Anda di halaman 1dari 12

TUGAS FISIKA

DINAMIKA FLUIDA

Nama Kelompok :

1. Ni Luh Ayu Anggasari NIM : 1905541021


2. Komang Cakrawenda Yoga Laksana NIM : 1905541022
3. Ahmad Yusuf Firmansyah NIM : 1905541023
4. Joshua Nathanael Gunawan NIM : 1905541024
DINAMIKA FLUIDA
Dinamika fluida adalah subdisiplin dari mekanika fluida yang mempelajari fluida
bergerak. Fluida merupakan s. uatu zat yang bisa mengalami perubahan bentuk secara terus-
menerus bila terkena tekanan/gaya geser atau bisa dikatakan suatu zat yang mengalir. (contoh:
zat cair, gas, air, dan udara). Fluida dibagi menjadi dua yaitu fluida dinamis dan fluida statis.

Fluida Dinamis
Fluida dinamis merupakan fluida yang dianggap:
 Tidak kompresibel, jika diberi tekanan maka volumenya tidak berubah
 Tidak mengalami gesekan, Pada saat mengalir, gesekan fluida degan dinding dapat
diabaikan.
 alirannya stasioner, tiap paket fluida memiliki arah aliran tertentu dan tidak terjadi
turbulensi (pusaran-pusaran).
 alirannya tunak (steady), aliran fluida memiliki kecepatan yang konstan terhadap waktu.

Jenis Aliran Fluida


Jenis aliran fluida dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

 Aliran laminer, yakni aliran dimana paket fluida meluncur bersamaan dengan paket fluida
di sebelahnya, setiap jalur paket fluida tidak berseberangan dengan jalur lainnya. Aliran
laminer adalah aliran ideal dan terjadi pada aliran fluida dengan kecepatan rendah.
 Aliran turbulen, yaitu aliran dimana paket fluida tidak meluncur bersamaan dengan paket
fluida di sebelahnya, setiap jalur paket fluida dapat bersebrangan dengan jalur lainnya.
Aliran turbulen ditandai dengan adanya pusaran-pusaran air (vortex atau turbulen) dan
terjadi jika kecepatan alirannya tinggi.
Komponen-komponen dalam Fluida Dinamis
Debit (Q)
Debit adalah jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu (biasanya per detik).
Besar debit aliran fluida dapat dicari dengan menggunakan satu dari dua formula ini:

dimana:
Q = debit aliran fluida (m3/s)
V = volume fluida (m3)
t = selang waktu (s)
A = luasan penampang aliran (m2)
v = kecepatan aliran fluida (m/s)

Persamaan Kontinuitas
Karena fluida tidak mampu dimampatkan (inkompresibel), maka aliran fluida di
sembarang titik sama. Jika ditinjau dari dua tempat, maka debit aliran 1 sama dengan debit aliran
2.

Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli merupakan hukum yang berlandaskan kekekalan energi per unit
volume pada aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa fluida pada keadaan tunak, ideal, dan
inkompresibel; jumlah tekanan, energi kinetik, dan energi potensialnya memiliki nilai yang sama
di sepanjang aliran. Jika ditinjau dari dua tempat, maka hukum Bernoulli dapat dinyatakan
dengan:
dimana:

P = tekanan (Pa)
= massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
h = ketinggian air (m)
v = kecepatan aliran fluida (m/s)

Karena fluida disini merupakan fluida inkompresibel, maka massa jenisnya tidak
berubah, sehingga persamaannya dapat disederhanakan menjadi:

Penerapan Hukum Bernoulli


Berikut ini merupakan fenomena yang terjadi maupun alat-alat yang menggunakan
prinsip/hukum Bernoulli.

 Teorema Toricelli

Fenomena air yang menyembur keluar dari lubang penyimpanan/tangki air dinamakan
dengan teorema Toricelli. Besar energi kinetik air yang menyembur keluar dari lubang tangki air
sama dengan besar energi potensialnya. Dengan begitu, kecepatan air pada lubang penyemburan
sama dengan air yang jatuh bebas dari batas ketinggian air. Sehingga semakin besar perbedaan
ketinggian lubang dengan batas ketinggian air, maka akan semakin cepat semburan airnya.
Berdasarkan gambar diatas, dapat diformulasikan kecepatan air pada lubang tangki air sebesar:

 Venturimeter
Sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur debit aliran fluida dinamis yang mengalir di pipa
dengan mengandalkan hukum bernoulli. Venturimeter berbentuk seperti pipa dimana bagian
tengahnya menyempit lalu kemudian melebar kembali.

 Tabung pitot
Sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur kelajuan aliran fluida dinamis dengan cara
mengukur perbedaan tekanan aliran dengan dengan tekanan statisnya.

 Penyemprot
Seperti pada penyemprot obat nyamuk ataupun parfum, saat lubang kecil diberikan tekanan,
maka akan mengalir udara dengan kecepatan tinggi di atas lubang tersebut sehingga tekanannya
akan lebih rendah dari tekanan di dalam botol. Dengan demikian, fluida di dalam botol akan
terhisap keluar dan ikut berhembus dengan aliran udara berkecepatan tinggi tersebut.

 Sayap pesawat terbang (Gaya Angkat Pesawat)


Pesawat dapat mengudara karena gaya angkat yang dihasilkan sayap saat pesawat tersebut
melaju. Saat pesawat melaju, aliran fluida (udara) akan melewati sayap pesawat; aliran udara
yang melewati sayap bagian atas melintas lebih jauh dibanding aliran udara yang melewati sayap
bagian bawah; perbedaan kecepatan ini menimbulkan perbedaan tekanan dimana tekanan di
sayap bagian atas akan lebih rendah dibanding tekanan pada sayap bagian bawah. Oleh karena
sayap menerima tekanan dari bawah, maka sayap terdorong keatas (gaya angkat) yang juga ikut
mendorong pesawat ke atas sehingga pesawat dapat mengudara.
Dengan menggunakan hukum Bernoulli untuk sayap pesawat dibagian
atas dan sayap pesawat di bagian bawah dimana tidak terdapat perbedaan
ketinggian sehingga energi potensialnya sama-sama nol, didapat:

dimana:

adalah gaya angkat pesawat (N)


adalah massa jenis udara (kg/m3)
A adalah luasan sayap pesawat (m2)
v1 adalah kecepatan aliran udara pada bagian atas sayap (m/s)
v2 adalah kecepatan aliran udara pada bagian bawah sayap (m/s)

Contoh Soal Fluida Dinamis


Contoh Soal 1

Pada gambar diatas diketahui kecepatan fluida pada penampang besar 5 m/s. Berapa
kecepatan aliran fluida pada penampang kecil jika diameter penampang besar dua kali dari
diameter penampang kecil?

Pembahasan:
Dengan menggunakan persamaan kontinuitas didapat:

Fluida Statis

Fluida statis atau hidrostatika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang membahas
karakteristik fluida saat diam, biasanya membahas mengenai tekanan pada fluida ataupun yang
diberikan oleh fluida (gas atau cair) pada objek yang tenggelam didalamnya.

Fluida statis dipakai untuk menjelaskan fenomena-fenomena seperti kenaikan besar


tekanan air terhadap kedalamannya dan perubahan besar tekanan atmosfer terhadap ketinggian
pengukuran dari permukaan laut.

Massa Jenis
Massa jenis merupakan suatu ukuran kerapatan suatu benda dan didefinisikan sebagai
berat suatu benda dibagi dengan dengan volumenya. Semakin besar massa jenisnya, maka benda
tersebut memiliki kerapatan yang besar.

Dimana:
ρ (dibaca rho) merupakan massa jenis suatu benda (kg/m3)
m merupakan massa benda (kg)
V merupakan volume benda (m^3)
Secara kasar, massa jenis dapat digunakan untuk mengetahui apakah benda dapat
mengapung di permukaan air. Benda/objek yang memiliki massa jenis lebih kecil akan selalu
berada di atas massa jenis yang lebih besar. Contohnya, minyak akan selalu mengapung diatas
permukaan air karena massa jenis minyak lebih kecil dari massa jenis air.
Semua benda/objek yang memiliki massa jenis lebih besar dari massa jenis air akan
selalu tenggelam. Prinsip inilah yang dipakai oleh insinyur kapal dalam merancang kapal.
Perhatikan gambar dibawah ini, prinsip inilah yang dipakai sehingga kapal selam dapat
menyelam dan mengapung kembali ke permukaan laut.

Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis (ketika fluida dalam keadaan diam) pada titik kedalaman berapapun
tidak dipengaruhi oleh berat air, luasan permukaan air, ataupun bentuk bejana air, akan
berdasarkan luasan objek yang menerimanya atau kedalaman ukur. Tekanan hidrostatis menekan
ke segala arah dan didefinisikan sebagai gaya yang diberikan pada luasan yang diukur atau dapat
dihitung berdasarkan kedalamaan objeknya dengan persamaan

dimana:
ρ = berat jenis air (untuk air tawar, ρ = 1.000 kg/m3)
g = besar percepatan gravitasi (percepatan gravitasi di permukaan bumi sebesar g=9,8 m/s2)
h = titik kedalaman yang diukur dari permukaan air

Satuan tekanan adalah Newton per meter kuadrat (N/m2) atau Pascal (Pa). Contoh
tekanan hidrostatik yakni pada pada aliran darah atau yang biasa kita sebut sebagai tekanan
darah, merupakan tekanan yang diberikan oleh darah (sebagai fluida) terhadap dinding.

Tekanan mutlak merupakan tekanan total yang di alami benda atau objek yang berada
didalam air dan dinyatakan dengan

Dimana Patm merupakan tekanan atmosfer. Tekanan mutlak merupakan tekanan


sebenarnya, sehingga jika kita melakukan eksperimen dan mendapat data mengenai tekanan,
maka perlu ditambah dengan tekanan atmosfer.

Hukum Pascal
Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang diberikan dibagi luasan yang menerima gaya
tersebut.

Dimana F merupakan besarnya gaya (Newton)


A merupakan luasan penampang (m2)
Dibawah ini merupakan satuan-satuan tekanan dan konversinya. Pascal merupakan satuan
internasional untuk tekanan, dan atm (atmosfer) merupakan satuan yang menunjukkan tekanan
atmosfer (tekanan atmosfer di atas permukaan laut sebesar 1 atm).
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan kepada fluida dalam ruang
yang tertutup akan diteruskan sama besar ke segala arah. Formula hukum Pascal dalam sistem
tertutup dapat disimpulkan dengan:

Seperti yang sudah kita tahu bahwa tekanan adalah gaya dibagi besar
luasan penampangnya, maka persamaan diatas dapat ditulis kembali
sebagai berikut:

Sehingga:

Dimana d1 merupakan diameter permukaan 1 dan d2 merupakan diameter permukaan 2.

Perhatikan skema mekanisme hidrolik diatas. Karena cairan tidak dapat ditambahkan
ataupun keluar dari sistem tertutup, maka volume cairan yang terdorong di sebelah kiri akan
mendorong piston (silinder pejal) di sebelah kanan ke arah atas. Piston di sebelah kiri bergerak
ke bawah sejauh h1 dan piston sebelah kanan bergerak ke atas sejauh h 2. Sesuai hukum Pascal,
maka:

Sehingga:

Contoh Soal Fluida Statis 1


Sebuah bola besi yang bermassa 220 kg dan volume 0,2 m 3 masuk ke dalam kolam.
Apakah bola tersebut akan tenggelam atau mengapung ke permukaan air?
Pembahasan:

Diketahui bahwa

Oleh karena maka bola akan tenggelam.


Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Dinamika_fluida

https://www.studiobelajar.com/fluida-dinamis/

https://www.studiobelajar.com/fluida-statis/

Anda mungkin juga menyukai