OLEH:
SERLI SIMBOLON
08170100134
Abstrak Abstract
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung Gastritis is inflammation of the mukosa of the
yang bersifat akut, kronik, difus atau local. stomach having the carakter of acut, of a chronicle,
Kekambuhan penyakit gastritis atau gejala muncul diffusely or local. A recurrence a disease gastritis or
berulang karena salah satunya dipengaruhi factor symtoms appear back and forth several because one
kejiwaan atau stress. Stress adalah kasus yang of the ways is influenced factors other than a fuel
paling sering dijumpai dlam praktik medis sehari- kejiwaan or stress. Even stranger is the case of
hari, sehingga perawatan psikologis menjadi hal stress on top of that occurred most frequently have
yang sangat penting. Penanganan stress pada in practice been sehari-hari garden and full of
penderita gastritis psikosomatis salah satunya mangifera medical, so that psychological treatment
adalah hipnoterapi. Penelitian ini adalah untuk become thing that is very important. Handling
mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap stress in people with gastritis phsycomatis one is
penurunan tingkat stress pada penderita gastritis hypnotherapy. Of this research is to know the
psikosomatis. Penelitian ini merupakan penelitian influence of hypnotherapy stress level decline in
eksperimen dengan pendekatan pre-eksperimental people with gastritis phsycomatis. The method is
design dengan pendekatan design pre and post Test research of this experiments with the approach of
without Control. Populasi adalah semua pasien pre-experimental including on the instrument types
gastritis psikomatis yang berkunjung di ruang rawat with the approach a design pre and post test without
inap. Sampel yang digunakan adalah 15 responden control. The population is all of the patients who
dengan menggunakan teknik pengambilan sampel visit in gastritis phsycomatis ward in hospital. The
adalah konsecutive sampling. Pengumpulan data sample used are 15 respondents using a sampling
menggunakan kuesioner Depresion, Anxiety, stress technique is the consecutive sampling. Data
scale 42 (DASS 42). Data didapatkan mayoritas collection using a questionnaire depression,
berjenis kelamin perempuan (86.7%), anxiety, dass stress scale 42 (DASS 42). The result
berpendidikan perguruan Tinggi (53.3%), dan obtained the majority of female sex (86.7%),
bekerja (86.7%). Hasil uji dengan paired sample T college educated (53.3%), and work (86.7%). The
Test didapatkan nilai P Value = <0.05 pada skor results of tried them with paired T Test unsupported
DASS dan scala keluhan lambung sebelum dan sample these charges in the future the value of p-
sesudah intervensi yang berarti pada α 5% terlihat value = <0.005 on the score dass and scale of woe
ada perbedaannya bermakna sebelum dan sesudah is me talk the hull of before and after the
dilakukan hipnoterapi. Maka dari hasil penelitian intervention of a it means on α 5% to pick up as
ini dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh reflected there is a difference in that are meaningful
hipnoterapi terhadap penurunan tingkat stress. before and after be done to. The conclusion of this
research it can be concluded that there an effect to a
decrease in the level of stress.
Kata kunci: gastritis, hipnoterapi, tingkat stress
Keywords: stress level, gastritis, hipnoterapi
Analisis bivariate
Dampak hipnoterapi terhadap penurunan tingkat stress dan keluhan skala gastritis pada
penderita gastritis psikosomatis didapatkan sebagai berikut:
Table 5 Distribusi rat-rata skor DASS dan skala keluhan lambung responden berdasarkan tindakan pra dan post
intervensi hipnoterapi pada responden (N: 15)
Sig
Correl
Paried Differences T Df (2tail
ation
ed)
95% Confidence
Std. Std.
interval of the
Mean Deviatio error
Difference
n mean
Lower Upper
Skor Depresi Pra-
3.80 1.37321 ,35456 3.03945 4.56046 10.717 14 ,000 ,928
Post Intervensi
Skor Ansietas
Pra-Post 4.07 1.03280 ,26667 3.49472 4.63861 15.250 14 ,000 ,927
Intervensi
Skor Stres
Pra-Post 9.33 3.45722 ,89265 7.41879 11.24788 10.456 14 ,000 ,807
Intervensi
Skor DASS
Pra-Post 17.20 4.69346 1.21185 14.60085 19.79915 14.193 14 ,000 ,893
Intervensi
Skala Keluhan
Lambung Pra- 12.20 4.55443 1.17595 9.67784 14.72216 10.375 14 ,001 ,778
Post Intervensi
Dari table 5 distribusi rata-rata Skor didapatkan nilai p-value = <0.05 pada skor
DASS dan skala keluhan lambung responden DASS dan skala keluhan lambung sebelum
berdasarkan intervensi pra dan post hipnosis dan sesudah intervensi yang berarti pada α 5%
dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa terlihat ada perbedaan yang bermakna skor
skor depresi adalah diantara 3.03954 sampai DASS dan skala keluhan lambung pasien
dengan 4.56046, skor ansietas adalah diantara gastritis sebelum dan sesudah dilakukan
3.49472 sampai dengan 4.63861, skor stress hipnoterapi.
adalah 7.41879 sampai dengan 11.24788, skor
total DASS adalah 14.60085 sampai dengan
19.79915, dan skor skala keluhan lambung Pembahasan
adalah 9.67784 sampai dengan 14.72216.
setelah di uji dengan paried sample T Test
Distribusi Frekuensi karakteristik standar deviasi 4,69 dan rata-rata skor skala
responden berdasarkan usia, jenis kelamin, keluhan lambung 12,20 dengan standar deviasi
pendidikan dan pekerjaan 4,55.
Hasil analisis karakteristik responden Adapun interval perbedaan skor dengan
menunjukkan, dari 15 responden di ruang taraf kepercayaan 95% diperoleh skor depresi
rawat inap mayoritas berjenis kelamin adalah 3,03954-4,56046, Skor Anseitas adalah
perempuan (86.7%), berpendidikan perguruan 3,49472 - 4,63861, Skor Stres adalah 7,41879 -
tinggi (53.3%), dan bekerja (86.7%). Rata-rata 11,24788, Skor total DASS adalah 14,60085 -
usia responden adalah 22.067 tahun (95% CI: 19,79915, dan Skor skala keluhan lambung
20.20-24.33), dengan standar deviasi 4,35. adalah 9,67784 - 14,72216. Setelah diuji
Umur termuda adalah 17 tahun dan umur dengan paired sample t-test didapatkan nilai p-
tertua 31 tahun. Dari hasil estimasi interval value = < 0,05 pada skor DASS dan skala
dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa keluhan lambung sebelum dan sesudah
rata-rata umur responden adalah diantara 20,20 intervensi yang berarti pada alpha 5% terlihat
sampai dengan 24,33 tahun. ada perbedaan yang bermakna sebelum dan
sesudah dilakukan hipnoterapi.
Hasil analisis didapatkan rata-rata skor
depresi 9,93, skor ansietas 10,67, skor stres Hasil Penelitian ini sejalan dengan
17,13 dan skor total dass 37,73, dengan standar penelitian lain yang menyebutkan adanya
deviasi skor depresi 3,55, ansietas 2,64, stres pengaruh hipnoterapi terhadap tingkat stress.
4,14, total DASS 8,12. Skor depresi terendah
Penelitian Marthaningtyas (2012),
adalah 4 dan tertinggi adalah 15, skor ansietas
menyebutkan bahwa ada pengaruh hipnoterapi
terendah adalah 5 dan tertinggi adalah 15, skor
terhadap penurunan stress pada penderita
stres terendah adalah 12 dan tertinggi adalah
gastritis psikosomatis. Berdasarkan teknis
26 dan skor total DASS terendah adalah 25
analisis data menggunakan Wilcoxon signed
dan tertinggi adalah 52. Dari hasil estimasi
rank test dan visual inspection didapatkan
interval dapat disimpulkan bahwa 95%
bahwa terdapat perbedaan skor rerata sebelum
diyakini bahwa rata-rata skor depresi adalah
dan sesudah intervensi dengan nilai p =
diantara 8,20 sampai dengan 11,67, skor
Ansietas adalah diantara 9,33 sampai dengan 0,000.14
11,93, skor stres diantara 15,33 sampai dengan Penelitian lain juga menyebutkan bahwa
19,20, dan skor total DASS adalah diantara terdapat penurunan tingkat stres responden
33,87 sampai dengan 41,79. sebelum dan sesudah dilakukan hipnoterapi
Rata-rata skala keluhan gastritis pra (n : 30). Analisa data statistik yang digunakan
intervensi adalah 37,40 dan post intervensi adalah Wilcoxon Match Pairs Test. Penurunan
adalah 25,20 dengan standar deviasi skala tingkat stres terbukti dari prosentase tingkat
keluhan gastritis pra intervensi adalah 7,13 dan stres normal setelah dilakukan hipnoterapi
post intervensi 4,74. Skala keluhan terendah yaitu sebanyak 16 responden (53,33%) dari 0
pra intervensi adalah 23 dan tertinggi 46 responden (0%) pada tingkat stres normal
sedangkan skala keluhan terendah post sebelum dilakukan hipnoterapi. Berdasarkan
intervensi adalah 18 dan tertinggi adalah 35. penelitian ini hipnoterapi efektif menurunkan
Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan tingkat stres dan diharapkan dapat memberi
bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata skala masukan kepada institusi pendidikan, dan
keluhan gastritis pra intervensi adalah diantara penelitian yang lain sehingga dapat mengatasi
33,93 sampai dengan 40,73 dan skala post stres pada mahasiswa dengan hipnoterapi.15
intervensi adalah antara 23,20 sampai dengan Adapun langkah-langkah hipnosis yang
27,53. dilakukan oleh terapis selama penelitian sama
Pengaruh Hipnoterapi terhadap Penurunan dengan yang ada pada teori. Tahap pertama
Tingkat Stress Pada Gastritis Psikosomatis penulis melakukan kegiatan pra induksi yaitu
menjelaskan terkait prosedur hipnosis kepada
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-
klien, apa yang akan dilakukan, dan bagaimana
rata selisih skor sebelum dan sesudah tindakan
cara melakukannya. Selanjutnya penulis
hipnoterapi. Rata rata skor depresi sebesar 3,80
melakukan pengkajian kembali terkait masalah
dengan standar deviasi 1,37, rata-rata skor
yang dialami klien dan mengkaji bagaimana
ansietas 4,07 dengan standar deviasi 1,03, rata-
perasaannya saat ini.Pada tahap ini klien
rata skor stres 9,33 dengan standar deviasi
tampak kooperatif dan mendengarkan
3,46, rata-rata skor total DASS 17,20 dengan
penjelasan penulis dengan baik.Tahap kedua menambah beban pikiran dan saat keluhan
yaitu melakukan uji sugestibilitas dan induksi gastritis muncul. Kata-kata tersebut adalah jika
untuk menguji apakah klien termasuk kedalam klien merasakan keluhan, maka klien menarik
kategori individu yang mudah diberi sugesti nafas dalam dan mengusapkan lengan diperut
atau sebaliknya.Klien diinstruksikan untuk yang terasa keluhan. Setelah proses pemberian
memilih posisi senyaman mungkin kemudian anchor maka penulis mulai membangunkan
memejamkan mata dan menghirup oksigen dan klien dengan menginstruksikan klien untuk
merasakannya mengalir keseluruh tubuh klien. turun menggunakan anak tangga yang
Selanjutnya penulis mengucapkan kata sebelumnya digunakan. Kemudian penulis
berulang-ulang kepada pasien untuk membuka memberikan sugesti kepada klien yaitu
matanya tapi semakin klien mencoba akan semakin klien menuruni anak tangga maka
semakin tidak bisa dibuka. tubuh klien menjadi lebih segar dari
sebelumnya. Evaluasi subjektif pasien
Setelah klien mencoba hal tersebut dan
didapatkan, klien mengatakan nyaman setelah
tidak bisa, penulis melakukan teknik ketiga
dihipnotis, klien mengatakan akan mencoba
yaitu deepening dengan membimbing klien
cara tarik nafas dalam untuk menenangkan diri
membayangkan menaiki sebuah anak tangga
dan mempraktikan sugesti yang diberikan.
dan pada puncak anak tangga klien dibimbing
untuk membayangkan sesuatu hal baik dan Hipnosis adalah salah satu intervensi
indah berupa tempat, orang, maupun benda keperawatan yang telah banyak berkembang.
yang disenangi dan klien dibimbing untuk Hipnosis adalah proses membimbing klien
tidak menghiraukan apapun baik suara, untuk relaks. Ketika kondisi tubuh relaks maka
sentuhan dan hanya terfokus pada suara kebutuhan tubuh akan oksigen akan berkurang
penulis saja.Pada tahap ini klien tampak rileks yang selanjutnya akan menimbulkan perasaan
dan terus mengikuti instruksi penulis. Nadi dan tenang dan nyaman. Hal yang terjadi
pernafasan teratur.Penulis berusaha agar klien selanjutnya adalah neurotransmiter penenang
berada pada trance. Orang yang berada pada akan di keluarkan dan sistem saraf bekerja
keadaan hipnosis dikatakan berada dalam dengan baik. Selain itu aliran darah akan
keadaan trance, yang dapat ringan, sedang atau lancar. Setelah kondisi relaksasi tercapai maka
berat (dalam). Didalam trance ringan terdapat secara alamiah gerbang pikiran bawah sadar
perubahan aktivitas motorik seperti otot akan terbuka, Sehingga akan lebih mudah
merasa rileks, tangan dapat diangkat, dan menerima sugesti.
parestesia dapat diinduksi. Trance sedang
Dalam keadaan hipnosis subtansia
ditandai dengan sensasi nyeri yang berkurang
gelatinosa yang merupakan gerbang nyeri yang
dan amnesia parsial atau seluruhnya. Trance
disebut (kornudorsalis medulla spinalis) akan.7
dalam menimbulkan pengalaman visual dan
tertutup dan impuls yang ditransmisikan ke
auditorik serta anestesia dalam. Distorsi waktu
otak berkurang atau sedikit sehingga persepsi
terjadi pada semua tingkat trance tetapi paling
nyeri hilang atau berkurang. Menurut teori
menonjol pada trance dalam. Didalam sugesti
adaptasi Roy pada saat seseorang diberi
pasca hipnosis, seseorang diinstruksikan untuk
stimulus akan terjadi proses adaptasi kognator
melakukan tindakan sederhana atau merasakan
dan regulator. Perantara sistem regulator
sensasi tertentu setelah bangun dari keadaan
dinamakan kimiawi, saraf, atau endokrin dan
trance. Setelah teknik deepening, penulis
perantara sistem kognator dinamakan persepsi
melakukan deepening test dengan mengangkat
atau proses informasi, pengambilan keputusan,
salah satu tangan klien dan menjatuhkannya.
dan emosi. Hipnosis membantu menjaga
Proses selanjutnya adalah penulis memberikan
keseimbangan tubuh melalui jalan HPA Axis,
sugesti kepada klien berupa kalimat positif
untuk menghasilkan Coticitropin Releasing
untuk klien yaitu agar klien meningkatkan
Factor (CRF). Selanjutnya CRF merangsang
motivasi untuk mengikuti manajemen terapi
kelenjar pituitary untuk menurunkan produksi
seperti menjaga pola makan, minum obat
ACTH sehingga produksi endorprin meningkat
teratur, dan melakukan aktivitas, membimbing
yang kemudian menurunkan produksi cortisol
klien untuk mengutarakan perasaan atau
dan hormon – hormon stres lainnya sehingga
masalah yang dialami.
nyeri menurun.16
Pada tahap selanjutnya klien
memberikan anchor berupa kata-kata yang Kesimpulan
diulang dan mengintruksikan klien untuk
melakukan hal tersebut ketika stress yang
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa
dari analisis karakteristik responden mayoritas
berjenis kelamin perempuan, berpendidikan
perguruan tinggi dan bekerja. Rata-rata usia
responden adalah 22 tahun.
Hasil uji dengan paired sample t-test
didapatkan skor DASS dan skala keluhan
lambung sebelum dan sesudah intervensi
terlihat adanya perbedaan yang bermakna,
sehingga pada penelitian ini dapat disimpulkan
Ho ditolak yang berarti adalah adanya
pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan
tingkat stress dan skala keluhan lambung.
Daftar Pustaka
1. A, G. (2009). Hypnoterapy The Art of Subcocius Retructuring. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
2. Dharma, K. K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: cv. Trans Info Media.
3. dkk, H. (2011). Pengaruh Hypnoterapi Terhadap Tingkat Stres Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Padjadjaran. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran.
4. dkk, W. (2018, januari 22). Pengaruh Hypnoterapi Terhadap Nyeri Sendi Pada Lansia. Retrieved from
http://journal.unipdu.ac.id;2012
5. T, S. (2009). Hypnotis dan Hypnoterapy. Yogyajakarta: Garasi.
6. Misnadiarly. (2009). mengenal Penyakit Organ Cerna: Gastritis Dyspepsia atau Maag. Jakarta: Pustaka
Populer OBDA.
7. Nadesul. (2017). Sakit Lambung Bagaimana Terjadi.
8. OP.M, W. (2009). Ramuan Penyembuh Maag. Jakarta: Bee Media Indonesia.
9. M, A. (2012). Medical Bedah. Yogyakarta: DIVA Press.
10. G, S. (2017). Effect of Nurse-Led Gut-Directed Hypnoterapy Upon Health-Related Quality of Life In
Patients With Irritable Bowel Syndrom. Journal Clinical Nursing, 678-684.
11. S, G. (2012). Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang penyakit Gastritis (Maag) di Kelurahan
Hunggaluwa Kecamatan Limboto. Pharmacetical and Science, 10, 1:2012.
12. S, V. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
13. Sari, M. S. (2012). Pengaruh Hypnoterapi Terhadap Tingkat Stres pada Penderita gastritis Psikosomatis.
Fakultas Psikologi.
14. Saydam. (2011). Memahami Berbagai Penyakit (Penyakit Pernafasan dan Pencernaan). Bandung: Alfabeta.
15. U, G. (2006). Intergasi Kedokteran Barat dan kedokteran Tradisional China. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.