesempatan kerja, tidak padat modal dan teknologi
yang digunakan adalah teknologi menengah atau teknologi maju
2 Berdasarkan Besar Modal
berdasarkan besar kecilnya modal unit usaha yang bersangkutan, yaitu: :
a. Industri kecil adalah industri yang memiliki nilai investasi sampai dengan Rp
200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) diluar tanah dan bangunan usaha;
b Industri menengah adalah industri yang memiliki nilai investasi lebih besar
dari Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp5.000.000.000,-
(lima milyar rupiah) diluar tanah dan bangunan usaha;
c.Industri besar adalah industri yang memiliki nilai investasi lebih besar dari
Rp 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) diluar tanah dan bangunan usaha.
10. Miragustia Mayza, Raja Masbar, Muhammad Nasir (2015), Analisis faktor-
faktor yang mempengaruhi pendapatan asli daerah(PAD) Provinsi ACEH, hasil
penelitian ariabel jumlah penduduk, rasio (pengeluaran pemerintah/PDRB) dan inflasi
secara bersama-sama mempengaruhi PAD, karena signifikansi berada dibawah 0,05
sedangkan dari Uji t menunjukkan variabel jumlah penduduk dan inflasi tidak
berpengaruh terhadap PAD. Sedangkan variabel rasio (pengeluaran
pemerintah/PDRB) berpengaruh terhadap PAD.
11. Maxwel Taluks (2013) , Analasis kontribusi pajak daerah dan retribusi daerah
pada pendapatan asli daerah di kabupaten halmahera barat, Pendapatan Asli Daerah
sangat bergantung pada penerimaan Pajak dan Retribusi . Pada tahun 2007-2011
kontribusi pajak rata-rata sebesar 17,58%. Sedangkan kontribusi retribusi daerah
rata-rata sebesar 34,24%. Penerimaan pajak dan retribusi daerah mengalami
penurunan di tahun 2008-2010. Pemerintah diharapkan dapat menata, penerimaan
melalui pajak, karena kontribusinya masi rendah dari potensi pajak yang ada.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian dari segi pendekatan dibagi menjadi dua macam yaitu, pendekatan
kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif pada dasarnya menekankan analisisnya
pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada
dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka
pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas
kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh
signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang
diteliti (Azwar, 2001: 5).
Variabel penelitian adalah suatu gejala yang bervariasi. Variabel juga dapat diartikan
sebagai obyek penelitian yang menjadi titik pusat perhatian dari suatu penelitian
(Arikunto: 1998: 99). Variabel dalam penelitian ini antara lain :
A. Investasi
Tingkat investasi merupakan jumlah uang yang ditanamkan untuk pembangunan
industri atau proyek-proyek Penanaman Modal Asing maupun Penanaman Modal
Dalam Negeri. Investasi adalah pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanam
modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal untuk menambah
kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian
(Diukur dalam satuan Juta Rupiah) (Sukirno, 1994: 107).
B. Angkatan kerja
Tenaga kerja adalah penduduk pada usia kerja yaitu antara 15 sampai dengan 64
tahun (Suparmoko, 2002: 114). Mulyadi Subri (2002: 57), tenaga kerja adalah
penduduk dalam usia kerja atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara dalam
memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika
mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut (Di ukur dalam satuan orang).
C Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah yaitu pendapatan yang berasal dari dalam daerah yang
bersangkutan yang merupakan hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil laba
perusahaan milik daerah dan juga pendapatan lainnya daerah yang sah. PAD adalah
suatu pendapatan yang menunjukkan kemampuan suatu daerah untuk menghimpun
sumber-sumber dana untuk membiayai kegiatan daerah (Sutrisno, 1984: 200).
Menurut pasal 6 Undang-undang No. 32 tahun 2004, PAD berasal dari pajak daerah,
retribusi daerah, bagian laba perusahaan daerah, dan penerimaan dinas danpendapatan
lain-lain yang disahkan (Diukur dalam satuan juta Rupiah).
D. Jumlah unit usaha sektor industri manufaktur
Peningkatan jumlah perusahaan maka akan meningkatkan jumlah output yang akan
dihasilkan sehingga lapangan pekerjaan meningkat dan akan mengurangi
pengangguran atau dengan kata lain akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
Satuan yang digunakan adalah satuan unit
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data
time series periode tahun 2014 - 2019. Data sekunder adalah data yang diperoleh
lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh dari peneliti dari subyek penelitiannya.
Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah
tersedia (Azwar, 2001: 91). Data yang digunakan meliputi : data PDRB, data tingkat
investasi, data tenaga kerja, pendapatan asli daerah, dan data teknologi. Data ini
diperoleh dari Badan Pusat Statistik
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis panel
data (pooled data) sebagai alat pengolah data menggunakan Evies 8. Analisis
panel data merupakan kombinasi antara analisis deret waktu (time series) dengan
analisis deret unit (cross section) (Widarjono, 2013).
Dalam model data panel, secara umum persamaan data panel dapat dituliskan
sabagai berikut (Sriyana 2015)
Dimana :
Regresi dengan menggunakan data panel memiliki beberapa keuntungan. Data panel
yang merupakan gabungan dua data time series dan cross section mampu
menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan degree of freedom
yang lebih besar. Terdaapat tiga macam kemungkinan model pendekatan estimasi
yaitu :
1) Pendekatan Common Effects,
2) Fixed Effect Least Square Dummy Variabel / FEM LSDV,
3) Random Effects. (Sriyana 2015)
Metode ini memiliki estimasi data panel dengan residual yang mungkin saling
berhubungan antara waktu dan individu, dengan mengasumsikan setiap provinsi
mempunyai intersep. Namun demikian diasumsikan bahwa intersep adalah variabel
random. Model random effect ditulis dalam model regresi linier sebagai berikut :
= log 1+ log 2+ log 3+ log 4+ log 5+ log 6+ log 7
Pemilihan model yang akan digunakan dalam sebuah penelitian sangat perlu
dilakukan berdasarkan pertimbangan statistik. Hal ini ditujukan untuk memperoleh
dengan yang efisien. Untuk memutuskan model manakah yang paling tepat
digunakan untuk penelitian ini akan digunakan pengujian yang formal yaitu Chow
Test dan Hausman Test.
Uji chow test dilakukan untuk memilih apakah model yang digunakan
pooled LeastSquare atau fixxed effect. Hipotesis dari Chow test adalah :
H0 : F-stat < F-tabel, maka model PLS yang valid digunakan
H1 : F-stat > F-tabel, maka model fixxed effect yang valid digunakan
Apabila nilai Chow statistik (F-statistik) dari hasil pengujian lebih kecil dari F
tabel, maka hipotesis nol diterima. Sehingga model yang akan diterima dan
digunakan adalah model Partial Least Square (PLS), begitu pula sebaliknya. Dasar
penolakan terhadap hipotesis nol tersebut adalah dengan menggunakan F-statistik.
Uji ini selanjutnya membahas tentang pemilihan metode mana yang terbaik
di antara fixxed effect dan random effect uji hausman dilakukan dengan
menggunakan alat bantu E-views 6. Jika nilai Hausman test (χ2 statistik) hasil
pengujian lebih besar dari χ2 tabel, maka hipotesis nol ditolak sehingga model yang
akan diterima dan digunakan adalah model fixxed effect dan sebaliknya. Untuk
melakukan uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut :
H0 : Model Random Effect
H1 : Model Fixxed Effect
Dasar penolakan Ho adalah dengan menggunakan pertimbangan Chi Square.
Jika Chi Square > Chi Square Tabel maka Ho ditolak dan model yang digunakan
adalah Fixed Effect Model.
Selain uji asumsi klasik, juga dilakukan uji statistik yang dilakukan untuk
mengukur ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktualnya. Uji statistik
dilakukan dengan koefisien determinasinya (R2 ), pengujian koefisien regresi secra
serentak ( Uji F), dan pengujian koefisien regresi secara individual (Uji T)
Uji F bertujuan untuk menunjukkan sapakah semua variabel bebas yang dimasukan
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel tidak
bebas. Jika F hitung lebih besar dari F tabel, maka menolak Ho dan menerima Ha.
Artinya secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen secara signifikan. Dan sebaliknya, jika F hitung kebih kecil dari F tabel,
maka menerima Ho dan menolak Ha. Artinya variabel independen secara bersama-
sama tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. Apabila dengan
membandingkan probabilitasnya pada derajat keyakinan 5%, 10%. Jika
probabilitasnya kurang dari 5%,10% atau 0.05, 0.10 berarti variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan. Dan
sberlaku sebaliknya, jika probabilitasnya lebih besar dari derajat keyakinan 5%,10%
berarti variabel independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel
depednen secara signifikan.
Untuk menguji bisa atau tidaknya model regresi tersebut bisa digunakan atau tidak
serta menguji kebenaran dari hipotesis yang ada, maka perlu diadakan pengujian
statistik sebagai berikut (Gujarati, 2007).
Hipotesis yang digunakan :