Anda di halaman 1dari 16

Jenis-jenis Media Proyeksi

a. Media proyeksi diam


Media proyeksi diam (still projected medium) memiliki persamaan dengan media grafis
dalam hal menyajikan rangsangan-rangsangan visual.[4] Media proyeksi diam dapat
memproyeksikan pesan dalam bentuk tulisan, gambar, angka, atau bahkan grafis. Berikut
beberapa jenis media proyeksi diam, antara lain film bingkai, slide, film rangkai, proyektor
transparansi, proyektor tak tembus pandang, mikrofis.
Film bingkai adalah film transparan yang berukuran 35 mm sebagai suatu program film
bingkai yang sangat bervariasai panjang pendeknya, tergantung pada tujuan yang ingin
dicapai.
Film rangkai merupakan satu kesatuan film rangkai yang berurutan. Film rangkai bisa dengan
suara atau tanpa suara. Media ini digunakan untuk memperjelas isi materi.
Proyektor transparansi (OHP)atau media transparansi adalah media visual proyeksi yang
dibuat di atas bahan transparan, sebagai perangkat lunak. Bahan transparan yang berisi pesan-
pesan memerlukan alat proyeksi yang dinamakan overhead proyector.
Keuntungan:
1. tidak perlu menggelapkan ruangan
2. dapat memproyeksikan berbagai pesan visual baik gratis maupun verbal
3. memungkinkan penyajian aneka warna
4. guru dapat tetap menghadapi siswa saat mengajar
5. spenuhnya dibawah control guru
6. mudah dalam penyajian
7. dapat dipakai sebagai petunjuk sistematika penyajian materi.
8. menghemat tenaga dan waktu karena dapat digunakan berulang-ulang
9. mempunyai variasi penyajian.
Kelemahan:
1. presenter (guru, dosen, dan lain-lain) harus membuat sendiri materi presentasi di atas
lembaran transparansi. Pekerjaan ini tentunya membutuhkan waktu dan usaha yang cukup
melelahkan, apalagi bila menggunakan teknik penyajian yang kompleks;
2. transparansi adalah satuan terpisah dari proyektorrnya, sehingga bila transparansi-
transparansi tersebut tidak tersusun sesuai urutan penyajian sering terjadi kekacauan. Guru
yang kurang menguasai teknik pemanfaatannya, cenderung memakai OHP berfungsi
layaknya papan tulis; dampaknya para siswa cenderung bersikap pasif.
Proyektor tak tembus pandang (opaque projector) disebut demikian karena yang
diproyeksikan bukan bahan transparan tetapi bahan-bahan tidak tembus pandang (opaque).
Benda-benda datar, tiga dimensi seperti misalnya mata uang, model, serta warna dan
anyaman dapat diproyeksikan. Kelebihan proyektor tak tembus pandang sebagai media
pendidikan ialah bahan cetak pada buku, majalah, fotografis, bagan, diagram, atau peta dapat
diproyeksikan secara langsung tanpa dipindahkan ke dalam transparan terlebih dahulu.
Mikrofis atau microfiche adalah lembaran film transparan terdiri dari lambang-lambang
visual (grafis maupun verbal) yang diperkecil sedemikian rupa sehingga tak dapat dibaca
dengan mata telanjang. Secara umum mikrofis termasuk kelompok media bentuk kecil
(microform). Secara fisik gulungan dapat dibedakan microform tersebut atas dua jenis,
yaitunyang menggunakan film 16 mm atau 35 mm, dalam bentuk kaset atau terbuka; dan
yang berbentuk lembaran yaitu yang kita kenal sebagai mikrofis.[9]
Media proyeksi diam

Media proyeksi diam mempuyai persamaan dengan media grafik dalam arti menyajikan
ransangan –ransangan visual .Selain itu bahan –bahan grafis banyak sekali dipakai dalam
media proyeksi diam. Perbedaan yang jelas antara  mereka adalah pada media grafis dapat
secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan pada media proyeksi,
pesan tersebut harus di proyeksikan dengan proyektor agar dapat di lihat oleh sasaran.

            Beberapa jenis media proyeksi diam antara lain: film bingkai,film rangkai, media
transpasi proyektor tak tembus pandang,mikrofis,film,film gelang,televise,permainan dan
simulasi.
a.       Film bingkai

adalah suatu film berukuran 35mm,yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci
terbuat dari karton ,atau plastik. Sebagai suatu program, film bingkai sangat
berfariasi.panjang pendek film bingkai, tergantung pada tujuan yag ingin dicapai dan materi
yang ingin disajikan. Lazimnya,  satu program film binngkai bersuara lamanya berkisar
antara 10-30 menit. Jumlah gambar dalam satu programpun bervariasi, ada yang hanya 10
buah, tapi ada juga yang sampai 160 buah atau lebih.

b.      Film rangkai 

Gambar pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan.Ukurannya filmnya sama
dengan film bingkai ,yaitu 35mm. Film rangkai bisa tanpa suara bisa pula dengan suara.
Suara yang menyertai film rangkai itu dimaksudkan untuk menjelaskan isi. Selain dengan
suara yang direkam, penjelasan dapat disampaikan dalam bentuk buku pedoman atau narasi
tulis dibawah gambar yang dibacakan oleh guru atau dibacakan sendiri oleh siswa.

c.       Media transparansi.

   Media transparansi atau overhed transparency adalah media visual proyeksi ,yang dibuat di
atas bahan transparan. Sebagai perangkat lunak, bahan transparan yang berisi pesan-pesan
tersebut memerluan alat khusus untuk memproyeksikan, yaitu OHP. OHP adalahalat yang
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memproyeksikan transparansi ke arah layar lewat
atas atau samping kepala orang yang menggunkannya. Berbagai objek atau pesan yang
dituliskan atau digambarkan pada transparansi bisa diproyeksikan  lewat  OHP, misalnya
diagram, pete, grafik, dan sebagainya.

d.      Proyektor tak tembus pandang

Proyektor tak tembus pandang adalah alat untuk memproyek sikap bahan bukan transparan
,tetapi bahan-bahan tidak tembus pandang. Banda-benda tersebut adalah benda datar, tiga
dimensi seperti mata uang, model, serta warna dan anyaman dapat diproyeksi.

e.       Mikrofis

Adalah lembaran film transparan terdiri dari lambang-lambang visual yang di perkecil
sedemikian rupa sehingga tak dapat di baca dengan mata telanjang. Ukuranya ada beberapa
macam, bisa 3x5 inci, 6x8 inci atau 4x6 inci. Secara fisik gulungan microform tersebut dapat
dibedakan atas dua jenis, yaitu menggunakan film 16mm atau 35mm, dalam bentuk kaset
atau terbuka, dan yang berbentuk lembaran yaitu yang kita kenal sebagai mikrofis.

f.       Film

Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar
mengajar. Ada tiga macam ukuran film yaitu, 8mm, 16mmdan 35mm. Jenis yang pertama
biasanya untuk keluarga tipe 16mm tepat untuk dipakai disekolah sedang yang terakhir
biasanya untuk komersial. Sebuah film tediri dari ribuan gambar. Kecepatan putar gambar 
sudah ditetapkan sesuai dengan tipenya.

g.      televisi

Televisi adalah media yang menyampaikan pesan –pesan pembelajaran secara audio –visual
dengan disertai unsur gerak .Dilihat dari sudut jumlah penerimanya pesan ,televisi tegolong
kedalam media massa. Telavisi bisa menampilkan gambar serta suaranya.

h.      Vidio

Adalah media audio –visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin popular dalam
masyarakat kita.Pesan  yang di sajikan biasa bersifat fakta  dan biasa bersifat informatif.
Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh vidio. Tapi tidak berarti bahwa vidio akan
menggantikan kedudukan film.
i.        Permainan dan simulasi

   Permainan adalah setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan
mengikuti aturan –aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula.Simulasi adalah
suatu model hasil penyederhanaan suatu realitas. Permainan simulasi mengabungkan unsur-
unsur permainan dan simulasi yaitu adanya seting ,permainan , aturan, tujuan, dan penyajian
model situasi sebenarnya. Simulasi dapat bersifat fiksi, vaerbal dan matematis.

j.OPH

Beberapa keterbatasan media OHP antara lain sebagai berikut:

1) Media ini memerlukan perangkat keras (hard ware) yang khusus untuk
memproyeksikan pesan yang ada pada transparan. Alat itu adalah OHP (Overhead Projection)

2) Mernerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama bi¬la dipergunakan


teknik-teknik penyajian yang kompleks

3) Dalam penggunaannya diperlukan keterampilan khusus

4) Menuntut penataan ruang yang baik

5) Menuntut perhatian untuk menghilangkan distorsi proyeksi

6) Menuntut Cara kerja yang sisternatis dan terarah

7) Membutuhkan keterampilan menuliskan pesan yang baik pada transparan sehingga


mudah dicerna oleh siswa (penerima pesan).

Walaupun ada keterbatasan, media ini juga mempunyai kelebihan yang mungkin tidak
dimiliki oleh jenis media lain, yakni:

1) Praktis, karena, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas atau ruang.

2) Memberi kemungkinan tatap, muka dan mengamati respons dari penerima pesan
(siswa).

3) Memberi kemungkinan pada penerima pesan (siswa) untuk men¬catat.

4) Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan.

5) Memungkinkan penyajian dengan berbagai alternatif kombinasi warna.

6) Dapat dipergunakan kembali secara berulang-ulang.

7) Dapat disusun kembali berdasarkan urutan-urutan atau sekuens belajar.


8) Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar yang dikehendaki karena pacing control
sepenuhnya di tangan komunikator (dosen, guru, penyaji bahan, dan lain-lain).

9) Tidak diperlukan operator pembantu khusus.

C. Cara menggunakan OHP

Cara menggunakan OHP, pertama-tama perlu diperhatikan situasi ruangan yang akan
dipergunakan. Ini berarti harus memperhatikan situasi ruangan yang akan dipakai, antara lain
adanya aliran listrik yang memadai, sesuai dengan kebutuhan alat tersebut.

Proyektor Overhead mempunyai bermacam-macam tipe. di an¬taranya:

1. Overhead Projector Model 5088 (portable)

2. Overhead Projector Model 213 (large body)

3. Overhead Projector Model 213 (semi portabel)

4. Overhead Projector Model 6202 (portable)

Alat ini tidak bersuara tapi membutuhkan tegangan listrik antara 110/220 volt dengan daya
480 watt/50Hz. Berat keseluruhan = 9,07 kg, dengan panjang kabel = 4,5 m.

Alat ini hampir tidak bersuara (suara kipas sangat halus) Tegangan listrik yang diperlukan
220 Volt/5011z, dengan daya yang dibutuhkan sekitar 360 Watt. Berat keseluruhan 13,9 kg;
panjang kabel 5 m, de¬ngan tempat penyimpanan secara khusus. Ukuran badan 380 x 405 x
240 mm, juga dapat ditambah dengan memasang roll attachment. Sistem penyinaran dan
pendinginan tidak langsung dari lampu ke atas transparansi film. Panas ruangan dinetralisasi
oleh adanya kipas angin. Penyinaran menggunakan sistem articulate head optic yang
menghasilkan cahaya terang dan rata, dengan focal length 355 mm (14,2"). Terangnya cahaya
sekitar 2300 lumens. Pengaturan cahaya dapat memproyeksikan transparansi film Bari 0°-
30° dengan jarak an¬tara 1,5 m - 3,5 m. Projection stage = 267 x 267 mm dengan sistem
pengaman ganda. Kipas angin sebagai alat pendinginan dilengkapi de¬ngan thermostat
otomatis; dan dilengkapi pula dengan switch peng¬aman lampu sewaktu penggantian lampu.
Penggantian lampu mudah dilakukan serta kontak ON - OFF juga mudah dijangkau.

Alat ini tidak bersuara. Menggunakan aliran listrik sebesar 220 Volt,

360 Watt, 50 Hz, panjang kabel = 5 m dan ada tempat penyimpanan

khusus, berat = 13,3 kg, ukuran 355 x 400 x 200 mm dengan tambahan dipasang roll
attachernent. Sistem pendinginan lampu tidak langsung ke alas transparansi, ruang panas
dilokalisasi, pada ruangan tersebut ada kipas angin. Standard doublet optic yang
menghasilkan cahaya terang dan rata. Focal length 355 mm (14,2"), terang cahaya 2300
lumens, dan rata. Ada pengatur cahaya yang dapat memproyek¬sikan trans aransi film 0 - 25°
proyeksi amat baik antara 1,5 sampai dengan 4,5 m.

Alat ini membutuhkan tegangan listrik.-220 Volt, daya 200 watt, de¬ngan berat 10,4 kg.
Panjang kabel = 3,05 m. Sistern pendinginan tidak diperlukan sebab lampu langsung
berhubungan dengan udara luar dan pernakaian daya kecil. Triplet optical projection head =
317 ram, projection stage 255 x 285 mm, terang 2100 lumens. Berbagai macam overhead ini
harus diproyeksikan setelah sinar menyala dari overhead projector. Sinar dari overhead
projector akan diterima oleh layar atau yang disebut layar portable matte white; dan akan
tampak jelas bahàn-bahan yang ditulis dalam transparansi.

Merancang media OHP

Langkah-langkah disain media OHP dalam proses belajar-mengajar:

- Telaah TIK pokok bahasan yang akan diajarkan

- Telaah materi pelajaran untuk menentukan jenis media yang di¬perlukan

- Telaah keadaan siswa untuk mempertimbangkan kesulitan pela¬jaran, kecepatan


penyerapan, tingkat perbendaharaan kata yang dipakai, penggunaan media yang paling tepat

- Buatlah media transparansi

Beberapa prinsip umum untuk disain program media, yaitu:

Kesederhanaan (simplicity)

Kekompakkan (unity)

Penonjolan (emphasis)

Keseimbangan (balance)

Kesederhanaan (Simplicity)

Untuk OHP, maka peta gambar maupun diagram harus disederhana- kan dan dibatasi pada
hal-hal yang penting saja. Konsep materinya (isi pesan) harus mudah di tangkap dan
dipahami. Tulisannya harus jelas dan mudah dibaca, mudah ditangkap dan mudah dipahami.
Kalimat sederhana tapi bermakna.

Oleh karena huruf yang dipakai biasanya huruf yang sederhana tetapi jelas dan bukan huruf
artistik tetapi dapat membingungkan.

Kekompakkan (Unity)

Kekompakkan mengandung makna yang harrnonis antara bagian-bagian visual da lam


kesatuan fungsinya secara keseluruhan. Ja linan hubungan bagian. dapat dinyatakan
dalam bentuk tanda-tanda penunjuk seperti panah, dan tanda-tanda visual seperi garis,
bentuk, warna, dan ruangan,

Penonjolan (Emphasis)

Kadang-kadang diperlukan penonjolan tertentu sehingga menjadi pusat perhatian. Ini dapat
dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan memperbesar, memperjelas, mewarnai,
menghilangkan informasi pada unsur atau bagian lain. Dalam teknik penyajian hal ini juga
dapat dilakukan dengan Cara menutup bagian yang lain, meletakkan pointer dan sebagainya.

Keseimbangan (Balance)

Ada dua bentuk keseirnbangan, yaitu keseimbangan formal dan keseimbangan informal.

Suatu disain dikatakan mempunyai keseimbang¬an formal bila dapat dibayangkan adanya
garis as yang rnembagi bentuk vi¬sual secara simetris. Ke¬seimbangan formal mem¬beri
kesan statis dan resmi. Karena untuk me¬nata huruf pada caption atau titling.

Teknik pernbuotan OHT (Overhead Transparency)

Ada dua teknik pembuatan OHT yaitu secara langsung, dan tidak lansung. Cara langsung
adalah dengan mengerjakan langsung pada bahan transparansi yang ada. Sedangkan proses
tidak langsung adalah dengan memindahkan gambar yang sudah ada atau yang telah
diper¬siapkan. pada bahan lain dengan cara membuat kopinya terlebih dahulu.

Proses langsung

1) Mempergunakan feltpen khusus untuk transparansi. Ada dua macam pena transparansi
ini, yang satu mudah dihapus dan larut dalam air, lainnya sukar dihapus dan bersifat lebih
permanen. Perlengkapan yang diperlukan:

- Film OHT

- Pena Transparansi

- Alkohol

- Kapas

- Rotring pena

- Tinta gambar

- Penggaris

- Cutter

- Masking tape
- Mounting frame

- Kertas millimeter

2) Mempergunakan letterpress atau lettraset. Perlengkapan sama dengan yang digunakan


feltpen khusus untuk transparansi, kecuali dengan menambahkan letterpress dari mecanorma
dan alat penggosoknya agar huruf dapat melekat pada transparansi

Proses tidak langsung

1) Mempergunakan alat thermafox buatan 3-M. gambar visual terlebih dahulu dibuat pada
kertas HVS dan difotocopy. Fotocopy ini dipindahkan ke infra red transparency melalui
thermal process 3-M

2) Proses diazo, adalah proses yang menggunakan uap ammonia. Master yang akan dicopy
dipindahkan ke transparansi khusus untuk diazo ini dengan cara penyinaran dengan sinar
ultra violet.

Transparansi untuk OHP biasanya diberi bingkai yang berukuran 10" x 12". Sudah tentu tidak
ada keharusan untuk mernberi bingkai setiap transparansi, tetapi bila berbingkai rnempunyai
banyak keuntungan antara lain:

a. Tidak mudah sobek dan mudah dalam pemakaiannya.

b. Bisa menyusun beberapa transparansi sekaligus dalam satu bing¬kai, sehingga


mempersingkat waktu dalam penyajiannya (overlay).

c. Mudah dalam penyimpanan, meskipun berhimpitan tidak akan melekat satu dengan
yang lainnya.

d. Memudahkan dalam pembuatan klasifikasi dan katalog dari transparansi sendiri, yang
bisa membedakan mata pelajaran, topik, sub-bahasan dan lain-lain untuk pemakaian
berikutnya.

Mounting (menempelkan transparansi pada bingkai)

1) Bingkai untuk transparansi dapat dibuat sendiri dengan mudah, yaitu dengan memotong
karton dupleks yang tebal dengan ukuran 10" x 12" (25 x 30 cm) dan bagian tengahnya
dibuang sehingga merupakan bingkai (frame).

2) Untuk transparansi tunggal (single transparancy) yang sederha¬na, cara menempelkannya


sangat mudah yaitu dengan tape plastic atau kertas, keempat sisinya ditempelkan di bagian
bawah bingkai dengan masking tape tadi. Transparansi atau plastic bening tembus cahaya
ukurannya harus lebih besar 1 cm dari pada lubang bingkai, untuk memudahkan
pemasangannya.
3) Jika transparansi terdiri atas transparansi film dasar dengan lebih dari satu lemabar
ganda, tempellah lembaran dasar atau pertama di abgian bawah bingkai dan lembar ganda
atas bingkai, dan seterusnya. Usahakanlah agar dengan mudah dapat dibuka dan ditutup, jadi
yang direkat hanya satu sisinya saja.

Masking (teknik menutup)

Menutup sebagian lembar transparansi untuk memperlihatkan langkah-langkah suatu proses,


akan dapat mengarahkan perhatian murid atau hadirin ke bagian yang sedang diterangkan.

1) Teknik jendela (spot mask). Penutupnya dibuat dari karton manila yang ditempelkan
pada kedua sisinya, dua bagian atau lebih. Teknik spot masking sesuai dengan teknik
penyajian yang memusatkan terhadap bidang, konsep atau gagasan pokok masing-masing
berbeda. Di sini para siswa dituntun oleh guru untuk memusatkan (spot) perhatian terhadap
satu konsep saja yang dibicarakan secara bertahap.

2) Tutup yang bisa digeser (sliding mask). Pada teknik tutup bergeser ini bisa
diperliahatkan baris demi baris sesuai dengan apa yang sedang diterangkan, sehingga
perhatian murid terarah. Teknik sliding mask ini sangat sesuai dengan teknik penyajian bahan
pelajaran yang disampaikan secara bertahap, mengemukakan urut-urutan pola piker, gagasan
pokok atau sistematika konsep dasar. Teknik ini tidak bertujuan untuk menjelasakan rincian
gagasan, konsep atau pola piker secara cermat.

Teknik penyajian

Teknik penyajian dengan media OHT ini berkembang dari pengalaman dan daya iminasi tiap
guru. Bentuk penyjian yang lazim dipakai antara lain adalah:

ü Mempergunakan pointer, ya¬itu penunjuk pada transpa¬ransi untuk mengarahkan


perhatian langsung pada ba¬gian tertentu yang sedang dijelaskan. Bayangan dari po¬inter ini
akan tampak pada layar.

ü Mempergunakan penutup, transparansi lain yang belum dipakai untuk menambah catatan-
catatan selama pre¬sentasi tanpa merusakkan OHT aslinya. Penutup ter¬sebut dapat
dibersihkan kembali sehabis pakai de¬ngan mempergunakan alkohol.

ü Mempergunakan alas penu¬tup yang tidak ternbus cahaya untuk mengontrol


perkem¬bangan dan kecepatan pre¬sentasi. Pada penutup dapat dituliskan catatan-catatan
guru. Maksud ditaruhkannya sebagai alas adalah supaya tertahan beratnya OHT dan tidak
mudah jatuh.

ü Mempergunakan overlay ya¬itu transparansi lain yang berisi bagian dari proses yang akan
dijelaskan dengan OHT secara keseluruhan. Dengan demikian proses atau konsep yang sulit
diberikan secara bertahap selama memberikan persentasi.
ü Menggunakan polarizes untuk memberikan stimulasi dampak gerak dan warna de¬ngan
mempergunakan plastik khusus untuk membuat po¬larizer projectuals. Dapat di¬pakai, untuk
menjelaskan cara kerja mesin bakar, peredaran darah dan sebagainya.

ü Mempergunakan benda-ben¬da tiga dimensi untuk mem¬proyeksikan siluetnya, atau


benda-benda dari plastik ber¬warna seperti segitiga, alat penggambar teknik dan se¬bagainva

ü Menggunakan kopi dari transparansi sebagai hand-out, Dengan mem¬bagikan fotokopi


dari OHT yang dipersenta¬sikan tersebut, perhatian siswa tidak perlu terbagi dengan
mendengarkan dan mencatat.

b. Media proyeksi gerak


Media proyeksi gerak adalah media yang memproyeksikan pesan melalui sebuah alat yang
mampu memproyeksikan berbagai pesan, baik pesan dalam bentuk video, film, maupun
gabungan secara keseluruhan dari media-media (multimedia). Jenis media proyeksi gerak
antara lain:
LCD, Karakter LCD di lingkungan masyarakat dikenal sebagai in-focus karena semuanya
tergantung pada kualitas gambar yang diproyeksikan melalui kecerahan dan warna.
Film Gelang, Film gelang adalah jenis media yang terdiri dari film film berukuran 8 mm yang
ujungnnya saling bersambungan sehingga terus mengulang jika tidak dihentikan.
Televisi, televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup
bersama suara melalui kabel atau ruang. Televisi pendidikan adalah penggunaan program
video yang direncanakan untuk mencapai proses pembelajaran tanpa melihat siapa yang
menyiarkannya, televisi pendidikan tidak hanya sekedar menghibur tetapi harus mendidik.
Keuntungan:
1. televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual termasuk gambar diam,
film, objek, spesimen, dan drama.
2. televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa.
3. televisi dapat membawa dunia nyata, rumah, dan ke kelas-kelas, seperti orang, tempat-
tempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui penyiaran langsung atau rekaman.
4. televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat dan mendengar diri
sendiri.
5. televisi dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia
dan tingkatan pendidikan yang berbeda-beda.
Keterbatasan:
1. televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
2. televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk
memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa.
3. guru tidak mempunyai kesempatan untuk televisi film sebelum disiarkan.
Komputer, Pemanfaatan komputer untuk pendidikan dikenal dengan sebutan CAI dan
dikembangkan melalui tutorial, discovery, simulasi, dan permainan. Komputer digunakan
untuk administrasi tes dan administrasi sekolah.
Keuntungan:
1. komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena dia
dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang lebih individual, tidak
pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan intruksi seperti yang
diinginkan program yang digunakan.
2. komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan
laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan musik yang dapat
menambah realisme.
3. kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat
disesuaikan denga tingkat penguasaannya. Dengan kata lain, komputer dapat berinteraksi
dengan siswa secara perorangan misalnya dengan pertanyaan dan menilai jawaban.
Keterbatasan :
1. meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun (murah),
pengembangan perangkat lunaknya masih realtif mahal.
2. untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang
komputer.
3. keragaman model komputer (perangkat keras) sering menyebabkan program (software)
yang tersedia untuk satu model tidak cocok (kompatibel) dengan model lainnya.

B.Keunggulan dan Kelemahan Media Proyeksi


Keunggulan dari media proyeksi:
1. Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran ruangan kelas.
2. Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan warna-warna
yang menarik.
3. Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal
yang penting.
4. Dapat digunakan berulang-ulang
5. Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan
dan dapat dipadukan dengan unsur suara.
6. Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang kongkrit.
7. Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan
8. Memiliki variasi program yang cukup banyak.
9. Sifatnya mobile, karena mudah dipindah-pindah tempat dan gelombangnya.
10. Baik untuk mengembangkan imajinasi siswa.
11.Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat atau musik, sehingga
sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa.
12. Jangkauannya sangat luas, sehingga dapat didengar oleh massa yang banyak.
Kelemahan media proyeksi :
1. Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan magnetik.
2. Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga.
3. Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya.
4. Memerlukan penggelapan ruangan
5. Jika siarannya monoton akan lebih cepat membosankan siswa untuk mendengarkannya.
6. Memerlukan penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya.
7. Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang dibuatnya cukup
panjang.
8. Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.
9. Hanya dapat menyajikan gambar yang diam (geraknya terbatas walaupun dengan
menggunakan lebih dari sebuah proyektor.
10. Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
Media proyeksi diam
a.       Film bingkai
 Kelebihan film bingkai sebagai media pendidikan yaitu:
1)      Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak.
2)      Fungsi berfikir penononton diransang dan dikembangkan secara bebas.
3)      Film bingkai berada dibawah control guru .Guru bebas memutarkannya .

 Kelemahan film bingkai sebagai media pendidikan yaitu:


1)      Seri program film bingkai yang terdiri dari gambar –gambar lepas merupakan titik
kelemahan.
2)      Bila tidak ada pengunaan program slide suara memerlukan ruangan yang gelap.
3)      Dibandingkan dengan gambar,foto,bagan,atau papan flannel pembuatan film bingkai
jauh lebih mahal biayanya.
b.      film rangkai

Kelebihan film rangkai sebagai media pendidikan yaitu:


1)      Cocok untuk mengajarkan keterampilan.
2)      Penyimpananya mudah,cukup digulung dan dimasukan kedalam tempat khusus.
3)      Dapat untuk belajar kelompok maupun individual.
4)      Urutan gambar sudah pasti karena film rangkai merupakan satu kesatuan.

Kekurangan film rangkai sebagai media pendidikan yaitu:


1)      Sulit di edit karena merupakan satu rangkaian.
2)      Sukar di buat sendiri secara lokal dan memerlukan peralatan laboratorium yang dapat
mengubah film bingkai ke film rangkai
c.       Media transparasi

Kelebihan media transparasi sebagai media pendidikan yaitu:


1)      lebih sehat daripada papan tulis
2)      Menghemat tenaga dan waktu karena dapat dipakai berulang-ulang.
3)      Sepenuhnya di bawah control guru
4)      Guru sambil mengajar dapat berhadapan dengan siswa.

Kelemahan media sebagai transparasi sebagai media pendidikan yaitu:


1)      Transparasi memerlukan waktu, usaha dan persiapan yang baik ,lebih-lebih kalau
menggunakan teknik penyajian yang kompleks.
2)      Karena lepas, transparansi menuntut cara kerja yang sistematis dalam penyajiaannya.
3)      Jika tekhnik pemanfaatannya seta potensi kurang dikuasai ada kecendrungan ohp
sebagai penganti papan tulis dan siswa cendrung lebih bersikap pasif.

d.      Proyektor tak tembus pandang

Kelebihan proyektor tak tembus pandang yaitu:


1)      Dapat digunakan untuk hampir semua bidang studi yang ada dikurikulum.
2)      Dapat memperbesar benda kecil menjadi sebesar papan ,sehingga bahan yang semula
hanya untuk individu jadi untuk keseluruh kelas.

Kelemahan proyektor tak tembus pandang ialah:


1)      Bahwa proyektor tembus pandang tidak seperti ohp harus digunakan diruang yang
gelap.
e.       Mikrofis

Keuntungan mikrofis yaitu:


1)      Mudah dikopi cetak, dan diduplikasikan dengan biaya yang relative murah.
2)      Biasa diproyeksikan ke layar lebar.
3)      Karena dalam bentuk lembaran ,ringkas hemat tempat dan praktis untuk di kirim .
4)      Informasi kepustakaan yang terletak di bagian atas lembaran mudah untuk di
identifikasikan.

Kelemahan mikrofis yaitu:


1)      Pembuatan masternya mahal.
2)      Mudah hilang.
3)      Bila telah banyak ,sulit memfilenya sehinnga mudah salah masuk filing.

f.       film

Sebagai media film memiliki kelebihan-kelebihan yaitu:


1)      Film sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
2)      Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-kejadian
sejarah yang lampau.
3)      Film dapat mendatangkan seorang ahli dan memperdengarkan suaranya di kelas
4)      Film dapat meransang atau memotivasi kegiatan anak-anak.

Sebagai media film juga memiliki kelemahannya yaitu:


1)      Harga/biaya produksi relative mahal.
2)      Film tak dapat mencapai semua tujuan pembelajaran
3)      Penggunaanya perlu ruang gelap.
g.      televisi

Sebagai media pendidikan,televisi mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut:


1)      TV dapat menerima ,menggunakan dan mengubah atau membatasi semua bentuk media
yang lain ,menyesuaikanya dengan tujuan-tujuan yang akan di capai.
2)      TV merupakan medium yng menarik ,modern dan selalu siap di terima oleh anak-anak
karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah mereka.
3)      TV dapat memikat perhatian sepenuhnya dari penonton ,seperti halnya film, TV
menyajikan informasi visualdan lisan.

Sebagai media pendidikan TV juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu:


1)      Harga pesawat tv relative mahal
2)      Sifat komunikasinya hanya satu arah
3)      Programnya di luar kontrol guru
h.      Vidio

Vidio juga mempunyai beberapa kelebihan yaitu:


1)      Dapat menarik perhatian untuk priode-priode yang singkat dari ransangan luar lainnya.
2)      Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi.
3)      Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar ber ulang-ulang.

Namun video juga mempunyai kelemahannya yaitu:


1)      Perhatian penonton sulit dikuasai,partisipasi mereka jarang di praktikkan.
2)      Sifat komunikasinya bersifat satu arah dan harus di imbangi dengan pencarian bentuk
umpan balik yang lain
3)      Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.

i.        Permainan dan simulasi

Sebagai media pendidikan, permainan mempunyai beberapa kelebihan yaitu:

1)      Permainan adalah suatu yang menyenangkan untuk dilakukan dan sesuatu yang
menghibur.
2)      Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar.
3)      Permainan dapat memberikan umpan balik lansung , umpan balik yang secepatnya atas
apa yang kita lakukan untuk memungkinkan proses belajar lebih efektif.

Namun  sebagai media pendidikan permainan mempunyai  beberapa kekurangan yaitu:


1)      Dalam mensimulasikan situasi hasil permainan cendrung terlalu menyederhanakan
konteks sosialnya sehinnga tidak mustahil siswa justru memperoleh kesan yang salah.\
2)      Kebanyakan permainan hanya melibatkan beberapa orang siswa saja padahal
keterlibatan seluruh siswa belajar amatlah penting agar proses belajar bisa lebih efektif
dan efisien.
C. Cara Mendesain Media Proyeksi
Adapun cara mendesain yang dapat dilakukan agar media proyeksi menarik antara lain:
1. Memilih media proyeksi yang digunakan.
2. Menggunak beragam warna yang bersesuaian menarik.
3. Mempersiapkan sematang matangnya agar tidak terjadi kesalahan.
4. Menyampaikan materi menggunakan bahasa yang komunikatif.
Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran proyeksi yang sederhana sebagai
berikut:
1. Menganalisis karakter siswa.
2. Menetapkan tujuan pembelajaran melalui sikap yang akan ditanam melalui memperoleh
ketrampilan yang ingin dikembangkan.
3. Memiliki penyajian materi kepada siswa secara keseluruhan.
4. Menggunakan kartu indeks ukuran 8 x 14 cm membuat sketsa gambar, diagram, grafik,dll.
5. Pernyataan singkat yang didapat melalui gagasan materi yang dikandung oleh media
visual.
6. Gunakan catatan naskah audio.
7. Penyajian media berupa slide yang ditayangkan.

DAFTAR PUSTAKA
Dr. Nana Sudjana. 1993. Media Pengajaran. LSIK. Jakarta.
Drs. Ahmad Rifa’i. 1997. Media Pengajaran. CV. Sinar Baru. Bandung
Azhar, Arsyad. Media Pembelajaran.Jakarta: 2009. Rajawali press.
Kustandi Cecep, dkk. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: 2011. Ghalia
Indonesia.
Rohani Ahmad. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: 2014. PT. Rineka Cipta.
Sadiman Arief S, dkk. Media Pendidikan.Jakarta: 2003. PT. RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai