NIM : 110119004
RESUME
PEMASANGAN OKSIGEN
A. Teori
Kita bernapas sekitar 17.000 per har, proses ini jarang kita pikirkan namun di balik
semua itu berlangsung usaha yang sangat terkoordinasi. Organ-organ penting seperti usus,
otak, tulang, paru-paru, darah dan jantung bekerja sama untuk mempertahankan hidup tubuh
dengan mengantarkan oksigen ke jaringan di seluruh tubuh.
Sebagian besar sel membutuhkan oksigen karena ini adalah salah satu bahan utama
untuk pernapasan aerobik, proses tersebut menghasilkan sebuah melekul yang di sebut ATP
yang digunakan kita untuk menggerakan banyak fungsi yang luar biasa. Tapi mendapatkan
oksigen di seluruh tubuh kita adalah tugas yang sangat sulit, gas memasuki sel dengan cara
difusi dari lingkungan sekitar mereka dan itu terjadi secara efisien dalam jarak yang sangat
kecil. Jadi agar oksigen bisa mencapai sel di dalam tubuh kita butuh suatu jaringan
pengangkut dan disinilah 20 triliun sel darah merah berperan, akan tetapi tiap sel itu berisi
sekitar 270 juta molekul pengikat oksigen, hemoglobin memberi warna merah pada darah.
Untuk membuat sel ini tubuh memerlukan bahan baku yang tersedia dari makanan.
Jadi bisa di katakan perjalanan oksigen melalui tubuh benar-benar dimulai dari usus.
Di sini dalam proses pencernaan mekanis dan kimia yang menakjubkan, makajandi pecah
menjadi usus terkecilnya. Seperti zat besi yang merupakan bahan dasar dari hemoglobin(HB).
Zat besi di bawa melalui sistem kardiovaskular ke jaringan hematopietik tubuh, jaringan ini
adalah tempat kelahiran sel darah merah dan bisa ditemukan di dalam rongga sumsum tulang
kita, ginjal mengatur kadar sel darah merah kita melalui pelepasan eritropoietin suatu hormon
yang menyebabkan susmsum tulang untuk meningkatkan produksi. Tubuh kita mengeluarkan
kira-kira 2,5 juta sel darah merah per detik, jumlah yang setara dengan seluruh penduduk
paris, sehingga tersedia cukup alat transportasi bagi oksigen yang masuk ke paru-paru.
1
Namun sebelum oksigen masuk ke paru-paru otak harus terlibat. Bagian otak memuai
pernapasan dengan mengirim pesan melalui sistem saraf sampai ke otot diafragma dan tulang
rusuk. Hal ini menyebabkan otot-otot tersebut berkontraksi sehinggan meningkatkan ruang
didalam tulang rusuk yang memungkinkan paru-paru mengembang, pengembangan itu
menurunkan tekanan udara internal paru-paru sehinggamembuatudara masuk.
Sangat menarik jika kita membayangkan paru-paru kita sebagai balon besar tapi
sebenarnyajauh lebih rumit dari itu. Alasannya adalah sel darah merah di pembuluh darah
dalam paru-paru hanya bisa mengambil molekul oksigen yang sangat dekat dengan merka,
jika paru-paru kita berbentuk mirip balon udara yang brsentuhan langsung dengan permukaan
dalam balon tidak dapat berdifusi. Untung saja desain paru-paru kita menjamin sangat sedikit
oksigen terbuang sia-sia.
Interior paru-paru terbagi menjadi ratusan juta, juluran seperti balon-balon mini di
sebut sebagai alveoli yang meningkatkan area interaksi secara drastis hingga kira-kira seluas
100 meter persegi. Dinding alveolar terbuat dari sel yang sangat tipis yang dikelilingi oleh
pembuluh darah kapiler. Dinding alveolar dan pembuluh kapiler bersama-sama membentuk
selaput tebal dua sel yang membawa darah dan oksigen cukup dekat untuk terjadinya difusi.
Sel yang diperkaya oksigen ini dibawa dari paru-paru melalui jejaring kardiovaskular, yaitu
sekumpulan pembuluhdarah besar yang mencapai setiapsel di dalam tubuh.
Jika kita meletakkan sistem ini dari ujung ke ujung dalam garis lurus smua pembuluh
darah itu akan mengitari bumi beberapa kali, untuk menggerakan sel darah merah dari
jaringan yang luas dibutuhkan pompa yang sangat kuat yaitu jantung.
Jantung manusia rata-rata memompa sekitar 100.000 kali perhari dan ini adalah
pembangkit tenagayang akhirnya mengirim oksigen ke tempat berikutnya yang memutuhkan
melengkapi kerja sama dengan bagian tubuh lainnya. Pikirkan jika seluruh sistem kompleks
ini dibangun untuk pengiriman molekul kecil oksigen, jika ada satu bagian yang tidak
berfungsi bagaimanakah keadaan kita? Usus otak, tulang, paru-paru, darah dan jantung
melanjutkan aksi luar biasa terkoordinasi yang membuat kita tetap hidup.
B. Pengenalan
2
setiap sel yang kita butuhkan. Oksigen tidak tersedia di tubuh makhluk hidup, kita
mendapatkan oksigen dari lingkungan sekitar kita.
1. Hidung
Terdiri rambut-rambut halus yang berfungsi untuk menyaring debu kotoran dan
kuman penyakit, selaput lendirberfungsi mengatur udara yangakan masuk ke paru-paru
yangakan mengatur kelembaban udara agarsesuai dengan kelembaban tubuh. Dan sebagai
jalur menuju kealat pernapasan berikutnya tenggorokan.
2. Pangkal Tenggorok(Laring)
Terdapat bronkus, yaitu percabangan yang menghubungkan paru-paru kiri dan kanan.
Udara di salurkan dari bronkus mnuju cabangnya yaitu bronkiolus dan ujungnya ada
di alveolus dimanadi dalam alveolus terdapat pembuluh darah yang akan mengalami
pertukaran oksigen dengan karbon dioksida
5. Paru-paru
Terletak di rongga dada, jika kita menghirup udara maka akan masuk ke dalam paru-
paru.
1. Pernapasan dada
Terjadi karena gerakan rusuk oleh otot-otot antar rusuk. Pengambilan udara terjadi
saat otot antar rusuk berkontraksi(mengerut) sehingga tulangrusuk terangkat ke atas
3
menyebabkan rongga dada dan paru-paru membesar. Pengeluaran udara terjadi saat otot
antarrusuk berrelaksasi ( mengendur) saat itu otot rusuk turun ke posisi semula mengebabkan
rongga dada mengecil.
2. Pernapasa perut
Terjadi karena ototdifragma yaitu sekat diantara rongga dada dan perut, pengambilan
udara terjadi saat otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma mendatar menyebabkan
rongga dada dan paru-membesar, pengeluaran udara terjadi saat otot diafragma
berrelaksasi(posisi diafragma melengkung keatas) lalu menyebabkan ronggadadadan paru-
paru mengecil
C. Materi
Terapi oksigenasi adalah terapi yang diberikan pada pasien dengan hipoksemia yaitu
kondisi di dalam tekanan darah atau Pao2<60mmHg dan SaO2<90%.
1.Mengatasi hipoksemia
4
2 katup lepas
8%-85%
N SISTEM ALIRAN RENDAH KECEPATAN F1O2
O
1. Nasal Kanula(Rendah) 1-6 L 25%-45%
2. Simple Mask 6-10 L 35%-60% 1 katup lepas
3. Non-R.Mask (F1O2) 10-15 L 100% 85%-90%
4. Sungkup Parcial Rebreathing 6-10 L 50%-60%
0 lepas/
menggunakan 2
Spo2 Intervensi pemberian oksigen katup 95%-100%
795% Dianggap normal, hanya monitoring, tidak perlu terapi
91%-94% Nasal Canul 2L/m sampai >95%
85%-90% Elevasi kepala pasien mint pasien untuk bernapas dalam, simple mask/ NRM
sampai> 95%, nilai pernapasan(sucsion) siapkan inkubasi
<85% Berikan O2 100, berikan ventilasi manual, lakukan inkubasi