Menurut Baruch et al. (2002), tujuan untuk tugas internasional ada tiga: alasan
pertama untuk mengirimkan karyawan ke luar negeri adalah untuk mentransfer
pengetahuan. Pengembangan karir, adalah alasan kedua mengapa karyawan dikirim pada
tugas internasional. Hal ini memberikan manajer menjanjikan kesempatan untuk pergi ke
luar negeri untuk mendapatkan pengalaman. Alasan ketiga mengirimkan karyawan pada
tugas di luar negeri adalah dalam tujuan mendapatkan kontrol atas operasi perusahaan
luar negeri. Namun, penting untuk menyebutkan bahwa tujuan pengiriman karyawan
tugas internasional dapat berbeda antara perusahaan dan ekspatriat (Paik et al., 2002).
Solomon (1995) berpendapat bahwa program tugas internasional yang efektif terdiri dari
proses melingkar, yaitu: (1) pemilihan calon; (2) persiapan lintas budaya; (3) manajemen
karir global; (4) tugas luar negeri; dan (5) repatriasi.
Manajemen SDM memegang peranan yang vital dan fundamental dalam organisasi, baik
bisnis, pemerintah, industry, pendidikan, maupun social. Dengan mengelola dan
memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dalam suatu organisasi, maka organisasi
tersebut akan mampu menjalankan roda organisasi secara optimal. Dengan kata lain, menejen
sumber daya manusia sangat berperan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi
organisasi untuk mencapai tujuan sesuai dengan fungsi dan perannya.
Pluralisme sumber daya manusia yang ada dalam suatu organisasi membutuhkan sistem
komunikasi yang baik antar pihak menejemen dengan karyawan maupun sesama karyawan.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan sinkronitas tujuan antara pihak menejemen dengan
karyawan tersebut, diperlukan menejemen sumber daya manusia. Diharapkan masing-masing
elemen mengetahui peran dan fungsinya, sehingga dengan kesamaan visi dan misi yang
tertanam dalam diri masing-masing pihak dapat mempermudah bagi organisasi atau
perusahaan dapat dilihat sejauhmana kemampuannya mengakomodir sumber daya yang ada
untuk belajar beradaptasi dengan dunia sekitarnya.
Dengan demikian, secara spesifik jika menejemen SDM diterapkan secara optimal dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai pembelajaran dalam suatu organisasi, diharapkan dapat
meningkatkan kualitas sumber daya secara signifikan dalam hal-hal berikut :
1. Kemampuan dan keterampilan ( ability and skills)
Organisasi yang memiliki kekuatan SDM yang tinggi akan mampu mengubah organisasi
menjadi lebih efektif, efisien, dan professional dalam menjalankan peran dan fungsinya.
2. Motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan (well motivated employees)SDM yang dikelola
dengan professional diharapkan dapat termotivasi untuk menjadi SDM yang memiliki
motivasi tinggi dalam menyelesaikan pekerjaannya.
3. Kepuasan kerja (job satisfaction)
Rasa puas dalam pekerjaan menjadikan semakin mencintai pekerjaan atau apa yang telah
menjadi tanggung jawabnya. Suatu pekerjaan dilakukan dengan rasa suka dan dilandasi
keprofesionalisme hasilnya diharapkan dapat memenuhi standart hasil maupun kinerja yang
ditetapkan.
4. Penciptaan iklim kerja yang berkualitas atau bermakna (quality of work life)
Manfaat lain dari MSDM adalah meningkatkan kualitas lingkungan pekerjaan yang lebih
baik, sehingga mampu mendukung kinerja SDM.
5. Menejemen yang mampu mengelola perubahan (managing change)
Manusia yang mampu mengelola perubahan merupakan fungsi utama dalam sistem
menejemen sumber daya manusia.