Anda di halaman 1dari 14

NUTRISI PADA TUMBUHAN

I. Judul
Nutrisi Tumbuhan

II. Tujuan Praktikum


1. Memahami metode penanaman dengan larutan nutrient.
2. Mengetahui pengaruh unsur-unsur terhadap pertumbuhan tanaman

III. Landasan Teori


Makhluk hidup membutuhkan nutrisi untuk keberlangsungan hidupnya. Nutrisi
yang dibutuhkan oleh setiap jenis makhluk hidup berbeda-beda. Manusia dan hewan
memerlukan karbohidrat, protein, lemak serta mineral-mineral lainnya sedangkan
tumbuhan bentuk nutrisinya berupa senyawa - senyawa kimia tertentu yang esensial
untuk sistem metabolisme. Nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan biasanya
diperoleh dari tanah maupun atmosfer. Ketersediaan nutrisi - nutrisi tersebut biasanya
berbeda-beda bergantung banyak faktor. Namun, konsentrasinya dapat bertambah
atau berkurang berkali - kali lipat disebabkan adanya faktor lingkungan seperti cuaca
dan iklim, serta adanya faktor kimiafisik seperti erosi, jenis tanah dan pH tanah. Oleh
karena itu, tanaman memiliki mekanisme tersendiri untuk beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan yang menyebabkan perubahan kandungan nutrisi di dalam
tanah.
Kebutuhan nutrisi utama pada tumbuhan meliputi macronutrient dan
micronutrient atau yang biasa disebut elemen esensial. 
a. Nutrien Mikro
Makro Nutrisi memiliki 9 unsur, diantaranya : Makro nutrien adalah
nutrien yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif besar.
Makro Nutrien Mayor (6 unsur) (Bahan baku utama pembentuk senyawa
organik), yaitu: C, O, H, N, S dan P.
1. Nitrogen (N)
Sebagai unsur kimia dan komponen utama yang penting dalam tanaman,
protoplasma sel mempunyai kandungan nitrogen yang tinggi, dan juga
merupakan unsur pokok protein, asam amino, almida danalkolida.
Klorophil juga mempunyai unsur nitrogen, jika dalam keadaan dibawah
optimal ada kecendrungan nitrogen akan ditransfer ke jaringan yang lebih
muda, yang secara fisiologis merupakan daerah aktif titik tumbuh.
2. Sulfur (S)
Sulfur sangat penting dalam pembentukan minyak pada tanaman,
seperti halnya sulfur dan nitrogen, adalah pembentuk asam amino. Sulfur
Sangat mirip dengan Nitrogen jika dibandingkan dengan nutrient
essensial tanaman lainnya.
3. Fosfor (P)
Fosfor adalah komponen asam nukleat, yang berfungsi untuk
mengatur proses perkembangan, defisiensi unsur ini akan menghambat
pertumbuhan, dan juga mempengaruhi pertumbuhan akar. Fosfor juga
merupakan komponen berbagai system fisiologis yang berhubungan
dengan nutrisi dan respirasi dan juga mempengaruhi pemasakan buah, dan
elemen ini dibutuhkan dalam jumlah yang cukup untuk efisiensi
penggunaan nitrogen. Fosfor mempunyai peranan penting dalam
pemecahan karbohidrat dan makanan lainnya yang dihasilkan akibat
proses fotosintesis dalam tanaman. Kekurangan fosfor akan menghambat
fotosistesis dan membatasi kemampuan tanaman untuk memproduksi
karbohidrat, peranan fosfor dalam proses pertumbuhan tanaman sebagai
berikut :
a. Stimulasi pertumbuhan awal akar dan perkembangannya
b. Mempercepat tanaman untuk menghasilkan
c. Produksi buah dan biji

Makro Nutrien Minor, yaitu: K, Ca, dan Mg.


1. Kalium (K) Kalium mempunyai pengaruh dalam proses fisiologi antara
lain :
a. Pembelahan sel.
b. Formasi fotosintesis dari karbohidrat.
c. Reduksi nitrat dan mengubah hasil sistesis menjadi protein.
d. Aktifitas enzim.

2. Kalsium (Ca)
Fungsi utama dari kalsium adalah sebagai komponen dinding sel.
Dinding sel ini mempunyai daerah meristimatik dan ini sangat penting
untuk pertumbuhan akar yang baik, dalam fisiologi sel kalsium cenderung
mengatur atau menghambat aktivitas kalium, dan kalsium dapat juga
mempengaruhi penyerapan nitrogen
Fungsi Kalsium dalam tanaman adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan pembentukan awal akar dan pertumbuhan.
b. Meningkatkan kekuatan tanaman secara umum.
c. Mempengaruhi jumlah pegambilan bahan makanan pada tanaman.
d. Menetralisasi produksi racun dalam tanaman.
e. Meningkatkan produksi biji dan benih.
f. Meningkatkan kandungan kalsium makanan.

3. Magnesium (Mg)
Sebagai salah satu komponen dri sejumlah system enzym,
magnesium juga mempunyai fungsi vital dalam pembentukan klorophil.
Fungsi Magnesium dalam tanaman adalah sebagai berikut:
a. Bagian essential dari klorophil.
b. Mengatur pengambilan unsur hara tanaman lainnya.
c. Sebagai pembawa fosfor dalam tanaman.
d. Membantu pembentukan minyak dan lemak dll.
b. Nutrien Makro
Mikro Nutrien memiliki 8 unsur, diantaranya, Mikro nutrien adalah
nutrien yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang sangat kecil, yaitu:
Fe, Cl, Cu, Mn, Zn, Mo, B, dan Ni.
Mikro nutrien diperlukan dalam jumlah sedikit sebab fungsi utama mikro
nutrient adalah:
1. Sebagai kofaktor reaksi enzymatis.
Fe merupakan komponen metalik dari sitokrom
2. Sebagai katalitik
Mo (Molibdenum) dibutuhkan hanya satu atom untuk setiap 16 juta
atom hidrogen dalam bahan tumbuhan kering.
Kekurangan mikro nutrien dapat melemahkan bahkan mematikan tanaman
Elemen mikro atau mikronutrien adalah elemen yang penting, dan dibutuhkan
dalam jumlah sedikit dan kecil untuk menjalankan fungsinya yang penting
dalam tubuh tanaman. Beberapa fungsi elemen mikro dalam system enzyme
tanaman sebagai elemen pembentuk anion (Boro dan Molibdenum) juga
pembentuk unsure kation (tembaga). Beberapa diantaranya dalam proses
oksidasi – reduksi dalam metabolisme tanaman beberapa diantaranya
dibutuhkan dalam memproduksi klrorophil, Unsur mikro diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Mangan (Mn)
Fungsi umumnya adalah sebagai katalis untuk berbagai system
enzyme. Mangaan bersifat antagonistic dengan besi, jumlah
berlebihan dari salah satu unsur akan menyebabkan munculnya gejala
defisiensi dari unsur lainnya, tetapi interaksi elemen ini dengan
mikronutrien lainnya mungkin menguntungkan.
2. Besi (Fe)
Klorosis kerena defisiensi zat besi pada tanaman menunjukan
fungsi elemen ini dalam pembentukan klorophil, walaupun bukan
elemen pembentuk yang sebenarnya, zat besi juga berfungsi sebagai
katalis dalam sistem enzym pernapasan dan oksidasi, dan terlibat
dalam reduksi nitrate menjadi amonia. Secara umum pergerakan dan
kelarutan dalam tanaman adalah terbatas, terutama jika jumlah
Mangaan dan Fosfor tinggi, jumlah kalium rendah dan cahaya yang
sangat terang
3. Seng (Zn)
Seng dibutuhkan untuk metabolisme protein dan berperan dalam
pembentukan klorophil
4. Tembaga (Cu)
Tembaga penting sebagai koenzym yang dibutuhkan untuk
mengaktifkan beberapa enzym tanaman, juga terlibat dalam
pembentukan klorophil. Penyerapan tembaga berlawanan dengan
penyerapan zat besi. Jumlah tembaga yang terlalu kecil menyebabkan
zat besi terakumulasi dalam tanaman, dan jumlah tembaga yang
terlalu banyak menyebabkan gejala klorosis yang terjadi hampir
disetiap pertumbuhan baru, karena tembaga relatif tidak mobil.
5. Molibdenum
Molibdenum penting dalam simbiosis fiksasi nitrogen dalam
reduksi nitrogen nitrat menjadi bentuk amino, oleh sebab itu
defisiensi molibdenum dapat menyebabkan defisiensi nitrogen dalam
tanaman.
6. Boron
Banyak pertumbuhan vegetatif yang abnormal disebabkan
defisiensi boron, dan jika kelebihan elemen ini menunjukan gejala
keracunan, interaksi elemen ini dengan elemen mikro lainnya dimana
ada ketidak seimbangan dapat mengganggu perkembangan bibit.
A. Makronutrien
Makronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah
banyak, yaitu nitrogen, kalsium, potasium, sulfur, magnesium, dan fosfor.

TABEL MAKRONUTRIEN
Unsur Bentuk yang tersedia Fungsi utama
bagi tumbuhan
Karbon (C) CO2 Komponen utama dari senyawa organik tumbuhan

Oksigen (O) CO2; H20 Komponen utama dari senyawa organik tumbuhan
Hidrogen (H) H2O Komponen utama dari senyawa organik tumbuhan
Nitrogen (N) NO3; NH4 Komponen dari asam nukleat, protein, hormon,
klorofil, dan koenzym
Sulfur (S) SO4 Komponen dari protein, koenzym
Fosfor (P) H2PO4; HPO4 Komponen dari asam nukleat, fosfolipid, ATP dan
beberapa koenzym
Kalium (K) K Kofaktor dalam sintesis protein, mengatur
keseimbangan air, membuka dan menutup stomata
Kalsium (Cl) Ca Pembentukan, pembuatan dan keestabilan dinding
sel, mengatur struktur dan permeabilitas membran,
aktivator beberapa enzim, regulator respon sel
terhadap stimulus.
Magnesium (Mg) Mg Komponen ddari klorofil, aktivator banyak enzim

B. Mikronutrien
Mikronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah
sedikit, seperti besi, boron, mangan, seng, tembaga, klor, dan molybdenum.

TABEL MIKRONUTRIEN
Unsur Bentuk yang tersedia Fungsi utama
bagi tumbuhan
Klor (Cl) Cl Diperlukan pada tahap penguraian air dalam
fotosintesis, mengatur keseimbangan air
Besi (Fe) Fe; Fe Komponen dari sitokrom, aktivator beberapa enzim
Boron (B) H2BO3 Kofaktor dalam sintesis klorofil, terlibat dalam
transport karbohidrat dan sintesis asam nukleat
Mangan Mn aktiv dalam pembentukan asam amino, aktivator
(Mn) beberapa enzim, diperlukan dalam tahapan
penguraian air dalam fotosintesis
Seng (Zn) Zn Aktiv dalam pembentukan klorofil, aktivator
beberapa enzym
Kuprum Cu; Cu Komponen dari banyak enzym, reaksi redoks dan
(Cu) biosintesis lignin
Molibdunum MoO4 Essensial untuk fiksasi nitrogen, kofaktor dalam
(Mo) reduksi nitrat
Nikel (Ni) Ni Kofaktor enzym yang berfungsi dalam metabolisme
nitrogen

Baik makro dan mikronutrien diperoleh akar tumbuhan melalui tanah. Akar
tumbuhan memerlukan kondisi tertentu untuk dapat mengambil nutrisi-nutrisi
tersebut dari dalam tanah. Pertama, tanah harus lembap sehingga nutrien dapat
diambil dan ditransport oleh akar. Kedua, pH tanah harus berada dalam rentang
dimana nutrien dapat dilepaskan dari molekul tanah. Ketiga, suhu tanah harus berada
dalam rentang dimana pengambilan nutrien oleh akar dapat terjadi. Suhu, pH, dan
kelembapan optimum untuk tiap spesies tumbuhan berbeda. Hal ini menyebabkan
nutrien tidak dapat dipergunakan oleh tumbuhan meskipun nutrien tersebut tersedia
di dalam tanah.  Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam
(internal), tetapi juga ditentukan oleh faktor luar (eksternal). Salah satu faktor
eksternal tersebut adalah unsur hara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur
yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Apabila unsur tersebut tidak tersedia
bagi tanaman, maka tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut
dan pertumbuhan tanaman akan terhambat. Berdasarkan jumlah yang diperlukan kita
mengenal adanya unsur hara makro dan unsur hara mikro.

IV. Alat dan Bahan


1. Larutan makronutrient:
 Ca(NO3)2
 KNO3
 MgSO4.7H2O
 KH2PO4 (masing-masing 1 molar)
 NaNO3
 MgCl2
 NaH2PO4
 CaCl2
 KCl
2. Larutan micronutrient:
 H3BO3 2,860 g
 MnCl2.4H2O 1,810 g
 ZnCl2 0,110 g + Akuades 1 liter
 CuCl2.2H2O 0.050 g
 Na2MoO4.2H2O 0,025 g
3. Larutan FeEDTA
4. Bibit tanaman Zea mays
5. Botol bermulut besar (250 ml)
6. Aerator

7. Timbangan
8. Gelas Ukur
9. Pipet Tetes
10. Aluminium foil / kertas karbon
11. Tutup botol dari busa untuk penyangga tanaman

V. Langkah Kerja
1. Isi setiap botol percobaan dengan larutan media sebanyak 150 ml dengan berbagai
variasi perlakuan sebagai berikut:
Botol 1: Ca
Botol 2: S
Botol 3: Mg
Botol 4: K
Botol 5: N
Botol 6: P
Botol 7: Fe
Botol 8: Elemen mikro
2. Masukkan tanaman percobaan ke dalam botol dengan tutup busa sebagai
penyangga.
3. Tituplah botol percobaan dengan aluminum foil, sehingga bagian akar terlindung
dari cahaya.
4. Simpan tanaman percobaan di rumah kaca dan semua botol diberi aliran udara
secara kontinu dengan aerator.
5. Amatilah setiap hari dan bila airnya berkurang tambahkanlah akuades.
6. Ganti larutan seminggu sekali dengan larutan medium yang baru.
7. Catatlah perubahan-perubahan yang terjadi akibat hilangnya salah satu unsur dari
media nutrisinya.
8. Lakukanlah percobaan ini sampai 1-1,5 bulan.

VI. Hasil
a. Hasil Berdasarkan Internet
Setiap tanaman menyerap unsur hara dalam jumlah yang berbeda – beda.
Tanaman menyerap unsur hara dalam bentuk ion, baik yang bersifat positif
maupun negative.Unsur hara makro terdiri dari 9 macam unsur seperti C, H, O,
N, P, K, Ca, Mg dan S. Unsur hara mikro terdiri dari 7 macam unsur seperti Fe,
Cu, Mn, Mo, B, Zn, dan Cl.
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman dapat mengakibatkan tanaman
mengalami pertumbuhan yang abnormal, begitu juga apabila tanaman mengalami
kelebihan unsur hara.

b. Hasil Berdasarkan Praktikum

VII. Pembahasan
VIII. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Benyamin. 2004. The Taxonomy of Educational Objectives. Dalam
http://www.humbotdt.edu/tha 1/bloom tax.html. Diakses pada 20 Februari 2019.
Campbell, et. al. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga
Gardner et al., 1991 gardner, F. P., R. B. Pearce and R. L. Mitchell. Fisiologi Tanaman
Budidaya. UI Press. Jakarta.
Hanum, C. 2008. Teknik Budidaya Tanaman. DPSMK. Depdiknas
Harjadi, W, 1997. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT.Gramedia, Jakarta
Irawan, B. 2007. Konversi Lahan Sawah : Potensi Dampak, Pola Pemanfaatnnya, dan
Faktor Determinan. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial
Ekonomi Pertanian.
Istamar Syamsuri, dkk, 2004. Biologi Untuk SMA Kelas X Semester 1 . Jakarta:Erlangga.
Mulyaningsih, 2010. Analisis Unsur Toksik Dan Makro-Mikro Nutrien Dalam Bahan
Makanan Dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron. Jurnal Iptek Nuklir
Ganendra. Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir Batanvol. 13 No. 1. ISSN
1410-6957
Rosmarkam, A., Yuwono. 2002.  Ilmu Keuburan Tanah. Yogyakarta : Kanisius.
Salisbury F.B. and Cleon W. Ross., 2002. Fisiologi Tumbuhan. Terjemahan         Diah L
Lukman dan Sumaryono. Penerbit ITB, Bandung
Sarief, 1985. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung

Anda mungkin juga menyukai