Anda di halaman 1dari 3

RANGKAIAN KONSTRUKSI RLC

A. Tujuan Pratikum
1. Menyelidiki pengaruh tegangan suber terhadap tegangan dan kuat arus pada kapasitor,
resistor, dan induktansi pada rangkain AC.
2. Menentukan besar teganagn pada resistor, induktor, dan kapasitorbserta kuat arus
masukkan dan keluaran untuk rangkaian seri.
3. Menentukan besar kuat arus pada resistor, induktor, dan kapasitor serta tegangan
masukkan dan keluaran untuk rangkain paralel.
4. Menentukan impedansi untuk rangkaian seri dan paralel.
A. Alat dan Bahan
1. PC/Notebook
2. Virtual Laboratory Software dengan topik ‘Circuit Construction Kit AC’

Alat dan bahan yang berdasarkan tamilan software:

Alat:

1. Voltmeter
2. Amperemeter tanpa kontak
3. Osiloskop

Bahan:

1. Kawat penghubung
2. Resistor
3. Kumparan
4. Kapasitor
5. Sumber Tegangan AC (Audiogenerator)

B. Teori Dasar
Rangkain RLC merupakan rangkaian elektronika, baik yang dihubungkan secara seri
maupun paraalel, dan terdiri dari kapasitor,induktor dan resistor.Dalam rangkaian RLC,
komponen dasar tersebut dihubungkan dengan sebuah tegangan sumber ,semua
koponen ini merumakn komponen linear dan pasif. Komponen pasif membutuhkan
anergi bukan memproduksinya, sementara komponen linier memiliki hubungan antar
tegangan dengan arus yang linier. Daam rangkaian RLC ada bnayak cara yang dapat
digunkan, namun cara paling umum yang digunakan adalah rangkaian seri dan
paralel.Rangkaian RLC memiliki sifat resonansi yang ditentukan oleh nilai komponen
yang dipasang.

Dalam rangkaian yang terdiri atas induktor dan kapasitor, energi tersimpan dalam
dua cara yang berbeda. Cara pertama, jika arus mengalir dalam sebuah induktor, energi
akan disimpan dan medan magnet. Cara kedua, jika kapasitor diisi dengan muatan
maka energi akan disimpan dalam medan listrik statis.Medan magnet dalam induktor
dibangun oleh arus yang dihasilkan dari pengosongan kapasitor.Hal yang sama juga
terjadi pada kapasitor yang diisi oleh arus yang hasil peluruhan medan magnet
induktor.Kedua peristiwa ini akan terjadi secara terus menerus sehingga menghasilkan
osilasi energi listrik antara medan magnet dan medan listrik.Pada suatu nilai frekuensi
dapat terjadi peristiwa resonansi dimana pada titik ini reaktansi induktif rangkaian sama
dengan reaktansi kapasitifnya.

a.Rangkaian RLC seri

Apabila komponen resistor, induktor, dan kapasitor dihubungkan secara seri


dengan sumber tegangan, maka rangkaian disebut dengan rangkaian RLC seri. Berikut
merupakan gambar rangkaian RLC seri.

Gambar 1. Rangkaian RLC seri

Karena semua komponwn dalam rangkain terhubung secar seri maka arus pada
tiap komponen akan bernilai sama.

IR = IL = I(t) diamana I(t) IM sin ωt.......................................................................


(1)

Disini IR adalah arus pada resistor IL adalah arus pada induktor, dan IC adalah
arus pada kapasitor dan I(t) adalah arus total yang mengalir dalam rangkaian.

Tegangan total dalam rangkain RLC tidak dapat dijumlahkan secar aljabar dari
tegangn pada resistor, induktor dan kapasitor. Namun penjumlahan dilakukan dengan
memperhatikan vector tiap komponen. Pada resistor, tegangan satu fasa dengan arus
atau perbedaan sudut fasa antar tegangan dengan arus sama dengan nol.Untuk induktur,
tegangan dan arus tidak satu fasa, teganan lebih dulu 90 o dari arus atau tegangan
memperoleh nilai maksimum dan minimun 90o lebih dulu sebelum arus mencapai nilai
maksimumnya. Sementara itu, pada kapasitor fasa tegangan berada 90 odibelakang arus
atau arus lebih dulu dari tegangan . Berdasarkan perbedaan fasa ini maka tegangan pada
tiap komponen dalam rangkaian RLC tidalk dapat dijumlahkan secara aritmatik.

Berdasarkan perbedaan fasa dari tiap komponen maka dapat dirumuskan


hubungan antara teganagn masukan dan tegangan total dalam rangkaian.

Vs = VR + (VL – VC)2 untuk VL > VC .......................................................(2)

Vs = VR2 + (VC – VL)2 untuk VL < VC .........................................................(3)


Dimana VR tegangan pada resistor, dan VL adalah tegangan pada induktor dan
VC adalah tegangan pada kapasitor. Sementara nilai tegangan pada tiap komponen
dapat ditulis

VR = IR, VL =IXL dan VC = IXL ...............................................(4)

Impedansi Z dari rangkaian RLC seri berlawanan dengan aliran arus karena
resistansi dari resistor , reaktansi induktor dan kapasitansi kapasitor. Jiika reaktansi
induktif lebih besar dari reaktansi kpasitif XL > XC mka rangkaian RLC memiliki
sudut fasa tertinggal. Sealiknya reaktansi kapasitif lebih besar dari reaktansi induktif
XC > XL maka rangkaian RLC memiliki sudut fasa lebih dahulu. Seandainya nilai
induktif dan kapasitif sama besar XL = XC maka rangakaina menjadi rangkaian
tahanan murni. Berdasarkan persamaan dan dapat diperoleh:

Vs = IR2 + (IXL – IXC)2 .............................................................................(5)

Atau

Vs = = I √ R2 + ( Xl− Xc )2 ....................................................................(6)

Anda mungkin juga menyukai