Anda di halaman 1dari 4

Nama : Christophe Demetri Alexander (175020307111031)

Azzukhruf Harfiansyah (175020307111004)

Arthur Samuel Rampay (175020307111007)

Kharisma Dwi Kurniawan (175020307111053)

Etika Bisnis dan Profesi – CA

Kelompok 3

RESUME MATERI

ETIKA

AKUNTAN KEUANGAN INTERNAL

PEMERINTAH

DAN

PUBLIK

A. Akuntan Internal
Jenis pertama adalah akuntan internal atau yang biasa dikenal dengan akuntan
manajemen, atau akuntan perusahaan. Sesuai dengan namanya, akuntan ini bekerja untuk
sebuah perusahaan atau organisasi. Akuntan internal ini bertugas untuk mencatat setiap
transaksi dan juga menyusun laporan keuangan perusahaan tempatnya bekerja. Selain itu,
akuntan internal juga berperan dalam mengurusi masalah pencatatan pajak perusahaan.
Terakhir, akuntan internal juga bertugas untuk mengaudit atau memeriksa keuangan
perusahaan secara internal, sebelum diaudit oleh pihak eksternal.

B. Akuntan Publik
Kemudian ada akuntan public, yang telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk
memberikan jasanya sebagai seoranga akuntan. Bagi mereka yang telah mendapatkan
izin, wajib mendaftar untuk menjadi anggota dari Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI). Akuntan publik ini bersifat indenpenden. Maksudnya adalah tidak memiliki
ikatan dengan suatu perusahaan atau organisasi manapun. Tugas dari akuntan publik ini
adalah sebagai pemeriksa keuangan atau jasa lainnya. Seperti, konsultasi keuangan,
perhitungan pajak suatu perusahaan, serta pembuatan laporan secara independen.

C. Akuntan Pemerintah
Jenis yang ketiga adalah akuntan pemerintah, Jika dilihat dari namanya saja, kita sudah
dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa akuntan pemerintah adalah jenis profesi
akuntansi yang bekerja pada lembaga-lemabga pemerintah. Biasanya, mereka bekerja
pada Kantor Badan Penganwasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan
Pengawasan Keuangan (BPK), atau Kantor Perpajakan dan di Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK). Tugas utama dari akuntan pemerinah itu sendiri antara lain menyususn
laporan keuangan pemerintah. Serta melakukan audit pada setiap institusi-institusi
pemerintah di berbagai tingkat pemerintahan dan jajarannya.

D. Akuntan Pendidik
Terakhir adalah akuntan pendidik. Sesuai namanya, seseorang yang memilih menjadi
akuntan jenis ini, akan terjun pada dunia pendidikan, khususnya di bidang akuntansi.
Mereka bisa melakukan sebuah penelitian dan pengembangan di bidang akuntansi, serta
menyusun kurikulum di berbagai tingkat satuan pendidikan. Secara sederhana profesi
akuntan pendidik adalah mereka para guru atau dosen yang mengajar/mengampu mata
pelajaran akuntansi pada institusi pendidikan di Indonesia.

E. Tanggung Jawab Akuntan Keuangan


 Menyusun laporan keuangan dari perusahaan secara integral, sehingga dapat
digunakan oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan dalam
pengambilan keputusan.
 Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan karakterisitk kualitatif laporan
keuangan yaitu dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan (penyajian yang
jujur, substansi mengungguli bentuk, netralitas, pertimbangan sehat,
kelengkapan), dapat diperbandingkan, kendala informasi yang relevan dan handal
(tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat, keseimbangan di antara
karakterisitk kualitatif), serta penyajian yang wajar.

F. Etika Akuntan Keuangan


 Prinsip Pertama – Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional, setiap anggota
harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan professional dalam
semua kegiatan yang harus dilakukannya.
 Prinsip Kedua – Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka
pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan
komitmen atas profesionalisme.
 Prinsip Ketiga – Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus
memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
 Prinsip Keempat – Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitas dan bebas dari benturan kepentingan
dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
 Prinsip Kelima – Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian,
kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan
pengetahuan dan ketrampilan professional pada tingkat yang diperlukan untuk
memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa
professional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi, dan
teknik yang paling mutakhir.
 Prinsip Keenam – Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa professional dan tidak boleh memakai atau menggungkapkan
informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban
professional atau hukum untuk mengungkapkan.
 Prinsip Ketujuh – Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang
baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk
menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh
anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak
ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
 Prinsip Kedelapan – Standar Teknis
Standar teknis dan standar profesional yang hams ditaati anggota adalah standar
yang dikeluarkan oleh lkatan Akuntan Indonesia, International Federation of
Accountants, badan pengatur, dan peraturan perundang-undangan yang relevan.

Anda mungkin juga menyukai