Anda di halaman 1dari 15

TURGODITAS

I. Judul
Turgoditas

II. Tujuan Praktikum


Mengamati proses turgoditas

III. Landasan Teori


Air merupakan bahan yang sangat penting dalam kehidupan, demikian pentingnya
sehingga tidak mungkin ada kehidupan tanpa air. Air merupakan sumber kehidupan,
tanpa air tidak ada makhluk yang dapat hidup. Begitu juga tanaman,salah satu unsur
terbesar tanaman adalah air yaitu berkisar antara 90% untuk tanaman muda, sampai
kurang dari 10% untuk padi-padian yang menua sedangkan tanaman yang
mengandung minyak , kandungan airnya sangat sedikit. Air merupakan faktor utama
pertahanan tumbuhan. Fungsi air  yang paling penting dalam kehidupan akan dapat di
jumpai pada reaksi-reaksi biokimia dalam protplasma yang di kontrol oleh enzim.
selain itu peranan air juga sebagai pembentuk koloid dalam protoplasma, memberikan
hidrolik pada sel sehingga menimbulkan turgor pada sel-sel tumbuhan, sebagai
stabilisasi dan pemindahan panas.
Fungsi lain dari air adalah menjaga turgiditas yang penting bagi perbesaran sel
dan pertumbuhan, serta membentuk tanaman herba. Turgor penting dalam membuka
dan menutupnya stomata, Pergerakan daun dan pergerakan korola bunga dan
terutama dalam variasi struktur tanaman. Kekurangan air dalam jumlah yang besar
menyebabkan kurangnya tekanan turgor pada/ dalam tumbuhan vegetative (Kramer,
1980). Turgor adalah keadaan tegang yang ditimbulkan oleh penyerapan air antara
dinding sel dengan isi sel yang menyerap air. Tekanan timbal balik antara dinding sel
dengan isi sel, inilah yang disebut dengan tekanan turgor. Sel yang mengalami
tekanan turgor maksimal disebut turgesent. Apabila hal ini terjadi maka sel pada
tumbuhan akan mengembang lagi.
IV. Alat dan Bahan
1. Daun alang-alang
2. Timbangan
3. Gelas kimia
4. Pisau

V. Langkah Kerja
1. Ambilah sebuah daun alang-alang,dan potong dari ujung sepanjang 20 cm.
2. Biarkan daun tersebut pada suhu kamar dan timbanglah daun setiap 30 menit,
sebanyak tiga kali, catatlah berat dan keadaan fisiknya.
3. Setelah penimbangan yang ketiga.
4. Biarkan selama 25 menit, dan amati perubahan yang terjadi.
5. Jelaskan mengapa perubahan tersebut dapat terjadi

VI. Hasil
a. Hasil Berdasarkan Internet
Turgor adalah keadaan tegang yang ditimbulkan oleh penyerapan air antara
dinding sel dengan isi sel yang menyerap air. Tekanan timbal balik antara dinding
sel dengan isi sel, inilah yang disebut dengan tekanan turgor. Sel yang mengalami
tekanan turgor maksimal disebut turgesent. Apabila hal ini terjadi maka sel pada
tumbuhan akan mengembang lagi.

b. Hasil Berdasarkan Praktikum

No Waktu Berat
.
1. 14.05 wita a. 0,31 g
b. 0,22 g
c. 0,19 g
d. 0,16 g
e. 0,16 g
2. 14.35 wita a. 0,30 g
b. 0,20 g
c. 0,18 g
d. 0,15 g
e. 0,15 g
3. 15.05 wita a. 0,29 g
b. 0,19 g
c. 0,16 g
d. 0,13 g
e. 0,14 g
4. 15.35 wita a. 0,28 g
b. 0,18 g
c. 0,14 g
d. 0,12 g
e. 0,14 g

VII. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum turgoditas yang kami lakukan, menunjukkan adanya
pengaruh air terhadap kelangsungan hidup tanaman. Kami menggunakan tumbuhan
alang-alang sebagai bahan praktikum dengan memotong daun dengan ukuran  20 cm
dari ujung daunnya. Setelah didiamkan beberapa lama yakni 30 menit daun tumbuhan
alang-alang ini tampak menggulungkan daunnya atau mengkerut. Hal ini desebabkan
karena sel-sel Buliform yang beradaptasi untuk mempertahankan kekurangan atau
kehilangan air pada tumbuhan Graminae, hal ini diakibatkan karena banyak air yang
keluar melalui stomata sehingga di dalam sel kekurangan air bahkan tidak ada air
sehingga terjadi plasmolisis dan mengakibatkat daun menjadi layu dan menggulung.
Sel Buliform memiliki fungsinya untuk membuka dan menutupnya daun (daun
menggulung) dalam keadaan lingkungan yang buruk (kurang air dan traspirasi yang
berlebihan). Setelah dilakukan penimbangan pertama pada pengukuran 30 menit
pertama diperoleh hasil dengan berat daun 0,30 gram; 0,20 gram; 0,18 gram; 0,15
gram; 0,15 gram itu sebagai akibat dari hilangnya air yang terdapat pada sel Buliform
yang menyimpan air dalam sel epidermisnya. Lalu daun tumbuhan alang-alang
(Imperata cylindrica) didiamkan 30 menit kedua, yang menunjukkan hasil daun
tumbuhan menggulung lebih dalam (mengkerut), lalu dilakukan pengukuran kedua
dan diperoleh hasil pengukuran 0,29 gram; 0,19 gram; 0,16 gram; 0,13 gram; 0,14
gram. Dilanjutkan dengan pengukuran selama 30 menit ke-3 diperoleh hasil
pengukuran 0,29 gram; 0,19 gram; 0,16 gram; 0,13 gram; 0,14 gram. Selanjutnya
pengukuran terakhir pada 30 menit ke-4 diperoleh hasil 0,28 gram; 0,18 gram; 0,14
gram; 0,12 gram; 0,14 gram yang sama sebagai akibat air yang terdapat pada sel
Buliform telah habis sepenuhnya. Lalu setelah data dicatat dilakukan langkah terakhir
yaitu dengan mencelupkan daun tanaman alang-alang tersebut ke dalam gelas kimia
yang diisi air sebanyak 70 ml selama 25 menit, ternyata setalah 25 menit daun
tumbuhan alang-alang tersebut kembali membuka akibat dari masuknya air ke dalam
sel-sel tumbuhan yaitu sel sel epidermis yang telah mengalami perubahan atau derivat
epidermis yaitu sel Buliform yang menyimpan air sehingga sel buliform terisi air
yang mengakibatkan daun tumbuhan alang-alang (Imperata cylindrica)  menjasi
membuka kembali seperti sedia kala. Ini menunjukkan air diserap oleh sel tumbuhan
dan menyimpannya dalam sel-sel epidermis yang telah termodifikasi menjadi sel
buliform.

VIII. Jawaban Pertanyaan


1. Jelaskan mengapa air dapat memberikan tekanan turgor pada sel tumbuhan !
Jawab:
Air dapat memberikan tekanan turgor pada sel tumbuhan karena masuknya air ke
dalam sel akan menyebabkan tekanan terhadap dinding sel sehingga dinding sel
meregang. Hal ini akan menyebabkan timbulnya tekanan hidrostatik untuk
melawan aliran air tersebut. Tekanan hidrostatik dalam sel disebut tekanan turgor.
Tekanan turgor yang berkembang melawan dinding sebagai hasil masuknya air ke
dalam vakuola sel disebut potensial tekanan. Tekanan turgor penting bagi sel
karena dapat menyebabkan sel dan jaringan yang disusunnya menjadi kaku.
Potensial air suatu sel tumbuhan secara esensial merupakan kombinasi potensial
osmotic dengan potensial tekanannya. Jika dua sel yang bersebelahan mempunyai
potensial air yang berbeda, maka air akan bergerak dari sel yang mempunyai
potensial air tinggi menuju ke sel yang mempunyai potensial air rendah.
2. Sebutkan faktor- faktor yang menyebabkan tekanan turgor pada sel tumbuhan !
Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan turgor pada sel tumbuhan adalah :
penguapan (tranpirasi), suhu, air dan osmosis.
a. Traspirasi adalah peruses penguapan air atau hilangnya air dari dalam tubuh
tumbuhan akibat suhu di sekitar nya naik. Yang mengakibatkan kehilangan air
yang berlebihan kehilangan air ini menyebabkan tekanan dalam sel tumbuhan
menurun atau tekanan turgornya menurun. Dan sebaliknya jika tumbuhan diisi
oleh air maka tekanan turgornya kembali naik.
b. Suhuberpengaruh terhadap tekanan turgor karena semakin tinggi suhu maka
peristiwa traspirasi akan meningkat yang berakibat menguapnya air melalui
daun tepatnya stomata sehingga menyebabkan tekanan turgor dalam sel
tumbuhan akan berkurang. Begitu juga sebaliknya dengan lingkungan yang
memadai (sejuk) mengakibatkan peristiwa traspirasi berkurang yang
berampak pada tingginya tekanan turgor dalam sel tumbuhan.
c. Air juga berpengaruh pada tinggi rendahnya tekanan turgor tumbuhan jika air
masuk ke dalam sel maka tekanan jaringan akan naik dan tekanan turgor juga
naik sebaliknya jika air dalam sel keluar maka tekanan jaringan akan turun
dan tekanan turgor juga akan turun.
d. Osmosis adanya osmosis akan mempengaruhi besar kecilnya tekanan turgor
yang terjadi pada sel. Seperti kita ketahui osmosis merupakan perpindahan
dari partikel yang berkonsentrasi tinggi ke partikel konsentrasi rendah melalui
membrane semipermiabel. Dengan adanya osmosis maka air dapat masuk
ataupun keluar sel. Jika air masuk ke dalam sel maka tekanan jaringan akan
naik dan tekanan turgor juga naik sebaliknya jika air dalam sel keluar maka
tekanan jaringan akan turun dan tekanan turgor juga akan turun.
3. Jelaskan apakah ada hubungan antara tekanan turgor dengan peristiwa osmosis !
Jawab:
Tekanan turgor memiliki hubungan yang sangat erat dengan peristiwa osmosis
karena adanya osmosis akan mempengaruhi besar kecilnya tekanan turgor yang
terjadi pada sel. Seperti kita ketahui osmosis merupakan perpindahan dari partikel
yang berkonsentrasi tinggi ke partikel konsentrasi rendah melalui membrane
semipermiabel. Dengan adanya osmosis maka air dapat masuk ataupun keluar sel.
Jika air masuk ke dalam sel maka tekanan jaringan akan naik dan tekanan turgor
juga naik sebaliknya jika air dalam sel keluar maka tekanan jaringan akan turun
dan tekanan turgor juga akan turun.

IX. Kesimpulan
1. Pengurangan air yang berlebih yang tidak dibarengi dengan penyerapan air yang
seimbang maka tumbuhan akan menjadi layu. Hal ini disebabkan oleh keadaan
timbal balik antara dinding sel dengan isi sel (tekanan turgor ) berkurang.

X. Lampiran

No Gambar Keterangan
.
1. Perubahan alang-alang
pertama setelah
dicelupkan ke air.
2. Perubahan alang-alang
kedua setelah
dicelupkan ke air.

3. Perubahan alang-alang
ketiga setelah
dicelupkan ke air.
4. Perubahan alang-alang
keempat setelah
dicelupkan ke air.

5. Perubahan alang-alang
kelima setelah
dicelupkan ke air.

6. Kondisi alang-alang
pada timbangan
pertama.
7. Kondisi alang-alang
pada timbangan kedua.

Daftar Pustaka
Lakitan, B. (2012). Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Rajawali Press.
Feryanto, Indra. (2011). Panduan Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Pertanian
Perikanan dan Biologi. Universitas Bangka Belitung.
Benyamin. (2008). Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.
Fried, G, dan Hademenos, G. (2006). Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga

I. Judul
Mengukur Turgoditas Daun Tumbuhan

II. Tujuan
Mengukur turgoditas daun tumbuhan

III. Landasan Teori


Air Merupakan sumber utama bagi kelangsungan kehidupan di muka bumiini, air
hampir menutupi 71% permukaan bumi. Air di katakan sebagai sumber kehidupan
karena tanpa air manusia, hewan dan tumbuhan serta penghuni kehidupan dimuka
bumi ini tidak bisa berlangsung. Air juga melangalami sebuah sirkulasi yang biasa
disebut dengan siklus air  atau siklus hidrologi, sebelum beranjak lebih jauh ada
baiknya anda memahami pengertian air atau definisi air . Air sangat dibutuhkan oleh
tanaman karena merupakan komponen utama dalam sel-sel penyusun jaringan
tanaman. Kehidupan tiap sel tergantung pada sifat cairan di sekelilingnya yaitu
cairan extra sel (ces), dimana air adalah komponen utama pengisi sel. Dalam larutan
sel terdapat ion-ion dan molekul-molekul yang diperlukan dalam melaksanakan
fungsinya dalam proses difusi, osmosis, transpor aktif dan dalam reaksi biokimia
seperti fotosintesis, transpirasi dan lain-lain.
Air merupakan reagen yang penting dalam proses-proses fotosintesa dan dalam
proses-proses hidrolik. Disamping itu juga merupakan pelarut dari garam-garam,
gas-gas dan material-material yang bergerak kedalam tumbuh-tumbuhan,melalui
dinding sel dan jaringan esensial untuk menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan
sel, stabilitas bentuk daun, proses membuk dan menutupnya stomata, kelangsungan
gerak struktur tumbuh-tumbuhan. Kekurangan air akan mengganggu aktifitas
fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan.
Defisiensi air yang terus menerus akan menyebabkan perubahan irreversibel (tidak
dapat balik) dan pada gilirannya tanaman akan mati. Banyak fungsi-fungsi dalam
biologi sepenuhnya bergantung pada air dan sifat kehidupan sering secara langsung
merupakan hasil dari sifat air. Fungsi air yang paling penting di dalam kehidupan
akan kita jumpai pada reaksi-reaksi biokimiadalam protoplasma yang dikontrol oleh
enzim. Selain berperan dalam pelaksanaan reaksi biokimia, air berperan juga dalam :
(1). Membentuk koloid dan protoplasma, (2). Membentuk tekanan hidrolik pada sel
sehingga menimbulkan turgor pada sel-sel tumbuhan, (3). Sebagai stabilisasi dan
pemindah panas.

IV. Alat dan Bahan


1. Cawan petri
2. Alat pelubang gabus
3. Timbangan elektronik
4. Kertas saring
5. Oven

V. Prosedur Kerja
1. Buatlah potongan daun dengan alat pelubang gabus yang berdiameter 1 cm
sebanyak 10 potongan.
2. Letakkanlah daun tersebut dalam cawan petri dan timbanglah beratnya dengan
timbangan elektronik untuk mendapat berat segarnya. (BS)
3. Kemudian isilah cawan petri yang berisi potongan daun tersebut dengan aquades
biarkan selama dua jam.
4. Selanjutnya ambil daun tersebut, sedangkan air yang menempel pada permukaan
daun dibersihkan dengan kertas saring, dan ditimbang segera sehingga didapat
berat turgid (BT).
5. Keringkan daun tersebut dalam oven dan timbang berat keringnya (BK).
6. Hitung turgoditas relatifnya dengan rumus sebagai berikut.
BS−BK
TR= × 100 %
BT −BK
VI. Hasil
a. Hasil Berdasarkan Internet
Naik turunya turgorditas tumbuhan dapat dilihat dari kandungan air yang
terkandung pada tumbuhan. Semakin banyak tumbuhan menyimpan air maka
turgorditasnya tinggi. Tinggi rendahnya potensial air akan tergantung pada
jumlah bahan yang terlarut. Semakin banyak bahan yang terlarut maka potensial
osmotik sel akan semakin rendah. Bila tekanan turgor sel tersebut tetap maka
secara keseluruhan potensial air sel akan menurun pula. Sistem hidrolik pada
tumbuhan dapat dilihat pada stomata daun. Saat stomata daun membuka air
masuk ke sel tetangga dan turgorditas tinggi. Bila sel mengkerut air akan keluar,
stomata menutup dan turgorditasnya rendah.

b. Hasil Berdasarkan Praktikum


No. Daun Berat Berat Turgor Berat TR
(Diukur) Segar (BS) (BT) Kering (BK)
1. Daun 1 0,0088 g 0,0101 g 0,0030 g 0,0816 %
2. Daun 2 0,0070 g 0,0082 g 0,0018 g 0,08125%
3. Daun 3 0,0059 g 0,0071 g 0,0021 g 0,076%
4. Daun 4 0,0061 g 0,0073 g 0,0025 g 0,0075%
5. Daun 5 0,0068 g 0,0078 g 0,0029 g 0,0795%
6. Daun 6 0,0076 g 0,0083 g 0,0027 g 0,0875%
7. Daun 7 0,0067 g 0,0077 g 0,0022 g 0,0745%
8. Daun 8 0,0081 g 0,0094 g 0,0027 g 0,0805%
9. Daun 9 0,0087 g 0,0104 g 0,0026 g 0,0782%
10. Daun 10 0,0104 g 0,0115 g 0,0033 g 0,0865%

VII. Pembahasan
Pada praktikum yang kami melakukan dengan tiga metode yang dimana dalam
ketiga metode yang telah  kelompok kami lakukan ini didapatkanlah data sebagai
berikut. : berat segar pada ketiga daun masing - masing adalah (0,0088 g; 0,0070 g;
0,0059 g; 0,0061 g; 0,0068 g; 0,0076 g; 0,0067 g; 0,0081 g; 0,0087 g; 0,0104 g)
kemudian untuk berat kering yang didapatkan (0,0030 g; 0,0018 g; 0,0021 g; 0,0025
g; 0,0029 g; 0,0027 g; 0,0022 g; 0,0027 g; 0,0026 g; 0,0033 g) sedangkan untuk
berat turgornya didapat data (0,0101 g; 0,0082 g; 0,0071 g; 0,0073 g; 0,0078 g;
0,0083 g; 0,0077 g; 0,0094 g; 0,0104 g; 0,0115 g). Jadi hasil kandungan air nya
adalah (0,0816 %; 0,08125%; 0,076%; 0,0075%; 0,0795%; 0,0875%; 0,0745%;
0,0805%; 0,0782%; 0,0865%).
Di dalam pelaksanaan praktikum pengukuran status air pada tanaman ini
digunakan tiga buah metode atau cara yaitu metode berdasarkan berat segar, metode
berdasarkan berat kering, dan metode kandungan air relative. Terdapat perbedaan
pada berat yang dihasilkan dari masing-masing metode. Hal ini diakibatkan
tergantung dari spesies dan kemampuan tanaman menyerap serta menyimpan air,
serta adanya kemampuan turgiditas setiap sel, sehingga akan menimbulkan berat
yang berbeda.
VIII. Pertanyaan
1. Mengapa pada penimbangan daun yang diukur turgoditasnya menggunakan
timbangan elektronik?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan berat segar, berat turgid, dan berat kering!
3. Untuk apa kita mengetahui turgoditas relatif pada daun?

IX. Kesimpulan
1. Ada 3 cara dalam pengukuran status air pada tanaman yaitu metode berat
segar,metode berat kering dan metode kandungan air relative.
2. Dibandingkan dengan faktor lingkungan lainnya, air merupakan faktor yang
paling berpengaruh terhadap laju pertumbuhan.
Daftar Pustaka
Benyamin. 2008. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.
Dwidjoseputro, D. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia.
Lukman, D.1997. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Salisbury, Frank B. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid Satu. Bandung : ITB Bandung.

Anda mungkin juga menyukai