KULIAH LAPANGAN 1
PERCOBAAN 06
OLEH KELOMPOK 1:
RAHMAYANI J1D112021
APRIADI J1D113001
INDAH FEBRIANTI J1D113014
SITI RUMINAH J1D113027
MUHAMMDA FAHMI J1D113045
AYI NURHIDAYAH J1D113047
LAILA MUNAZAH J1D113048
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok : I (Satu)
Asisten
(Hisna Baiti)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara geografis kota Banjarbaru terletak antara 30 25’ 40” – 30 28’ 37”
Lintang Selatan dan 1140 41’ 22” – 1140 54’ 25” Bujur Timur (BPS Banjarbaru,
2011). Secara umum, formasi batuan di Banjarbaru ada 2 yaitu :
Aliran arus listrik di dalam batuan dan mineral dapat digolongkan menjadi
tiga macam, yaitu konduksi secara elektronik, konduksi secara elektrolitik, dan
konduksi secara dielektrik (Setiyawan, 2009).
Konduksi ini terjadi jika batuan atau mineral mempunyai banyak electron
bebas sehingga arus listrik dialirkan dalam batuan atau mineral oleh elektron-
elektron bebas tersebut (Setiyawan, 2009).
Geolistrik adalah salah satu metode dalam geofisika yang mempelajari sifat
aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana mendeteksinya. Pendeteksian meliputi
pengukuran medan potensial, arus, dan elektromagnetik yang terjadi baik secara
alamiah maupun akibat penginjeksian arus ke dalam bumi (Andriyani, 2010).
Sifat khas dari suatu material adalah memiliki resistivitas yaitu besaran
yang menunjukkan tingkat hambatan material terhadap arus listrik. Pendekatan
yang digunakan untuk mendapatkan resistivitas setiap medium di bawah bumi
permukaan bumi yaitu dengan mengasumsikan bahwa bumi merupakan suatu
medium yang homogen isotropis (Andriyani, 2010).
Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untu setiap jarak elektroda
tertentu, dapat ditentukan variasi harga hambatan jenis masing-masing lapisan di
bawah titik ukur. Konfigurasi ini menempatkan elektroda arus dan elektroda
potensial bergerak bersama-sama, sehingga diperoleh harga tahanan jenis semu
secara lateral (horizontal).
(Andriyani, 2010).
BAB III
METODE PERCOBAAN
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 15 April 2016 pukul 08.00
WITA - Selesai. Bertempat di lahan kosong samping Lapangan Tenis Universitas
Lambung Mangkurat Banjarbaru.
a. Prosedur Pengukuran
C 1+C 2+ P 1+ P 2
Mid point =
4
=K.R
4.2 Pembahasan
Hasil pengolahan data dapat dilihat pada lampiran diperoleh bahwa pada
lapisan atas terdapat warna biru sangat tua diduga merupakan lempung dengan
nilai resitivitas sebesar 32,7 – 61,2 dan warna biru muda hingga hijau
merupakan pasir dengan nilai resitivitas sebesar 115 - 215 dan warna hijau tua
hingga merah diduga paduan pasir dan kerikil dengan nilai resitivitas sebesar 402
- 1410 . Serta pada lapisan terbawah terlihat ½ penampang medium yang
digunakan yaitu berbentuk silinder berdiri yaitu yang berwarna ungu dengan nilai
resitivitas sebesar 2640 , namun hanya setengah bagian saja karena maksimal
kedalaman dari konfigurasi ini hanya 0,9/2 = 0,45 meter. Jika dibandingkan
dengan praktikum sebelumnya, maka hasil yang didapatkan adalah sama. Namun,
nilai resistivitasnya saja yang sedikit berbeda.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Sebelum melakukan pengolahan data sebaiknya mencari reperensi dulu
sebagai panduan dan pertimbangan.
LAMPIRAN
−1
1 1 1 1
K=2 π ( − − +
r1 r2 r3 r 4 )
−1
1 1 1 1
¿2π ( − − +
na a+na a+na 2 a+na )
−1
1 2 1
¿2π ( − +
na a+na 2 a+ na )
¿ πna (1+ n ) (2+n)
Gambar 1 Hasil Pengolahan Data Menggunakan Res2Dinv
DAFTAR PUSTAKA
Tim BPS Banjarbaru. 2011. Buku Sanitasi Putih Kota Banjarbaru Provinsi
Kalimantan Selatan BAB 2. Banjarbaru.