Anda di halaman 1dari 4

Peranan Larutan Penyangga Dalam Kehidupan Sehari-hari

Disusun Oleh :

SITI AR-RACHMI NINGRUM

XI MIPA 2

Sekolah Menengah Atas PGII 2 Bandung


 Pengertian
Larutan Penyangga adalah larutan yang apabila diberikan sedikit asam atau basa mengalami
perubahan pHnya sangat sedikit atau tidak sama sekali.

 Komponen larutan penyangga


Larutan penyangga dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa.

1. Larutan penyangga yang bersifat asam


Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan larutan ini
dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asa mnya.
Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana
asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang
mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang
digunakan seperti natrium (Na), kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.

2. Larutan penyangga yang bersifat basa


Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan ini
dapat dibuat dari basa lemah dan garamnya, yang garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara
lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa
lemahnya dicampurkan berlebih.

 Contoh Larutan Penyangga dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Darah Sebagai Larutan Penyangga

Penyangga fosfat merupakan penyangga yang


berada di dalam sel. Penyangga ini adalah
campuran dari asam lemah H2PO4- dan basa
konjugasinya, yaitu HPO4 2-. Jika dari
proses metabolisme sel dihasilkan banyak zat
yang bersifat asam, maka akan segera
bereaksi dengan ion HPO4 2-
 HPO4 2-(aq) + H+(aq) <=> H2PO4-(aq)
 Dan jika proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat
basa, maka ion OH- akan bereaksi dengan H2PO4-.
 H2PO4-(aq) + OH-(aq) <=> HPO4 2-(aq) + H2O(l)
 Sehingga perbandingan [H2PO4- ] / [HPO4 2-] selalu tetap dan akibatnya
pH larutan tetap.Penyangga ini juga ada di luar sel, tetapi jumlahnya
sedikit. Selain itu, penyangga fosfat juga berperan sebagai penyangga
urin. Apabila mekanisme pengaturan pH dalam tubuh gagal, seperti dapat
terjadi selama sakit, sehingga pH darah turun di bawah 7,0 atau naik ke
atas 7,8, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh atau
bahkan kematian. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
keadaan asidosis(penurunan pH) adalah penyakit jantung, penyakit
ginjal, diabetes mellitus(penyakit gula), diareyang terus menerus,
atau makanan berkadar protein tinggi dalam jangka waktu lama. Keadaan
asidosis sementara dapat terjadi karena olahraga intensif yang dilakukan
terlalu lama. Alkalosis (peningkatan pH darah) dapat terjadi sebagai
akibat muntah yang hebat, hiperventilasi(bernapas terlalu berlebihan,
kadang-kadang karena cemas atau histeris atau berada di ketinggian).
Suatu penelitian yang dilakukan terhadap para pendaki gunung yang
mencapai puncak Everest (8.848 m) tanpa oksigen tambahan menunjukkan pH
darah mereka berada di antara 7,7–7,8. Hiperventilasi diperlukan untuk
mengatasi tekanan oksigen yang amat rendah (kira-kira 43 mmHg) di tempat
setinggi itu.

2. Dalam Industri Farmasi

Dalam bidang farmasi (obat-obatan) banyak


zat aktif yang harus berada dalam keadaan pH
stabil. Perubahan pH akan menyebabkan
khasiat zat aktif tersebut berkurang atau
hilang sama sekali. Untuk obat suntik atau
obat tetes mata, pH obat-obatan tersebut harus
disesuaikan dengan pH cairan tubuh. pH untuk obat tetes mata harus disesuaikan dengan pH air
mata agar tidak menimbulkan iritasi yang mengakibatkan rasa perih pada mata. Suasana pH pada
obat tetes mata tersebut disesuaikan dengan kondisi pH manusia agar tidak menimbulkan
bahaya. Begitu juga obat suntik, harus disesuaikan dengan pH darah agar tidak menimbulkan
alkalosis atau asidosis pada darah.
Dalam bidang obat-obatan misalnya obat tetes mata.

3. Air Ludah sebagai Larutan Penyangga.

Gigi dapat larut jika dimasukkan pada larutan asam yang kuat.
Email gigi yang rusak dapat menyebabkan kuman masuk ke
dalam gigi. Air ludah dapat mempertahankan pH pada mulut
sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga
fosfa tyang dapat menetralisir asam yang terbentuk dari
fermentasi sisa-sisa makanan.

4. Larutan Penyangga Pada Sistem pernapasan

Di sini dipakai buffer H2CO3/HCO3–Misalnya


konsentrasi H3O+ dalam darah naik,
berarti pH-nya turun.
 H3O+ + HCO3– <=> H2CO3 + H2O
 Bila pH turun maka pusat pernapasan kita akan dirangsang,
akibatnyakita bernapas lebih dalam sehingga kelebihan CO2 akan
dikeluarkanmelalui paru-paru.  Sedangkan bila konsentrasi OH– naik
 H2CO3 + OH–  <=> HCO3 – + H2O
 Karena kemampuan mengeluarkan CO2 ini, maka bufer H2CO3 dan HCO3 –
paling baik untuk tubuh.

 Fungsi Larutan Penyangga


Larutan Penyangga memiliki fungsi sebagai berikut:

- Adanya larutan buffer ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-obatan,
fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut, terdapat Fungsi penerapan konsep
larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan tubuh.
- Menjaga pH cairan tubuh supaya ekskresi ion H+ pada ginjal tidak terganggu, yakni asam
dihidrogen posphat (H2PO4-) dengan basa monohidrogen posphat (HPO42-)
- Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng supaya tidak mudah rusak /teroksidasi (asam
benzoat dengan natrium benzoat).
- Menjaga pH pada plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45, yaitu dari ion HCO3–
denganion Na+. Apabila pH darah lebih dari 7,45 akan mengalami alkalosis, akibatnya terjadi
hiperventilasi / bernapas berlebihan, mutah hebat. Apabila pH darah kurang dari 7,35 akan
mengalami acidosis akibatnya jantung, ginjal ,hati dan pencernaan akan terganggu.
- Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem penyangga
utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4–dan HPO42- yang dapat bereaksi dengan suatu
asam dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah yang hampir
konstan yaitu sekitar 7,4.

Anda mungkin juga menyukai