DHCP
DHCP(Dynamic Host Configuration/Control Protocol) adalah
sebuah protocol dalam jaringan yang membantu para admin jaringan
dalam pemberian ip address pada perangkat. Misal ada 500 komputer,
akan sangat merepotkan bila kita harus menambahkan ip address pada
setiap komputer secara manual. dengan adanya DHCP, setiap komputer
hanya perlu mensetting mode dhcp dan semua komputer akan
mendapat IP address dari DHCP Server. Contoh studi kasusnya akan
menggunakan Cisco Packet Tracers, buatlah topologi seperti berikut ini.
Jika sdh, klik pada server dan berikan IP address pada server
terlebih dahulu dengan cara klik tab desktop lalu pilih IP Configuration,
untuk masalah permberian IP terserah kalian.
Jika sdh seperti diatas, klik pada tab Services dan pilih DHCP untuk
mengatur dhcpnya.
HTTP
HTTP(HyperText Transfer Protocol) adalah Protocol yang bertugas
merubah bahasa memrogamaman menjadi tampilan yang dapat
dimengerti manusia. Contoh dari protocol ini adalah website atau blog
yang sering kalian kunjungi di internet. Pada percobaan studi kasusnya
kita akan menggunakan simulasi server di Cisco Packet Tracers dan
masih dengan topologi DHCP tadi. Klik pada bagian server lalu pilih
Service dan pilih HTTP.
Jika sdh seperti gambar diatas, kalian bisa mulai melakukan uji
coba lewat PC (client) yang tadi dengan membuka Desktop lalu memilih
Web Browser dan mengetikan IP Address dari Server0 kalian.
Jika ingin merubah tampilan Websitenya bisa dengan mengganti
Index.html yang tadi ada pada Service HTTP di Server0(hanya jika kalian
bisa ngoding).
DNS
DNS(Domain Name System) adalah protocol yang berfungsi untuk
mengganti IP Address menjadi nama domain yang mudah diingat oleh
manusia. Contoh dari DNS adalah youtube.com, google.com, dll. Itu
semua sebenarnya adalah IP Address, tapi agar mudah diingat, DNS
merubahnya menjadi tulisan yang mudah dibaca oleh manusia. Dalam
penerapannya kita bisa menggunakan Cisco Packet Tracers lagi. Masih
dengan topologi diatas hanya saja sekarang kita masuk pada bagian
servernya(klik server0).
Pada bagian Services, klik fitur DNS, nyalakan fitur ini dengan cara
merubah DNS Service dari Off ke On. Untuk typenya biarkan sama
seperti pada gambar dan jangan dirubah. Untuk bagian Name, kita bisa
isikan dengan Nama domain yang kalian inginkan, disini saya
menggunakan nama server.itcnet, dan pada bagian Address, isikan
dengan alamat IP yang mau dirubah ke nama domain. Saya
menggunakan alamat IP yang ada pada server sehingga jika client ingin
berkomuniaksi dengan server, tidak perlu lagi menggunakan alamat IP,
melainkan dapat menggunakan nama server.itcnet. Jika sdh selesai, klik
add. Untuk dapat menerapkan DNS Server, kita perlu merubah settingan
IP pada desktop di server menjadi 10.10.10.1 karena yang akan menjadi
DNS Server adalah server itu sendiri.
Setelah dirubah, sekarang kita harus merubahnya jga pada
Services DHCPnya agar setiap client jga mendapatkan mendapatkan info
alamat DNS Server.