KULIAH LAPANGAN 1
PERCOBAAN 08
OLEH KELOMPOK 1 :
RAHMAYANI J1D112021
APRIADI J1D113001
INDAH FEBRIANTI J1D113014
SITI RUMINAH J1D113027
MUHAMMDA FAHMI J1D113045
AYI NURHIDAYAH J1D113047
LAILA MUNAZAH J1D113048
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Nama :
RAHMAYANI J1D112021
APRIADI J1D113001
INDAH FEBRIANTI J1D113014
SITI RUMINAH J1D113027
MUHAMMDA FAHMI J1D113045
AYI NURHIDAYAH J1D113047
LAILA MUNAZAH J1D113048
Kelompok :
I (Satu)
Asisten
(Hisna Baiti)
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk :
1) Menentukan nilai resistivitas batuan yang diperoleh menggunakan metode
geolistrik konfigurasi 3D komplit
2) Merepresentasikan batuan yang ada di bawah permukaan bumi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Aliran arus listrik di dalam batuan dan mineral dapat digolongkan menjadi
tiga macam, yaitu konduksi secara elektronik, konduksi secara elektrolitik, dan
konduksi secara dielektrik (Setiyawan, 2009).
1. Konduksi secara elektronik
Konduksi ini terjadi jika batuan atau mineral mempunyai banyak electron
bebas sehingga arus listrik dialirkan dalam batuan atau mineral oleh elektron-
elektron bebas tersebut (Setiyawan, 2009).
2. Konduksi secara elektrolitik
Sebagian besar batuan merupakan konduktor yang buruk dan memiliki
resistivitas yang sangat tinggi. Batuan biasanya bersifat porus dan memiliki pori-
pori yang terisi oleh fluida, terutama air. Batuan-batuan tersebut menjadi
konduktor elektrolitik, di mana konduksi arus listrik dibawa oleh ion-ion
elektrolitik dalam air. Konduktivitas dan resistivitas batuan porus bergantung pada
volume dan susunan pori-porinya. Konduktivitas akan semakin besar jika
kandungan air dalam batuan bertambah banyak, dan sebaliknya resistivitas akan
semakin besar jika kandungan air dalam batuan berkurang (Setiyawan, 2009).
3. Konduksi Secara Dielektrik
Konduksi pada batuan atau mineral bersifat dielektrik terhadap aliran
listrik, artinya batuan atau mineral tersebut mempunyai elektron bebas sedikit,
bahkan tidak ada sama sekali. Tetapi karena adanya pengaruh medan listrik dari
luar maka elektron dalam bahan berpindah dan berkumpul terpisah dari inti,
sehingga terjadi polarisasi (Setiyawan, 2009).
Surface
Uniform Resistivity
Current flow
Equipotensial
Gambar 2.1 Gambar Penyebaran Arus dari Elektroda
Dua arus elektroda dengan polarisasi berlawanan di permukaan medium
homogen saat jarak diantara dua arus elektroda adalah terbatas potensial yang
dekat pada titik permukaan akan dipengaruhi oleh kedua arus elektroda tersebut.
Sehingga beda potensial pada elektroda P1 yang dipengaruhi oleh elektroda arus
C1 dan C2 adalah
Iρ 1 1
V p 1= ( )
− ………………………………………………(2.1)
2 π r1 r 2
Dan beda potensial di elektroda P2 yang dipengaruhi oleh elektroda arus C1 dan
C2 adalah
Iρ 1 1
V p 2= ( −
2 π r3 r4 )
………………………………………………(2.2)
Gambar 2.2 Perubahan bentuk pada bidang equipotensial dan garis aliran arus untuk dua
titik sisi vertikal
(Setiyawan, 2009).
Bila mediumnya tidak homogeny isotrop, maka resistivitasnya disebut
resistivitas semu. Dengan mengunakan susunan elektroda tertentu, maka harga K
dapat diketahui. Beda potensial dan arus yang dialirkan ke dalam tanah dapat
diukur. Dengan demikian resistivitas semu dapat dihitung. Pada gambar 2.2
menunjukan adanya arus ekipotensial yang tegak lurus terhadap garis aliran arus
yang disebabkan oleh sumber arus ganda dipermukaan (Setiyawan, 2009).
Gambar 2.5 Bentuk susunan elektroda pada survey resistivity 3D (Loke, 2004).
............................................................(2.4)
Dalam kasus ini, setiap elektroda digunakan sebagai elektroda arus secara
bergiliran dan beda potensial diukur pada seluruh elektroda lain. Dalam metodis
ini biasanya menggunakan konfigurasi pole-pole. Untuk grid 5 x 5 dengan jumlah
elektroda 25, menggunakan persamaan (2.4) terdapat 300 datum point
kemungkinan pengukuran (Gambar 2.5a ), kemudian untuk grid 7 x 7 akan
mempunyai 1176 datum point.
Gambar 2.7 Penggunaan metoda roll-along pada survey dengan grid 10x10dengan
sistim Resistivity-meter 50 elektroda. (a) Survey menggunakan grid 10 x 5 dengan
lintasan berorientasi arah X dan (b) Survey dengan grid 10x5 pada lintasan
berorientasi arah Y (Loke, 2004).
BAB III
METODE PERCOBAAN
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 22 April 2016 pukul 08.00
WITA- Selesai. Bertempat di lahan kosong samping Lapangan Tenis Universitas
Lambung Mangkurat Banjarbaru.
a. Prosedur Pengukuran
58 5 9 188.37
1
140.37
59 5 10
4
104.32
60 5 11
5
61 5 12 70.851
62 5 13 96.036
63 5 14 84.291
64 5 15 70.818
65 5 16 52.335
264.39
66 6 7
8
158.14
67 6 8
8
146.44
68 6 9
9
146.43
69 6 10
2
197.16
70 6 11
7
124.66
71 6 12
4
72 6 13 89.724
109.85
73 6 14
4
107.40
74 6 15
6
75 6 16 82.403
275.07
76 7 8
8
106.08
77 7 9
5
78 7 10 187.35
79 7 11 256.06
8
179.64
80 7 12
8
81 7 13 77.155
111.18
82 7 14
2
127.91
83 7 15
3
107.48
84 7 16
8
85 8 9 76.163
133.75
86 8 10
6
205.87
87 8 11
6
88 8 12 212.58
89 8 13 60.763
90 8 14 93.664
91 8 15 121.22
122.02
92 8 16
9
93 9 10 195.57
117.03
94 9 11
3
95 9 12 76.958
162.87
96 9 13
3
126.17
97 9 14
3
98 9 15 91.406
99 9 16 61.431
10 264.98
10 11
0 5
10 149.99
10 12
1 4
10 146.19
10 13
2 6
10 210.19
10 14
3 7
10 117.55
10 15
4 5
10
10 16 111.45
5
10 256.08
11 12
6 7
10 100.72
11 13
7 5
10 174.96
11 14
8 6
10 216.07
11 15
9 9
11 158.03
11 16
0 8
11
12 13 72.393
1
11 129.08
12 14
2 4
11 206.51
12 15
3 8
11 227.36
12 16
4 4
11 183.31
13 14
5 5
11 107.37
13 15
6 2
11
13 16 68.75
7
11 239.28
14 15
8 8
11 126.18
14 16
9 6
12 231.22
15 16
0 8
4.2 Pembahasan
Pengambilan data lapangan menggunakan metode geolistrik 3D konfigurasi
pole-pole komplit memiliki tujuan untuk memperkirakan pola material di bawah
permukaan dengan konfigurasi wenner beta. Lokasi pengambilan data terletak di
depan gedung 2 FMIPA UNLAM.
Data yang diperoleh merupakan hasil dari arus dan tegangan yang
diinjeksikan ke bawah permukaan bumi sehingga diperoleh nilai resistivitas pada
alat resistivitymeter. Perubahan nilai resistivitas tergantung pada jenis-jenis
batuan yang dilalui arus dan tegangan tersebut. Berdasarkan nilai-nilai resistivitas
ini maka akan dapat diketahui jenis penyusun bawah permukaan bumi.
Pengambilan data lapangan dilakukan dengan panjang lintasan sepanjang
1,2 meter dengan spasi 0,30 meter dan spasi C2 dan P2 dari C1 dan P1 sebesar 10
meter. Data-data hasil pengukuran dilapangan dapat dikatakan sebagai data
resistivitas semu. Pengolahan data lapangan ini menggunakan software Res3dinv.
Sebelum menggunakan software Res3dinv data diolah terlebih dahulu
menggunakan microsoft excel untuk menginterpretasi data lapangan menggunakan
program Res3dinv.
Hasil pengolahan data dapat dilihat pada lampiran diperoleh bahwa pada
layer 1 dengan kedalaman 0-0.21 m memiliki resistivitas sebesar 238 , pada
layer 2 dengan kedalaman 0.21-0.45 m memiliki resistivitas sebesar 157-238 ,
pada layer 3 dengan kedalaman 0.45-0.73 m memiliki resistivitas sebesar 69.1-
238 , pada layer 4 dengan kedalaman 0.73-1.05 m memiliki resistivitas sebesar
30.3-45.8 , pada layer 5 dengan kedalaman 1.05-1.42 m memiliki resistivitas
sebesar 20.1 dan pada layer 6 dengan kedalaman 1.42-1.84 m memiliki
resistivitas sebesar 13.3 . Dilihat dari hasil tersebut, pada layer 1 diduga sebagai
objek yang dijadikan percobaan karena memiliki resistivitas terbesar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Putra, I Ketut. 2012. Identifikasi Arah Rembesan dan Letak Akumulasi Lindi
dengan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner –
Schlumberger di TPA Temesi Kabupaten Gianyar. Universitas Udayana.
Denpasar.
Setiyawan, Teguh, dkk. Interpretasi Bawah Permukaan Daerah Porong Sidoarjo
dengan Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Untuk
Mendapatkan Bidang patahan. . FMIPA ITS. Surabaya
Telford, W. M., Geldart, L. P., Sherif, R.E dan Keys, D. D. 1988. Applied
Geophysics First Edition. Cambridge University Press. Cambridge.
New York.
Telford, W. M., Geldart, L. P., & Sheriff R. E. 1990. Applied Geophysics (2nded).
New York : Cambridge University Press.
LAMPIRAN
Gambar 1. Membuat lubang sedalam 1 meter
Gambar 3. Kabel
Gambar 4. Palu geologi dan elektroda
Gambar 5. Meteran
PERCOBAAN III
RESISTIVITY 2 DIMENSI KONFIGURASI WENNER ALPHA
OLEH :
KELOMPOK : II (DUA)
NAMA : HISNA BAITI (J1D112015)
AULIANA (J1D112019)
ZAINAL ABIDIN (J1D112032)
ASISTEN : ZAKARIA CHANDRA
2015