Bioteknologi
Secara bahasa, berasal dari kata bio (hidup), teknos (teknologi), dan logos (ilmu) yang
berarti ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi. Sedangkan secara istilah, Bioteknologi
adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan
lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi telah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun lalu. Bangsa Babilonia,
Mesir, dan Romawi melakukan praktik pengembangbiakan selektif (seleksi artifisal) untuk
meningkatkan kualitas ternak. Pada tahun 4000 SM, Bangsa Tionghoa membuat yogurt dan
keju dengan bakteri asam laktat. Bioteknologi kembali dikembangkan di Eropa setelah masa
renaissance dimana mereka menerjemahkan teks ilmu pengetahuan dari bangsa muslim dan
muncullah banyak penemuan. Salah satu contohnya adalah yang penemuan vaksin oleh Louis
Pasteur (1822-1895).
1. Bioteknologi Konvensional
bioteknologi begitu penting dalam perkembangan dunia medis. Banyak manfaat yang
dapat diberikan oleh bioteknologi untuk kesehatan, di antaranya dapat mengembangkan
metode yang lebih murah dan efektif dalam menyediakan interferon murni bagi penelitian
dan akhirnya untuk penggunaan luas dibidang pengobatan bioteknologi menyumbang metode
mengatasi penyakit yang disebabkan oleh virus. Selain itu, penerapan bioteknologi dalam
bidang kesehatan yaitu pembuatan antibiotik.
Di samping memerangi penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan protozoa,
bioteknologi juga dapat membantu menyembuhkan gangguan yang diakibatkan oleh
ketidakseimbangan atau kesalahan dalam kimiawi tubuh, termasuk beberapa penyakit
menurun.
2. Bioteknologi Modern
1. Bidang pangan
2. Bidang Kesehatan
3. Bidang Pertanian
Tujuan dari penerapan bioteknlogi modern dalam bidang pertanian adalah pembuatan
tanaman antiserangga. Tanaman antiserangga diperoleh melalui proses transplantasi gen.
Caranya dengan mengisolasi plasmid Ti dari bakteri Agronacterium tumefaciens.