Media proyeksi diam mempuyai persamaan dengan media grafik dalam arti menyajikan
ransangan –ransangan visual .Selain itu bahan –bahan grafis banyak sekali dipakai dalam
media proyeksi diam. Perbedaan yang jelas antara mereka adalah pada media grafis dapat
secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan pada media proyeksi,
pesan tersebut harus di proyeksikan dengan proyektor agar dapat di lihat oleh sasaran.
Beberapa jenis media proyeksi diam antara lain: film bingkai,film rangkai, media
transpasi proyektor tak tembus pandang,mikrofis,film,film gelang,televise,permainan dan
simulasi.
a. Film bingkai
adalah suatu film berukuran 35mm,yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci
terbuat dari karton ,atau plastik. Sebagai suatu program, film bingkai sangat
berfariasi.panjang pendek film bingkai, tergantung pada tujuan yag ingin dicapai dan materi
yang ingin disajikan. Lazimnya, satu program film binngkai bersuara lamanya berkisar
antara 10-30 menit. Jumlah gambar dalam satu programpun bervariasi, ada yang hanya 10
buah, tapi ada juga yang sampai 160 buah atau lebih.
b. Film rangkai
Gambar pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan.Ukurannya filmnya sama
dengan film bingkai ,yaitu 35mm. Film rangkai bisa tanpa suara bisa pula dengan suara.
Suara yang menyertai film rangkai itu dimaksudkan untuk menjelaskan isi. Selain dengan
suara yang direkam, penjelasan dapat disampaikan dalam bentuk buku pedoman atau narasi
tulis dibawah gambar yang dibacakan oleh guru atau dibacakan sendiri oleh siswa.
c. Media transparansi.
Media transparansi atau overhed transparency adalah media visual proyeksi ,yang dibuat di
atas bahan transparan. Sebagai perangkat lunak, bahan transparan yang berisi pesan-pesan
tersebut memerluan alat khusus untuk memproyeksikan, yaitu OHP. OHP adalahalat yang
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memproyeksikan transparansi ke arah layar lewat
atas atau samping kepala orang yang menggunkannya. Berbagai objek atau pesan yang
dituliskan atau digambarkan pada transparansi bisa diproyeksikan lewat OHP, misalnya
diagram, pete, grafik, dan sebagainya.
Proyektor tak tembus pandang adalah alat untuk memproyek sikap bahan bukan transparan
,tetapi bahan-bahan tidak tembus pandang. Banda-benda tersebut adalah benda datar, tiga
dimensi seperti mata uang, model, serta warna dan anyaman dapat diproyeksi.
e. Mikrofis
Adalah lembaran film transparan terdiri dari lambang-lambang visual yang di perkecil
sedemikian rupa sehingga tak dapat di baca dengan mata telanjang. Ukuranya ada beberapa
macam, bisa 3x5 inci, 6x8 inci atau 4x6 inci. Secara fisik gulungan microform tersebut dapat
dibedakan atas dua jenis, yaitu menggunakan film 16mm atau 35mm, dalam bentuk kaset
atau terbuka, dan yang berbentuk lembaran yaitu yang kita kenal sebagai mikrofis.
f. Film
Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar
mengajar. Ada tiga macam ukuran film yaitu, 8mm, 16mmdan 35mm. Jenis yang pertama
biasanya untuk keluarga tipe 16mm tepat untuk dipakai disekolah sedang yang terakhir
biasanya untuk komersial. Sebuah film tediri dari ribuan gambar. Kecepatan putar gambar
sudah ditetapkan sesuai dengan tipenya.
g. televisi
Televisi adalah media yang menyampaikan pesan –pesan pembelajaran secara audio –visual
dengan disertai unsur gerak .Dilihat dari sudut jumlah penerimanya pesan ,televisi tegolong
kedalam media massa. Telavisi bisa menampilkan gambar serta suaranya.
h. Vidio
Adalah media audio –visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin popular dalam
masyarakat kita.Pesan yang di sajikan biasa bersifat fakta dan biasa bersifat informatif.
Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh vidio. Tapi tidak berarti bahwa vidio akan
menggantikan kedudukan film.
i. Permainan dan simulasi
Permainan adalah setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan
mengikuti aturan –aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula.Simulasi adalah
suatu model hasil penyederhanaan suatu realitas. Permainan simulasi mengabungkan unsur-
unsur permainan dan simulasi yaitu adanya seting ,permainan , aturan, tujuan, dan penyajian
model situasi sebenarnya. Simulasi dapat bersifat fiksi, vaerbal dan matematis.
j.OPH
1) Media ini memerlukan perangkat keras (hard ware) yang khusus untuk
memproyeksikan pesan yang ada pada transparan. Alat itu adalah OHP (Overhead Projection)
Walaupun ada keterbatasan, media ini juga mempunyai kelebihan yang mungkin tidak
dimiliki oleh jenis media lain, yakni:
1) Praktis, karena, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas atau ruang.
2) Memberi kemungkinan tatap, muka dan mengamati respons dari penerima pesan
(siswa).
Cara menggunakan OHP, pertama-tama perlu diperhatikan situasi ruangan yang akan
dipergunakan. Ini berarti harus memperhatikan situasi ruangan yang akan dipakai, antara lain
adanya aliran listrik yang memadai, sesuai dengan kebutuhan alat tersebut.
Alat ini tidak bersuara tapi membutuhkan tegangan listrik antara 110/220 volt dengan daya
480 watt/50Hz. Berat keseluruhan = 9,07 kg, dengan panjang kabel = 4,5 m.
Alat ini hampir tidak bersuara (suara kipas sangat halus) Tegangan listrik yang diperlukan
220 Volt/5011z, dengan daya yang dibutuhkan sekitar 360 Watt. Berat keseluruhan 13,9 kg;
panjang kabel 5 m, de¬ngan tempat penyimpanan secara khusus. Ukuran badan 380 x 405 x
240 mm, juga dapat ditambah dengan memasang roll attachment. Sistem penyinaran dan
pendinginan tidak langsung dari lampu ke atas transparansi film. Panas ruangan dinetralisasi
oleh adanya kipas angin. Penyinaran menggunakan sistem articulate head optic yang
menghasilkan cahaya terang dan rata, dengan focal length 355 mm (14,2"). Terangnya cahaya
sekitar 2300 lumens. Pengaturan cahaya dapat memproyeksikan transparansi film Bari 0°-
30° dengan jarak an¬tara 1,5 m - 3,5 m. Projection stage = 267 x 267 mm dengan sistem
pengaman ganda. Kipas angin sebagai alat pendinginan dilengkapi de¬ngan thermostat
otomatis; dan dilengkapi pula dengan switch peng¬aman lampu sewaktu penggantian lampu.
Penggantian lampu mudah dilakukan serta kontak ON - OFF juga mudah dijangkau.
Alat ini tidak bersuara. Menggunakan aliran listrik sebesar 220 Volt,
khusus, berat = 13,3 kg, ukuran 355 x 400 x 200 mm dengan tambahan dipasang roll
attachernent. Sistem pendinginan lampu tidak langsung ke alas transparansi, ruang panas
dilokalisasi, pada ruangan tersebut ada kipas angin. Standard doublet optic yang
menghasilkan cahaya terang dan rata. Focal length 355 mm (14,2"), terang cahaya 2300
lumens, dan rata. Ada pengatur cahaya yang dapat memproyek¬sikan trans aransi film 0 - 25°
proyeksi amat baik antara 1,5 sampai dengan 4,5 m.
Alat ini membutuhkan tegangan listrik.-220 Volt, daya 200 watt, de¬ngan berat 10,4 kg.
Panjang kabel = 3,05 m. Sistern pendinginan tidak diperlukan sebab lampu langsung
berhubungan dengan udara luar dan pernakaian daya kecil. Triplet optical projection head =
317 ram, projection stage 255 x 285 mm, terang 2100 lumens. Berbagai macam overhead ini
harus diproyeksikan setelah sinar menyala dari overhead projector. Sinar dari overhead
projector akan diterima oleh layar atau yang disebut layar portable matte white; dan akan
tampak jelas bahàn-bahan yang ditulis dalam transparansi.
Kesederhanaan (simplicity)
Kekompakkan (unity)
Penonjolan (emphasis)
Keseimbangan (balance)
Kesederhanaan (Simplicity)
Untuk OHP, maka peta gambar maupun diagram harus disederhana- kan dan dibatasi pada
hal-hal yang penting saja. Konsep materinya (isi pesan) harus mudah di tangkap dan
dipahami. Tulisannya harus jelas dan mudah dibaca, mudah ditangkap dan mudah dipahami.
Kalimat sederhana tapi bermakna.
Oleh karena huruf yang dipakai biasanya huruf yang sederhana tetapi jelas dan bukan huruf
artistik tetapi dapat membingungkan.
Kekompakkan (Unity)
Penonjolan (Emphasis)
Kadang-kadang diperlukan penonjolan tertentu sehingga menjadi pusat perhatian. Ini dapat
dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan memperbesar, memperjelas, mewarnai,
menghilangkan informasi pada unsur atau bagian lain. Dalam teknik penyajian hal ini juga
dapat dilakukan dengan Cara menutup bagian yang lain, meletakkan pointer dan sebagainya.
Keseimbangan (Balance)
Ada dua bentuk keseirnbangan, yaitu keseimbangan formal dan keseimbangan informal.
Suatu disain dikatakan mempunyai keseimbang¬an formal bila dapat dibayangkan adanya
garis as yang rnembagi bentuk vi¬sual secara simetris. Ke¬seimbangan formal mem¬beri
kesan statis dan resmi. Karena untuk me¬nata huruf pada caption atau titling.
Ada dua teknik pembuatan OHT yaitu secara langsung, dan tidak lansung. Cara langsung
adalah dengan mengerjakan langsung pada bahan transparansi yang ada. Sedangkan proses
tidak langsung adalah dengan memindahkan gambar yang sudah ada atau yang telah
diper¬siapkan. pada bahan lain dengan cara membuat kopinya terlebih dahulu.
Proses langsung
1) Mempergunakan feltpen khusus untuk transparansi. Ada dua macam pena transparansi
ini, yang satu mudah dihapus dan larut dalam air, lainnya sukar dihapus dan bersifat lebih
permanen. Perlengkapan yang diperlukan:
- Film OHT
- Pena Transparansi
- Alkohol
- Kapas
- Rotring pena
- Tinta gambar
- Penggaris
- Cutter
- Masking tape
- Mounting frame
- Kertas millimeter
1) Mempergunakan alat thermafox buatan 3-M. gambar visual terlebih dahulu dibuat pada
kertas HVS dan difotocopy. Fotocopy ini dipindahkan ke infra red transparency melalui
thermal process 3-M
2) Proses diazo, adalah proses yang menggunakan uap ammonia. Master yang akan dicopy
dipindahkan ke transparansi khusus untuk diazo ini dengan cara penyinaran dengan sinar
ultra violet.
Transparansi untuk OHP biasanya diberi bingkai yang berukuran 10" x 12". Sudah tentu tidak
ada keharusan untuk mernberi bingkai setiap transparansi, tetapi bila berbingkai rnempunyai
banyak keuntungan antara lain:
c. Mudah dalam penyimpanan, meskipun berhimpitan tidak akan melekat satu dengan
yang lainnya.
d. Memudahkan dalam pembuatan klasifikasi dan katalog dari transparansi sendiri, yang
bisa membedakan mata pelajaran, topik, sub-bahasan dan lain-lain untuk pemakaian
berikutnya.
1) Bingkai untuk transparansi dapat dibuat sendiri dengan mudah, yaitu dengan memotong
karton dupleks yang tebal dengan ukuran 10" x 12" (25 x 30 cm) dan bagian tengahnya
dibuang sehingga merupakan bingkai (frame).
1) Teknik jendela (spot mask). Penutupnya dibuat dari karton manila yang ditempelkan
pada kedua sisinya, dua bagian atau lebih. Teknik spot masking sesuai dengan teknik
penyajian yang memusatkan terhadap bidang, konsep atau gagasan pokok masing-masing
berbeda. Di sini para siswa dituntun oleh guru untuk memusatkan (spot) perhatian terhadap
satu konsep saja yang dibicarakan secara bertahap.
2) Tutup yang bisa digeser (sliding mask). Pada teknik tutup bergeser ini bisa
diperliahatkan baris demi baris sesuai dengan apa yang sedang diterangkan, sehingga
perhatian murid terarah. Teknik sliding mask ini sangat sesuai dengan teknik penyajian bahan
pelajaran yang disampaikan secara bertahap, mengemukakan urut-urutan pola piker, gagasan
pokok atau sistematika konsep dasar. Teknik ini tidak bertujuan untuk menjelasakan rincian
gagasan, konsep atau pola piker secara cermat.
Teknik penyajian
Teknik penyajian dengan media OHT ini berkembang dari pengalaman dan daya iminasi tiap
guru. Bentuk penyjian yang lazim dipakai antara lain adalah:
ü Mempergunakan penutup, transparansi lain yang belum dipakai untuk menambah catatan-
catatan selama pre¬sentasi tanpa merusakkan OHT aslinya. Penutup ter¬sebut dapat
dibersihkan kembali sehabis pakai de¬ngan mempergunakan alkohol.
ü Mempergunakan overlay ya¬itu transparansi lain yang berisi bagian dari proses yang akan
dijelaskan dengan OHT secara keseluruhan. Dengan demikian proses atau konsep yang sulit
diberikan secara bertahap selama memberikan persentasi.
ü Menggunakan polarizes untuk memberikan stimulasi dampak gerak dan warna de¬ngan
mempergunakan plastik khusus untuk membuat po¬larizer projectuals. Dapat di¬pakai, untuk
menjelaskan cara kerja mesin bakar, peredaran darah dan sebagainya.
f. film
1) Permainan adalah suatu yang menyenangkan untuk dilakukan dan sesuatu yang
menghibur.
2) Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar.
3) Permainan dapat memberikan umpan balik lansung , umpan balik yang secepatnya atas
apa yang kita lakukan untuk memungkinkan proses belajar lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Nana Sudjana. 1993. Media Pengajaran. LSIK. Jakarta.
Drs. Ahmad Rifa’i. 1997. Media Pengajaran. CV. Sinar Baru. Bandung
Azhar, Arsyad. Media Pembelajaran.Jakarta: 2009. Rajawali press.
Kustandi Cecep, dkk. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: 2011. Ghalia
Indonesia.
Rohani Ahmad. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: 2014. PT. Rineka Cipta.
Sadiman Arief S, dkk. Media Pendidikan.Jakarta: 2003. PT. RajaGrafindo Persada.