BRONKOPNEUMONIA
Disusun Oleh
Ricco Firmansyah
G1A218069
Pembimbing :
UNIVERSITAS JAMBI
2020
HALAMAN PENGESAHAN
REFERAT
BRONKOPNEUMONIA
Disusun oleh:
Ricco Firmansyah
G1A218069
UNIVERSITAS JAMBI
PEMBIMBING
Penulis
Masalah Kesehatan
1. Batuk-batuk bertambah
2. Perubahan karakteristik dahak / purulen
3. Suhu tubuh > 38°C (aksila) / riwayat demam
4. Pemeriksaan fisik : ditemukan tanda-tanda
konsolidasi, suara napas bronkial danronki
5. Leukosit > 10.000 atau < 4500 Komplikasi Efusi pleura, Empiema,
Abses paru, Pneumotoraks, gagal napas, sepsis
.
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
Berdasar kesepakatan PDPI, kriteria yang dipakai untuk indikasi rawat inap
pneumonia komuniti adalah :
1. Skor PORT > 70
2. Bila skor PORT < 70 maka penderita tetap perlu dirawat inap bila dijumpai
salah satu dari kriteria dibawah ini :
a. Frekuensi napas > 30/menit
b. Pa02/FiO2 kurang dari 250 mmHg
c. Foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral
d. Foto toraks paru melibatkan > 2 lobus
e. Tekanan diastolik < 60 mmHg
f. Tekanan sistolik < 90 mmHg
3. Pneumonia pada pengguna NAPZA
4. Menurut ATS (American Thoracic Society) kriteria pneumonia berat bila
dijumpai salah satu atau lebih’ kriteria di bawah ini.
a. Kriteria minor:
• Frekuensi napas > 30/menit
• Pa02/FiO2kurang dari 250 mmHg
• Foto toraks paru menunjukkan
kelainan bilateral
• Foto toraks paru melibatkan > 2 lobus
• Tekanan sistolik < 90 mmHg
• Tekanan diastolik < 60 mmHg
b. Kriteria mayor adalah sebagai berikut :
• Membutuhkan ventilasi mekanik
• Infiltrat bertambah > 50%
• Membutuhkan vasopresor > 4 jam
(septik syok)
• Kreatinin serum > 2 mg/dl atau peningkatan > 2 mg/dI, pada penderita
riwayat penyakit ginjal atau gagal ginjal yang membutuhkan dialisis
Kriteria Rujukan
1. Pneumonia berat
2. Pneumonia rawat inap
Pencegahan
1. Pemberian imunisasi Pemberian vitamin A
2. Menghindari faktor paparan asap rokok dan polusi udara
3. Membiasakan cuci tangan
4. Isolasi penderita
5. Menghindarkan bayi/anak kecil dari tempat keramaian umum
6. Pemberian ASI
7. Menghindarkan bayi/anak kecil dari kontak dengan penderita ISPA
Komplikasi Empiema torakis, Perikarditis purulenta, Pneumotoraks, Infeksi
ekstrapulmoner
seperti meningitis purulenta
Peralatan
1.Termometer
2.Tensimeter
3.Pulse oxymeter (jika fasilitas tersedia)
4.Pemeriksaan pewarnaan gram
5.Pemeriksaan darah rutin
6.Radiologi (jika fasilitas tersedia)
Prognosis
Prognosis tergantung pada beratnya penyakit dan ketepatan penanganan.
Referensi
1. 1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pneumonia Komuniti. Pedoman
Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta. 2011.(Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia, 2011)
2. Mandell Al, Wunderink RG, Bartlett JG, Campbell GD, Dean NC, Dowell SE,
etc. Infectious diseases society of America/ American thoracic society
consensus guidelines on the management of community-acquired pneumonia
in adults. Clinical Infectious Diseases 2007; 44:S27– 72(Mandel, et al., 2007)
3. Said M. Pneumonia. Rahajoe NN, Supriyatno B, Setyanto DB, editor. Buku
ajar respirologi anak. Edisi I. Jakarta: IDAI;2011.p.310-33. (Said, 2011)